Bertemu kembali

Kasihan Azura harus kembali bertemu dengan cowok itu...😭

Pagi yang cerah dua gadis bergandengan tangan dengan melompat kecil sambil tertawa bersama memasuki gerbang sekolah.

"Azura, entar siang ada pengajian di masjid depan, Bella jemput ya?" tawar bella sahabat Azura. Azura mengangguk mengiyakan.

Beginilah hari-hari Azura kembali ceria, ia mulai mengikuti setiap pengajian yang diadakan di berbagai masjid. Azura juga berlahan melupakan kejadian kelam yang terjadi bulan lalu.

Sosok Azura yang ceria kembali bersinar.

Tepat sepulang sekolah Azura menunggu Bella di depan rumahnya. Bella pun datang dengan sepeda motor beat nya.

Mereka pun berangkat, saat melewati pertigaan tak sengaja Bella melihat orang yang ia kenal sedang menongkrong di warung kopi yang terbuka.

Bella memberhentikan motornya, Izar yang melihat itu segera menghampiri tunagan nya dengan senyum lebar. 

Tunangan? Bella adalah tunangan dari Izar dan mereka akan melaksanakan pernikahan setelah Izar lulus kuliah.  

"Assalamualaikum," ucap Belle. 

"Wa'alaikumussalam, kok kamu kesini?" tanya Izar yang kini berdiri tak jauh dari hadapan Bella.

Sedangkan Azura hanya menunduk di belakang Bella. Azura mengangkat pandangan nya dan mata indah itu tak sengaja bertatapan dengan manik mata tajam seorang yang tak ingin ia temui.

Deg!

Jantung Azura berdetak kencang, Azura meremas saku jubah nya dengan tangan yang berkeringat, semua ingatan malam itu kembali terulang, Azura memejamkan matanya.

Tak beda jauh dengan Reiga, pria itu juga tak kalah terkejut saat melihat gadis yang bersamanya malam itu kini terlihat cantik dengan jubah rempel berwarna coklat dan hijab yang senada dengan pakainya.

Reiga seperti melihat orang yang sama namun dengan kepribadian yang beda. Apakah Reiga sekarang salah melihat orang? Apakah matanya bermasalah?

Reiga menggelengkan kepalanya, Alvin yang melihat itu menepuk bahu sahabat nya. "kenapa bro? Kepala lo migren?" tanya Alvin.

"Nggak papa." balas singkat Reiga lalu kembali menatap Azura yang kini menunduk.

"kamu mau kemana?" tanya Izar membuat Bella tersenyum tipis, baru saja mendengar suara tunangan nya Bella sudah dibuat deg-degan. Bagaimana nanti kalau sudah jadi suaminya bisa-bisa nanti Bella pingsan.

"Bella mau ke pengajian, kak." jawab Bella menyahut.

"Mau gue anterin?" usul Izar. 

Bella menggeleng."Nggak perlu kak, masjidnya nggak jauh kok." balas Bella dan dibalas anggukan Izar.

Azura yang sudah berkeringat dingin menarik pelan jubah tangan Bella. Bella menatap Azura."Astagfirullah, muka kamu kok pucet banget sih, keringetan lagi. Azura sakit?" tanya Bella khawatir, ia menghapus keringat di dahi Azura dengan tisu yang ia ambil dari tas nya.

"N-nggk papa kok, bel. Kita berangkat sekarang aja ya, nanti telat." terbatah Azura sebab ia merasa ketakutan dengan tatapan mata Reiga yang sedari tadi tak sedetik pun mengalihkan pandangan darinya.

Mendengar itu Bella menatap arloji di tangan nya," Astagfirullah, kita telat, ra." teriak Bella sebab jam tangan menunjukkan pukul lebih lima belas.

"kak, Bella sama Azura berangkat sekarang ya, soal nya udah telat nih." Izin Bella pada Izar yang mengangguk.

"Assalamualaikum." ujar Bella pada Izar dan para sahabatnya.

"Waalaikumsalam." balas mereka.

Mereka berdua pun menaiki motor, Bella menyetir dengan kecepatan tinggi. Namun tak dengan Reiga yang terus menatap Azura hingga punggung gadis itu perlahan  menghilang.

Alvin kembali menepuk bahu Reiga dengan senyum jahil."Kenapa sih, liatin nya gitu banget. Kalau suka langsung tembak aja, takut nya entar keburu di ambil orang, mana cantik adem gitu dilihat. Pokoknya cocok deh jadi calon istri sholeha." crocos Alvin sedikit menggoda Reiga. 

"Maksud lo, Azura?" tanya Izar pada kedua temanya. Tadi Izar tak sengaja  mendengar obrolan kedua nya.

"Lo kenal sama tuh cewek?" tanya Alvin penasaran.

"Sedikit, yang gue tau nama nya Azura Ainun Azkia-- dia sahabat tunangan gue. Dan dia itu punya mama dan kakak tiri." jelasnya, membuat Alvin mengangguk mengerti.

Reiga yang mendengar nama panjang Azura seketika mematung.

Azura Ainun Azkia. Batin  nya.

****

Reiga duduk termenung di balkon, tiba-tiba saja terbayang wajah cantik Azura yang menggunakan hijab terus saja terngiang-ngiang di kepala nya.

