PHSK 2

Tak pernah terbayang oleh Citara menikah dengan pria yang umurnya cukup jauh dari dirinya. Citara mengetahui itu saat ia memberanikan diri untuk bertanya pada Varen.

"Hari ini aku akan membawamu ke rumah utama," ucap Varen dingin.

Lagi-lagi Citara menjawab ucapan pria yang baru saja menikahinya dengan anggukkan kepala. Sungguh pernikahan kilat, mereka menikah tanpa persiapan, tanpa baju pengantin, hanya sebuah cicin sederhana yang Citara tak tau berapa harganya.

Wanita itu mengikuti langkah Varen menuju ke sebuah mobil mewah yang hanya bisa dimasuki oleh dua orang. Keduanya masuk ke dalam mobil Lamborghini Aventador LP 720-4, yaitu salah satu koleksi mobil milik Varen.

Mata Citara memperhatikan mobil yang ia naiki dengan tatapan kagum. Baru kali ini ia bisa duduk di mobil sebagus ini. Tatapan mata Citara tidak berhentik menelisik ke sekitarnya.

"T-tuan ...."

"Jangan banyak bicara!" potong Varen dengan ketus.

Citara terdiam, wanita itu menunduk takut. Ia tak lagi berani mengeluarkan suara. Bahkan, untuk bernapas saja dirinya harus berhati-hati.

Kepala Citara terangkat saat mobil tak lagi melaju. Ia menatap kagum ke arah bangunan yang lebih mirip istana di matanya.

"Turun!" perintah Varen dengan suara dinginnya.

"B-baik, Tuan." Citara tergagap, wanita itu turun dari mobil mengikuti perintah dari suami yang ia panggil dengan sebutan 'tuan'.

Begitu turun dari mobil, Citara bergidik ngeri melihat beberapa pria bertubuh kekar dengan pakaian serba hitam yang berdiri seperti patung tepat di pintu masuk.

Sebuah pertanyaan muncul dibenak Citara. Pria seperti apa yang menjadi suaminya saat ini? Mengapa sampai ada penjaga yang banyak. Apakah dirinya menikahi seorang presiden?

Citara mengikuti langkah suaminya yang berjalan dengan dada membusung dan dagu naik ke atas. Sombong dan otoriter, itulah yang ada di pikiran Citara mengenai suaminya.

"Tuan, Nona Muda menolak kehadiran nyonya Citara. Guci-guci yang ada di kamar nona muda semuanya pecah," ucap salah satu maid yang berkerja di mansion milik Varen.

Citara terhenyak mendengar ucapan wanita yang berpakaian serba hitam putih. Wanita yang baru saja menikah itu langsung mendapat penolakan dari anak suaminya.

Tidak dapat dibayangkan olehnya bagaimana hari-hari yang harus dilewati kedepannya. Yang pasti terasa sangat berat dan tidak mudah.

Dan, kenapa mereka tau nama dirinya? Apa mungkin pernikahannya sudah diumumkan terlebih dahulu oleh pria berwajah dingin ini.

"Hmm, aku akan menemui putriku. Kau! Antar wanita ini ke kamarnya!" perintah Varen pada salah satu maid.

"Baik, Tuan." Maid itu menunduk patuh.

"Mari, Nyonya saya antar."

Citara menggaruk tengkuknya yang tak gatal, sangat aneh bagi dirinya dipanggil nyonya seperti itu.

Lihat saja, pakaian yang dikenakan maid lebih baik dari pakaian yang ia kenakan. Warna yang sudah pudar, ada beberapa benang yang mulai renggang. Sungguh dirinya tidak pantas dipanggil nyonya.

Kaki Citara masih menapak di tempat yang sama, ia tampak larut dalam pikirannya sehingga tidak menyadari jika saat ini Varen tengah menatapnya dengan tatapan tajam dan dingin.

"Kau tuli?!" hardik Varen.

Citara tersadar dari lamunannya, ia langsung mengkuti maid yang diperintahkan oleh Varen.

"Dia adalah monster salju," batin Citara.

Ketika masuk ke dalam mansion, Citara langsung dibuat terpanah dengan kemegahan yang membalut bangunan ini. Tak hanya luarnya saja, dalamnya juga luar biasa mewah.

"Wah ada lift-nya," gumam Citara tanpa sadar.

Layaknya orang kemaruk, Citara terus memindai matanya ke setiap sudut jalan yang dilaluinya.

"Silahkan masuk, Nyonya." Maid itu mempersilahkan Citara untuk masuk terlebih dahulu.

