bab 5
.
.
.
Tia terlihat antusias bersama Arumi dan Dista, Aqil yang hanya pria seorang diri hanya bisa menurut saja.
"Sudah lama kita tidak makan Sefood, bagaimana jika kita pesan sefood saja?? " Tawar Tia.
"Boleh. Mengenang masa masa kuliah.."Balas Arumi setuju.
Tidak dengan Dista yang hanya diam. "Kenapa mendengar namanya saja perutku sudah mual ya?? dulu aku juga suka sekali dengan sefood?? "Batin Dista.
"Kau bagaimana Dis?? "Arumi membuyarkan lamunan Dista.
"Oh..eee.. terserah kalian saja.."balas Dista yang tidak mau mengecewakan temannya.
"Dia kan doyan banget Rum, kenapa pake ditanya..."Canda Tia hingga menimbulkan gelak tawa Arumi dan juga Aqil.
.
.
Tak berapa lama pesanan mereka tiba. Semua hidangan tersaji didepan mereka.
Dista berusaha menahan sesuatu saat hidungnya mencium aroma Sefood dihadapannya.
"Mari makan.."Tia bersemangat sekali.
Arumi segera mengambilkan untuk Aqil. sementara Tia memilih mengambilkan untuk Dista.
Sumpah demi apapun, perut Dista serasa mual sekali saat Tia meletakkan makanan dihadapan Dista.
Dista menahan mualnya hingga keringat keluar dari tubuhnya.
"Dista?? kau tidak makan?? " Tegur Aqil saat melihat dista malah memejamkan kedua matanya.
"Oh.. iya pak, Ini saya. mau makan. saya sedang berdoa.."Balas Dista.
"Kau terbaik Dista.."puji Arumi.
dengn terpaksa Dista memasukkan Menu Sefood itu kedalam mulutnya. namun Mualnya malah semakin menjadi, dan...
"Uu...mm...."Dista menahan makanan yang hendak keluar dari mulutnya. Dan dengan cepat dista berlari kekamar mandi.
"Dista??!! Dista??!! kau kenapa?? " Arumi kawatir sekali dan hendak mengejar, namun segera dicegah Tia.
"Kau temani suamimu saja. Aku akan menyusul Dista.."Ucap Tia. meski Arumi sangat kawatir, Arumi akhirnya setuju.
"Apa dia sakit?? " Aqil bertanya.
"Aku juga tidak tau mas.."Balas Arumi.
.
.
"Uweekkk...Uweekk..."Dista memuntahkan semua isi didalam perutnya saat sudah tiba ditoilet. Tia yang baru sampai kawatir sekali dan langsung mengusap punggung Dista.
"kau sakit Dis?? Kenapa sampai begini?? " Tia
Dista mengusap mulutnya dengan air lalu berbalik dsan menyandarkan tubuhnya diwastafel toilet itu.
sembari mengatur nafas Dista menjawab. "Aku juga tidak tau Ti.."
"Kau sampai pucat begini.. kedokter saja yuk?? " Ajak Tia.
Dista segera menggeleng. "Aku pulang saja..mungkin aku hanya perlu istirahat."
"kau yakin? kau pucat sekali Dis?? " Tia yang kawatir begitu takut.
"Yakin Ti.. tolong sampaikan maafku sama Arumi ya.. aku pulang dulu. mungkin aku masuk angin aja, dan katakan juga sama Pak Aqil, aku tidak bisa lanjut kerja, tubuhku lemas..."Ucap Dista. dan akhirnya Tia hanya bisa mengangguk setuju lalu membiarkan Dista pulang lebih dulu.
.
.
Tia kembali kemeja makan dimana Arumi dan Aqil berada. melihat Tia sendiri Arumi kebingungan.
"Distanya mana?? Kok kau sendirian?? " tanya Arumi.
Tia duduk terlebih dulu. "Dista sepertinya sakit Rum.. dia pulang dan ingin istirahat. oh ya, tuan Aqil, Dista ijin tidak bisa masuk kerja lagi. tubuhnya lemah katanya."Terang Tia.
"Sakit?? Kenapa kau tidak tawari berobat sih Ti..??!!" protes Arumi.
"dia menolak Rum.. kau tau sendiri kan Dista phobia jarum suntik.."Timpal Tia. Arumi hendak menjawab lagi, namun Aqil segera mencegah. " Sayang sudahlah. mungkin Dista hanya perlu istirahat. nanti kau kan bisa menjenguknya. kalau dia tambah lemas."
Arumi hanya bisa membuang kasar nafasnya dan memilih menghabiskan minuman jus pesanannya.
.
.
Dista yang baru sampai dirumah harus kembali muntah-muntah sampai tubuhnya terasa sangat lemah sekali.
"Kenapa denganku?? Perutku mual terus.."Gumam Dista setelah mengusap mulutnya dengan tisu.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
kasihan Dista, menanggung yg bukan kesalahan nya
2024-04-28
0
Ma Em
sepertinya Dista hamil anaknya Aqil.
2024-01-31
1
Haryati Haryati
Dista kamu kayaknya hamil DECH, coba periksa ke dokter atau tespek dulu biar keraguanmu terjawab, kasian Dista kali seandainya dia hamil, 😔
2023-12-17
1