KTMC. Anastasya Vina Sesilia

Lorong-lorong sepi dan dingin. Nyamuk dan lalat beterbangan. Sunyi lengang ditelan waktu yang terus berdetak. Sesosok wanita berambut panjang acak-acakan duduk meringkuk dalam sebuah ruangan kamar bernuansa abu - abu. Tatapannya layu membentur tembok - tembok nan kokoh di sekitarnya.

Air matanya menetes perlahan membasahi wajah kumalnya yang meredup oleh keputusan. Ia tergugu dalam tangisan kecilnya. Seberkas cahaya masuk melalui ventilasi kecil di dinding bagian atas membuat pandangannya silau, namun wanita kurus tersebut tak bergeming dari tempatnya.

Berhari hari pun terlewati dalam sendu yang  tetap terasa sama dan menyesakkan dada. Air mata adalah kawan sehari - hari gadis muda tersebut. Tiada yang pernah bertanya bagaimana perasaan hatinya, orang di sekelilingnya hanya mau ia menjadi seperti ini dan itu.

🌟🌟🌟

...Anastasia Vina Sesilia...

Di samping sebuah halte bus, ada seorang gadis kecil, tubuhnya mungil, berumur sekitar 5 tahunan sedang duduk sambil menangis dan membenamkan wajahnya di kedua kakinya. Ia terus menangis, menangis, dan menangis, tanpa henti. Tak ada orang yang menolong ataupun menghampirinya. Mereka hanya berlalu-lalang, tanpa mempedulikannya. Mereka seakan-akan buta sehingga tak melihat ada seorang gadis kecil nan mungil yang membutuhkan pertolongan.

Berjam - jam berlalu. Gadis mungil itu masih menangis tersedu - sedu, tanpa adanya orang yang menghibur atau membantunya. Akhirnya ada seorang pria dengan badan yang tinggi dan tegap menghampirinya. Umur pria itu sekitar 30 tahunan. Pria itu berdiri menatap ke bawah, di mana gadis kecil itu berada. Gadis kecil itu sempat mendongakkan kepalanya, untuk melihat siapa yang sedang berada di hadapannya. Ia menatap pria tersebut dengan mata berbinar. Seketika senyum lebar terlukis di kedua sudut bibir gadis itu walaupun kedua matanya masih sembab karena menangis. Seakan - akan ia telah menemukan orang yang telah lama ia tunggu. Ia segera bangkit, berdiri dan memeluk pria tersebut.

"Ayah!! Ayah dari mana saja? Vina sudah lama nungguin Papa," ucapnya parau sambil menitikkan air mata.

Yah, nama gadis mungil itu adalah Vina. Kehidupan masa kecilnya, yang harusnya indah telah direnggut oleh kedua orangtuanya yang meninggalkan nya dengan sengaja di halte bus di kala itu. Namun, karena kepolosan yang dimilikinya membuat ia berpikir bahwa orang tuanya hanya pergi meninggalkannya untuk sebentar saja. Padahal orang tuanya sudah pergi meninggalkan dan menelantarkannya di jalanan.

Vina terus mempererat pelukannya kepada pria tersebut dan terus menanyakan Ibunya ada di mana, namun tak mendapat jawaban dari pria tersebut. Setelah beberapa menit, Vina melonggarkan pelukannya. Pria yang Vina peluk tadi tiba - tiba berjongkok, berusaha menyamakan tingginya dengan Vina. Seketika Vina menjadi kaget, ternyata pria tersebut bukanlah Ayahnya.

"Nak, Om bukan Ayah kamu, nama kamu siapa?" tanya pria tersebut kepada Vina.

"Maafin aku yah Om, ternyata Om bukan Ayah aku." ucap Vina.

"Nama aku Vina Om." ucap Vina lagi.

"Wah nama kamu bagus banget, kenalin nama Om, Widjaya." ucap pria itu sambil mengulurkan tangannya untuk berkenalan dan dibalas oleh Vina.

"Oh iya, Vina ngapain di sini sendirian, udah gitu nangis lagi?" tanya pria itu.

"Vina lagi nungguin Ayah sama Ibu, Om. Mereka udah lama perginya tapi nggak balik - balik." jawab Vina polos.

"Vina ikut ke rumah Om yah. Di luar sini dingin, bahaya lagi." ucap Widjaya.

"Di rumah Om, Vina bisa nungguin Ayah dan Ibu Vina dengan baik, mau yah?" bujuknya.

"Tapi Vina takut Om." jawab Vina polos.

"Vina nggak usah takut, Om bukan orang jahat kok, Om janji bakal jagain Vina sampai Ayah dan Ibu Vina pulang lagi." ucap Widjaya sambil mengangkat jari kelingkingnya.

"Ya udah Vina mau." ucap Vina membalas janji kelingking Widjaya.

Vina pun ikut bersama Widjaya ke rumahnya setelah Widjaya membujuknya. Widjaya melakukan semua itu karena ia tahu bahwa orang tua Vina tidak akan kembali lagi.

