Aksiii 2

Pukul 13.45

Delia Terbangun Dari tidurnya "Huaahhh" delia Menggeliyatkan badan nya"haaaah apa ini Mengapa Aku Tertidur,Dan Dimana Monster itu,Apakah Dia... Aakhhh sudahlah delia Jangan Mencari nya".

Delia Pun menyisir rambut nya, Kemudian keluar dari kamar Mengendap ngendap sambil melihat kiri kanan Mundur mundur Maju maju," Huhhh" Delia mengelah Nafas panjang karena Rumah ini Sepi.

"Waahhh Rumahnya Besar dan mewah sekali"Ucap delia kagum

Mengapa Rumah ini sepi Apakah Monster itu tidak di rumah, Apakah Dia Sedang pergi wahhh ini kesempatan ku melancarkan aksi

Delia membuka Satu per satu ruangan di lantai 2 tepat Di dekat kamar, delia Melihat Ada Gudang, delia membuka pintu lagi ternyata Ada kamar kosong,kemudian membuka pintu lagi Delia berhenti dan menatap Ruangan Kerja Monster itu. hehehe yang di maksud monster itu adalah Suaminya.

Delia Memasuki kamar itu dan melihat keseluruh Ruangan Nya Gelap Delia membuka Jendela Kemudian melihat Foto keluarga Yang tersenyum dan bahagia Delia Mengambil foto itu Dan Memegangnya tiba tiba

"Apa Yang sedang kau Lakukan"ucap Abay

Delia Terkejut. ti tidak tuan Saya Hanya Melihat foto ini. Sambil memberikan Ke abay.

bagaimana ini apa yang aku harus katakan agar monster ini tidak curiga, ahaaa delia Memiliki ide cemerlang.

"Apa yang kamu lakukan di sini". Tanya abay mengulangi

"Tuan delia hanya bosan di kamar seharian delia ingin melihat Rumah tuan dah wahhh rumah tuan besar yaaa dan mewah, dan elegan, berapa tuan membuat nya Apakah uang tuan banyak uang untuk membangun rumah ini,tuan delia belum melihat kebawah apakah delia boleh ke bawah Tuan",Ucap delia mengeles pembicaraan

"Berhentii Masuklah ke kamar, sakit kuping saya mendengarnya"abay

"Tapi tuan delia pengen keluar tuan melihat rumah tuan yang Mewah dan Elegan ini"

Abay menarik tangan delia menyeret delia ke dalam kamar mendorong delia Ke lantai

"Auuuuwww tuan ampunn tuan hiksss sakit tuan" sambil memegang kaki nya yang terjepit di pintu berdarah akibat Dorongan abay

Abay mendorong delia Dan kepalanya Terbentur ke dinding,palaaakkk abay Meninju dinding

Delia Pingsang, karena banyak darah yang keluar dari kepala nya akibat Dorongan abay

"Heiii kau jangan berpura pura pingsang untuk mendapatkan belas kasihan ku, heeeiiii bangunnn atau aku akan membunuhmu!!"

Abay pun mengangkat delia, abay terkejut melihat kepala delia yang mengeluarkan banyak darah, abay menggendong tubuh delia Menuju keluar kamar

"Bikkk ijaaa pak juuu". Panggil tuan muda

"Iya tuan". Jawab Kompak pak juu dan Bik ija

"Bantu saya Buka pintu mobil,dan bik ija bersihkan darah yang ada di kamar saya",titah abay

"Baik tuann Jawab kompak Pak juu", bik ijaa

Abay pun dengan panik membawa delia ke kelinik Terdekat karena untuk mencapai rumah sakit jarak nya tidak memungkinkan dengan Keadaan delia, Rumah sakit memang jauh dari rumah tuan muda.

Sesampai Di depan kelinik abay menggedong delia, "Susss tolong saya", Suster pun datang dan membawa delia Ke dalam ruangan Abay mengikuti delia tapi Di berhentikan Oleh suster.

"Tuan sebaiknya tunggu di sini saja agar pasien Bisa Di Cek dengan Konsisten". Ucap salah satu suster

Abay menganggukan kepalanya Tanya Setuju.

