Sekarang Mari Kita Bicara

Para tamu terkejut melihat penyiksaan yang dilakukan oleh Dylan pada Denny. Dia sangat beringas, sehingga tidak ada dari para tamu undangan Yanga berani menelepon polisi.

Mereka tidak tahu apa yang akan dilakukan Dylan selanjutnya. Jika terjadi sesuatu pada Denny, maka mereka semua ikut bertanggungjawab. Semuanya harus menanggung kemarahan keluarga besarnya.

Edric dan Juan takut akan hal ini, Erika benar-benar tercengang. Pria yang lemah lembut terhadapnya selama ini, ternyata begitu mengerikan ketika marah.

Dia juga tidak menyangka kalau Dylan memiliki kekuatan untuk mengalahkan belasan pengawal terlatih milik keluarga Denny. Erika tidak berani mengatakan apa-apa.

Semua orang kaget dengan tindakan yang dilakukan Dylan. Seluruh aula menjadi hening, orang bisa merasakan hawa dingin yang menjalar ditubuh mereka, menambah kesan horor didalam ruangan tersebut.

"Dylan, maafkan aku, ini semua adalah kesalahanku. Kumohon lepaskan aku!"

Dalam hati, Denny tidak benar-benar meminta maaf, asalkan dia terbebas dari cengkraman Dylan saat ini, selanjutnya dia bisa memikirkan tindakan balasan.

"Apa kesalahanmu?" Tanya Dylan dengan suara dingin.

"Seharusnya aku tidak menginginkan pacarmu dan tidak seharusnya mempermalukanmu didepan umum!"

Denny memohon dengan sangat rendah hati. Namun Dylan malah menginjak wajahnya semakin kuat, separuh wajahnya hancur karena tergores pecahan kaca.

Rasa sakit diwajah itu yang membuatnya harus memohon pengampunan dari Dylan.

"Begitu saja?"

Denny tiba-tiba bergidik. Pertanyaan sederhana itu membuatnya berkeringat dingin.

"Dylan apa yang kamu inginkan?"

"Berlutut!"

Mata merah Dylan membuatnya terlihat sangat menakutkan. "Berlutut dan nyanyikan lagu Doraemon!"

"Apa?"

Denny mengeratkan giginya dan menatap Dylan Dengan tatapan permusuhan, namun tatapan itu tidak terlihat oleh Dylan karena matanya mengalami pembengkakan yang parah.

Semua orang yang ada di aula hampir tertawa terbahak-bahak, mendengar permintaan konyolNya. mungkinkah Denny akan menyanyikan lagu Doraemon? Denny tidak ingin melakukannya.Itu sangat memalukan.

"Apa ..."

"Apa kamu tidak tahu cara menyanyikannya?"

Dylan mencibir sambil melangkah mendekatinya dengan senyum yang mengerikan

"Aku tahu! aku tahu! aku tahu! Aku akan menyanyikannya!" Denny dengan cepat menjawab dan dia hampir menangis.

Dia tidak pernah berlutut dihadapan siapapun seumur hidupnya, bahkan orang tuanya pun tidak pernah memintanya untuk berlutut walau dia melakukan kesalahan paling fatal sekalipun.

Berlutut dan menyanyikan lagu Doraemon adalah penghinaan terbesar dalam hidupnya.

Identitas dan reputasinya itu yang membuat dirinya tidak pernah khawatir tentang hidup.

Dia terlahir jauh lebih baik dari kebanyakan orang didunia ini, apapun yang dia inginkan, sebagian besar terealisasi. Dia cukup bangga dihadapan orang biasa selama ini.

Namun disini, hari ini ...

Dia diminta berlutut sambil menyanyikan lagu Doraemon? Meskipun dia tidak ingin, dia juga tidak berani menolaknya.

Dia takut mati, dia masih ingin hidup. ketika masih hidup besar kemungkinan baginya untuk melakukan perhitungan pada Dylan.

Dia kemudian berdiri perlahan-lahan, lalu berlutut tepat dihadapan Dylan sambil menyanyikan lagu Doraemon.

Lirik demi lirik dinyanyikannya dengan suara yang nyaris tidak terdengar oleh orang lain, namun setelah dia melihat tatapan mata Dylan, diapun bernyanyi sekeras-kerasnya.

Para tamu yang hadir diruangan itu hampir tidak bisa menahan tawanya. Itu sangat lucu!

Tapi tidak ada yang berani tertawa lepas, mereka sebisa mungkin menutup mulutnya agar tidak terdengar.

Setelah dia menyelesaikan lagunya, dia tidak bisa menahan tangisannya,

"Apa, apa kamu sudah puas?"

