MAKAN MALAM BERSAMA

Semua isi tas itu berjatuhan di lantai kamar Kelvin. Dia bahkan mencari-cari dengan menggunakan kakinya. Setelah mencari-cari, Kelvin berhenti saat tidak menemukan barangnya yang ada di dalam tas Shopia.

"Oh ternyata gak ada barang gue, gue pikir lo masuk ke sini buat nyuri barang gue," ujar Kelvin dengan santai seolah-olah tidak peduli tentang apa yang dirasakan oleh Shopia saat ini.

Shopia diam mematung, melihat ke arah pakaiannya yang berserakan di lantai. Tidak lama kemudian, dia mulai berjongkok dan mengemasi semua pakaian itu tanpa sepatah katapun.

Melihat sikap Shopia, tentu saja Kelvin terkejut. Awalnya dia menyangka jika Shopia akan marah seperti biasanya. Dia berpikir jika Shopia akan mengamuk dan kembali bertengkar dengan dirinya seperti dulu.

Namun, apa sekarang? Shopia memungut baju itu satu-persatu dengan tubuh yang perlahan bergetar.

"Jahat banget, kok dia bisa sejahat ini sih," benak Shopia meneteskan air mata.

"Eh, lo nangis? Shopia, lo nangis?" tanya Kelvin terkejut bukan kepalang melihat Shopia yang sedang menangis dalam diam.

Shopia hanya diam tanpa menjawab satu patah katapun, dia masih memungut semua barang-barangnya itu dengan sabar meski air matanya keluar cukup deras.

"Shopia, gue-gue cuman bercanda.. lo jangan nangis," ujar Kelvin merasa sangat bersalah telah membuat sang Adik menangis.

Wajar saja reaksi itu di keluarkan oleh Kelvin. Seumur-umur, baru kali itu saja Shopia menangis saat diganggu olehnya. Kelvin tidak pernah menduga jika Shopia akan menangis tersedu-sedu seperti sekarang.

Ya, sikap Kelvin juga memang sudah keterlaluan. Dia tahu akan itu, dan dia juga merasa bersalah. Dia ikut berjongkok, menyamakan tinggi tubuhnya dengan Shopia.

Dengan ragu-ragu, Kelvin mulai memegang kepala Shopia dan menepuk-nepuknya pelan.

"Maaf-in gue, Shopia. Sikap gue keterlaluan ya? Maaf-in gue ya," bisik Kelvin berusaha menenangkan Shopia yang masih saja menangis.

Shopia semakin terisak, tidak tahu mengapa hatinya sangat sakit saat diperlakukan seperti itu. Karena memang, hati Shopia/Alvina sangatlah lembut seperti sebuah kapas.

"Jahat banget, aku salah apa," racau Shopia terisak-isak.

Kelvin sangat panik melihat Shopia yang semakin tenggelam dalam tangisannya. Dia bingung cara menenangkan wanita yang sedang menangis, bagaimana caranya? Dan perkataan apa yang cocok untuk dia keluarkan? Dia benar-benar bingung.

Karena bingung ingin mengatakan apa, Kelvin ber-inisiatif memeluk Shopia dengan harapan supaya Shopia bisa tenang dan berhenti menangis.

"Shut.. maaf-in gue, ya. Sikap gue udah keterlaluan banget, gue salah!" bisik Kelvin berusaha menenangkan Shopia sembari memurus punggung Shopia.

Shopia terisak-isak di dalam dekapan Kelvin. Begitu sakit hatinya dan begitu kesal pemikirkannya apabila diperlakukan seperti tadi. Sejujurnya Shopia tidak terlalu ambil pusing saat di perlakukan seperti itu. Namun, jika saja orang itu adalah orang lain.

Namun sekarang? Shopia tahu jika Kelvin adalah saudaranya. Sangat sakit rasanya mendapatkan perlakukan buruk dari saudara sendiri.

Walaupun secara jiwa mereka bukanlah saudara, namun secara raga, mereka adalah saudara sedarah. Seperti itulah anggapan Shopia.

"Lepasin, aku ingin istirahat, kak," lirih Shopia yang kini sudah sedikit lebih tenang meski masih terisak di dalam tangisan.

Kelvin melepas pelukannya, melihat pada Shopia dengan tatapan merasa bersalah "Istirahat, dan tenangin dulu pikiran lo," ujar Kelvin.

Shopia pun pergi dari sana untuk pergi istirahat di dalam kamarnya. Sementara Kelvin, dia masih mengintip sang Adik dengan tatapan yang kebingungan.

