Shopia hendak keluar dari dalam kamarnya, dia membuka pintu kamarnya dan kemudian hendak melangkah keluar tanpa menyadari jika di depannya ada Kelvin yang sedang berdiri menunggunya sedari tadi.
*Buk
Shopia menabrak dada Kelvin lagi sehingga dirinya sedikit memental kebelakang.
"Kak, bisa tidak jangan datang secara tiba-tiba kayak gini?" kesal Shopia.
"Ya maaf," jawab Kelvin sembari memperhatikan Shopia dari atas sampai bawah.
"Eh tunggu dulu. Lo.. lo make piyama ini? Inikan piyama yang gue beliin 3 tahun lalu," tanya Kelvin tidak percaya jika sang Adik benar-benar menggunakan piyama yang telah dia hadiahkan saat natal 3 tahun lalu.
"Ah.. betulkah..?" ujar Shopia bingung "Huft.. seharusnya aku tidak memakai piyama ini! Sungguh memalukan," lanjutnya dalam hati, menunduk dengan malu.
Kelvin menyadari jika saat ini sang Adik sedang malu karena wajahnya memerah bak kepiting rebus. Dia terkekeh dan kemudian merangkul Shopia sembari berkata
"Gak apalah, lo cocok kok pake piyama ini. Apa lagi piyama ini gue yang beliin, yakan?" goda Kelvin tersenyum sumringah
"Apasih! Shopia ingin makan, awas!" ketus Shopia berjalan meninggalkan Kelvin dibelakangnya. Tingkah Shopia sangat lucu sehingga tanpa sadar Kelvin tersenyum sangat lebar.
"Eh tunggu gue," panggil Kelvin sedikit berteriak.
Mereka menuruni lantai 3 menuju lantai 1 untuk segera bergabung dengan anggota keluarga lainnya. Shopia dan Kelvin datang secara bersamaan sehingga atensi semua orang mengarah pada ke duanya.
"Eh putri mama sudah turun. Lucu sekali kamu nak, biasanya kamu gak pernah loh pake baju kayak gini," ujar Mega terkekeh melihat kelucuan Shopia.
"Iya ni mah, piyama yang Kelvin beliin 3 tahun lalu itu loh," sahut Kelvin melirik Shopia yang sedang tertunduk dengan malu.
Mereka bertiga asik sendiri sehingga sebuah deheman dari Ayah (Austin) menyadarkan mereka.
"Ini mau ngomong atau mau makan?" sindir Austin.
Ya! Seketika mereka bertiga terdiam, menatap ke arah Austin, Erlan dan Mila yang sudah bersiap untuk menyantap makanan yang tersaji.
Begitu juga Shopia. Dia terdiam, melirik ke arah Kelvin yang duduk di sebelahnya. Tentu saja Kelvin memahami apa yang sedang dipikirkan oleh Shopia setelah dirinya mendengarkan cerita dari Mega jika Shopia sedang hilang ingatan. Dengan segera Kelvin mendekatkan kursinya pada kursi Shopia.
"Kali ini Shopia kembali bergabung di meja makan ini, kalian gak mau nyambut atau nanya kabar shopia gitu?" ujar Kelvin berbasa-basi sembari menyelipkan sedikit sindiran.
Austin dan Erlan hanya diam dengan wajah datar mereka. Nampak sekali mereka tidak menyukai kehadiran Shopia yang berada 1 meja bersama mereka.
Suasana mendadak menjadi sangat canggung buat Shopia. Dia melirik ke arah Mega lalu mulai tersenyum kecil seorang mengatakan "Aku tidak apa-apa"
Mega menghela napas lelah. Dia ikut duduk disebelah Shopia sembari menyiapkan alat makan untuk Shopia.
"Shopia sudah 5 bulan berpisah dengan kita, pah. Masa kamu gak mau nanya kabar putri kita sih?" tanya Mega walau pandangan itu masih sibuk menatap kearah alat makan Shopia.
"Tidak ada alasan untuk bertanya kabarnya. Toh selama ini dia bersikap bagaimana?!" jawab Austin datar.
"Papa, kakak Shopia kan baru saja keluar dari rumah sakit. Kita tunggu kak Shopia sembuh dulu ya," sela Mila bersikap rendah hati.
Setelah mendengar perkataan Mila, Shopia langsung melirik kearah Austin. Dia benar-benar kebingungan, apakah orang yang disebut dengan papa ini adalah papah nya, sekarang?
"Kak, dia siapa? Maksud Shopia, mereka bertiga ini siapa?" bisik Shopia bertanya pada Kelvin.
"Gak usah tahu, gak penting. Anggap aja patung," jawab Kelvin sedikit keras, terdengar disengaja agar semua orang mendengarnya.