Dylan hanya menjawab dengan sebuah tendang keras, hingga Denny terpental jauh. Dia terbaring menyedihkan dilantai sambil meringis kesakitan.

Dylan sama sekali tidak peduli padanya, dia memperhatikan sekeliling, akhirnya pandangannya jatuh pada keluarga jones yang masih tengelam dalam pikiran mereka masing-masing.

Erika sangat syok, dia juga hampir berlutut karena ketakutan. dia tidak pernah melihat Dylan semarah ini.

Meski Dylan sangat terkenal sewaktu masih mahasiswa, dia selalu bersikap lembut terhadapnya.

Dia selalu memenuhi setiap keinginan Erika.

Dalam keheningan itu, tiba-tiba Erika buka suara, "Dylan sebaiknya kamu segera tinggalkan tempat ini, atau kamu akan menyesalinya," sambil mengeluarkan setumpuk uang kertas dari tas.

"Apa kamu mau uang? Nih aku berikan semuanya padamu dan tinggalkan kota ini!" dia melemparkan uang itu ke wajah Dylan.

Dylan Tidak bergerak, lalu menatapnya sambil berjalan selangka demi selangkah, Erika menatapnya dengan wajah ketakutan.

Dylan hanyalah orang miskin, jadi dia pasti membutuhkan uang!

Namun Erika tidak perna berpikir, bahwa Dylan mengabaikan uang itu dan terus melangka menghampirinya.

Dylan tenangkan dirimu, kita orang yang berpendidikan tinggi. Seorang pria berpendidikan mengunakan Lidahnya untuk menyelesaikan masalah, bukan dengan kepalan tangan, kan?

Kita bisa bicarakan baik-baik. kata seorang pria yang memberanikan diri untuk bicara.

Karena dia merasa, jika tidak ada yang memperingatinya mungkin akan menambah korban lagi. Erika benar-benar ketakutan melihat sorot mata Dylan yang begitu tajam.

Dia memohon pada Dylan, agar membicarakan masalah ini dengan kepala dingin, gaun putih yang dikenakan serta wajahnya yang imut membuatnya seperti gadis yang penurut. Dia sangat menyedikan.

Setiap pria yang melihat Erika yang sekarang pasti sangat ingin melindunginya. "Kamu benar, aku harus memperbaiki mulutmu yang kotor itu, hari ini!"

Detik selanjutnya ..

Plak!

Plak!

Terdengar dua kali suara renyah.

Ternyata suara tamparan yang keras dilayangkan pada Wajah Erika. Tamparan itu begitu keras hingga bekas lima jari Dylan tergambar di pipi kiri dan kanannya.

"Tenanglah?"

Mengapa Erika tidak memikirkan ketenangan ketika dia melemparkan uang ke wajah Dylan?

Kenapa dia tidak berpikir tenang ketika dia mengejek dan memaki Dylan didepan begitu banyak orang?

Dylan!

Kamu ...

Wajah Juan tiba-tiba menjadi suram. Ketika dia melihat putrinya ditampar begitu kejam, dia ingin mengatakan sesuatu namun dia terlalu takut untuk mengatakan ketika Dylan menatapnya dengan tatapan tajam setajam pedang.

Dia tidak akan sanggup menyinggung yang bahkan Denny saja dibuat terkapar, apa lagi dirinya.

Belum berhenti sampai disitu, Dylan mengikat tangannya dan melayangkan tamparan lagi,

Plak!

"Tamparan Ini untuk ibumu,"

Plak

"Ini untuk ayahmu."

Ketika Dylan hendak menamparnya lagi, Erika ingin melarikan diri, namun dengan sigap Dylan menahannya

Plak!

"Tamparan itu untuk nenekmu!"

Plak! Plak! Plak!

"Itu tamparan buat seluruh kerabatmu!"

Erika merasa sedih, tidak ada yang melindunginya ketika dia ditampar. Dia menangis sesenggukan.

Plak! plak!

"Ini untuk kakak, dan adikmu!"

Ditengah tangisannya, dia Malah menjawab

"Kenapa saya ditampar lagi, saya anak satu-satunya, tidak punya kakak Ataupun adik."

Plak!

"Ini untuk adik kecilmu!"

Adik kecil? ada seorang tamu tidak bisa menahan tawanya, dan dia kelepasan

Ha ha ha!!

"Erika ditampar berkali-kali dengan menyebut orang yang tidak ada!" kata pria paruh baya itu.

setelah ditampar berkali-kali, Erika merasa pusing. mulut serta hidungnya berdarah, Dia tidak tahu kapan dia punya adik kecil.

"Baiklah!"