Citara membawa langkahnya ke dalam lift, lalu disusul oleh maid itu.

"Panggil Citara saja," ucap Citara dengan mengulas senyum manisnya, lesung pipi wanita itu begitu kentara setiap kali bibirnya melengkung.

Kaki Citara bergerak mundur, menyamakan jarak dengan maid yang kini menjadi berada di sampingnya. Ia risih ketika Maid yang mengantarnya itu berdiri di belakangnya.

Ia belum terbiasa diperlakukan dengan sedemikian rupa.

"Nyonya jangan seperti ini, nanti saya yang akan mendapat hukuman dari tuan." Kepala Maid itu menunduk sopan.

Reflek Citara menolehkan kepalanya ke arah maid yang memancing rasa penasarannya.

"Hukuman?" tanya Citara.

Cting!

Pintu lift terbuka, mereka tiba di lantai tiga. Mata Citara menatap ke sekeliling jalan yang ia lalui. Tidak hanya di luar, di dalam juga bayak pria berbaju serba hitam.

Ia jadi semakin penasaran apa pekerjaan suaminya hingga bisa punya rumah semewah ini dan memiliki banyak penjaga.

"Silahkan masuk, Nyonya. Ini kamar nyonya dan di sebelah adalah kamar tuan. Apakah ada yang nyonya butuhkan sebelum saya pergi?" tanya maid itu dengan tubuh sedikit membungkuk.

Tubuh Citara tersentak dengan pupil mata melebar, ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Emmm ...." Citara menggaruk kepalanya merasa bingung.

"Nyonya bisa memanggil saya Rani," ucap maid berumur 28 tahun itu yang mengerti akan kebingungan nyonya-nya.

"Kalau Citara boleh tau, pekerjaan tuan Varen apa ya?" tanya Citara dengan suara berbisik sembari menatap ke sekeliling. Jangan sampai manusia yang mirip patung ini mendengar ucapannya.

"Maaf, nyonya bisa tanyakan pada tuan secara langsung nanti. Apakah ada lagi yang nyonya butuhkan?"

Citara menggeleng lesu, percuma saja bertanya di sini. Pasti seluruh penghuni di rumah yang besar ini patuh pada pria dingin yang sudah menjadi suaminya.

Di tengah kekesalannya, Citara dibuat terkejut ketika maid itu menutup pintu, dan yang membuat wanita itu heran adalah ... kenapa pintunya harus di kunci?

"Hah! Kenapa ibu tega menjualku dan membuatku masuk ke tempat aneh ini," keluh Citara.

Ia mendekati ranjang besar berselimutkan seprai putih yang rapi. Ia mengeluarkan semua pakaian yang ada di tas ranselnya.

"Di mana lemari bajunya?" tanya Citara pada dirinya sendiri.

Wanita itu menyusuri kamar yang begitu luas. Bahkan, kamar yang ia tempati sekarang lebih besar daripada rumah sepetak milik ayahnya yang sudah dikuasai oleh ibu dan kakak tirinya.

Kaki Citara terus melangkah, ia seperti sedang melakukan tour saja. Mulutnya sesekali berdecak kagum saat mendapati ruangan di dalam kamarnya yang begitu mewah.

"Pintu apa ini? Yang tadi kamar mandi, terus yang ini apa ya?" Citara menyentuh handle pintu dengan perlahan.

Untuk mengakhiri rasa penasarannya, tangan Citara terulur ke arah handle pintu. Perlahan ia membuka pintu itu, begitu pintu terbuka Citara dibuat terkagum dengan sesuatu yang ada di balik pintu, ada berbagai lemari yang cantik.

Di tengah-tengah ruangan ini terdapat meja kaca yang di dalamnya berisi berbagai perhiasan yang dilengkapi dengan permata indah.

"Aku letakkan bajuku di sini saja," ucap Citara bermonolog.

Wanita itu membawa bajunya ke ruangan mewah yang berisi berbagai barang branded. Ketika Citara membuka lemari yang paling besar ukurannya, wanita itu menatap isi lemari di depannya dengan mulut menganga.

Baju, gaun dan pakaian lainnya berjejer rapi. Citara jadi sungkan meletakan pakaiannya di dalam lemari ini dan malah mengganggu keindahan pakaian lainnya.

"Aku letakkan di samping ranjang sajalah." Citara memasukkan pakaian-pakaiaannya kembali kedalam tas.

Deg!

Begitu selesai memasukkan kembali pakainnya, Citara membalik badan berniat ke luar dari tempat yang berhasil membuatnya merasa tidak pantas.

