"Jadi beneran kita akan tidur dalam satu kamar.?" tanya Ayana yang berhasil mendapatkan sebuah jitakan dari Alga.
"Aakkhh.... Sakit Ga, Lo jahat banget sih" Ayana mengusap-usap pelan dahinya yang di jitak oleh Alga tadi.
"Kayaknya otak kamu jadi lemot gara-gara makan banyak tadi deh. Emang harus saya jitak biar otak kamu itu pulih kembali" ucap Alga acuh lalu melangkah pergi meninggalkan Ayana yang masih mengumpat di belakangnya.
"Dasar suami nggak ada akhlak" umpat Ayana kesal tetapi ia tetap mengikuti langkah Alga yang mulai naik ke lantai atas.
Saat tiba di lantai atas, Alga membuka pintu kamar. Yang Ayana yakini itu adalah kamar Alga.
"Aku akan tidur di sofa, kamu yang tidur di ranjang"
"Sofa.?" ulang Ayana.
"Iyaa sof...." Alga celingukan mencari keberadaan sofa miliknya yang sudah tidak ada di kamarnya.
"Kemana sofa milik ku.? Kenapa sofa-nya nggak ada.?" tanya Alga kebingungan.
"Ya mana gue tau, ini kan kamar Lo. Seharusnya Lo yang lebih tau, kemana hilangnya tuh sofa"
"Terus sekarang Lo mau tidur di mana.? Gue nggak mau tidur di lantai ya. Lo aja sono yang tidur di lantai. Gue mahh ogah"
"Enak aja.. ini kamar aku. Kenapa malah kamu yang jadi berkuasa dan ngatur aku segala. Kita tidur satu ranjang"
"Hahh... Yang bener saja Ga. Gue nggak mau tidur bareng satu ranjang sama Lo. Yang ada Lo entar ngapa-ngapain gue lagi"
BUGH....
Alga melempar jas miliknya tepat ke arah wajah Ayana. Membuat gadis itu kesal.
"Hilangin pikiran kotor kamu itu. Lagian siapa juga yang mau ngapa-ngapain kamu"
"Udah lah.. aku gerah mau mandi" ucap Alga berlalu masuk ke dalam kamar mandi.
Saat Alga masuk ke dalam kamar mandi. Ayana bangkit dari duduknya, ia pun mengambil bantal guling lalu menaruh bantal guling itu di tengah ranjang. Bantal guling itu ia jadikan pembatas antara ia dan Alga nantinya.
Baru saja selesai dengan pembatas itu, suara pintu kamar mandi terbuka. Ayana pun menoleh ke arah pintu kamar mandi.
"Aaakkkhhh.... Lo gila Ga. Kenapa nggak pake baju sih.?" jerit Ayana menutupi wajahnya dengan kedua tangannya saat melihat Alga keluar dari dalam kamar mandi hanya menggunakan handuk sebatas pinggang saja.
"Biasa aja kali, lagian aku nggak telanjang bulat. Aku masih pakai handuk" jawab Alga dengan santainya.
Alga tidak tau kalau jantung Ayana hampir copot melihat pemandangan barusan. Tubuh Alga yang berotot serta perut sixpack nya membuat Ayana hampir saja pingsan di tempat.
Tetapi Alga malah berjalan dengan santainya menuju almari dan memakai baju tepat di hadapan Ayana.
"Dasar Alga gila" maki Ayana.
Karena ini bagaikan ujian paling berat untuk dirinya. Nggak di lihat, pemandangannya bagus. Di lihat, ia malu sendiri. Membuatnya jadi serba salah.
"Kamu mau berdiri di situ sampai kapan.? Udah malam, buruan tidur" ucap Alga yang kini sudah memakai baju tidurnya.
Tanpa menjawab pertanyaan Alga, Ayana pun beranjak pergi ke dalam kamar mandi lebih dulu untuk mencuci muka. Ia malas untuk mandi karena dingin.
Setelah keluar dari kamar mandi, Ayana melirik sekilas ke arah Alga tengah asik dengan ponselnya di atas ranjang.
Ayana membuka almari, niat hati ingin mengganti baju tidur. Karena tidak mungkin ia menggunakan dress di atas lutut itu.
Karena Ayana tidak tau jika tidur nanti, itu dress akan stay atau malah berantakan. Lebih aman jika ia memakai celana panjang saat tidur.
Tetapi netra Ayana membelalakkan saat mendapati tidak ada celana di dalam almari itu. Karena semua isinya hanyalah baju kurang bahan. Lebih tepatnya hanya sehelai kain yang di bentuk saja.
"Ga, ini gue tidurnya harus pakai baju apa.? Ini baju yang Oma Lo maksud itu.?" tanya Ayana sembari memperlihatkan lingerie berwarna merah hati.
Alga yang melihat baju di tangan Ayana itu pun sampai terbatuk akibat tersedak air liurnya sendiri. "Uhhuukk.... Uhhuukk..."
"Kenapa elo malah batuk Ga.? Masa' gue harus pakai baju kek ginian.? Lebih baik gue tetep pakai dress ini aja dari pada harus pakai baju nggak jadi ini Ga" tutur Ayana membolak-balikkan lingerie di tangannya itu.
Alga bangkit dari atas ranjang lalu berjalan cepat ke arah Ayana. "Nggak usah di pakai. Kamu pakai baju aku aja" ucap Alga merebut baju lingerie di tangan Ayana.
Lalu memasukkannya kembali ke dalam almari. Melihat lingerie itu saja membuat Alga panas dingin. Apalagi sampai di pakai oleh Ayana.
Alga takut ia tak bisa mengendalikan dirinya. Bagaimana pun itu, ia adalah lelaki normal. Jika Ayana memakai pakaian tak jadi itu. Alga tak bisa menjamin jika ia tak bisa menahan hasrat laki-lakinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments