Mencium Laura

“Kenapa kau diam saja? Katanya kau ingin pulang?” tanya Bryan seraya mengangkat sebelah alisnya saat mendapati Laura justru terdiam memaku di ambang pintu kamarnya.

Laura yang mendapat pertanyaan dari Bryan pun tersentak dan menoleh. “Kita sedang berada di mana sekarang ini, Bryan? Ini bukan rumahmu yang biasa aku datangi untuk dekorasi, ‘kan?” tanya Laura bingung.

“Ini juga rumahku,” jawab Bryan singkat.

Matanya menyisir ke sekelilingnya. Hampir semua yang ada di rumah ini asing bagi Laura. Gadis itu bahkan baru tahu kalau Bryan ternyata memiliki ketertarikan pada pesawat, terbukti dari banyaknya pajangan pesawat yang tertata rapi di rak.

“Banyak sekali pajangan pesawat di sini,” ucap Laura.

Bryan tersenyum tipis. “Aku suka melakukan perjalanan dengan menaiki pesawat. Selain bisa melihat pemandangan dari atas sana, aku juga bisa mendapatkan ketenangan yang tak bisa kudapatkan begitu pesawat mendarat. Kau tahu, aku cukup sibuk dan satu-satunya momen di mana pikiranku bisa tenang adalah saat aku berada di dalam pesawat,” jelas Bryan.

Laura mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. Gadis tersebut tahu kalau pengusaha sukses seperti Bryan pasti selalu dihantui dengan tumpukan pekerjaan yang membuatnya kehilangan banyak waktu untuk menikmati ketenangan atau beristirahat. Laura bahkan tak akan heran kalau-kalau Bryan bercerita kalau dia kurang tidur.

“Jadi, itu alasannya kau memajang banyak sekali miniatur pesawat di rumahmu?” tanya Laura.

Bryan mengangguk. “Bukan itu saja. Aku juga dari kecil sebenarnya ingin menjadi seorang pilot. Tapi, semakin aku dewasa semakin aku sadar kalau duduk di bangku penumpang saja sudah lebih dari cukup,” jawabnya.

Lagi-lagi Laura menganggukkan kepala. Hari ini, dia merasa kalau dia telah mempelajari hal baru mengenai Bryan. Hal yang mungkin tidak pernah Bryan ceritakan kepada siapa pun selain dirinya.

“Ngomong-ngomong, kenapa tadi malam kau tiba-tiba mengajakku pergi dari pesta?” Laura kembali mempertanyakan apa yang mengisi kepalanya dari semalam.

Bukannya menjawab pertanyaan Laura, Bryan justru berjalan mendahului Laura menuruni anak tangga rumahnya, meninggalkan Laura berada di anak tangga paling atas.

“Ayo! Katanya kau ingin pulang?” tanya Bryan.

Laura berlari-lari kecil menyusul Bryan yang sudah terlebih dahulu berjalan menuju ke pintu. Gadis itu masih bertanya-tanya mengenai apa yang sebenarnya menjadi alasan Bryan, namun, pria itu bersikap seolah dia tidak mau membahasnya.

Selama perjalanan pulang, Bryan masih enggan membahas mengenai alasannya tiba-tiba mengajak Laura pergi semalam. Karena sejujurnya, Bryan juga merasa bingung dengan sikapnya sendiri. Dia merasa kalau apa yang dia lakukan tadi malam adalah respon refleks ketika dia mendapati Laura mengobrol dengan Dario.

Keinginan Bryan untuk membawa Laura ke ranjangnya membuat Bryan tak suka jika Laura mengobrol dengan akrab dengan pria lain. Aneh, memang. Tapi, begitulah yang terjadi.

Laura yang selalu menggigit bibir bawahnya ketika sedang bingung rupanya menyita perhatian Bryan. Bryan pun menghentikan mobilnya secara tiba-tiba lalu menoleh ke arah Laura.

“Bryan, kenapa—”

Laura tak dapat melanjutkan kalimatnya sebab bibir Bryan sudah menyambar bibirnya. Bryan mencium bibir Laura dengan rakus seolah satu kecupan saja tidak cukup untuk Bryan. Pria itu mengecup dan mengecap bibir Laura yang terasa sangat manis di bibirnya.

Rasa penasaran Bryan akhirnya terbayarkan juga ketika dia akhirnya berhasil meraup bibir mungil Laura yang sedari kemarin sejujurnya telah menyita perhatiannya.

‘Sial! Bibir Laura manis sekali. Aku rasanya tidak puas jika menciumnya sebentar saja,’ gumam Bryan dalam hati.

Laura yang mulai terbawa suasana pun membalas ciuman Bryan tak kalah panasnya. Gadis itu bahkan mulai mengalungkan kedua tangannya di leher Bryan supaya jarak di antara mereka semakin terkikis.