Abay Memutar, maju, mundur, Melihat ke ruangan,baru kali ini abay merasakan panik beserta Rasa aneh yang ia rasakan berapa hari lalu semenjak menikahi gadis aneh itu. Abay Meninju dingin Menyesali perbuatan nya, Tapi Dia Tidak mengakui kalau dia sebenarnya menyesali perbuatanya.

Berapa menit kemudian dokter pun keluar

Dokter itu menundukan kepala Tanda hormat.

tentu saja dokter dan Suster memberi hormat karena Kelinik ini adalah Kelinik Akbar Chandragunah CEO Kaya raya yang memiliki Usaha Di manapun

Abay menghiraukan Mereka, "bagaimana keadaan nya". tanya abay

"Keadaan Pasien Babaik tuan Hanya Saja Butuh berapa saat untuk menunggu pasien Sadar". Ucap dokter ketakutan, takut akan Kemarahan abay tidak bisa menerima Kalau tuan muda Nya Marah

"Apakah saya boleh menemui nya" sekarang. Jawab abay

"Tentu tuan tentu saja boleh tuan, silahkan", ucap rama dokter

Abay memasuki Ruang Delia di rawat, ruang VVIP dengan Nuansa yang elegan Abay melirik delia, memandangi dan duduk di sebelah delia, Abay Panik Akan keadaan delia, dia Memegang kepala Delia Yang di balut kain, Abay Teringat akan balas dendam nya Tapi entah kenapa di saat delia merintih kesakitan abay Tidak bisa melakukan aksi nya lagi, Dia Juga heran Dengan Dirinya karena Tidak bisa membuat delia Mati dengan Perlahan, Untuk membalaskan dendamnya terhadap kelurga nya.

***********

Delia Terbangun,Ia Mencoba Untuk Membuka matanya Masih kabur delia memejamkan kembali Matanya Dan membuka Lagi barulah bisa melihat sekitarny.

Dimana Aku delia melihat ruangn putih mencium aroma Khas Tapi aroma apa batin delia bingung. Ia melihat Ke samping Dan mendapatkan Monster kejam yang tertidur Di samping nya Dengan Memegang tangan delia.

Delia Mengingat ingat kejadian sore yang membuatnya Sampai ke Ruangan ini.

Sontak delia Kaget Dan berteriak Histeris mengangkat tanganya Dari tuan muda Dan Menutup muka nya dengan selimut, berteriakm "aaaaaakkk dimana Akuu, dan kauuu kauuu membunuhkuuu aaaaakkk hiksss hikss, tangis delia pecah".

Abay terbangun melihat delia Berteriak histeris abay Membuka selimut delia kemudian Menutup mulut delia,"berhentilah berteriak dan menangis Apa Kamu ingin saya Membunuhmu di sini juga, Atau aku akan Membuat Keluarga mu Hancur membunuh Satu persaru keluargamu Dengan perlahan tapi pasti"ancam abay

Delia terdiam menangis sejadi jadinya, "iiyaa tuan aku paham hiksss hiksss..."

"Bagusss, Sekarang istirahatlah, Dan ayo makan Lah bubur ini". Abay mengambil bubur dan menyuapi Delia

"Tidak tuan Saya tidak ingin makan"

Abay Mengeretakan Ranjang delia, delia terkejut.

"Sudah saya bilang jangan membantah saya, atau kamu tahu hukumanya". Ucap abay

Sejenak delia mengingat ancaman abay yang ingin mengulitinya Waktu itu, delia pun mengikuti keinginan abay Karena Dia tidak mau hidup tanpa Kulit di dunia ini, entah apa jadinya Delia hidup tanpa kulit membayangkan nya saja delia Merinding apalagi kalau sampai terjadi entah apa nasib delia, Batin delia melamun.

"Ayo makanlah"

Eeee, membuat delia sadar akan dari lamunananya, "ee Iya tuan,saya akan memakan nya sendiri"

"Tidak biar Saya suapkan, kamu pikir Tangan kamu itu Bisa hah".

