Membawa Laura Kabur

Hari ulang tahun Secret Garden akhirnya tiba. Untuk merayakan anniversary Secret Garden, Lola mengadakan sebuah pesta di sebuah hotel bintang lima. Pesta tersebut dihadiri oleh orang-orang terdekat dan pelanggan tetap Secret Garden. Sebagai toko bunga terbesar di Barcelona, tak ayal jika tamu-tamu yang menghadiri pesta tersebut adalah orang-orang penting.

Hal tersebut tapi tak membuat Laura merasa rendah diri untuk menghadiri pesta tersebut. Gadis itu datang mengenakan salah satu gaun rancangan dari desainer ternama. Ia mendapatkan gaun tersebut dari ibunya sebagai hadiah ulang tahunnya setahun lalu.

Semua mata memandang ke arah Laura yang baru saja masuk ke dalam aula pesta dengan balutan dress berwarna hitam dan rambut yang ditata bergelombang. Gadis itu tampak sangat memukau dengan gaun yang dia kenakan. Ditambah lagi dengan riasan sederhana yang kian menunjang penampilannya. Hampir semua tamu undangan bertanya-tanya mengenai siapa Laura saat mereka mengenali gaun rancangan siapa yang dikenakan oleh Laura.

“Laura, kau tampak cantik sekali,” ucap Reyna.

Laura tersenyum. “Oh, lihatlah dirimu. Kau bahkan jauh lebih cantik dariku,” balas Laura, memuji Reyna balik.

Reyna terkekeh geli sambil tersipu-sipu. “Ngomong-ngomong, aku ingin memperkenalkanmu kepada sepupuku,” ucap Reyna kemudian menggandeng Laura menuju ke salah satu sudut ruangan di mana sepupu Reyna berada.

“Dario!” panggil Reyna, membuat seorang pria bertubuh atletis menoleh ke arah mereka berdua.

“Hai, Reyna,” sapanya balik.

“Perkenalkan, ini temanku. Namanya Laura,” ucap Reyna sambil tersenyum.

Sebetulnya Dario yang meminta Reyna untuk mengenalkannya kepada Laura. Dario sempat beberapa kali melihat Laura di Secret Garden namun tidak sempat menyapa. Maka dari itulah dia memanfaatkan momen ini dengan meminta Reyna untuk memperkenalkan mereka berdua.

“Laura.”

“Dario.”

Laura dan Dario berjabat tangan sejenak sambil memperkenalkan nama mereka masing-masing.

“Laura, Dario ini adalah seorang pemain sepak bola yang cukup terkenal, loh,” ucap Reyna.

"Wah, benarkah?" Laura tersenyum menatap Dario.

Dario menggaruk tengkuknya. “Reyna, jangan berlebihan,” balasnya. Dia lantas menatap ke arah Laura yang tampak terkejut tapi tetap tersenyum karena ucapan Reyna. “Aku memang bekerja sebagai pemain sepak bola. Tapi, tidak seterkenal yang dikatakan oleh Reyna.”

“Ngomong-ngomong, apakah kalian haus? Aku akan mengambil minuman dulu,” ucap Reyna tanpa menunggu tanggapan keduanya. Gadis itu sengaja meninggalkan Laura dan Dario sebab dia pikir Dario yang baik hati tampak cocok dengan Laura teman barunya.

“Kau sudah lama bekerja di Secret Garden?” tanya Dario untuk mencairkan suasana. Sebab dia tahu kalau dia hanya berdiam diri saja, maka suasana bisa berubah menjadi canggung di antara mereka berdua.

Laura memiringkan kepalanya. “Baru satu bulan ini. Aku baru pindah ke Barcelona ketika aku melamar bekerja di Secret Garden,” jawab Laura.

“Jadi, kau baru pindah ke sini?”

“Iya. Aku berasal dari Santiago de Campostela,” jawab Laura.

“Ah, aku pernah pergi ke sana saat liburan musim panas dua tahun yang lalu,” ujar Dario.

Laura dan Dario pun akhirnya mengobrol mengenai pengalaman Dario selama dia liburan di kota asal Laura. Sambil mengobrol sesekali mereka juga tampak bersenda gurau dan tertawa.

Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang memerhatikan mereka dari kejauhan dari tadi. Orang itu adalah Bryan. Dia mengepalkan tangannya kuat-kuat karena hatinya terasa terbakar saat melihat Laura tersenyum dan mengobrol dengan pria lain. Bagi Bryan, senyum dan tawa Laura seharusnya hanya bisa dinikmati oleh dirinya, bukan orang lain.

Sebab tak tahan lagi melihat kebersamaan Laura dan Dario, Bryan pun berjalan menghampiri mereka. Tanpa mengatakan sepenggal kata pun, Bryan langsung meraih tangan Laura dan menarik Laura supaya ikut dengannya pergi meninggalkan pesta tersebut.

