Ayana melanjutkan makannya kembali lalu mencuci piring kotor bekas ia makan tadi. Ayana pun meraih baju dan kartu yang di tinggalkan oleh Alga tadi Lalu membawa baju itu ke kamarnya.
Ayana memakai baju itu tetapi baju yang di berikan oleh Alga malah terlalu terbuka membuatnya risih. Karena dia tidak pernah memakai baju kurang bahan seperti itu.
"Ini baju apaan coba.? Malah kurang bahan gini. Pacarnya si Alga ini beli baju gini amat bentuknya, kalo gue mah mendingan beli kaos sama celana aja, dari pada beli dress beginian. Jika bukan karena terpaksa, nggak akan gue pake nih baju" oceh Ayana.
Dress di atas lutut dengan belahan dada yang cukup rendah benar-benar membuat Ayana merasa tak nyaman. Karena ia lebih nyaman memakai kaos oblong dan celana longgar.
Ia belum pernah sama sekali memakai baju ketat seperti yang ia gunakan saat ini. Ayana bergegas keluar dari kamarnya karena ia akan pulang lebih dulu sebelum nanti berangkat kerja ke cafe.
Tetapi saat Ayana akan membuka pintu suara Alga menghentikan langkahnya.
"Mau kemana.?" tanya Alga yang masih berdiri di atas tangga.
"Mau pulang" ucap Ayana hendak melanjutkan langkahnya.
"Tunggu"
Ayana menghembuskan nafasnya kasar lalu berbalik badan. Ia merasa kesal pada Alga karena telah menahan dirinya.
Waktu terus berjalan kita, ia tak segera pulang maka ia akan telat masuk kerja hari ini. Ayana tak ingin kehilangan pekerjaannya hanya karena harus berdebat dengan Alga.
"Ada apa.? Gue mau pulang. Hari ini gue harus kerja" ucap Ayana dengan nada di tekan seperti sedang menahan emosinya agar tak membuat keributan dengan Alga di pagi hari seperti ini.
"Mau kerja.? Bukannya tadi aku sudah memberikan kartu pada mu, apakah uang itu masih kurang untukmu.?" tanya Alga mengerutkan keningnya heran.
Padahal kartu yang ia berikan pada Ayana tadi adalah kartu tanpa batas dan yang pasti uangnya juga sangat banyak. Lantas kenapa gadis ini yang berstatus istrinya itu masih mau bekerja. Sudah di kasih enak tinggal menikmati uang saja tapi malah mau bekerja di luar sana. Gadis di hadapannya ini memang aneh.
"Huuuuufffttt....." Ayana menghembuskan nafasnya panjang lalu bersiap untuk menjawab pertanyaan dari Alga.
"Gue bukan nggak mau nerima uang itu, Kartunya memang gue simpan. Dan akan gue gunain buat kebutuhan rumah ini. Soal biaya hidup, gue bisa cari uang sendiri karena gue masih bisa kerja. Dan jika elo mau ceraikan gue saat ini juga, gue akan terima karena pernikahan ini bukan ata kemauan kita berdua. Dan bukannya elo juga udah punya pacar, lebih baik elo nikahin pacar Lo itu. Gue pamit dulu pak Algarve yang terhormat" ucap Ayana dengan ekspresi jengkelnya lalu pergi meninggalkan Alga.
"Ehh tunggu... Aku nggak bakalan ceraikan kamu, kamu harus tetap jadi istri aku"
"Dasar laki-laki aneh.. udah punya pacar masih aja nahan gue. Lagian ngapain sih dia mempertahankan pernikahan ini. Jika memang suka, kenapa nggak langsung aja talak gue. Biar gue bisa bebas kek biasanya lagi"
*****
Ayana baru saja sampai di tempat kerjanya. Ia membawa tas ransel yang cukup besar, karena habis kerja nanti ia akan pulang ke rumah Alga lagi. Walaupun pernikahannya dengan Alga bukan atas kemauannya.
Akan tetapi Ayana sadar jika sekarang statusnya bukanlah seorang gadis lagi. Akan tetapi sudah menjadi istri orang. Walaupun ia belum melakukan ritual suami istri sama sekali.
Akan tetapi Ayana mengingat semua pesan neneknya. Jika ia sudah menikah maka ia harus menaati setiap perkataan suaminya. Asalkan itu hal yang benar maka Ayana harus bisa menaati perkataan suaminya.
Ayana mengingat semua nasehat neneknya saat ia tadi kembali ke rumahnya. Sungguh Ayana merindukan sosok yang telah merawatnya itu, rindu belaiannya, rindu kasih sayang yang tak pernah ia dapatkan dari orang lain.
Akan tetapi Tuhan lebih sayang pada neneknya, sehingga sang nenek lebih dulu berada di sisinya.
"Ay... Ngapain malah ngelamun"
"Ehh... Nggak papa kok. Cuma lagi ke inget sama almarhumah nenek aja" balas Ayana dengan memaksakan untuk tersenyum.
"Tenang Ay... Nenek mu sudah tenang di alam sana"
"Iya Dew.. gue tau kok. Cuma kadang rasa rindu itu datang dengan sendirinya tanpa aku minta"
"Aku tau apa yang kamu rasain saat ini, yang sabar ya Ay.."
"Ya cuma itu yang bisa gue lakuin. Setelah kehilangan kedua orang tua gue, gue juga mesti kehilangan nenek Dew. Dan sekarang gue berakhir hidup dalam kesendirian seperti ini. Hidup gue seperti nggak ada artinya Dew"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 189 Episodes
Comments
Mor Mintarsih
andaikan ada visualnya thor...😍😍😍
2024-03-16
0
Haryati Haryati
sedih yah kisah Ayana, lanjut KK Thor, smgat KK 💪🙏
2023-12-14
0