"Tidak tuan tangan delia Ada kabel nya, Dan Ini menyiksa Delia tuan". Ucap delia Jujur

"Aaaa, abay menyuapi delia, delia pun menerima suapan itu, seketika ruangan itu hening tanpa ada yang bicara, delia ingin menanyakan sesuatu kepada tuan". Batin delia

"Tuan Apa delia Boleh bertanya". Tanya delia ragu

"Hemmm". Jawab abay

"Tuan delia Ingin ke sekolah, sudah 4 hari delia tidak sekolah, Delia Ingin ujian tuan Setelah itu delia ingin kuliah setelah kuliah delia mau kerja, setelah mendapatkan kerja delia pengen sekali mencari jodoh delia dan menikah Dengan Orang yang delia cintai. "

Abay mengenggam kedua tangannya geram," kamu Sudah menikah Dengan ku jangn mencoba untuk mencari lelaki lain, Masalah sekolah Kamu biar Saya yang urus, Keluar dari kelinik ini kamu Boleh sekolah,tapi dengan syarat,syarat nya akan saya kasih ketika kamu akan sekolah nantinya", jawab abay datar.

"Aa makasih tuan Sambil memegang tangan abay"

"Lepaskan, apa apaan an kamu". Jawab abay

"Yaelah tuan segitu doang kalii". Batin delia

"Tuan kapan delia pulang". Tanya delia

"Besok kamu boleh pulang kata dokter"

"Alhamdulillah". Ucap delia

"Ssekarang tidurlah, Saya Akan Mengurus berkas sekolah kamu". Perintah abay

"Baik tuan". ucap delia, lalu delia tidur, abay pun tidur di sofa, abay membuka handpone nya menghubungi rena sekretaris untuk mengurus berkas delia sekolah, karena bagaimana pun delia juga butuh sekolah untuk kebahagiaan nya dan citacita nya.

**********

Keesokan harinya delia pulang ke rumah nya, Dia Masih takut untuk kembali kerumah, karena di pikiran delia pasti monster itu akan menghukumnya. Jujur saja delia masih syok dengan kejadian Kamarin Dimana Delia Bertumpah darah sampai harus di rawat di klinik akibat monster mengerikan itu, tapi gimana lagi delia Harus menurutinya dari pada dia hidup tanpa kulit di dunia ini. Batin delia

"Masuklah ke kamar bersihkan badan mu Mandilah, ini sudah malam dan tidurlah". ucap abay datar

Delia masuk ke kamar Membersihkan diri Dia menggunakan Lingeria Yang Tipis , dia terpkasa memakainya Karena Baju lama nya sudah tidak ada lagi di dalam lemarinya Dia hanya menemukan baju yang belum selesai di jahit baginya.

Abay masuk ke kamar melihat delia Bercermin dengan menggunakan Lingerai tipis, Nampaklah gundukan delia yang berisi padat Sebuah bokong yang padat Menggoda,paha putih mulus, Leher jenjang

Abay menelan silvananya Junior nya meront a ronta Ingin Sesuatu Yang hangat.

Author: wahwah 😂

Abay Menghampiri delia Memeluknya dari belakang, Delia terkejut Dan mencoba untuk Melepaskan tapi apa lah daya delia yg tidak bisa melepaskan diri karena tenaga abay yang lebih kuat darinya. Delia pasrah

abay mengisap Leher jenjang delia,menjilatnya sampai ke dagu delia

"Aaah desahan Delia". " tuu tuann Ahh geli tuan hentikan Tuan, Ahh Tuannn..". Desah delia

"Nikmati saja, Anggap ini bonus". Abay Melepaskan pelukan nya Meninggalkna delia berlalu menuju kamar mandi.

Delia merasakan sesuatu berbeda dengan dirinya dari perlakuan abay tadi membuat delia salah tingkah sendiri.

Berapa menit kemudian Abay sudah mengganti pakain dan siap untuk tidur

Dia melihat Delia yang sudah tertidur pulas dengan Selimut Sampai Keleher, Abay mengerenyitkan Bibirnya Melihat kelakuan delia Yang takut di sentuh olehnya, Dia juga Menaruh dua bantal guling Di Sebelah nya tanda perbatasan dia dengan abay.

Abay mengambil posisi tidur Di Sebelah Delia Membuang bantal guling kesembarangan Arah, masuk ke dalam selimut bersama delia memutarkan posisi delia memeluk delia Hingga abay larut dalam alam Bawah sadarnya Bersama delia

##########

Hii readers Segini dulu yaa

Kalau kalian Suka Like dan koment di bawah yaa😉

Author berterimakasih Kalau Kalian Suka alur Ceritanya

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***