Mendapat respons positif dari Laura, Bryan diam-diam tersenyum di sela-sela ciumannya. Pria itu dengan penuh semangat mencium Laura semakin dalam. Tak lupa dia juga menekan tengkuk Laura untuk memudahkannya memperdalam ciuman mereka.

Beep!!!

Suara klakson dari para pengendara lain membuat Laura dan Bryan tersadar dengan apa yang mereka lalu dan melepaskan ciuman mereka. Bryan pun lantas kembali melajukan mobilnya karena takut kalau aksi mereka bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

Sementara Laura memilih untuk menundukkan kepalanya karena malu. Gadis itu menyembunyikan pipinya yang memerah dan panas akibat apa yang tadi terjadi di antara dirinya dan Bryan. Gadis itu merasa sangat malu karena sudah dengan sangat berani membalas ciuman Bryan.

“Maaf, karena aku sudah menciummu,” ucap Laura, membuat Bryan menoleh ke arahnya sekilas lalu menaikkan sebelah alisnya.

“Kenapa kau minta maaf? Bukankah aku yang menciummu terlebih dahulu?” balas Bryan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Tidak habis pikir jika Laura justru meminta maaf setelah berciuman dengannya.

“Y-ya ... Tapi ....”

Laura tergagap. Bingung harus menjawab pertanyaan Bryan dengan jawaban seperti apa. Dia sendiri pun juga bingung dengan alasannya meminta maaf.

“Di mana alamatmu?” tanya Bryan untuk mengalihkan pembicaraan sebab dia tahu kalau Laura sedang sangat gugup saat ini. Itulah yang Bryan inginkan. Dia mau gadis yang berdekatan dengannya merasa gugup.

Begitu Laura menjawab Bryan dengan menyebutkan alamat tempat tinggalnya, mereka melanjutkan perjalanan menuju ke tempat tinggal Laura dengan tenang.

“Kau tinggal di sini?” tanya Bryan sesaat setelah menghentikan mobilnya di depan gedung bertingkat yang tidak begitu luas tersebut.

Laura tinggal di perkomplekan apartemen sederhana di salah satu distrik di Barcelona. Bryan yang mendapati hal itu sebenarnya tidak terlalu terkejut mengingat bahwa Laura bekerja di sebuah toko bunga.

Laura mengangguk. Sebelum membuka pintu, dia menoleh ke arah Bryan. “Terima kasih karena sudah mengantarku pulang,” ucapnya sambil tersenyum kikuk.

Bryan mengangguk. “Tidak masalah.”

Baru saja Laura hendak turun dari mobil, Bryan menahan tangan Laura, membuat gadis itu kembali menoleh ke arahnya.

“Ada apa?” tanyanya bingung.

“Nanti sepulang kerja aku akan menjemputmu,” ujar Bryan.

“Menjemputku? Memangnya nanti kita akan pergi ke mana?” tanya Laura sambil membulatkan matanya.

Ia masih tidak percaya dengan apa yang tadi terjadi di antara dia dan Bryan. Dan kini, dia seolah sedang diajak pergi berkencan oleh Bryan. Oh, ataukah itu hanyalah dugaan Laura saja?

“Nanti kau juga akan tahu,” ucap Bryan. Pria itu sengaja bersikap misterius supaya Laura bertanya-tanya dan penasaran dengan dirinya. Dengan begitu, dia tidak akan membuat Laura langsung menjauh darinya. “Sudah sana turun. Kalau kau berlama-lama di dalam mobil bisa-bisa kau terlambat bekerja.”

Laura pun mengangguk dan turun dari mobil Bryan. Begitu mobil Bryan melaju meninggalkan Laura, barulah Laura tersadar dengan apa yang saat ini terjadi.

Gadis itu menepuk-nepuk pipinya, menyalahkan diri karena dia telah masuk pada perangkap Bryan. Namun, pada saat yang sama dia juga sadar kalau dia ni tidak bisa menolak pesona Bryan.

‘Argh! Kenapa aku jadi seperti ini, sih?’ tanya Laura dalam hati, bingung dengan dirinya sendiri.