Jantung Citara berdentum hebat, dirinya kaget akan kehadiran Varen yang tiba-tiba. Wanita itu mulai ketakutan, ia khawatir pria dingin yang ada di hadapannya marah karena dirinya sudah lancang masuk ke tempat ini.

"M-maaf, Tuan." Citara menunduk takut.

"Buang baju lusuh yang kau bawa! Semua yang ada di dalam ruangan ini milikmu!" ucap pria itu dengan datar.

Citara mengangkat kepalanya dengan ragu, ia tak tau harus mengatakan apa.

"Aku mau melihatmu memakai salah satu pakaian yang ada di dalam lemari itu." Varen bersedekap dada, pria itu menatap wajah Citara dengan datar.

"Cepat!" Teriak Varen saat tidak mendapat jawaban dari wanita di hadapannya.

Tubuh Citara tersentak kaget. Bahkan, tas ransel yang ia pegang sampai terjatuh ke atas lantai.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

sabar Citara, pasti! ada sisi baiknya Varen, dr pada hidup. sm kel tiri mu yg ngk jelas kamu di buat sprt. Art

2025-03-16

0

antha mom

antha mom

main bentak aja tuan varen ini,,awas ya akhirnya nanti kamu bucin

2025-03-03

0

Heny

Heny

Duh hor varen terlalu tua beda jauh dng chiara

2025-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 PHSK 1
2 PHSK 2
3 PHSK 3
4 PHSK 4
5 PHSK 5
6 PHSK 6
7 PHSK 7
8 PHSK 8
9 PHSK 9
10 PHSK 10
11 PHSK 11
12 PHSK 12
13 PHSK 13
14 PHSK 14
15 PHSK 15
16 PHSK 16
17 PHSK 17
18 PHSK 18
19 PHSK 19
20 PHSK 20
21 PHSK 21
22 PHSK 22
23 PHSK 23
24 PHSK 24
25 PHSK 25
26 PHSK 26
27 PHSK 27
28 PHSK 28
29 PHSK 29
30 PHSK 30
31 PHSK 31
32 PHSK 32
33 PHSK 33
34 PHSK 34
35 PHSK 35
36 PHSK 36
37 PHSK 37
38 PHSK 38
39 PHSK 39
40 PHSK 40
41 PHSK 41
42 PHSK 42
43 PHSK 43
44 PHSK 44
45 PHSK 45
46 PHSK 46
47 PHSK 47
48 PHSK 48
49 PHSK 49
50 PHSK 50
51 PHSK 51
52 PHSK 52
53 PHSK 53
54 Istri Penebus Hutang Milik Duda Kejam (Author by :Roro Halus)
55 PHSK 54
56 PHSK 55
57 PHSK 56
58 PHSK 57
59 PHSK 58
60 PHSK 59
61 PHSK 60
62 PHSK 61
63 PHSK 62
64 PHSK 63
65 PHSK 64
66 PHSK 65
67 PHSK 66
68 PHSK 67
69 PHSK 68
70 PHSK 69
71 PHSK 70
72 PHSK 71
73 PHSK 72
74 PHSK 73
75 PHSK 74
76 PHSK 75
77 PHSK 76
78 PHSK 77
79 PHSK 78 (Kepergian)
80 PHSK 79 (Tamat!)
81 PHSK 80 (Kunci)
82 PHSK VISUAL
83 PHSK 81 (Berlumur Darah)
84 PHSK 82 (Harapan Semu?)
85 PHSK 83 (Siksaan)
86 PHSK 84
87 PHSK 85 (Membawamu Kembali)
88 PHSK 86 (Kematian di Depan Mata?)
89 PHSK 87 (Menyerang)
90 PHSK 88 (Bajingann!!!)
91 PHSK 89 (Pembunuh)
92 PHSK 90 (Bersedia?)
93 PHSK 91 (Hubby)
94 PHSK 92 (Ingin Membuat Bayi!)
95 PHSK 93 (Melepasmu)
96 PHSK 94 (Perubahan Sikap Monster Salju)
97 Menikah Dengan Hot Daddy (Author: Kacan)
98 PHSK 95 (Ada Apa?)
99 PHSK 96 (Beruang Kutub)
100 PHSK 97 (Apa yang Hubby Sembunyikan?)
101 PHSK 98 (Kedatangan)
102 PHSK 99 (Ahrggg!)
103 PHSK 100 (Benarkah Dia Suamiku?)
104 PHSK 101 (Let's Make Baby Monster)
105 PHSK 102 (Kebahagiaan Citara)
106 PHSK 103 (You Make Me Crazy)
107 PHSK 104 (Kecanduan)
108 PHSK 105 (Mandi)
109 PHSK 106 (Kekhawatiran yang Berlebihan)
110 PHSK 107 (Peringatan Varen)
111 PHSK 108 (Dia Tetaplah Seorang Monster)
112 PHSK 109 (Berada Dalam Pangkuan Suami)
113 PHSK 110 (TAMAT)
114 Bab Bonus (Iblis Kecil)
115 Bab Bonus (Kebahagiaan)
116 Bab Bonus (Akhir Bahagia)
Episodes

