Apa Kau Mau Menjadi Kekasihku

Bryan ingin meluluhkan hati Laura dengan mengajak Laura makan malam romantis. Selain itu, selama makan malam dia juga bersikap sangat manis kepada Laura, benar-benar sikap yang mampu membuat wanita manapun akan merasa istimewa, begitu juga Laura meski Laura terus berusaha menepis perasaan tersebut.

“Jadi, apakah kau selalu melakukan ini kepada setiap gadis yang kau kencani?” tanya Laura dengan satu alis terangkat lalu menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Sikap yang menunjukan jika Laura mampu menguasai dirinya untuk tidak terlihat seperti wanita murahan.

Bryan mengedikkan bahunya. “Tidak semuanya. Aku hanya melakukannya untuk orang yang aku anggap spesial,” jawabnya kembali membuat pipi Laura memerah karena tersipu.

Laura menyipitkan matanya. “Lalu, bagaimana dengan dekorasi kamar? Itu persis seperti kamar pengantin baru,” tanyanya.

“Aku memang menyukai wewangian bunga. Hal itu tidak ada hubungannya dengan gadis-gadis yang pernah bersamaku,” balas Bryan apa adanya.

Bryan menatap lurus ke arah Laura, memerhatikan cara gadis itu makan. Melihat ada makanan yang tertinggal di sudut bibir Laura membuat Bryan terkekeh kecil. Pria itu lantas mengulurkan tangannya dan mengelap bibir Laura.

“Kalau makan hati-hati,” ucap Bryan yang selalu saja hampir meruntuhkan pertahanan Laura.

Laura mengangguk sambil menundukkan kepala. Ia merasa salah tingkah karena diperlakukan seperti itu oleh Bryan. Selama ini, tidak ada seorang pria pun yang pernah memperlakukan Laura seperti ini sebelumnya.

“Lalu, bagaimana denganmu? Apakah mantan kekasihmu pernah membawamu untuk makan malam romantis?” tanya Bryan.

Laura terkekeh. “Aku belum pernah berpacaran sebelumnya,” jawab Laura acuh tak acuh.

Bryan terkesiap. Dia menatap Laura seolah tak percaya dengan ucapan gadis itu.

“Apakah kau tidak percaya dengan ucapanku?” tanya Laura.

Bryan menggeleng. “Aku hanya senang karena aku bisa menjadi pria pertama yang melakukan hal ini kepadamu,” jawabnya sambil tersenyum lebar.

Lagi-lagi Laura dibuat salah tingkah dengan perlakuan Bryan kepadanya. Selain tampan, Bryan memang sangat pandai bermain kata-kata. Tidak heran jika banyak sekali wanita yang jatuh ke dalam pesonanya yang begitu memabukkan.

Setelah selesai makan malam, Bryan kembali mengantar Laura ke apartemennya. Jalanan di sekitar apartemen Laura jauh lebih sepi saat mereka tiba di sana. Bryan tidak ingin melewatkan kesempatan untuk menyampaikan isi hatinya kepada Laura.

"Bryan, terima kasih untuk malam ini. Ku harap tidak as masalah setelah ini, jujur saja aku takut kekasihmu cemburu," ucap Laura tulus padanya.

"Laura, aku tidak punya kekasih," bantah Bryan, tapi tak ditanggapi oleh Laura.

"Sekal lagi terima kasih."

“Laura, tunggu!” seru Bryan saat Laura hendak masuk ke gedung apartemennya.

Laura menoleh. “Ada apa, Bryan?” tanya Laura bingung.

“Aku tahu kita belum lama kenal. Tapi, aku merasa jika aku benar-benar tertarik padamu dan aku tidak bisa menahannya lagi ....”

Mata Laura membulat sempurna. Ia tidak menyangka kalimat itu akan keluar dari bibir Bryan.

“Laura, apakah kau mau menjadi kekasihku?” Belum sempat Laura bereaksi, Bryan kembali melanjutkan kalimatnya, “Tapi, aku ingin hubungan kita dirahasiakan.”

Laura terdiam. Tidak tahu harus menjawab pertanyaan tersebut dengan apa. Baru saja dia merasa ucapan Bryan mampu melewati benteng yang telah dibangunnya, tetapi ucapan Bryan selanjutnya justru membuat Laura kembali merasa hanya menjadi sebuah target kesenangan belaka dari seorang pria seperti Bryan.

“Tapi, aku ingin hubungan kita dirahasiakan.”