"Kelvin Benson! Jaga ucapanmu!" tegas Austin.
"Wah maaf ya," jawab Kelvin cengengesan.
"Anak in-" perkataan Austin terhenti tatkala Mega mulai kesal dan membanting gelas dengan keras.
*Bang..!
Seketika semuanya langsung diam tanpa berani bersuara sedikitpun. Termasuk Austin, dia diam tatkala melihat jika istrinya saat ini sudah menjadi harimau yang kelaparan.
"Bisa tidak kita makan dengan tenang seperti keluarga lainnya?! Bisa tidak!" tegas Mega mem-pelototi Austin dengan garang.
"I-iya, mah," lirih Austin tidak berani menatap ke arah Mega.
Mega hanya bisa menghela napas dengan lelah. Dia kembali melirik ke arah Shopia yang sedang terdiam sembari memandang ke arah ayam goreng yang ada di depannya.
"Shopia mau ayam goreng?" tanya Mega terkekeh melihat sang putri yang hampir berliuran melihat ayam goreng buatannya.
"Shopia boleh makan itu?" tanya Shopia.
" !! " semua orang terhentak mendengar Shopia yang meminta izin terlebih dahulu sebelum memakan makanan yang sebenarnya bebas-bebas saja dia ambil.
"Untuk apa meminta izin? Shopia bisa makan semuanya tanpa meminta izin kok! Kamu ini, ada-ada saja!"
Mega dengan segera meletakan 3 ayam goreng di dalam piring Shopia. Shopia menatap ayam goreng itu dengan takjub seolah-olah mengatakan "Wah..aku bisa makan ayam goreng,"
Semua orang bingung saat melihat perubahan besar yang di alami oleh Shopia. Termasuk Erlan, sedari tadi dia terus saja melirik ke arah Shopia, menatap Shopia dengan menyelidik.
Hal itu tidak luput dari pandangan Mila, yang menyadari jika sikap semua orang juga mulai berubah kepada Shopia. Tidak tahu mengapa, hatinya mulai kesal. Dia menggenggam erat jari-jemarinya sembari menatap tajam ke arah Shopia yang sedang melahap ayam goreng.
"Kenapa lo gak mati aja sih! Gak ada gunanya lo hidup di dunia ini!!" benak Mila menyimpan dendam kepada Shopia.
...****************...
Pagi tiba menggantikan malam. Sudah saatnya Shopia untuk berangkat ke sekolah setelah 5 bulan meminta izin karena koma di rumah sakit.
Seperti biasa, Shopia harus berangkat sendirian ke sekolah karena semua saudaranya sudah pergi ke sekolah sejak awal.
Mila berangkat bersama Austin dan erlan sementara Kelvin harus berangkat jam 5 pagi karena akan ada kegiatan osis yang harus dia lakukan di sekolah.
Terpaksa Shopia harus pergi sendiri dengan di temani oleh supir setianya yang bernama Halil.
30 menit perjalanan~
Shopia sudah sampai di depan gerbang sekolah Antareksa yang digadang-gadangi sebagai sekolah terbaik di kota X. Dia segera masuk, berjalan lurus untuk tidak memperdulikan pandangan semua orang yang selalu tertuju padanya.
"Eh itukan Bad Queen, dia udah sadar dari koma ternyata,"
"Ngerasa gak sih kalau Bad Queen kita semakin cantik? Apa cuman perasaan gue ya?"
Shopia terus melangkah tanpa memperdulikan omongan orang-orang tentangnya. Dia masuk ke dalam kelasnya dengan cepat sehingga tanpa sadar dia kembali menabrak dada seorang pria sehingga tanpa sadar dia kembali terhuyung ke belakang.
"Ck! Lo hobi banget ya nabrak orang! Untung yang ada di depan lo itu gue, gimana kalau orang lain?" omel Kelvin yang ternyata sedari tadi dia sudah menunggu kedatangan Shopia.
"Kakak juga ngapain sih di sini?" kesal Shopia karena lagi-lagi dirinya harus bertabrakan dengan Kelvin.
"Buset, tumben-tumbenan adek lo manggil kakak? Biasanya nyebut nama binatang muluk," ejek salah satu teman Kelvin yang bernama, Repal.
"Diem lo bangsat!" kesal Kelvin menginjak kaki Repal sehingga doi malah melompat-lompat merasakan rasa sakit di kakinya.
^^^To be Continued~^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Bzaa
wah si mila, musuh dalam selimut kykny
2024-12-08
0
👁Zigur👁
weks..hati2 mpo sophia kalo jalan
2024-07-17
0
👁Zigur👁
kan gagal mati. nah sekarang napas lagi.
2024-07-17
0