"Kamu ingin aku tenang dan ingin bicara? Sekarang Mari kita bicara!"

Melihat wajahnya yang menyedihkan, Dylan Merasa puas "Aku pikir kita harus mengakhiri ini sekarang!"

Apa ...

"Apa yang ingin kamu lakukan padaku?" Erika kesulitan bicara dengan jelas karena mulutnya membengkak seperti tersengat ratusan lebah.

Dia menutup wajahnya lalu melangka mundur, lalu berkata,

"Dylan, kamu harus tenang, jangan lakukan hal bodoh, kamu masih punya ibu di pedesaan yang ingin kamu jaga, jangan membuat kesalahan yang bisa merugikan dirimu dan orang tuamu!"

Erika takut Dylan akan melakukan sesuatu yang melewati batas. Dia membungkuk dan memungut kembali uangnya, sambil menasehati Dylan.

Dylan diam sejenak, lalu berkata,

"Apa kamu sedang mengancamku Dengan mengunakan keluargaku di desa?"

Dylan semakin marah karena dia menyebut ibunya di desa. Erika semakin takut, dia mulai menangis dan tubuhnya gemetar.

Dylan masi berdiri disana sambil menatap tajam padanya. Semuanya bungkam dan tidak ada yang berani bersuara. Mereka takut Dylan akan marah.

Disisi lain, Denny masih tidak bergerak dia menutup matanya dan berpura-pura pingsan!

**********

Terpopuler

Comments

WORLD BERBICARA

WORLD BERBICARA

bravo bravo👏👏dyland satu ini,sini aku kasih pelukan

2024-04-29

1

Putri Abdullah

Putri Abdullah

hahaha lagu doraemon. lucu, lucu!

