Kekecewaan Azura

kasihan banget Azura...

Diana jahat banget ya.

Azura pulang dengan Mengedap-ngedap melewati pintu belakang.

Ia berpapasan dengan bi Yanti, bibi yang melihat itu segera memeluk Azura.

"Maafin bibi non, Maaf nggak bisa bantu non Azura, hiks... Non bisa kok pecat bibi sekarang, karena bibi udah lalai jagain non, hiks... " bi Yanti menyesal dengan keputusan nya, dia bimbang di satu sisi ia mau menolong Non Azura, tapi di satu sisi ia juga takut dengan Diana.

Azura membalas pelukan bi Yanti."Azura nggak papa kok bi, jadi bibi tenang ya. Jangan nangis..." ucap Azura menghapus air mata bibi. 

Azura sangat menyayangi bi Yanti. Bi Yanti orang yang bisa membantu posisi bunda untuk Azura. Bi Yanti selalu melindungi Azura dari kekejaman Sinta dan Diana. Jadi mana mungkin Azura memecat Bibi kesayangan nya itu.

"Yaudah ya bi, Azura mau istirahat, kepala Azura masih pusing." ujar Azura dengan senyum.

Melihat senyuman Azura membuat bi Yanti merasa bertambah bersalah. Dan betapa bodoh nya ia menyerahkan Azura malam itu bahkan gadis itu masih belum pulih.

Setelah Aura beranjak, Diana tersenyum smirk."Sepertinya rencana gue berhasil." monolog Diana yang baru saja dari dapur untuk mengambil minum lalu bersembunyi di balik kursi makan saat melihat Azura yang baru pulang dengan cara berjalan yang sedikit aneh baginya.

Di kamar Azura segera mengguyur seluruh tubuh nya sambil menangis di bawah shower. Mahkotanya telah direnggut oleh perbuatan licik kakak tirinya.

Azura menangis sejadi-jadinya, hati nya sakit saat mengingat kembali di mana ia memohon untuk pertama kali nya pada pria yang tak ia kenal.

Dan lebih bodohnya, Azura tak bisa menahan efek obat itu. Andai saja ia bisa menahan, mungkin saja  semua ini tak akan terjadi.

Selesai mengeluarkan semua kesedihan nya, Azura berjalan tertatih menuju ranjangnya. Baru saja ia mau memakai hijab, kepala sang ayah sudah muncul di balik pintu.

"Assalamualaikum putri ayah!!" semangat Ilbi lalu memeluk Azura.

"Waalaikumsalam, ayah sudah pulang?" tanya Azura sebab ia memang tak tau jika ayah nya telah pulang. Ayah nya juga tak menelpon nya semalam.

"Iya, Ayah pulang tadi malam, Maaf, Ayah lupa ngabarin Azura?" pinta Ilbi meminta maaf pada putrinya sebab ia lah yang memang lupa untuk mengabari Azura.

Azura menggeleng."Nggak papa kok yah, Ayah gak perlu minta maaf. Seharusnya Azura yang minta maaf sama Ayah karena Azura gak bisa dateng di hari ulang tahun Ayah." ucap Azura.

Ilbi mengelus kepala sang anak.

"Nggak papa nak, kamu kan lagi sakit. Gimana keadaan kamu sekarang?masih pusing? Atau perlu kita kerumah sakit, hm?" tanya beruntun Ilbi menyentuh kening Azura yang masih hangat.

"Nggak perlu yah, Azura hanya butuh istirahat sebentar, mungkin besok sudah sembuh kok," jelas Azura tersenyum simpul.

Ilbi menatap khawatir anak nya. "Beneran nggak papa? Kita kerumah sakit aja ya, kamu masih demam lo, nak," khawatir Ilbi, kerena memang Azura masih demam.

"bener yah... Azura sudah baik-baik aja. Oh yah, Azura punya kado loh untuk ayah?" Azura sebaik mungkin mengalihkan pembicaraan.

Azura beranjak, lalu membuka lemari bawahnya yang terdapat lemari tersembunyi.

Azura duduk di samping papa nya dengan membawa sekotak hitam berisi jam rolex. Ilbi sontak terkejut "Nak, inikan mahal?" ujar Ilbi, pria itu tahu seberapa mahal jam tangan yang kini berada di tangan nya ini.

"Nggk mahal kok yah, apapun bakal Azura belikan untuk Ayah tersayang. Bahkan harga jam itu tidak lebih mahal dari jam tangan yang papa belikan untuk Azura?" jelas Azura. 

Tahun lalu Azura berulang tahun yang ke-17, Ilbi memberikan ia jam tangan yang bahkan harganya lebih mencapai ratusan juta.

Ilbi memeluk kembali Azura. "Makasih nak, kadonya Ayah suka banget. Ayah janji bakal sering pakai jam tangan dari Azura, sekali lagi makasih, sayang." Ilbi merasa terharu mendapatkan kado yang sangat berharga dari sang anak. Azura juga tak kalah ikut senang, karena kado yang ia berikan sangat disukai sang ayah. 