Ucapan yang kurang dari dua menit lalu diucapkan oleh Bryan terus berputar di kepala Laura layaknya sebuah kaset rusak. Gadis itu masih saja terdiam dan tak bereaksi sebab dia tidak tahu kenapa Bryan mengatakan menyukainya, ingin menjalin hubungan bersamanya tetapi juga ingin hubungan mereka dirahasiakan.

“Kenapa kau ingin sebuah hubungan yang dirahasiakan?” Laura akhirnya berani untuk membuka suara. Gadis itu balik bertanya sebab dia sangat penasaran dengan apa alasan Bryan yang sebenarnya.

Laura merapatkan coat yang dia kenakan sambil mengusap-usap telapak tangannya. Udara malam ini jauh lebih dingin dari biasanya. Padahal, musim panas di Barcelona biasanya tidak pernah membawa angin malam yang dingin.

“Kita bicarakan masalah ini di dalam saja. Bolehkah aku masuk ke apartemenmu?” tanya Bryan, meminta izin Laura.

Laura menggigit bibir bawahnya, lalu mengangguk. “Baiklah. Ayo, masuk,” balas Laura.

Bryan dan Laura pun masuk ke dalam apartemen Laura. Mereka kini duduk di sofa kecil yang terdapat di sudut apartemen Laura untuk melanjutkan percakapan mereka yang sempat tertunda tadi.

“Jadi, kenapa kau ingin menjalin hubungan denganku jika pada akhirnya kita harus merahasiakan hubungan ini?” tanya Laura tegas.

Meskipun dia belum yakin akan menjawab pertanyaan Bryan dengan ‘iya’, tetap saja dia merasa kalau dia wajib tahu apa alasan Bryan. Laura tidak mau sembarangan menjawab karena dia takut kalau-kalau hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kepadanya.

“Kau tahu, aku adalah Bryan Lorenzo. Aku—”

“Ya, aku tahu siapa dirimu dan bagaimana sebuah hubungan bisa mengubah reputasimu di depan publik. Tapi, aku tetap saja penasaran dengan apa alasanmu,” ucap Laura dengan cepat, memotong ucapan Bryan. “Kau tidak mungkin ingin merahasiakan hubungan di antara kita kalau tidak sedang menjaga perasaan orang lain saat ini. Aku benar, kan, kau sudah punya kekasih? Kau berniat menjadikan aku simpananmu?” Tuding Laura.

Mendengar ucapan Laura yang dia rasa cukup konyol, Bryan pun terkekeh pelan. Dia tidak tahu dari mana asalnya pemikiran itu karena selama ini di tidak pernah mempublikasikan hubungannya dengan teman-teman kencannya. Apalagi, ditambah bahwa Laura belum lama ini mengenal Bryan.

“Kenapa kau bertanya seperti itu?” tanya Bryan, balik bertanya sambil menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa.

“Seorang laki-laki yang meminta seorang wanita untuk memulai hubungan mereka secara rahasia pasti memiliki alasan kuat di belakangnya. Tapi, kebanyakan, sih, karena mereka sebenarnya memiliki kekasih yang lain,” jawab Laura sambil mengedikkan bahunya.

Bryan terkekeh. “Ini tidak seperti yang kau bayangkan, Laura. Aku mengajakmu untuk menyembunyikan hubungan kita karena beginilah caraku menjalin hubungan dengan wanita selama ini. Aku memang tidak pernah mempublikasikan hubungan apa pun kepada publik,” jelas Bryan.

Laura menatap Bryan dengan penuh keraguan. Gadis itu menyipitkan matanya sambil bertanya, “Akui saja, Bryan. Kau pasti sudah punya kekasih, ‘kan?” tanya Laura.

“Sudah aku katakan. Aku tidak memiliki seorang kekasih, Laura,” ucap Bryan.

“Lalu, kenapa kau selalu memesan dekorasi bunga dari Secret Garden kalau kau tidak memiliki kekasih? Apalagi, kau memesannya hampir setiap Minggu,” desak Laura yang masih belum bisa mengerti tentang alasan yang dimiliki oleh Bryan.