"Mengapa ada orang tua yang sekeji itu, menelantarkan anak mereka?" Kata - kata tersebut terus terngiang - ngiang di kepala Widjaya. Tak mau terlalu memikirkannya, Widjaya segera membuang pikiran tersebut. Mungkin saja mereka tak sanggup untuk membiayai Vina. Dan mungkin ini takdir Tuhan mempertemukan Vina dengannya agar ia bisa mengurusnya dengan baik, pikirnya. Widjaya segera naik ke mobil nya yang ia parkir tak jauh dari tempat tadi. Tak lupa juga ia menaikkan Vina. Mereka pun berlalu pergi menuju rumah Widjaya.

Sesampainya di rumah, Widjaya segera memanggil Mariam, istrinya, dan memperkenalkan Vina kepadanya. Ia juga meminta tolong untuk dibantu membersihkan Vina. Marian sungguh sangat suka dengan kehadiran Vina. Ia merasa dengan adanya Vina, akan menambah keberkahan kehidupan rumah tangga mereka. Menurutnya, dengan kehadiran Vina kecil di kehidupan rumah tangga mereka membuat rumah mereka menjadi tambah seru, apa lagi Mariam sudah lama menginginkan anak perempuan untuk kedua kalinya dan mungkin ini lah jawabannya. Ia pun membantu Vina untuk membersihkan badannya. Setelah mandi, Mariam memberikan baju ganti yang bagus buat Vina tapi karena Mariam tidak memiliki baju anak - anak perempuan sementara waktu Mariam memakai baju milik Roy.

🌟🌟🌟

Kali ini Vina pergi ke area laboratorium yang jarang dikunjungi mahasiswa yang ada disana. Di depan Laboratorium itu banyak ditumbuhi pohon jambu, Vina sibuk membaca buku bagaimana agar seseorang bisa menjadi suka. Kemudian matanya tak sengaja melihat ke arah seorang pria dan wanita yang sedang duduk di taman sepertinya mereka sedang bertengkar. Vina tersenyum tipis memandangi siluet pria itu.

Serasa ada angin segar menghampiri wajahnya. Sungguh menyejukkan kehidupan Vina yang penuh hawa panas. Pria dan wanita itu adalah Roy dan Dina, tak ada wanita di sekolah yang tak mau dengan pria berparas tampan khas kebarat - baratan tersebut, termasuk dirinya.

Melihat senyum pria itu, Vina tak kuasa berkata - kata. Hatinya penuh dengan perasaan hangat yang indah. Vina seketika jadi bersemangat untuk kuliah di Universitas yang sama dengan mereka berdua. Agar Ia bisa tetap bersama - sama dengan Roy dan mungkin bisa semakin dekat.

Ia mengerti berani mencintai berani patah hati, berani mengenal yang namanya pacaran berarti juga harus mempersiapkan diri untuk terluka, sebab yang abadi dari sebuah kisah hanyalah perpisahan. Dan apapun alasannya perpisahan bukanlah suatu hal yang menyenangkan.

🌟🌟🌟

"Din, aku hanya menyukaimu. Vina hanyalah Adek angkat ku. Aku tidak menyukainya." ucap Roy menjelaskan sembari memegang tangan Dina, tapi Dina perlahan menarik tangan nya.

"Kenapa kamu menyukaiku? Kenapa kamu mencintaiku?"

"Aku juga tidak tahu alasannya. Tetapi aku sangat menyukaimu, aku mencintaimu."

"Kamu jahat. Kamu bahkan tidak bisa menyebutkan satu alasan pun mengapa kamu menyukai aku. Kalau suatu saat nanti ada yang lebih cantik dari aku pasti kamu akan meninggalkan aku. Bagaimana bisa kamu bilang kamu mencintaiku jika kamu tak tahu alasannya?"

"Aku benar - benar tidak tahu alasannya. Tetapi, bukankah perhatian, kasih sayang dan kehadiranku di hidupmu sudah menjadi bukti cintaku?"

"Bukti apa? Semua tidak membuktikan apapun. Aku hanya butuh alasan, kenapa kamu bisa menyukaiku? Kenapa kamu mencintaiku?" ucap Dina kemudian bangun dari tempat duduknya lalu kemudian melangkah pergi dengan senyuman yang sulit di artikan.

"Aku belum menyerah untuk memenangkan hati mu. Tunggu saja." ucap Roy dalam hati.

"Aku belum menyerah untuk mendapatkan cintamu. Jika saat ini aku belum bisa mendapat kan mu. Mungkin besok atau lusa kamu yang akan bertekuk lutut di hadapan ku dan mengemis cinta ku." ucap Vina dari kejauhan.

"Dan kamu Dina akan aku pastikan rasa yang hari ini aku rasakan suatu saat nanti akan kamu rasakan. Aku akan merebut Roy dari mu bagaimana pun caranya. Jika aku tidak bisa mendapatkan cinta Roy kamu pun tidak berhak mendapatkan nya." ucap Vina kemudian sembari tersenyum licik.

Terpopuler

Comments

Naryati

Naryati

semangat ya.

2023-12-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!