Laura jelas terkejut melihat Bryan.

“Bryan, apa yang kau lakukan? Apakah kau tadi tidak lihat kalau aku sedang mengobrol?” tanya Laura kebingungan.

Bryan mendengus. ‘Apakah dia pikir aku buta?’ pikirnya dalam hati.

“Bryan, lepas! Kau mau membawaku ke mana?”

Bryan masih diam membisu. Pria itu terus saja menarik tangan Laura dan membawa Laura keluar dari hotel bintang lima tersebut. Di depan lobi, dia menyuruh satpam untuk mengambil mobilnya dan dia lantas meminta Laura masuk ke dalam mobilnya.

“Kau ini kenapa, Bryan? Kau mau membawaku ke mana?”

Laura kembali bertanya setelah masuk ke dalam mobil Bryan, namun lagi-lagi Bryan tidak menjawabnya. Pria itu justru melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Laura yang kelelahan pun hanya bisa diam sebab dia tidak ingin memaksa Bryan yang jelas tidak ingin menjawab pertanyaannya hingga akhirnya Laura tertidur.

Keesokan harinya, Laura terbangun dari tidurnya. Gadis itu membelalakkan matanya tatkala mendapati dirinya berada di ranjang sebuah kamar mewah yang tak dikenalnya.

“Di mana aku sekarang? Dan siapa yang membawaku ke sini?” tanya Laura kebingungan.

Ia lantas memejamkan matanya, kembali mengingat-ingat kembali kejadian semalam. Begitu ingat kalau Bryan yang semalam membawanya pergi seenak hati, Laura pun merasa kesal.

“Apa yang sebenarnya pria itu inginkan dariku?” gumam Laura.

Klek!

Laura menolehkan kepalanya saat mendengar suara pintu terbuka. Di sana tampak Bryan berjalan menghampirinya sambil membawa sebuah baki berisi sarapan. Pria itu pun meletakkan baki sarapan di atas ranjang.

“Bryan, kenapa kau membawaku ke sini?” tanya Laura.

“Semalam kau tidur di mobilku. Aku tidak tahu di mana alamatmu,” jawab Bryan dengan wajah datar.

Laura memutar bola matanya. “Kau membawaku pergi dari pesta tanpa alasan. Ada apa sebenarnya?” tanya Laura lagi.

“Makanlah,” ucap Bryan, mengalihkan pembicaraan.

“Aku tidak mau makan kalau kau tidak menjawab pertanyaanku,” ancam Laura.

“Kalau kau tidak mau makan maka aku akan menidurimu sekarang juga. Di ranjang ini. Detik ini juga.” Bryan balik mengancam.

Takut dengan ancaman Bryan, Laura pun mengambil roti panggang yang sudah Bryan siapkan kemudian menggigitnya. Setelah Laura menggigit roti itu, Bryan pun mengambilnya dan ikut menggigit roti tepat pada bagian yang tadi telah digigit oleh Laura. Tidak itu saja, saat Laura minum, Bryan juga minum dari gelas yang sama. Tindakan yang dilakukan oleh Bryan bisa dibilang sangat manis, namun Laura telah membentengi hatinya supaya tidak luluh pada Bryan.

“Aku ingin pulang,” ucap Laura setelah selesai sarapan.

“Aku akan mengantarmu,” ucap Bryan.

“Aku bisa pulang sendiri naik taksi. Kau tidak perlu repot-repot untuk mengantarku pulang,” balas Laura. Dia merasa tidak enak hati kalau harus merepotkan Bryan.

“Laura, aku tidak merasa direpotkan sama sekali. Aku akan tetap mengantarmu meskipun kau menolaknya,” ujar Bryan dengan tegas.

Laura menghela napasnya, lantas turun dari tempat tidur. “Baiklah,” ucapnya.

Laura dan Bryan lantas keluar dari kamar tersebut. Tepat saat keluar dari pintu kamar, Laura menyadari kalau rumah ini bukanlah rumah Bryan di mana dia biasanya ditugaskan untuk mendekor kamar. Dari segi arsitektur sampai interiornya pun sangat berbeda sekali.

‘Ini rumah siapa? Dan kenapa Bryan mengajakku ke sini?’ tanya Laura dalam hati.