Reiga sekeras mungkin melupakan wajah itu namun sialnya selalu saja muncul. Reiga pun merasa kesal.

"Sadar Reiga, lo kenapa sih mikirin dia muluk?!" Reiga memukuli kepala nya seakan menyuruh untuk sadar.

Sedangkan Vara yang sedari tadi berdiri tak jauh dari Reiga dengan segelas kopi hangat di tangan nya. Wanita itu menatap curiga pada anaknya. Apakah anak nya itu mempunyai masalah?

"Reiga?" panggil Vara menepuk bahu  anak nya.

Reiga menoleh, Vara menyerahkan segelas kopi hangat pada nya. Lalu Vara ikut duduk di samping Reiga.

"Thank Mom kopinya." Ujar Reiga yang di balas senyuman Vara. 

Vara mengelus rambut Reiga."Kamu ada masalah, ya? Mau cerita sama Mommy?" bujuk Vara. 

"Nggak ada masalah kok mom, i'm okay." balas Reiga seakan semua baik-baik saja, namun tak dengan kenyataan jika ia takut sang Mommy akan kecewa padanya akibat perbuatanya pada Azura anak sahabat dekat ayah nya.

Mendengar kata ia baik-baik saja, Vara pun membalas dengan anggukan.

****

Kring

Kring

Alarm berbunyi, membuat gadis cantik menggeliat di dalam selimut lalu beranjak menuju kamar mandi.

Azura keluar setelah habis wudhu, gadis itu menggelar sajadah lalu menggunakan mukena nya.

Tepat pukul 03.00 malam Azura berniat melaksanakan sholat tahajud. Azura pun melaksanakan nya saat mau sujud terakhir tiba-tiba saja perut Azura merasa seperti diaduk-aduk. Sekuat mungkin Azura menahan gejolak muntah sampai ia selesai.

Setelah selesai Azura segera berlari ke wastafel, Azura memuntahkan cairan kental berwarna kuning, sudah berulang kali muntah tubuh Azura pun terjatuh akibat lemas.

Azura kembali berdiri saat ia merasa gejolak itu kembali. Sekali lagi Azura mengeluarkan cairan kuning. 

Dengan tubuh yang semakin lemah, Azura berpegangan pada pinggir wastafel agar tubuhnya tidak limbung. 

Setelah mencuci mulut nya, Azura berjalan pelan lalu merebahkan tubuh lemas nya ke ranjang, bahkan sekarang Azura masih menggunakan mukena nya.

Sebuah pertanyaan tiba-tiba terlintas. "Seperti nya Azura belum haid bulan ini? Apa jangan- jangan Azura--" Azura menutup mulutnya rapat, kata kata barusan seketika senyap.

Azura menggelang dengan air mata yang sudah mengenang."Nggak, nggak mungkin, hiks...." lirih nya.

Azura menggeleng kuat belum saatnya dia datang. Dan dia nggak boleh datang dari kesalahan nya, Azura takut jika suatu hari dia datang, ia takut tidak bisa merawat nya. Terus bagaimana juga dengan sekolahnya?

****

Tak beda jauh dari Azura, Reiga juga merasakan hal yang sama. Bahkan sekarang pria itu sedang terduduk lemas di kloset. Tubuh Reiga lemas, keringat dingin membasahi tubuh pria itu.

Mommy memijat tengkuk Reiga saat pria itu kembali memuntahkan semua makan nya.

Vara memang sedari tadi berada di kamar anaknya. Saat dia masih tertidur Vara tak sengaja mendengar suara benda jatuh tepat di kamar Reiga. 

Dengan mata yang masih mengantuk Vara berlari dan membuka kamar Reiga. Dan betapa terkejutnya saat dia melihat Reiga sedang muntah di kloset dengan tubuh yang bersimbah lemas di lantai.

Vara yang panik pun memanggil suaminya dan sekarang sudah 30 menit dia di kamar Reiga. Namun muntahan Reiga tetap tak mau berhenti.

"Lo habis makan apa sih? Muntah-muntah gitu kayak orang hamil aja." celetuk Vara kembali memijat tengkuk Reiga.

Mendengar perkataan barusan, tubuh Reiga terdiam membeku, apa jangan-jangan gadis itu hamil?

Reiga menggelengkan kepalanya.

Hahaha, nggak mungkin kan sekali coba langsung jadi? Batin nya.

Beberapa menit kemudian Reiga sudah merasa lebih baik, Andra pun memapah Reiga ke ranjang.

Setelah itu mereka keluar dan membiarkan Reiga untuk beristirahat. Sebab hari juga masih gelap gulita.

Reiga berusaha memejamkan matanya. Namun tak berhasil juga. semua isi kepalanya kini penuh dengan wajah sosok gadis yang ia temui siang tadi.

Reiga mengacak rambutnya kacau, bahkan pria itu ingin sekali memakan sesuatu yang asam sekarang.

Reiga semakin memukuli selimut nya saat ia merasa tak tahan untuk segera melahap mangga muda ke dalam mulut nya.

*******

Makan dulu onni....

hari ini pada makan apa nih? komen dong👇

next part?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!