Tipe

Ayunda tersentak kaget saat Mr.Geo mengangkat tubuh nya yang terbaring di lantai kamar, tanpa Ayunda sadari tadi dia menangis dan tertidur di lantai kamar.

"Lepas!" teriak Ayunda

"Lelaki biadap lepas kan aku" teriak Ayunda lagi membuat Mr.Geo naik pitam,Mr.Geo menghempas kan tubuh Ayunda di ranjang lalu menampar nya.

"Plak"

"Diam...jangan terus berontak jika tidak ingin aku berbuat kasar"

"Jika kau menginginkan ibu tiri ku kenapa kau menikahi ku, nikahi saja wanita jalang itu lepaskan aku" ujar Ayunda mengisak

"Kau tau kenapa aku menikahi mu" ujar Mr Geo mencengkram kuat pipi Ayunda

"Ibu tiri mu berhutang banyak pada ku,jika hanya tubuh nya yang aku pakai tidak akan membuat ku puas,aku selalu ingin yang baru jadi dia menawarkan mu apa aku salah? Tidak Ayunda aku tidak pernah salah karena aku memiliki uang dan kekuasaan" jelas Mr.Geo menarik tubuh Ayunda dan mengikat tangan nya, Ayunda terus menggeliat berusaha untuk melepaskan tubuh nya tapi tenang perempuan mungil ini tidak ada apa-apa nya dia hanya bisa menangis dan menangis.

"Hahaha.....kau hanya sebuah mainan kecil untuk ku,jangan berontak karena nyawa mu di tangan ku" ucap Mr.Geo dengan tatapan tajam.

"Aku akan pastikan kau mendekam di penjara nanti" ujar Ayunda

"Hahaha....." lagi-lagi Mr.Geo tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Ayunda.

"Turuti saja mau ku sayang,ayo kita bersenang-senang,kau akan tau artinya menikah dengan ku"

Kali ini siksaan yang lebih berat di berikan Mr.Geo pada Ayunda,dia mengambil alat cambuk nya dan mencambuk tubuh Ayunda hingga memerah.

Ayunda yang sudah tidak kuat menahan siksaan dari Mr Geo justru pingsan.

Mr.Geo yang sadis dan psikopat itu justru semakin bersemangat melihat Ayunda pingsan,ada rasa puas tersendiri di hati nya bisa melumpuhkan lawan bercinta nya dengan siksaan.

"Hahahaha" tawa nya menggelar di dalam ruangan yang cukup besar itu.

****

"Gimana kabar Natan,Ga?" tanya Gina saat mereka duduk di kantin kampus.

"Baik, semalam dia hubungi gue kata nya mulai betah di sana" bohong Rega karena dia tidak ingin Gina mengganggu kehidupan Natan di saat sahabat nya itu galau karena Ayunda.

"Padahal gue pengen nya Natan tetap di Jakarta dan kita bisa jalin hubungan percintaan gitu setelah si Ayunda itu pergi dari kehidupan Natan tapi justru Natan Milih tinggal di luar negeri"ungkap Gina kecewa

"Kita nggak bisa memaksa kan kehendak seseorang Gin, mungkin Natan Sudah punya planning sendiri untuk kehidupan nya, apalagi Loe bukan tipe nya dia" jawab Rega jujur

"Loe gila kali ga,gue cantik,kaya nggak ada yang kurang dari gue dan loe masih bilang gue bukan tipe Natan, mata loe taruh di mana bro tatap gue,apa yang kurang dari gue, nggak ada" marah Gina

"Mungkin maksud nya Rega Loe nggak cocok buat Natan,Gin.loe terlalu sempurna jadi Natan yang insecure sama loe" bela Sarah sang sahabat dia tidak ingin Gina dan Rega terus berdebat karena Natan.

"Kalau itu sih gue setuju Sar,tapi gue tetap terima kok dia apa adanya nggak neko-neko, mending loe suruh Natan pulang ke Indonesia Ga,gue terima dia"

"Ck.....mana mau Natan dia sudah bahagia di sana" jawab Rega membuat Gina semakin kesal sedangkan Sarah hanya bisa memberikan kode pada Rega agar tak memancing kemarahan Gina yang bisa saja membuat mereka terancam secara Gina adalah keponakan pemilik kampus mereka kuliah saat ini.