2024-03-09

1

Deki Marsoni

Deki Marsoni

nah yang gini suangat membagongkan huebaattt thor👍👍👍👍👍👍👍👍

2024-02-19

3

lihat semua
Episodes
1 PESTA PERTUNANGAN
2 Apa Kamu Berpikir Sudah Mendapat Harta Karun?
3 Misteri Cincin Kayu
4 Penyiksaan Yang Mengerikan.
5 Sekarang Mari Kita Bicara
6 Wanita Mabuk Mengetuk Pintu
7 Cindy Lowell
8 Apa Hubungan Kita Sekarang?
9 Alasan Macam Apa Itu?
10 Di Pecat
11 Cindy Dalam Kondisi Kritis
12 Cindy Dalam Kondisi Kritis 2
13 Cindy Dalam Kondisi Kritis 3
14 Cindy Siuman, Masalah Besar Menanti
15 Dylan Putus Asa
16 Pengakuan Cindy Menyelamatkan Dylan
17 Dia Adalah Wanitaku
18 Pria Miskin Dan Gadis Buruk Rupa.
19 Menolak Emas Memilih Sampah
20 Dia Masih Bisa Diselamatkan
21 Selamatkan Orang Dengan Jarum
22 Aku Akan Membayarnya Berapapun
23 Apakah Aku Tidak Cukup Baik Buatmu?
24 Martin Scott
25 Bertemu Musuh Lama
26 Tolong Selamatkan Hidup Saya Dan Keluarga Saya
27 Ancaman Terselubung Martin
28 Kombinasi Medis dan Seni Beladiri
29 Menyembuhkan Martin Scott
30 Hadiah Dari Martin Scott
31 Apakah Aku Sudah Bisa Berjalan?
32 Denny Kembali Berulah
33 Menghadiri Upacara Kematian
34 Kami Tidak Akan Bercerai
35 Denny Dipermainkan
36 Semua Tokoh Besar Berkumpul
37 Tujuan Dewa Perang Kembali
38 Bertemu Sahabat sehidup Semati
39 Dylan Dikepung
40 Mematahkan Pisau Dengan Jentikan Jari
41 Perintah Dari Clark
42 Denny Yang Menyedihkan
43 Dewa Perang Membungkuk
44 Jadilah Penguasa Southern Sea
45 Empat Pelindung andalan Derrick
46 Mengatasi Masalah Keluarga Scott
47 Penyebab Keluarga Scott Menderita
48 Mewakili Tuan Muda Untuk Melamar
49 Suami Kiriman Langit
50 Kontrak Pengalihan Saham
51 Mendapat Kontrak Bernilai Fantastis
52 Itu Pasti Kontrak Palsu
53 Rencana Keluarga Lowell
54 Dylan DiToko Perhiasan
55 Mempermalukan Lawan Dengan Cara Yang Elegan
56 Erika Stone Yang Malang
57 khayalan Kelly
58 Askandar Dan Zion
59 Bertemu Clara
60 Pertengkaran Sebelum Rapat
61 Dipermalukan
62 Terlalu Percaya Diri
63 Kelly Takluk Ditangan Jenny
64 Peran Dylan Dibalik Layar
65 Ulang Tahun Clara
66 Sekelompok Orang Sombong
67 Kesabaran Dylan Diuji
68 Diusir
69 Masalah Semakin Tak Terkendali
70 Dibayar Tuntas (penyiksaan Dustin)
71 Menantang Keluarga Berpengaruh
72 Pemikiran Picik Emilio Gerrard
73 Menolak Tawaran Keluarga Gerrard
74 Membalikan Keadaan
75 Kejatuhan Keluarga Parkinson.
76 Gagal Menikmati Malam
77 Pertanyaan Jebakan Mertua
78 Kelicikan Kelly Lowell
79 Keputusan Yang Menyakitkan
80 Membual dan Sombong?
81 Patricia Ditampar
82 Ambisi Dylan
83 Pertemuan Dylan dengan Derrick
84 Kecemasan Dylan
85 Satu Kota Sibuk
86 Terjebak Dalam Permainan Patricia
87 Imbalan Delapan Puluh Lima Miliar
88 Penyelamatan
89 Penyiksaan
90 Putus Asa (Kematian Teddy)
91 Peringatan Dari Black Dragon
92 Membahas Tentang Pernikahan
93 Kompensasi
94 Berkunjung
95 Syarat Dari Patricia
96 Kartu Undangan
97 Kesedihan Clara
98 Karma
99 Wanita Kaya Yang Aneh
100 Pukul Aku Lagi, Jika Kamu Berani
101 Melawan Lima Puluh Orang
102 Para Taipan Berkumpul
103 Tokoh-Tokoh Hebat Itu Ketakutan
104 Penyesalan Adeline Dan Karmanya
105 Memberi Undangan Pada Clara
106 Bertemu Vania Lagi.
107 Apa Saya Tidak Mencintai Dylan
108 Sayembara 2,5 Triliun
109 Taruhan
110 Penyelamat Di Saat Kritis
111 Cacing Penghisap Darah
112 Artha Corner Dieksekusi
113 Jangan Bilang Kamu Jatuh Cinta Padanya
114 Teka-teki Tuan Hopkins.
115 Mendaftar Perusahaan
116 Dua Perjamuan Dalam Satu Tempat
117 Kesedihan Cindy
118 Tamu Pertama cindy
119 Kelly Menjaga Wibawanya
120 Patricia Hampir Muntah Darah
121 Sikap Vivian Pertanda Bagi Jamie
122 Hukuman Dari Melia Thompson
123 Undangan makan dari Jamie
124 Arogansi Kepala Desa
125 Dylan Menerobos Ranah Baru
126 Penghinaan Terselubung
127 Menolak Tanpa Ragu
128 Ancaman Dari Marlon cutter
129 Jika Mampu, Tunjukan Hadiahmu
130 Kedatangan Cindy Lowell
131 Carla Turun Tangan
132 Semua Sama Di Mata Hukum
133 Berakhirnya Keluarga Rusself
134 Berpamitan
135 Perubahan Sikap Vivian
136 H -1
137 Kendrick Memanfaatkan Kesempatan
Episodes

