PULANG

Mega menghentikan kegiatannya itu, menatap Shopia dengan tatapan sedih. Bagai disambar petir disiang bolong, Mega harus menerima kenyataan bahwa sang Anak sudah melupakan dirinya.

"Nak, ini mama. Shopia sudah lupa ya? Wajar saja itu terjadi pada Shopia, karena Shopia sudah 5 bulan koma di rumah sakit. Mama mengerti," jawab Mega mencoba untuk tetap tegar.

"Namaku adalah Shopia?" tanya Shopia lagi.

"Benar, namamu adalah Shopia. Dan nama mama adalah Mega," jawab Mega mencoba untuk tetap tersenyum walau saat ini hatinya sedang sakit bak teriris oleh silet tajam.

Shopia terdiam sejenak, mengingat semua informasi yang sebenarnya sudah dia ketahui. Namun, dia mencoba untuk mengingat hal itu, takut jika hal tersebut bisa menjadi boomerang untuknya.

"Apakah Shopia memiliki Adik atau Kakak?" tanya Shopia lagi.

Mendengar pertanyaan itu mendadak Mega terdiam. Di ekspresinya saat ini tergambar sebuah raut sedih bercampur kesal.

"Shopia punya 3 kakak laki-laki dan ada 1 orang Anak angkat keluarga kita. Bisa dibilang jika dia adalah Adik Shopia," jelas Mega tersenyum kecut.

"Lalu dimana mereka? Dan apakah Shopia punya Ayah?" tanya Shopia lagi, mencoba untuk mengulik semua informasi tentang kehidupan Shopia.

Lagi-lagi Mega menunjukkan reaksi aneh saat Shopia mulai membahas tentang anggota keluarga lainnya. Dia benar-benar tidak suka itu!

"Mama?" panggil Shopia sehingga memecah lamunan Mega.

"I-iya sayang. Papa sedang ada pekerjaan di kantor. Dia tidak bisa sering-sering menjenguk Shopia," jawab Mega berusaha untuk tersenyum namun tentu saja Shopia tahu jika Mega sedang menyembunyikan sesuatu.

"Maafkan mama, nak. Mama tidak bisa kembali melukai hati kamu jika sampai kamu tahu bahwa kelima orang itu tidak pernah peduli dengan kamu sayang," benak Mega tersenyum kecut dengan pandangan yang mulai menurun.

Cukup aneh bagi Shopia saat tidak ada satupun keluarga lainnya yang menjenguk. Apakah mereka sama seperti kakek? Pikir Shopia.

Dia kembali melirik ke arah Mega dan kemudian kembali bertanya ..

"Berapa umur Shopia saat ini?"

"Umur Shopia baru 16 tahun, Sayang. Shopia masih sekolah kelas 2 SMA Antareksa," jawab Mega tersenyum memurus kepala Shopia dengan lembut.

"Apakah tidak apa-apa Shopia tidak masuk selama 5 bulan?" tanya Shopia terkejut saat mendengar umurnya, apalagi saat mengetahui jika dia masih merupakan seorang pelajar.

"Tentu saja tidak apa-apa. Sekolah itu punya mama, jadi santai saja sayang," jawab Mega terkekeh mendengar ketakutan sang putrinya itu.

Shopia langsung mengelus dada begitu mengetahui hal tersebut. Dia ikut tersenyum dan kemudian dia berkata "Shopia akan mengingat mama,"

...****************...

Dua hari berlalu. Sudah saatnya Shopia keluar dari rumah sakit karena kondisinya pulih dengan sangat cepat. Shopia pergi bersama Mega untuk pulang kembali ke rumah atau lebih tepatnya adalah sebuah Mension yang sangat megah milik keluarga Benson.

Keluarga Benson adalah keluarga konglomerat yang sangat terkenal di kota X. Orang awam pun tahu, siapa keluarga Benson ini, dan apa saja kekuasaan yang ada di bawah kaki keluarga Benson.

Begitu sampai di mension, Shopia langsung tercengang melihat kemegahan Mension tersebut. Bahkan Mension itu jauh lebih besar dari mension yang dia tinggali dulu.

"Ayo masuk Sayang," ajak Mega merangkul Shopia masuk ke dalam mension tersebut.

Begitu memasuki Mension, Shopia kembali di kejutkan oleh kemegahan ruangan. Sebelumnya dia tidak pernah melihat ada lampu gantung sebesar dan semegah yang sedang dia lihat itu.

Walaupun dia juga berasal dari keluarga kaya, namun keluarganya dulu tidak seboros ini. Bahkan dulu dia menempati mansion yang masih bernuansa bangunan eropa lama. Jadi wajar saja jika dia terkejut melihat kemegahan tempat tersebut.