"Shopia berubah. Dia bukan kayak Shopia yang dulu!" monolog Kelvin.

...****************...

Shopia terbaring di ranjangnya itu dalam keadaan terlentang. Dia benar-benar lelah setelah lama sekali menangis. Dia tertidur cukup lama sampai tidak sadar hari sudah mulai gelap.

Tidak lama kemudian, pintu kamar Shopia terbuka. Terlihatlah Mega yang sedang membawa nakas yang berisikan 1 gelas air putih dan satu botol obat di atasnya.

Mega tersenyum hangat begitu melihat Shopia yang sedang tertidur dengan sangat pulas. Mega menghampiri Shopia, meletakan nakas itu di meja dan kemudian duduk di ranjang.

"Anak mama masih tidur ya, lucu sekali," bisik Mega mengelus kepala Shopia dengan lembut.

"Nak, bangunlah. Kau harus meminum obat mu," lanjut Mega yang kali ini memanggil Shopia dengan sedikit kuat.

Secara perlahan mata Shopia terbuka. Dia melihat Mega dengan tatapannya yang masih buram.

"Mama,"

"Iya sayang?"

Shopia bangun dan kemudian ikut duduk di ranjang. Dia mengucek matanya seketika Mega bisa melihat jika kelopak mata Shopia sedikit membengkak seperti habis menangis dalam waktu yang lama.

"Sayang, mata kamu kenapa nak? Nak, kamu gak habis nangiskan sayang?" tanya Mega masih berusaha berpikir positif dan beranggapan jika itu adalah efek dari obat selama Shopia koma.

Shopia terdiam, dia tidak ingin menjawab pertanyaan tersebut. Alih-alih menjawab, Shopia malah memeluk Mega dengan sangat erat.

"Mama, Shopia lapar," gumam Shopia begitu dirinya memeluk Mega.

"Uhhh beruang kecil mama sedang lapar rupanya. Mama antar makanan ke kamar ya? Kamu mau makan apa sayang?" jawab Mega.

"Tidak usah, Shopia akan makan di bawah saja dengan yang lainnya," jawab Shopia membuat Mega sedikit terkejut karena Shopia mau makan bersama dengan anggota keluarga lainnya. Biasanya Shopia sangat ogah-ogahan untuk makan 1 meja dengan adik angkatnya (Mila).

Namun tidak lama kemudian, Mega segera tersadar jika saat ini Shopia sedang mengalami hilang ingatan. Alias, Shopia tidak tahu menahu tentang kondisi keluarga tersebut. Shopia(Alvina) tidak tahu, jika Shopia memiliki hubungan buruk dengan anggota keluarga lainnya.

"Baiklah sayang, kita makan ya. Tapi sebelum itu, Shopia mandi dulu dan bersihkan diri," suruh Mega.

Shopia mengangguk, melihat Mega yang sedang berdiri dan merasakan elusan hangat Mega untuknya.

"Mama akan membuat masakan khusus untuk Shopia. Shopia ingin makan apa sayang?" tanya Mega.

"Shopia akan makan apapun yang mama buat," jawab Shopia.

"Baiklah, mama akan buat makanan kesukaan kamu. Mama akan memanggil Shopia jika masakannya sudah jadi,"

"Hmm.. " Shopia mengangguk melihat Mega yang kini sudah keluar dari dalam kamarnya. Begitu Mega sudah keluar dari kamar Shopia, Shopia langsung bangun untuk segera mandi dan bersiap.

15 menit berlalu~

Shopia keluar dari dalam kamar mandi masih dalam keadaan tubuh yang berbalutkan handuk kimono. Dia masuk ke dalam walk in closet untuk memilih-milih pakaian yang akan dia kenakan malam itu.

"Untung saja pakaian Shopia adalah tipe pakaian yang aku suka. Aku akan menggunakan pakaian apa ya?" pikir Shopia melihat-lihat kearah piyama yang tergantung rapi.

"Ya! Aku akan menggunakan piyama bewarna pink itu!" lanjutnya menjatuhkan pilihan pada piyama pink yang begitu lucu dan menggemaskan. Piyama itu adalah piyama dinosaurus yang biasa digunakan untuk musim dingin.

Karena di kota X sudah masuk musim dingin, maka Shopia berinisiatif untuk memilih pakaian tersebut.

^^^To be Continued~^^^

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

semangat terus ya kak😘

2024-12-08

0

👁Zigur👁

👁Zigur👁

cute pic. ku like and subcrep ya thor. bunga meluncur 😊/Rose/

2024-07-14

0

who are you?

who are you?

lucu sekali /Smile/

2023-12-15

8

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!