Mak roro menyambut anak nya yang datang berkunjung, Satu bulan tidak melihat putra nya sangat membuat mak roro rindu.
"Kamu kerja apa nak di perantauan, Kok bisa sampai beli mobil?" Tanya mak roro.
"Bukan punya mobil itu mak, Mana sanggup aku beli." Bohong rahmat.
"Lah terus itu mobil siapa?" Selidik mak roro.
Laras diam saja karena sesungguh nya pun sangat penasaran dengan kondisi rahmat di perantauan, Ingin banyak bertanya tapi takut suami nya tersinggung.
"Itu mobil bos ku mak, Dia menyuruh ku memakai nya saat berpamitan pulang kampung." Ujar rahmat.
"Lah terus kalau dia mau pergi gimana?" Tanya mak roro.
"Mobil dia banyak banget mak, Ini yang paling jarang di pakai." Jawab rahmat.
"Semoga kamu selalu sehat dan berada di jalan allah ya nak, Emak tidak bisa membantu mu dengan hal apa pun selain doa." Desis mak roro.
"Allah itu tidak adil mak." Hati rahmat berkata.
Rahmat memeluk mak roro melepas rindu nya pada wanita tua ini, Rambut mak roro sudah banyak beruban.
"Jadi sampean pulang sebulan sekali mas?" Rusdi adik nya rahmat bertanya.
"Iya lah di, Mau bagai mana lagi. Diam di kampung ini pun hidup ku sangat susah." Jawab rahmat.
"Biar pun jarang bertemu tapi jangan lupa sama istri mas! Apa lagi di kota banyak wanita cantik." Rusdi mengingat kan.
"Istri ku tetap paling cantik kok." Sahut rahmat menatap laras yang tersenyum malu.
Usai ngobrol ngalor ngidul dengan emak dan adik nya, Kini mobil rahmat menuju rumah nya bu dila. Walau tidak mewah, Namun rumah ini cukup besar.
"Siapa yang datang pakai mobil?" Heran bu dila menghentikan aktivitas menyapu nya.
"Assalamualaikum bu." Laras keluar dari mobil tersenyum lebar.
"Walaikum sallam, Sama siapa kamu ras?" Bu dila celingukan.
"Sama saya buk." Rahmat menjawab sopan.
Bu dila menatap menantu nya yang sangat jauh berbeda, Sekarang sudah tidak pulu pulu lagi. Bahkan rahmat terlihat seperti artis korea sangking bersih nya, Apa lagi ada kaca mata bening yang bertengger di hidung nya.
Kemeja berwarna biru langit di padu dengan celana warna hitam, Sepatu nya senada dengan warna celana.
"Beneran kamu merantau kekota? Kerja apa kamu mat." Tanya bu dila setelah mereka duduk.
"Cuma sopir buk, Tapi ya cukup dari pada kerja di sini." Jawab rahmat.
"Y alhamdulilah kalau cukup, Ibu ndak minta macam macam. Yang penting istri kamu bisa ganti baju dan makan kenyang." Ujar bu dila.
"Iya buk, Dengan gaji ku dan pinjaman dari bos juga. Laras ku runding untuk buka usaha loundry, Toh kan dia sudah lama juga menggeluti bisnis itu." Ucap rahmat.
Bu dila hanya manggut manggut saja tanda setuju, Selama ini dia judes dan cerewet karena iba melihat laras yang selalu kucel.
"Halah gaya gayaan pulang bawa mobil dan berdandan necis, Palingan jadi simpanan wanita gatal di kota." Cemoh bu rt yang lewat.
"Mulut mu jangan sembarangan saja ya! Bilang saja kau iri melihat hidup laras yang membaik." Bu dila menyahut sambil berkacak pinggang.
"Ngapain aku iri sama babu tukang cuci itu, Ndak level cuiih." Bu rt meludah di depan bu dila.
Tidak kuat bu dila karena anak nya selalu di cemoh oleh wanita ini, Ia pun maju dan mencakar wajah nya bu rt.
Sontak hal ini pun jadi perhatian warga sekitar, Walau tidak ada yang memisah kan karena mereka malah menikmati pertengkaran ini.
