Piknik keluarga (◍•ᴗ•◍)

°°

°°°°

°°°°°°

Ada baiknya sebelum membaca jangan lupa tekan tombol Like dan komennya...

"D-dia---

"Ck, dia anakmu bodoh, bahkan sekarang kau sudah melupakan anak kandungmu. Orang tua macam apa kalian ini, ha?! Beralasan selalu sibuk dengan keluarga masing-masing hingga tak sadar diri menelantarkan anak kandung kalian!!" Voke sudah tak bisa menahan emosi nya yang sudah lama ingin meluap. 

"Tapi yah, Alvin itu sudah besar, jadi dia sudah bisa sendiri, dan bahkan mungkin sudah tak butuhkan kami. Dia juga pasti mengerti jika kami sudah mempunyai keluarga ."balas Gilang yang kurang setuju dengan ucapan Voke. 

"Jadi dengan kalian menggap dia dewasa, dia nggak butuh kasih sayang kalian lagi, ha?! Astaga...." Voke mengacak rambutnya frustasi dengan kedua orang ini. 

Safa yang masih ada disitu seketika ikut terkejut, dan dia baru saja mengetahui sisi lemah Alvin. Bahkan Alvin yang berada di sampingnya hanya terdiam dengan tatapan kosong.

Dengan ragu, Safa menggenggam tangan Alvin. Alvin pun tersadar, pria itu pun tersenyum tipis pada Safa. Mata nya seolah berkata, gue baik- baik aja kok. 

"Sudah Voke, kau jangan terlalu banyak emosi. Tak baik bagi jantungmu, sayang."ucap Wati mengelus dada Voke agar pria itu tenang. 

"Kalian berdua tunggu disini, saya akan memanggilkan Rudi?" pinta Wati lalu menelpon pengacara nya yang kebetulan berada di Indonesia. 

Rudi pun datang dan semua mendengarkan pria berumur empat puluh lima tahun itu membaca warisan yang Wati tulis. 

"Warisan jatuh kepada Nila 10 % Gilang 10 % dan Alvin sanjaya 80%." ucap Rudi. 

Nila yang mendengar itu tak terima, dengan mata memerah marah.

"Apa maksud ibu, kenapa ibu hanya memberikanku sepuluh persen. Padahalkan aku ini anak kandung ibu?!" ujar Nila menaikan suaranya. 

"Jangan pernah sekali-kali kau meninggikan suara pada ibumu!!" sahut Voke dengan suara dingin. 

Wati mengelus lengan suaminya,

"Sudah, aku tak apa sayang. Tenangkanlah dirimu, hm?" ujar nya. 

Wati menatap sang anak dengan lembut. 

"Ini sudah keputusan ibu, nak. Dan cucu kulah yang pantas mendapatkan itu dari pada kalian berdua. Jika kalian tak terima aku tak akan pedulikan hal itu. Karena ini sudah keputusan yang tepat." jelas panjang Wati. 

Nila dan Gilang pun pergi dengan amarah yang menggebu-gebu. Sedangkan Alvin langsung beranjak, dan Safa yang mengikuti pria itu. 

Alvin duduk di taman belakang yang terdapat sebuah ayunan. Safa ikut duduk di samping pria itu. 

Kedua nya saling diam hingga suara tangisan membuat Safa menatap Alvin yang menutup wajah nya sambil menangis. 

Safa membuka kedua tangan Alvin yang menutupi wajah. Lalu Safa membawa Alvin kedalam pelukan nya. 

Mendapatkan hal itu tangisan Alvin semakin kencang di ceruk leher Safa. Dan Safa yang mengelus punggung pria itu. Safa membiarkan Alvin menangis di bahu nya untuk malam ini. 

****

Pagi seperti biasa Azura dan Bella berangkat menuju sekolah, namun kali ini agak berbeda sebab mereka akan berangkat lebih awal karena ada ujian akhir semester (UAS). 

Sebelum berangkat Safa sudah membuatkan mereka roti selai strawberry, coklat dan susu. 

Safa juga sudah mengizinkan Azura untuk tinggal dirumah nya dan Azura juga sudah menceritakan semua tentang dirinya. Mereka berdua juga mulai dekat. Hingga sekarang Safa juga membuatkan Azura susu hamil. 