Updated 137 Episodes

1
PESTA PERTUNANGAN
2
Apa Kamu Berpikir Sudah Mendapat Harta Karun?
3
Misteri Cincin Kayu
4
Penyiksaan Yang Mengerikan.
5
Sekarang Mari Kita Bicara
6
Wanita Mabuk Mengetuk Pintu
7
Cindy Lowell
8
Apa Hubungan Kita Sekarang?
9
Alasan Macam Apa Itu?
10
Di Pecat
11
Cindy Dalam Kondisi Kritis
12
Cindy Dalam Kondisi Kritis 2
13
Cindy Dalam Kondisi Kritis 3
14
Cindy Siuman, Masalah Besar Menanti
15
Dylan Putus Asa
16
Pengakuan Cindy Menyelamatkan Dylan
17
Dia Adalah Wanitaku
18
Pria Miskin Dan Gadis Buruk Rupa.
19
Menolak Emas Memilih Sampah
20
Dia Masih Bisa Diselamatkan
21
Selamatkan Orang Dengan Jarum
22
Aku Akan Membayarnya Berapapun
23
Apakah Aku Tidak Cukup Baik Buatmu?
24
Martin Scott
25
Bertemu Musuh Lama
26
Tolong Selamatkan Hidup Saya Dan Keluarga Saya
27
Ancaman Terselubung Martin
28
Kombinasi Medis dan Seni Beladiri
29
Menyembuhkan Martin Scott
30
Hadiah Dari Martin Scott
31
Apakah Aku Sudah Bisa Berjalan?
32
Denny Kembali Berulah
33
Menghadiri Upacara Kematian
34
Kami Tidak Akan Bercerai
35
Denny Dipermainkan
36
Semua Tokoh Besar Berkumpul
37
Tujuan Dewa Perang Kembali
38
Bertemu Sahabat sehidup Semati
39
Dylan Dikepung
40
Mematahkan Pisau Dengan Jentikan Jari
41
Perintah Dari Clark
42
Denny Yang Menyedihkan
43
Dewa Perang Membungkuk
44
Jadilah Penguasa Southern Sea
45
Empat Pelindung andalan Derrick
46
Mengatasi Masalah Keluarga Scott
47
Penyebab Keluarga Scott Menderita
48
Mewakili Tuan Muda Untuk Melamar
49
Suami Kiriman Langit
50
Kontrak Pengalihan Saham
51
Mendapat Kontrak Bernilai Fantastis
52
Itu Pasti Kontrak Palsu
53
Rencana Keluarga Lowell
54
Dylan DiToko Perhiasan
55
Mempermalukan Lawan Dengan Cara Yang Elegan
56
Erika Stone Yang Malang
57
khayalan Kelly
58
Askandar Dan Zion
59
Bertemu Clara
60
Pertengkaran Sebelum Rapat
61
Dipermalukan
62
Terlalu Percaya Diri
63
Kelly Takluk Ditangan Jenny
64
Peran Dylan Dibalik Layar
65
Ulang Tahun Clara
66
Sekelompok Orang Sombong
67
Kesabaran Dylan Diuji
68
Diusir
69
Masalah Semakin Tak Terkendali
70
Dibayar Tuntas (penyiksaan Dustin)
71
Menantang Keluarga Berpengaruh
72
Pemikiran Picik Emilio Gerrard
73
Menolak Tawaran Keluarga Gerrard
74
Membalikan Keadaan
75
Kejatuhan Keluarga Parkinson.
76
Gagal Menikmati Malam
77
Pertanyaan Jebakan Mertua
78
Kelicikan Kelly Lowell
79
Keputusan Yang Menyakitkan
80
Membual dan Sombong?
81
Patricia Ditampar
82
Ambisi Dylan
83
Pertemuan Dylan dengan Derrick
84
Kecemasan Dylan
85
Satu Kota Sibuk
86
Terjebak Dalam Permainan Patricia
87
Imbalan Delapan Puluh Lima Miliar
88
Penyelamatan
89
Penyiksaan
90
Putus Asa (Kematian Teddy)
91
Peringatan Dari Black Dragon
92
Membahas Tentang Pernikahan
93
Kompensasi
94
Berkunjung
95
Syarat Dari Patricia
96
Kartu Undangan
97
Kesedihan Clara
98
Karma
99
Wanita Kaya Yang Aneh
100
Pukul Aku Lagi, Jika Kamu Berani
101
Melawan Lima Puluh Orang
102
Para Taipan Berkumpul
103
Tokoh-Tokoh Hebat Itu Ketakutan
104
Penyesalan Adeline Dan Karmanya
105
Memberi Undangan Pada Clara
106
Bertemu Vania Lagi.
107
Apa Saya Tidak Mencintai Dylan
108
Sayembara 2,5 Triliun
109
Taruhan
110
Penyelamat Di Saat Kritis
111
Cacing Penghisap Darah
112
Artha Corner Dieksekusi
113
Jangan Bilang Kamu Jatuh Cinta Padanya
114
Teka-teki Tuan Hopkins.
115
Mendaftar Perusahaan
116
Dua Perjamuan Dalam Satu Tempat
117
Kesedihan Cindy
118
Tamu Pertama cindy
119
Kelly Menjaga Wibawanya
120
Patricia Hampir Muntah Darah
121
Sikap Vivian Pertanda Bagi Jamie
122
Hukuman Dari Melia Thompson
123
Undangan makan dari Jamie
124
Arogansi Kepala Desa
125
Dylan Menerobos Ranah Baru
126
Penghinaan Terselubung
127
Menolak Tanpa Ragu
128
Ancaman Dari Marlon cutter
129
Jika Mampu, Tunjukan Hadiahmu
130
Kedatangan Cindy Lowell
131
Carla Turun Tangan
132
Semua Sama Di Mata Hukum
133
Berakhirnya Keluarga Rusself
134
Berpamitan
135
Perubahan Sikap Vivian
136
H -1
137
Kendrick Memanfaatkan Kesempatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!