"Iyaa Oma, aku akan tinggal di sini dalam satu minggu ini untuk temani Oma" ucap Ayana membuat Oma Airin tersenyum senang kala Ayana mau menemaninya.
"Tuhh... Istri kamu aja mau tinggal di sini dalam waktu satu minggu ini. Kamunya aja Ga, yang nggak mau temani Oma di sini"
"Bukan gitu Oma, aku kan juga harus kerja"
"Kamu kan bisa kerja dari sini, Oma juga nggak larang kamu untuk kerja. Oma cuma butuh teman aja di sini. Biarkan Oma puas bersama istri mu dulu" ucap Oma Airin tersenyum tulus ke arah Ayana.
Melihat senyuman Oma Airin, Ayana merasa melihat neneknya sendiri. "Apakah aku boleh peluk Oma.?" tanya Ayana, ia sangat ingin memeluk Oma Airin untuk melepaskan rasa rindu pada neneknya sendiri yang telah tiada.
"Tentu boleh dong Sayang. Sini peluk Oma"
Oma Airin pun memeluk tubuh Ayana erat. Pelukan hangat Oma Airin sungguh bisa mengobati rasa rindunya selama ini. Sudah lama sekali Ayana tak pernah merasakan pelukan hangat seperti ini. Tanpa sadar air mata Ayana mengalir dengan sendirinya.
"Lohh... Kenapa kamu malah nangis.? Apakah Alga menyakiti mu sebelum kalian datang ke sini.?"
"Nggak kok Oma, Alga nggak nyakitin aku. Aku cuma inget sama almarhumah nenek aku aja" ucap Ayana sembari menghapus air matanya.
"Kamu bisa anggap Oma ini seperti nenek kamu sendiri. Karena sekarang kamu telah menjadi istri Alga maka otomatis Oma ini adalah nenek kamu juga" tukas Oma Airin membuat Ayana kembali menghambur ke pelukan Oma Airin lagi.
Alga hanya bisa menatap tak percaya ke arah Ayana dan Oma-nya. Bagaimana mungkin Oma-nya itu bisa dengan mudahnya akrab dengan Ayana.
Bahkan meminta Ayana untuk menganggap Oma-nya itu seperti neneknya.
Padahal saat pertama kali Alga membawa Bella menemui Oma-nya. Oma-nya langsung bersikap acuh dan tak menyukai Bella sama sekali.
Sangat berbanding balik sikap Oma-nya saat ini pada Ayana yang sangat ramah dan langsung akrab begitu saja. Entah mantra apa yang Ayana gunakan sehingga membuat Oma-nya itu begitu menyukai Ayana.
"Makasih Oma" ucap Ayana tulus
"Sama-sama.. sudah nggak usah sedih lagi, kalian pasti belum makan malam. Ayoo kita makan bareng, Oma menyiapkan makanan untuk kalian" ucap Oma Airin menuntun tangan Ayana agar mengikutinya ke meja makan. Alga hanya bisa pasrah karena tak bisa berbuat apa-apa.
Netra Ayana berbinar saat melihat begitu banyak makanan enak yang tersaji di atas meja.
Ini mah bener-bener malam keberuntungan bagi dirinya. Ia memang sudah lapas plus bisa makan enak juga malam ini.
"Ayoo duduk" ajak Oma Airin
"Ohh yaa... Oma lupa, siapa tadi nama kamu.?" tanya Oma Airin pada Ayana.
"Namaku Ayana Oma" balas Ayana sopan.
"Nama yang bagus, Oma suka"
"Makan yang banyak Ay. Oma memang sengaja menyiapkan semua ini untuk kalian berdua" ucap Oma Airin sembari menaruh lauk dan nasi di piring Ayana.
"Aku bisa ambil sendiri Oma" ucap Ayana yang merasa tak enak hati, karena ia yang di layani oleh Oma Airin.
"Udah nggak papa. Kamu makan yang banyak ya. Jangan lupa juga segera buatin cicit untuk Oma" ucap Oma Airin membuat Ayana hampir saja tersedak air liurnya sendiri ketika mendengar penuturan Oma Airin.
Ayana hanya bisa tersenyum canggung ke arah Oma Airin. Bagaimana ia bisa hamil nikah aja baru kemarin. Dan dia belum pernah sama sekali tidur satu kamar dengan Alga.
Apalagi sampai melakukan hal-hal seperti itu. Sungguh belum pernah Ayana bayangkan sebelumnya.
Mereka semua menikmati makan malam dalam diam. Hanya suara dentingan sendok yang terdengar.
"Kalian istirahatlah. Oma juga mau istirahat" ucap Oma Airin setelah mereka selesai makan.
"Bawa istri kamu ke kamar mu Ga. Tadi Oma sudah minta Bik Ijah untuk merapikan kamar mu. Ohh ya Ay, baju-baju kamu sudah Oma siapkan di dalam lemari. Kamu tinggal memakainya saja"
"Ahh iyaa... Makasih Oma"
"Ya sudah Oma ke kamar dulu" ucap Oma Airin berlalu pergi ke kamarnya sendiri.
"Kita akan tidur dalam satu kamar.?" tanya Ayana menatap ke arah Alga.
"Ya iyalah.. siapa juga yang nyuruh kamu mau menginap di rumah ini. Kalau kita tinggal selama satu minggu di sini. Otomatis dalam satu minggu ini kita harus tidur satu kamar juga, Ay." tekan Alga menatap lekat ke arah Ayana.
Reflek Ayana mendekap tubuhnya sendiri. "Lo nggak akan ngelakuin hal yang aneh-aneh ke gue kan.?"
"Nggak selera saya melihat tubuh kamu. Udahlah ayoo buruan ikut aku ke kamar"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Bombomzz Fernandho
blm tau aja
2024-03-24
0
Haryati Haryati
ga selera kan blm lihat Ga, coba kalo udh lihat tubuh Istrimu pasti kamu akan tergoda jg pada akhirnya, 😀😀😀
2023-12-19
0