episode 19

Hari masih siang menjelang sore. Jhon masih di dalam kamar,dia memandangi wajah Istrinya yang masih belum sadar.wajah Jhon terlihat sangat kecewa,matanya merah dengan urat wajah yang menonjol.lalu pikiran Jhon kembali pada putrinya yang masih di villa,dia mencoba menetralisir pikiran nya.lalu Jhon melangkah keluar dari kamarnya, meninggalkan istrinya di sana.dengan perasaan campur aduk,Jhon menuruni tangga dengan tatapan kosong.

saat Jhon sudah turun di lantai dasar,Zoya dan semua pelayan menunduk hormat padanya.

"kalian semua,jaga istriku dan layani jika dia membutuhkan sesuatu! ." perintah Jhon serius

"Baik, Tuan" jawab Zoya dan semua pelayan serempak

Jhon berjalan keluar dari mansion menuju mobilnya.lalu dia bergegas menuju villa.mobil Jhon membelah jalanan kota yang lenggang.pikirannya kalut memutar kembali kejadian tadi.

wajahnya terlihat dingin dengan mata yang merah. urat di dahi Jhon keluar menyerupai petir.

lalu terlintas wajah Shasya yang sangat sendu dan polos di pikirannya.tatapan mata putrinya seperti anak kucing,membuat hati Jhon menghangat.walaupun masih marah,Jhon berusaha meredam emosi dan sedih di wajahnya.dia mengukir wajahnya setenang mungkin.

setelah perjalanan lumayan jauh, akhirnya Jhon sampai di depan villa lalu memarkirkan mobilnya. Jhon turun dari mobil lalu di sambut oleh Han dan para pengawal di depan villa.

"Selamat datang Tuan." ucap Han dan semua pengawal menunduk hormat pada Jhon. Jhon hanya mengangguk

"Tuan, Nona Shasya sedang tidur sejak Tuan pergi.saya tidak tega membangunkan Nona." ucap Han.

Jhon mengangguk.

lalu Jhon memasuki villa menuju kamarnya.wajahnya masih terlihat dingin dan tidak mau senyum sedikit pun.

Han melihat Tuannya seperti itu,merasa sedih dan iba.sementara para pengawal saling diam,takut jika berisik sedikit saja akan membuat Jhon murka.

Jhon memasuki kamarnya,disana terlihat seorang gadis yang sedang tidur lelap.sambil memeluk guling nya, Shasya tidur hanya memakai celana pendek dan tank top.

Jhon berjalan mendekati ranjang menuju tepi ranjang Shasya.dia duduk di samping putrinya yang tidur membelakangi nya.

"Sya..." panggil Jhon dengan suara beratnya

"hmm.."jawab Shasya masih memeluk guling

"bangun..ayo kita mandi di air terjun." ucap Jhon

Shasya membalikkan badannya, menatap ayahnya yang dia tunggu sejak tadi.gadis itu duduk di ranjang lalu mengucek matanya agar penglihatan nya jelas.

"Ayah baru pulang?." tanya Shasya lembut

"dari tadi, Ayah terus memandangi wajahmu yang sedang tidur ." jawab Jhon berbohong

"ayo.kita mandi di air terjun." ajak Jhon berdiri dan melepaskan pakaiannya,menyisakan celana pendek dan ketat berwarna hitam.lalu menaruh pakaian ke keranjang baju kotor.

Shasya duduk di tepi ranjang sambil mengumpulkan nyawanya.lalu Jhon menarik tangan putrinya membuat mata gadis itu melek sempurna.lalu mereka berdua berjalan ke teras belakang villa.di sana kosong,tidak ada siapapun. pelayan dan chef sedang di dapur menyiapkan makan malam.

sampai di bebatuan air terjun,Jhon turun lebih dulu menyelam ke air terjun yang lumayan dalam.sedangkan Shasya sambil melihat seberapa dalam air itu.dan air itu setinggi dada Jhon, artinya masih tinggi sedikit dari badan Shasya.