"Rasakan ini wanita sialan." Geram bu dila menjambak rambut bu rt brutal.
"Aakkh lepas kan aku orang miskin! Akan ku tuntut kau." Ancam bu rt berusaha lepas.
Namun bu dila sudah terlanjur kalap dengan omongan bu rt yang sangat kurang ajar, Laras panik dan berusaha menarik ibu nya.
"Sudah bu! Malu di lihat orang." Teriak laras.
"Biar ku hajar mulut kurang ajar ini, Rasakan." Geram bu dila menampar mulut nya mira bu rt.
"Mas batuin dong!" Teriak laras.
Rahmat yang tadi hanya melongo pun langsung menarik mertua nya dari atas tubuh bu mira, Pak rt pun langsung datang untuk memisah kan istri nya.
"Sudah to buk! Malu di lihat orang." Sentak pak rt.
"Dia yang duluan mencakar ku mas, Belain dong aku." Teriak bu rt.
"Pulang sekarang." Bentak pak rt sangat marah.
Akhit nya bu rt mengambil motor nya dan segera pulang, Sambil menahan kesal kepada laras dan ibu nya. Bu dila masih berkacak pinggang.
"Ayo masuk buk, Banyak yang lihatin tuh." Laras menarik ibu nya masuk.
Setelah ada kecelakaan sedikit tadi, Kini laras dan rahmat sudah pulang kembali kerumah mereka. Dengan perasaan yang sangat bahagia, Laras menyusun belanjaan nya kedalam kulkas baru.
"Seneng?" Tanya rahmat berdiri di sebelah istri nya yang sedang menyusun buah.
"Alhamdulilah seneng, Semoga kamu sehat terus dan allah kasih rezeki buat kita." Ujar laras.
"Bukan dari allah rezeki ini." Rahmat membatin.
Kini laras sudah seperti orang lain nya, Bisa punya kulkas dengan isi yang sangat penuh. Uang pemberian suami nya tadi pun belum berkurang sepeser pun.
"Besok kita kebank ya buat rekening atas nama kamu." Ujar rahmat.
"Emang nya perlu mas?" Tanya laras memotong daging karena akan masak.
"Masa kamu mau simpan uang nya di rumah, Di bank kan lebih aman ras." Sahut rahmat menghidup kan sebatang rokok.
Laras hanya melirik rokok suami nya yang harga nya lumayan, Dulu laras melarang nya merokok karena tidak punya uang.
Timbul di hati laras pertanyaan, Bagai mana kehidupan suami nya saat di kota. Ada juga rasa cemas jika rahmat akan lupa pada nya.
"Di sana banyak orang cantik ya mas?" Laras tiba tiba bertanya.
"Di mana mana ya banyak orang cantik to dik." Sahut rahmat sambil bermain ponsel nya.
"Ada ndak rasa penasaran sama mereka?" Pancing laras.
Rahmat mendongak ketika mendengar pertanyaan istri nya yang demikian, Laras kaget karena rahmat malah memeluk nya dari belakang.
"Aku puasa selama sebulan." Bisik rahmat di telinga istri nya.
"Ini masih siang mas, Jangan macam macam." Peringat laras karena tangan rahmat sudah sampai kemana mana.
"Kamu ndak kangen sama mas to?" Tanya rahmat membalik istri nya.
"Kangen, Tapi ya nanti to jangan sekarang." Ujar laras.
"Sarah juga lagi ndak di rumah, Ayo lah." Ajak rahmat.
Tanpa menunggu persetujuan istri nya, Rahmat langsung membawa nya masuk kamar dan membuka kemaja yang membalut tubuh nya. Laras menelan ludah melihat tubuh rahmat yang putih bersih itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Natasia Wang
Buk rt nya jahat bgt gk etis bgt seorang bu rt tp klakuan bkin malu keluarga, sukur suaminya waras
2025-01-13
0
Elsa Devika
pulu pulu gak tuh🤣😭
2025-01-06
1
CacingBesarAlaska
epreeeeeet/Sly//Sly//Sly//Sly/
2024-10-29
0