Updated 116 Episodes

1
PHSK 1
2
PHSK 2
3
PHSK 3
4
PHSK 4
5
PHSK 5
6
PHSK 6
7
PHSK 7
8
PHSK 8
9
PHSK 9
10
PHSK 10
11
PHSK 11
12
PHSK 12
13
PHSK 13
14
PHSK 14
15
PHSK 15
16
PHSK 16
17
PHSK 17
18
PHSK 18
19
PHSK 19
20
PHSK 20
21
PHSK 21
22
PHSK 22
23
PHSK 23
24
PHSK 24
25
PHSK 25
26
PHSK 26
27
PHSK 27
28
PHSK 28
29
PHSK 29
30
PHSK 30
31
PHSK 31
32
PHSK 32
33
PHSK 33
34
PHSK 34
35
PHSK 35
36
PHSK 36
37
PHSK 37
38
PHSK 38
39
PHSK 39
40
PHSK 40
41
PHSK 41
42
PHSK 42
43
PHSK 43
44
PHSK 44
45
PHSK 45
46
PHSK 46
47
PHSK 47
48
PHSK 48
49
PHSK 49
50
PHSK 50
51
PHSK 51
52
PHSK 52
53
PHSK 53
54
Istri Penebus Hutang Milik Duda Kejam (Author by :Roro Halus)
55
PHSK 54
56
PHSK 55
57
PHSK 56
58
PHSK 57
59
PHSK 58
60
PHSK 59
61
PHSK 60
62
PHSK 61
63
PHSK 62
64
PHSK 63
65
PHSK 64
66
PHSK 65
67
PHSK 66
68
PHSK 67
69
PHSK 68
70
PHSK 69
71
PHSK 70
72
PHSK 71
73
PHSK 72
74
PHSK 73
75
PHSK 74
76
PHSK 75
77
PHSK 76
78
PHSK 77
79
PHSK 78 (Kepergian)
80
PHSK 79 (Tamat!)
81
PHSK 80 (Kunci)
82
PHSK VISUAL
83
PHSK 81 (Berlumur Darah)
84
PHSK 82 (Harapan Semu?)
85
PHSK 83 (Siksaan)
86
PHSK 84
87
PHSK 85 (Membawamu Kembali)
88
PHSK 86 (Kematian di Depan Mata?)
89
PHSK 87 (Menyerang)
90
PHSK 88 (Bajingann!!!)
91
PHSK 89 (Pembunuh)
92
PHSK 90 (Bersedia?)
93
PHSK 91 (Hubby)
94
PHSK 92 (Ingin Membuat Bayi!)
95
PHSK 93 (Melepasmu)
96
PHSK 94 (Perubahan Sikap Monster Salju)
97
Menikah Dengan Hot Daddy (Author: Kacan)
98
PHSK 95 (Ada Apa?)
99
PHSK 96 (Beruang Kutub)
100
PHSK 97 (Apa yang Hubby Sembunyikan?)
101
PHSK 98 (Kedatangan)
102
PHSK 99 (Ahrggg!)
103
PHSK 100 (Benarkah Dia Suamiku?)
104
PHSK 101 (Let's Make Baby Monster)
105
PHSK 102 (Kebahagiaan Citara)
106
PHSK 103 (You Make Me Crazy)
107
PHSK 104 (Kecanduan)
108
PHSK 105 (Mandi)
109
PHSK 106 (Kekhawatiran yang Berlebihan)
110
PHSK 107 (Peringatan Varen)
111
PHSK 108 (Dia Tetaplah Seorang Monster)
112
PHSK 109 (Berada Dalam Pangkuan Suami)
113
PHSK 110 (TAMAT)
114
Bab Bonus (Iblis Kecil)
115
Bab Bonus (Kebahagiaan)
116
Bab Bonus (Akhir Bahagia)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!