Episodes
1 Awal Baru Untuk Laura
2 Hasrat yang Menggebu
3 Tertarik Pada Laura
4 Cassanova
5 Menghidupi Diri Sendiri
6 Ajakan Makan Malam
7 Membawa Laura Kabur
8 Mencium Laura
9 Menjemput Laura
10 Apa Kau Mau Menjadi Kekasihku
11 Berterus Terang
12 Maaf Aku Tidak Bisa
13 Terbuai Rayuan Bryan
14 Nasi Sudah Menjadi Bubur
15 Resmi Berpacaran
16 Tertangkap Basah Orang Tua Bryan
17 Kau Wanita Ketujuh Untukku
18 Kecewa
19 Memilih Menjauh
20 Apa Salahku?
21 Benci Diri Sendiri
22 Mengikuti Cara Bryan
23 Bersama Wanita Lain
24 Kau Tak Bisa Mengatur Hidupku
25 Kau Selingkuh
26 Mengakhiri Semuanya
27 Teman Tak Biasa
28 Melupakan Bryan
29 Kembali Bertemu
30 Tolong Menjauh Dari Hidupku
31 Bisa Hidup Tanpa Bryan
32 Akhirnya Kita Bertemu Kembali
33 Apa Dia Kekasih Barumu?
34 Menerima Kehadiran Felix
35 Menyesal
36 Aku Mencintaimu Laura
37 Tetangga Baru
38 Percayalah Kepadaku
39 Aku Datang Untuk Menjemput Kekasihku
40 Aku Siap Menjadi Seperti Yang Kau Inginkan
41 Memperkenalkan Pada Keluarga
42 Sambutan Yang Begitu Baik
43 Menginap
44 Butuh Waktu
45 Ungkapan Hati Bryan
46 Saran Dari Lola
47 Felix vs Bryan
48 Apa Kau Membenciku?
49 Nasihat Orang tua
50 Kembali Bersama
51 Sindiran Dari Briza
52 Merasa Curiga
53 Mempublikasikan Hubungan
54 Membuat Laura Kesal
55 Teman Terbaikku
56 Mengikhlaskan Laura
57 Berdebat
58 Menyusul Laura
59 Ingin Memberi Kejutan
60 Apa Hubunganmu Dengan Briza
61 Briza Adalah Wanita Pertamaku
62 Hampir Menikah
63 Aku Masih Mencintai Laura
64 Meragukan Bryan
65 Syarat Dari Laura
66 Mengabaikan Briza
67 Gadis Gila
68 Mendekati Briza
69 Pria Kedua
70 Mengatur Pertemuan
71 Mabuk
72 Ungkapan Hati Briza
73 Jangan Tinggalkan Aku
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Awal Baru Untuk Laura
2
Hasrat yang Menggebu
3
Tertarik Pada Laura
4
Cassanova
5
Menghidupi Diri Sendiri
6
Ajakan Makan Malam
7
Membawa Laura Kabur
8
Mencium Laura
9
Menjemput Laura
10
Apa Kau Mau Menjadi Kekasihku
11
Berterus Terang
12
Maaf Aku Tidak Bisa
13
Terbuai Rayuan Bryan
14
Nasi Sudah Menjadi Bubur
15
Resmi Berpacaran
16
Tertangkap Basah Orang Tua Bryan
17
Kau Wanita Ketujuh Untukku
18
Kecewa
19
Memilih Menjauh
20
Apa Salahku?
21
Benci Diri Sendiri
22
Mengikuti Cara Bryan
23
Bersama Wanita Lain
24
Kau Tak Bisa Mengatur Hidupku
25
Kau Selingkuh
26
Mengakhiri Semuanya
27
Teman Tak Biasa
28
Melupakan Bryan
29
Kembali Bertemu
30
Tolong Menjauh Dari Hidupku
31
Bisa Hidup Tanpa Bryan
32
Akhirnya Kita Bertemu Kembali
33
Apa Dia Kekasih Barumu?
34
Menerima Kehadiran Felix
35
Menyesal
36
Aku Mencintaimu Laura
37
Tetangga Baru
38
Percayalah Kepadaku
39
Aku Datang Untuk Menjemput Kekasihku
40
Aku Siap Menjadi Seperti Yang Kau Inginkan
41
Memperkenalkan Pada Keluarga
42
Sambutan Yang Begitu Baik
43
Menginap
44
Butuh Waktu
45
Ungkapan Hati Bryan
46
Saran Dari Lola
47
Felix vs Bryan
48
Apa Kau Membenciku?
49
Nasihat Orang tua
50
Kembali Bersama
51
Sindiran Dari Briza
52
Merasa Curiga
53
Mempublikasikan Hubungan
54
Membuat Laura Kesal
55
Teman Terbaikku
56
Mengikhlaskan Laura
57
Berdebat
58
Menyusul Laura
59
Ingin Memberi Kejutan
60
Apa Hubunganmu Dengan Briza
61
Briza Adalah Wanita Pertamaku
62
Hampir Menikah
63
Aku Masih Mencintai Laura
64
Meragukan Bryan
65
Syarat Dari Laura
66
Mengabaikan Briza
67
Gadis Gila
68
Mendekati Briza
69
Pria Kedua
70
Mengatur Pertemuan
71
Mabuk
72
Ungkapan Hati Briza
73
Jangan Tinggalkan Aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!