"Mah, biar Shopia yang membawa tas itu. Mama tunjukkan saja di mana kamar Shopia,"

"Tidak, mama akan mengantarmu! Shopia kan baru sembuh, mama tidak yakin membiarkan Shopia pergi sendiri," tolak Mega jelas khawatir.

"Tidak apa-apa mah, Shopia kuat. Mamah sebutkan saja dimana kamar Shopia," tanya Shopia mengambil tas yang ada di tangan Mega.

Mega hanya bisa menghela napas mengatasi sikap keras kepala Shopia. Dengan sabar dia mulai menjelaskan di mana kamar Shopia berada.

"Kamar kamu ada di lantai 3 tepat di sebelah kamar kakak kamu Kelvin," jelas Mega.

FYi, Kelvin adalah kakak ke-tiga Shopia yang berusia 1 tahun lebih tua dari Shopia. Dia 1 sekolah dengan Shopia, yaitu sekolah Antareksa. Dia kelas 3 SMA dan merupakan ketua osis di sekolah Antareksa.

"Baiklah, Shopia akan pergi," pamit Shopia dan kemudian pergi menuju lift.

Sesampainya di lantai 3, Shopia langsung di hadapkan oleh dua pintu ruangan yang berbeda. Pintu itu saling bersebelahan sehingga membuat Shopia kebingungan.

"Aku lupa bertanya pada mama Mega, kamarku disebelah mana?" monolog Shopia kebingungan.

Karena masih kebingungan, Shopia memutuskan untuk masuk ke sembarang kamar karena memang dia tidak tahu di mana kamarnya saat ini.

Alhasil dia masuk ke kamar sebelah kiri. Setelah pintu terbuka, Shopia mulai menyeret kakinya untuk masuk ke dalam kamar tersebut.

"Wah... " gumam Shopia tatkala melihat kemegahan kamar itu.

Kamar itu sangat megah. Pada setiap dindingnya dihiasi lukisan-lukisan rock and roll, dan bahkan ada miniatur mobil rumit yang terpajang disetiap lemari hias yang ada di kamarnya.

Shopia mengarahkan pandangan ke arah ranjang king size yang memiliki seprai bewarna gelap. Saat melihat itu membuat Shopia semakin yakin jika kamar yang sedang dia masuki saat ini bukanlah kamarnya.

"Ini pasti kamarnya kak Kelvin. Aku harus segera keluar dari sini," gumam Shopia segera menyeret kakinya keluar dari kamar itu.

Namun disaat dirinya hendak berbalik badan, tiba-tiba dia menabrak sebuah dada bidang milik seseorang. Orang itu tidak lain merupakan Kelvin sendiri yang baru saja pulang dari sekolah.

*Bruk

" !! "

"Siapa ini? Apakah kak Kelvin?" benak Shopia secara perlahan mulai mengangkat pandangannya untuk melihat pada sosok yang baru saja dia tabrak.

Dan terlihatlah, wajah pria tampan yang sedang menatap datar ke arahnya.

"Ngapain lo di kamar gue?" datar Kelvin menuntut jawaban dari Shopia.

Shopia terhentak, dia menyeret kakinya mundur ke belakang dan berusaha untuk menenangkan dirinya.

"Aku lagi cari kamar, kak," jawab Shopia.

Kelvin mengerutkan keningnya "Tumben lo manggil gue kakak? Apa jangan-jangan kepala lo terbentur keras ya? Otak lo udah rusak?" tajam Kelvin pada Shopia sehingga membuat Shopia tidak mengerti pada sikap ketus Kelvin kepadanya.

"Apa maksud kakak? Ah sudahlah Shopia benar-benar lelah. Shopia pergi dulu," ujar Shopia tidak mau ambil pusing. Dia melangkahkan kaki melewati Kelvin, namun lagi-lagi Shopia kembali di kejutkan oleh Kelvin yang tiba-tiba saja merebut tas yang ada di tangannya.

"Kakak, apa-apaan ini?!" kesal Shopia.

"Gue harus periksa tas lo, takutnya lo nyuri barang gue, kan?" ketus Kelvin mulai membongkar tas Shopia tanpa memikirkan perasaan Shopia saat ini.

"Ternyata Shopia di perlakukan seperti ini oleh keluarganya. Tapi apa alasan Shopia bisa diperlakukan seperti ini?" benak Shopia agak sedih melihat sikap semena-mena Kelvin padanya.

^^^To be Continued~^^^

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

bersyukur pindah ke suasana yg lebih baik, ada keluarga yg komplit biarpun gak akur juga 😊

2024-12-08

0

𖤍ᴹᴿ᭄☠BanxJeki Hiatus,GC.2th

𖤍ᴹᴿ᭄☠BanxJeki Hiatus,GC.2th

Di balik sifat kejam ada keluarga yang meluka /Frown/

2024-03-05

2

Nostaliga

Nostaliga

wuihh mansion cuy..megah kali bah

2024-03-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!