Selesai dengan sarapan mereka menuju ke sekolah untuk segera melaksanakan upacara bendera sebab ini hari senin. 

Selesai upacara Azura dan Bella membasuh dahi mereka dengan tisu karena cuaca yang panas membuat mereka berkeringat banyak. 

Seminggu ujian pun telah berakhir, Bella dan Azura baru pulang dan terkejut saat mendapati 4 mobil besar terparkir rapi di depan rumah Bella. 

Azura turun dengan Wajah sedikit lesu karena agak stres karena ujian mereka yang semakin sulit. Namun ia juga lega sebab ujian yang membuat nya pusing itu telah selesai. 

"Azura!" 

Panggil Vara yang langsung memeluk Azura, wanita itu sangat merindukan menantun nya itu. Sebab sudah seminggu Azura keluar dari rumah nya. 

Azura membalas pelukan Vara tak kalah erat, ia juga merindukan wanita itu. 

"Mom kok banyak mobil sih?" tanya Azura sambil mencium punggung tangan Vara. 

"Itu Mommy lo semua, tuh?" tunjuk Vara pada 4 mobil dan keluarlah sahabat nya dengan keluarga mereka. 

Bahkan di atas mobil Kayla ada sebuah boneka beruang besar yang wanita itu ikat. 

Xio menepuk bahu Kayla yang sedang memeluk Azura.

"Lo ngapain sih bawa boneka segede gaban?!" tanya Xio kesal. 

"Dih, suka-suka gue lah?" sewot Kayla yang membuat Xio ingin sekali membuang sahabat nya itu. 

"Kak Azura?! Ciko kangen tau!!" cicit Ciko, anak kecil itu berlari, lalu memeluk kaki Azura. 

Azura yang melihat itu tersenyum lebar, lalu menggendong tubuh mungil Ciko ke dalam pelukan nya. 

Geisha yang melihat itu seketika meringis, saat ia takut jika Ciko menggencet perut Azura yang semakin terlihat walau di balik seragam. 

"Sayang sama Mom Geisha aja ya, gendong nya. Kasihan Kak Azura pasti capek sehabis sekolah?" bujuk Geisha yang di balas gelengan oleh Ciko. 

"Nggak papa Mom. Azura gak keberatan kok." balas Azura. 

"Bukan nya gitu nak, Mom takut aja sama perut kamu. Nanti kalau ketendang Ciko gimana?" khawatir Geisha. 

"Nggak usah khawatir Mom. Ciko kan anak baik, dia juga anteng-anteng aja kok." balas Azura agar Geisha tak khawatir. 

"Oh iya mom kenalin ini Bella sahabat Azura?" Naura memperkenalkan sahabat nya. 

Bella pun menyalami mereka semua sopan,"Saya Bella tante." ujar Bella dengan senyum. 

"Mom, Mommy ngapain bawa banyak mobil?" tanya Azura yang penasaran dengan 4 mobil yang membawa banyak barang. 

"Kita mau piknik, jadi buruan kamu berdua kemasi barang-barang dan kita pergi liburan!!" sahut Kayla dengan melompat senang. 

Azura yang mendengar itu seketika ikut tersenyum senang, dan kebetulan sekali mereka berdua juga lagi butuh refreshing. 

Setelah berberes mendadak, Azura, Bella dan Kak Safa yang juga libur semester di ajak sekali oleh ketiga emak-emak rempong itu. 

Perjalanan yang mereka tempuh sudah hampir 3 jam. Kayla yang orang nya nggak bisa diem, mengambil galon  lalu menepuk nya seperti gendang di sisi kaca mobil yang terbuka. 

"AKU YANG DULU BUKANLAH YANG SEKARANG!!"

"DULU DITENDANG SEKARANGKU DISAYANG!!"

"DULU DULU KU MENDERITA!!"

"SEKARANG AKU BAHAGIAA!!!"

JRENGGGG...

Xio yang tak mau kalah juga mengeluarkan panci dan spatula nya. Sedangkan Azkar yang sedang menyetir. 

"CINTA INI KADANG" TAK ADA LOGIKA!!"

