Bab 5

Dia tadi bukan sengaja ingin mengejutkan Ayana. Akan tetapi tadi ia memang turun ke bawah untuk mengambil air minum, dan tak sengaja melihat Ayana yang baru saja pulang.

Jadi, Alga menghampiri Ayana, akan tetapi kemunculannya malah membuat Ayana terkejut.

Alga tak bisa tidur, pikirannya masih saja terusik akan permintaan sang Oma tadi siang yang memintanya agar Alga membawa Ayana menemui Oma-nya.

Jika Alga tak menuruti permintaan sang Oma, yang jelas Oma-nya itu pasti akan marah padanya. Dan dengan terpaksa Alga pun menuruti permintaan sang Oma untuk membawa Ayana besok menemuinya.

"Gimana caranya aku meminta gadis aneh itu untuk ikut dengan ku besok. Dia bakalan mau nggak ya. Bodo amatlah, pokoknya dia harus ikut dengan ku besok menemui Oma" gumam Alga karena tak bisa tidur, ia pun bangkit dari dari atas ranjangnya mengambil satu batang rokok lalu menyalakannya.

Alga melangkah membuka pintu balkon lalu duduk bersantai di sana sambil menyesap rokok dengan tenang.

Jika di ingat kembali, Alga masih tak percaya ia bisa menikah dengan gadis bar bar seperti Ayana itu. Sikap Ayana sangat berbanding terbalik dengan sikap Bella yang lembut dan penurut.

"Argh.." Alga mendesah pelan, ia mengusap wajahnya kasar. Bagaimana jika sang Oma nanti malah menyukai Ayana.

Maka itu akan menjadi masalah besar untuknya. Di tambah sang Oma-nya juga tak pernah merestui hubungannya dengan Bella.

Padahal menurut Alga, Bella adalah gadis yang baik.akan tetapi sang Oma-nya malah tidak menyukai Bella sejak awal ia mempertemukan mereka.

Oma-nya secara terang-terangan menolak Bella waktu itu. Dan meminta Alga agar memutuskan hubungannya dengan Bella. Tetapi karena Alga masih mencintai Bella, Alga pun tak menuruti permintaan Oma-nya itu. Ia masih menjalin hubungan secara diam-diam dengan Bella.

Setelah menghabiskan satu batang rokok dan pikirannya pun sudah mulai tenang. Alga pun bangkit lalu kembali masuk ke dalam kamarnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Alga merebahkan tubuhnya di atas ranjang dengan posisi terlentang. Kedua tangannya ia jadikan bantal.

Alga berusaha memejamkan matanya berusaha untuk tidur. Walaupun terasa sulit akan tetapi pada akhirnya Alga bisa terlelap juga.

*****

Ayana terbangun karena ponselnya berdering. Ia melihat jam ternyata sudah pukul 05.04 pagi. Ia mengucek kedua matanya untuk menetralkan penglihatannya.

"Udah pagi aja, padahal rasanya gue baru aja terlelap" gumam Ayana, ia menguap karena dirinya masih merasa ngantuk.

Setelah kesadarannya sudah penuh, Ayana pun bergegas bangkit dari atas ranjangnya. Lalu berjalan gontai menuju kamar mandi. Ia membersihkan diri terlebih dahulu lalu mengambil wudhu.

Setelah selesai Ayana pun berganti pakaian lalu mengeluarkan muknen miliknya. Ayana melakukan dua rakaat shalat sunah sebelum subuh dan dua rakaat shalat subuh.

Selesai sholat ia melipat mukena miliknya lalu beranjak keluar. Ayana berjalan menuju dapur, membuka kulkas dan ternyata sudah banyak bahan makanan di dalam sana.

Ayana mengeluarkan sayur kangkung dari dalam kulkas. Ia akan memasak tumis kangkung pagi ini. Ayana mencari bahan lauk lainnya, ada ikan dan ayam juga.

Ayana memilih ikan yang ada di dalam kulkas itu lalu mengeluarkannya. Sebelum memasak lauknya, Ayana mencuci beras lebih dahulu karena ia baru ingat jika ia belum memasak nasi.

Setelah selesai, Ayana pun mencuci semua peralatan masak yang ia gunakan.

Ayana pun membuka penanak nasi yang juga sudah matang. Ayana mengambil nasi dan ia letakkan di tempat nasi yang ia temukan di rak piring. Ayana menata semua masakannya di atas meja makan.

Baru saja selesai menata makanannya, Ayana melihat Alga yang sudah rapi dengan stelan jasnya. Alga terlihat sangat tampan pagi ini, tetapi Ayana segera mengusir pikirannya itu.