Setelah itu Azura melepaskan pelukannya."Pa, maaf, Azura boleh istirahat?" pinta Azura yang sudah tak bisa menahan berat kepalanya yang terasa berputar, mungkin saja itu efek obat semalam.

"Oh, baiklah, istirahat ya nak, jangan lupa minum yang banyak, nanti Ayah suruh bi Yanti untuk menyuapi Azura?" jelas Ilbi.

"Kenapa harus bi Yanti, kenapa nggak Ayah aja yang menyuapi Azura?" balas Azura menatap Ilbi yang terdiam.

"Maaf ya nak, Ayah sudah ada janji sama mama dan Diana untuk makan bersama. Jadi Azura di suapi bi Yanti dulu ya?"  jelas Ilbi sebab ia memang sudah membuat janji kemarin untuk makan bersama dengan keluarga kecil mereka.

Azura tersenyum kecut, hati Azura terasa tercubit. " iya, nggak papa kok yah, ayah boleh pergi sekarang." pinta Azura, ia membalikan tubuh nya memunggungi Ilbi, dapat pria itu melihat kekecewaan di mata sang anak.

Ilbi mengelus kembali kepala Azura yang berbalut hijab."Ayah pergi, nak. Azura mau nitip sesuatu nggak?"

Azura menggeleng."Nggak yah, Azura lagi nggak mau sesuatu kok." Azura membalas hanya dengan gelengan kepala bahkan gadis itu tak membalikkan badan nya sedikit pun ke Ilbi.

Ilbi pun beranjak, dia menutup pintu Kamar Azura, seketika itu tangisan Azura pun pecah, ternyata sejak tadi ia memunggungi sang Ayah sebab ia sedang menahan tangisan nya.

Bahu Azura bergetar, dipukul dadanya yang terasa terhimpit, merasa jika sekarang sang Ayah secara perlahan menjauh dari dirinya. 

Semua milik Azura telah direbut, Bunda, Mahkotanya, dan sekarang papanya. Ya allah apalagi yang akan mereka ambil dari Azura yang sudah tak mempunyai siapapun.

"Bun.... Kata bunda ada seseorang yang menunggu Azura. Tapi apa bun, hiks... Ayah bahkan lebih milih mama Sinta dari pada Azura." lirih Azura dengan bibir yang bergetar.

***

Di kampus terkenal, Reiga menjadi banyak pembicaraan di kampus oleh seniornya. Bahkan banyak dari mereka berlomba-lomba untuk melihat wajah Reiga yang baru saja keluar dari dalam mobil. 

Semua sorak bergemuruh saat Reiga membuka kan pintu mobil dan keluarlah Ica yang sudah cantik dengan kacamata hitam yang bertelegar di hidung mungil nya.

Tak jauh dari sana ada sebuah mobil yang terhenti tepat di belakang mobil Reiga. Keluarlah Cowok gagah dengan kemeja polos hitam, menggulung lengan baju yang memperlihatkan lengan berotot nya, ia Alvin cowok tebar pesona yang digemari banyak senior wanita.

Setelah itu keluar lagi cowok berkemeja rapi dengan kacamata min keluar sambil mengguyur rambutnya ke belakang dengan sela-sela jari nya yang memperlihatkan banyak otot yang menonjol. Ia adalah Izar cowok populer yang dikenal dengan sifat cuek nya. Bahkan ia juga mempunyai fans yang begitu banyak. Namun Izar abaikan sebab ada hati seseorang yang harus ia jaga.

Mereka berdua adalah sahabat Terbaik Reiga sejak SMA. Mereka juga tau masalah pembunuhan beberapa tahun lalu.

"REIGA!" 

Teriakan nyaring itu membuat semua mata tertuju pada gadis cantik dengan pakaian pas di tubuh, jangan lupa jalan nya yang sengaja di buat-buat seakan menggoda para lelaki.

Diana memeluk Reiga mesra, semua mata melotot terkejut tak beda jauh dengan Ica yang langsung menarik lengan Diana agar menjauh dari tubuh Reiga. Tarikan itu membuat Diana terhuyung dan jatuh.

Reiga yang khawatir pun langsung membantu Diana berdiri, Diana menatap Ica dengan senyum penuh arti.

"Ca, lo nggak boleh kasar gitu sama Diana. Nanti kalau di luka, kamu juga yang bakal di salahin?!" ujar Reiga dengan menatap Ica yang sudah berkaca-kaca. 

Ica menunduk, air mata nya pun jatuh. "hiks, maaf...." balas Ica di iringi tangisan sesenggukan nya.

Reiga yang merasa terlalu keras pada sahabatnya, ia pun membawa Ica yang menangis ke dalam peluknya. 

"Lain kali jangan gitu lagi, ya?" pinta Reiga lembut sambil mengelus kepala Ica. Ica membalas dengan anggukan.

Melihat moment itu semua mata menatap keduanya ikut merasa baper. Namun tak dengan seorang di sana justru menatap tak suka.

Sabar Din. Bentar lagi Reiga pasti jadi milik lo. Batinnya senyum menyeringai.

*******

Met pagi jelang siang Onni....

gimana nih kabar hari ini?? 😁

next part komen👇

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!