"BERSIH SMUA HASRAT DALAM HATI!!"

"KU HANYA INGIN DAPAT MEMILIKI!!" 

"DIRIMU HANYA UNTUK SESAAT!!"

JRENG!! "

Geisha juga ikut ia mengeluarkan  dua botol minuman nya. 

"SEBAB KAU TERLALU INDAH DARI SEKEDAR KATA"

DUNIA BERHENTI SEJENAK MENIKMATI INDAHMU... "lanjut Geisha. 

"… DAN APABILA TAK BERSAMAMU... "

"KUPASTIKAN KUJALANI DUNIA TAK SEINDAH KEMARIN"

"SEDERHANA,TERTAWAMU SUDAH CUKUP" 

"LENGKAPI SEMPURNANYA HIDUP BERSAMAMU.... " sambung Geisha, Kayla dan Xio. 

Selesai dengan lagu mereka, Ketiga wanita itu pun tertawa bersama. Mereka begitu menikmati perjalanan liburan kali ini. 

****

Reiga ddk berlari berpencar di tiga belokan gang sempit. Tempat ini bahkan tak ada penghuni nya sama sekali. 

Awal mula saat mereka mau pulang dari kampus. Mereka melihat seorang berhoodie hitam yang sangat mencurigakan gerak-gerik nya. 

Orang itu mengedap- gedap mengintip sesuatu, telinga tajam itu mendengar ada orang yang membuntuti nya. 

Orang itu pun kabur, Reiga ddk mengejar, namun orang itu terlalu gesit hingga mereka harus berpencar. 

Reiga berhenti, mengatur nafasnya yang tersedat-sedat. Berhenti sejenak di lorong gelap yang terdapat beberapa rumah kosong yang saling berjajar. 

Brak!

Suara benda jatuh membuat telinga Reiga yang tajam langsung mencari letak bunyi itu. Hingga suara itu menghilang tepat di depan rumah dengan gerbang seng yang sudah berwarna coklat karat dan atap yang banyak tumbuhan tanaman liar di atas nya. 

Reiga masuk dengan langkah pelan, ruangan itu terasa senyap dan lembab, mungkin karena rumah ini sudah ditinggalkan cukup lama. 

Dreeetttt...

Suara getar ponsel terdengar di lemari yang terletak di kamar yang lusuh dan berdebu. 

"Shit, kenapa harus bunyi." lirih seseorang itu sambil mematikan ponselnya dengan panik. 

Reiga berada tepat di depan lemari, berlahan membuka lemari dengan pelan dan,

Bugh!

Orang berhoodie itu menendang perut Reiga. Reiga yang mendapatkan tendangan mendadak itu limbung di tanah dengan ringisan. Sedangkan orang itu berhasil kabur. 

"ALVIN?!! IZAR?!!" teriak Reiga. 

Diluar Alvin yang kebetulan melewati rumah yang Reiga masukin, secara kebetulan melihat ada orang berhoodie yang lari dengan gesit. 

Alvin yang tak mau kehilangan itu langsung mengejar orang itu dan Alvin pun berhasil menarik belakang hoodie nya hingga orang itu terjungkal ke belakang. 

"Aduhh pantat guueee?!" jerit orang itu sambil meringis. 

Reiga dan Izar menghampiri Alvin yang sudah menangkap orang itu. 

Reiga yang sudah tak sabar, langsung membuka masker orang itu dengan kasar."Hello adikku?" sapa Senora pada Reiga dengan senyum lebar. 

Senora tadi berniat mau mencari tau wajah pembunuh berantai itu, namun dia keburu di pergoki Reiga. 

"Lo pasti pembunuh itu kan?!!" tuduh Reiga yang sudah meninggikan suara nya.

Senora berdiri, namun Alvin tetap menahan belakang hoodie nya agar dia tak bisa kabur.

Senora menggelang polos. "Bukan. Gue Senora anak Mommy Vara," ujar gadis itu santai. 

Namun tak dengan Reiga yang terdiam mematung. 

"APA?!" teriak Alvin dan Izar secara bersamaan. 

*******

Next Komen?

( Geisha Maretta / 41 tahun)

Sirkel Vara ddk, Janda, Sad girl, Cari jodoh.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!