Episodes
1 Awal Baru Untuk Laura
2 Hasrat yang Menggebu
3 Tertarik Pada Laura
4 Cassanova
5 Menghidupi Diri Sendiri
6 Ajakan Makan Malam
7 Membawa Laura Kabur
8 Mencium Laura
9 Menjemput Laura
10 Apa Kau Mau Menjadi Kekasihku
11 Berterus Terang
12 Maaf Aku Tidak Bisa
13 Terbuai Rayuan Bryan
14 Nasi Sudah Menjadi Bubur
15 Resmi Berpacaran
16 Tertangkap Basah Orang Tua Bryan
17 Kau Wanita Ketujuh Untukku
18 Kecewa
19 Memilih Menjauh
20 Apa Salahku?
21 Benci Diri Sendiri
22 Mengikuti Cara Bryan
23 Bersama Wanita Lain
24 Kau Tak Bisa Mengatur Hidupku
25 Kau Selingkuh
26 Mengakhiri Semuanya
27 Teman Tak Biasa
28 Melupakan Bryan
29 Kembali Bertemu
30 Tolong Menjauh Dari Hidupku
31 Bisa Hidup Tanpa Bryan
32 Akhirnya Kita Bertemu Kembali
33 Apa Dia Kekasih Barumu?
34 Menerima Kehadiran Felix
35 Menyesal
36 Aku Mencintaimu Laura
37 Tetangga Baru
38 Percayalah Kepadaku
39 Aku Datang Untuk Menjemput Kekasihku
40 Aku Siap Menjadi Seperti Yang Kau Inginkan
41 Memperkenalkan Pada Keluarga
42 Sambutan Yang Begitu Baik
43 Menginap
44 Butuh Waktu
45 Ungkapan Hati Bryan
46 Saran Dari Lola
47 Felix vs Bryan
48 Apa Kau Membenciku?
49 Nasihat Orang tua
50 Kembali Bersama
51 Sindiran Dari Briza
52 Merasa Curiga
53 Mempublikasikan Hubungan
54 Membuat Laura Kesal
55 Teman Terbaikku
56 Mengikhlaskan Laura
57 Berdebat
58 Menyusul Laura
59 Ingin Memberi Kejutan
60 Apa Hubunganmu Dengan Briza
61 Briza Adalah Wanita Pertamaku
62 Hampir Menikah
63 Aku Masih Mencintai Laura
64 Meragukan Bryan
65 Syarat Dari Laura
66 Mengabaikan Briza
67 Gadis Gila
68 Mendekati Briza
69 Pria Kedua
70 Mengatur Pertemuan
71 Mabuk
72 Ungkapan Hati Briza
73 Jangan Tinggalkan Aku
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Awal Baru Untuk Laura
2
Hasrat yang Menggebu
3
Tertarik Pada Laura
4
Cassanova
5
Menghidupi Diri Sendiri
6
Ajakan Makan Malam
7
Membawa Laura Kabur
8
Mencium Laura
9
Menjemput Laura
10
Apa Kau Mau Menjadi Kekasihku
11
Berterus Terang
12
Maaf Aku Tidak Bisa
13
Terbuai Rayuan Bryan
14
Nasi Sudah Menjadi Bubur
15
Resmi Berpacaran
16
Tertangkap Basah Orang Tua Bryan
17
Kau Wanita Ketujuh Untukku
18
Kecewa
19
Memilih Menjauh
20
Apa Salahku?
21
Benci Diri Sendiri
22
Mengikuti Cara Bryan
23
Bersama Wanita Lain
24
Kau Tak Bisa Mengatur Hidupku
25
Kau Selingkuh
26
Mengakhiri Semuanya
27
Teman Tak Biasa
28
Melupakan Bryan
29
Kembali Bertemu
30
Tolong Menjauh Dari Hidupku
31
Bisa Hidup Tanpa Bryan
32
Akhirnya Kita Bertemu Kembali
33
Apa Dia Kekasih Barumu?
34
Menerima Kehadiran Felix
35
Menyesal
36
Aku Mencintaimu Laura
37
Tetangga Baru
38
Percayalah Kepadaku
39
Aku Datang Untuk Menjemput Kekasihku
40
Aku Siap Menjadi Seperti Yang Kau Inginkan
41
Memperkenalkan Pada Keluarga
42
Sambutan Yang Begitu Baik
43
Menginap
44
Butuh Waktu
45
Ungkapan Hati Bryan
46
Saran Dari Lola
47
Felix vs Bryan
48
Apa Kau Membenciku?
49
Nasihat Orang tua
50
Kembali Bersama
51
Sindiran Dari Briza
52
Merasa Curiga
53
Mempublikasikan Hubungan
54
Membuat Laura Kesal
55
Teman Terbaikku
56
Mengikhlaskan Laura
57
Berdebat
58
Menyusul Laura
59
Ingin Memberi Kejutan
60
Apa Hubunganmu Dengan Briza
61
Briza Adalah Wanita Pertamaku
62
Hampir Menikah
63
Aku Masih Mencintai Laura
64
Meragukan Bryan
65
Syarat Dari Laura
66
Mengabaikan Briza
67
Gadis Gila
68
Mendekati Briza
69
Pria Kedua
70
Mengatur Pertemuan
71
Mabuk
72
Ungkapan Hati Briza
73
Jangan Tinggalkan Aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!