Episodes
1 Awal Baru Untuk Laura
2 Hasrat yang Menggebu
3 Tertarik Pada Laura
4 Cassanova
5 Menghidupi Diri Sendiri
6 Ajakan Makan Malam
7 Membawa Laura Kabur
8 Mencium Laura
9 Menjemput Laura
10 Apa Kau Mau Menjadi Kekasihku
11 Berterus Terang
12 Maaf Aku Tidak Bisa
13 Terbuai Rayuan Bryan
14 Nasi Sudah Menjadi Bubur
15 Resmi Berpacaran
16 Tertangkap Basah Orang Tua Bryan
17 Kau Wanita Ketujuh Untukku
18 Kecewa
19 Memilih Menjauh
20 Apa Salahku?
21 Benci Diri Sendiri
22 Mengikuti Cara Bryan
23 Bersama Wanita Lain
24 Kau Tak Bisa Mengatur Hidupku
25 Kau Selingkuh
26 Mengakhiri Semuanya
27 Teman Tak Biasa
28 Melupakan Bryan
29 Kembali Bertemu
30 Tolong Menjauh Dari Hidupku
31 Bisa Hidup Tanpa Bryan
32 Akhirnya Kita Bertemu Kembali
33 Apa Dia Kekasih Barumu?
34 Menerima Kehadiran Felix
35 Menyesal
36 Aku Mencintaimu Laura
37 Tetangga Baru
38 Percayalah Kepadaku
39 Aku Datang Untuk Menjemput Kekasihku
40 Aku Siap Menjadi Seperti Yang Kau Inginkan
41 Memperkenalkan Pada Keluarga
42 Sambutan Yang Begitu Baik
43 Menginap
44 Butuh Waktu
45 Ungkapan Hati Bryan
46 Saran Dari Lola
47 Felix vs Bryan
48 Apa Kau Membenciku?
49 Nasihat Orang tua
50 Kembali Bersama
51 Sindiran Dari Briza
52 Merasa Curiga
53 Mempublikasikan Hubungan
54 Membuat Laura Kesal
55 Teman Terbaikku
56 Mengikhlaskan Laura
57 Berdebat
58 Menyusul Laura
59 Ingin Memberi Kejutan
60 Apa Hubunganmu Dengan Briza
61 Briza Adalah Wanita Pertamaku
62 Hampir Menikah
63 Aku Masih Mencintai Laura
64 Meragukan Bryan
65 Syarat Dari Laura
66 Mengabaikan Briza
67 Gadis Gila
68 Mendekati Briza
69 Pria Kedua
70 Mengatur Pertemuan
71 Mabuk
72 Ungkapan Hati Briza
73 Jangan Tinggalkan Aku
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Awal Baru Untuk Laura
2
Hasrat yang Menggebu
3
Tertarik Pada Laura
4
Cassanova
5
Menghidupi Diri Sendiri
6
Ajakan Makan Malam
7
Membawa Laura Kabur
8
Mencium Laura
9
Menjemput Laura
10
Apa Kau Mau Menjadi Kekasihku
11
Berterus Terang
12
Maaf Aku Tidak Bisa
13
Terbuai Rayuan Bryan
14
Nasi Sudah Menjadi Bubur
15
Resmi Berpacaran
16
Tertangkap Basah Orang Tua Bryan
17
Kau Wanita Ketujuh Untukku
18
Kecewa
19
Memilih Menjauh
20
Apa Salahku?
21
Benci Diri Sendiri
22
Mengikuti Cara Bryan
23
Bersama Wanita Lain
24
Kau Tak Bisa Mengatur Hidupku
25
Kau Selingkuh
26
Mengakhiri Semuanya
27
Teman Tak Biasa
28
Melupakan Bryan
29
Kembali Bertemu
30
Tolong Menjauh Dari Hidupku
31
Bisa Hidup Tanpa Bryan
32
Akhirnya Kita Bertemu Kembali
33
Apa Dia Kekasih Barumu?
34
Menerima Kehadiran Felix
35
Menyesal
36
Aku Mencintaimu Laura
37
Tetangga Baru
38
Percayalah Kepadaku
39
Aku Datang Untuk Menjemput Kekasihku
40
Aku Siap Menjadi Seperti Yang Kau Inginkan
41
Memperkenalkan Pada Keluarga
42
Sambutan Yang Begitu Baik
43
Menginap
44
Butuh Waktu
45
Ungkapan Hati Bryan
46
Saran Dari Lola
47
Felix vs Bryan
48
Apa Kau Membenciku?
49
Nasihat Orang tua
50
Kembali Bersama
51
Sindiran Dari Briza
52
Merasa Curiga
53
Mempublikasikan Hubungan
54
Membuat Laura Kesal
55
Teman Terbaikku
56
Mengikhlaskan Laura
57
Berdebat
58
Menyusul Laura
59
Ingin Memberi Kejutan
60
Apa Hubunganmu Dengan Briza
61
Briza Adalah Wanita Pertamaku
62
Hampir Menikah
63
Aku Masih Mencintai Laura
64
Meragukan Bryan
65
Syarat Dari Laura
66
Mengabaikan Briza
67
Gadis Gila
68
Mendekati Briza
69
Pria Kedua
70
Mengatur Pertemuan
71
Mabuk
72
Ungkapan Hati Briza
73
Jangan Tinggalkan Aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!