"ayo!airnya sangat segar. " ucap Jhon sambil mengulurkan tangannya pada Shasya

"Tidak mau!aku di pinggir sini saja.aku takut, bagaimana kalau itu dalam dan tiba tiba ada ular?." ucap Shasya takut

"Ayah akan menjagamu di sini." ucap Jhon

Shasya akhirnya nurut saja,dia percaya Ayahnya akan selalu menjaganya dimanapun dan kapanpun.lalu gadis itu memegang kedua tangan Ayahnya dan

BYURR Shasya loncat ke air dan langsung memeluk ayahnya.

"wuaaaaah,airnya sangat menyegarkan..."ucap Shasya senang

lalu gadis itu menyelamkan kepalanya ke air masih sambil memegang kedua tangan Ayahnya. Jhon tersenyum melihat Putrinya yang kesenangan.

"hah,hah," nafas Shasya terengah-engah sambil mengusap air di wajahnya

Jhon merasa bosan,ia ingin mencoba sesuatu yang baru.lalu dia mengangkat tubuh putrinya dan berjalan menuju ke bawah guyuran deras air terjun.

"AYAH!!JANGAN KESANA!AAAAH". teriak Shasya takut sambil memukul-mukul dada Ayahnya

"ini akan menyenangkan sayang.."ucap Jhon tersenyum

mereka sudah di bawah guyuran air terjun.shasya memeluk Ayahnya erat, wajahnya bersembunyi di pinggir lengan Jhon,supaya tidak terguyur air terjun yang sangat deras.sementara Jhon badan Jhon masih tegak sambil menikmati guyuran air terjun itu.kulit mereka sangat putih,di tambah guyuran air terjun tubuh mereka menjadi semakin seksi.

Han yang melihat pemandangan itu,tidak membiarkan saja.lalu dia mengeluarkan hp nya dan..

CEKREKK CEKREKK CEKREKK Han memotret Ayah dan anak yang sedang berpelukan di bawah guyuran air terjun.lalu dia menonton lagi sambil berdiri,berharap ada adegan yang lebih menarik.

lalu tangan Jhon meraih dagu Shasya yang dari tadi bersembunyi di pinggir lengannya.mata mereka saling bertatapan.mata Shasya berkedip-kedip karna guyuran air dari wajah ayahnya.

Jhon yang melihat mata putrinya yang begitu menggemaskan,dia tidak tahan melihat bibir ranum putrinya lalu dia mengangkat tubuh Shasya .wajah mereka saling berhadapan dan..

CUPP Jhon mencium bibir Putrinya dan memasukkan lidahnya.tangan Shasya memeluk lengan Ayahnya.

CEKREKK CEKREKK CEKREKK. Han langsung memotret adegan itu.

Shasya kewalahan dengan serangan ciuman Ayahnya yang sangat lama.dia mencoba mendorong wajah Ayahnya,tapi tidak bisa. Jhon merasa nafas Shasya hampir habis,lalu melepaskan tautan bibirnya.

"HAH..HAH..HAH.." Shasya terengah

Jhon melihat itu tersenyum penuh kemenangan.lalu dia membawa Putrinya berjalan ke arah bebatuan besar di pinggiran.

Jhon menaruh Putrinya duduk di bebatuan besar.dia melihat mata Putrinya yang sudah merah dan bibirnya membiru.serta badannya yang menggigil kedinginan.

"kau baik baik saja?" tanya Jhon khawatir sambil memegang pipi putrinya

"a-aku... Ding.. in.." jawab Shasya, bibirnya bergetar kedinginan

Jhon sangat khawatir,lalu dia naik dari permukaan air.

"ayo,kita masuk ke dalam" ucap Jhon

Shasya berdiri,mereka berjalan memasuki villa menuju kamar.mereka sampai di kamar,dan masuk ke dalam kamar mandi.

"kau mandilah dulu! Ayah akan berendam di bathtub." perintah Jhon

Shasya mengangguk dan masuk ke kotak kamar mandi dimana ada shower disana. Shasya mengunci pintu kaca lalu kaca itu buram.

Jhon berjalan masuk ke bathtub dan berendam.dia mencampurkan air dengan parfum mewah.lalu kepalanya menengadah menatap langit langit kamar mandi. Jhon menikmati harumnya parfum sambil memejamkan matanya.pikiran Jhon terasa lebih fresh setelah bersenang senang dengan putrinya. Jhon sedikit demi sedikit menerima permasalahan rumah tangganya,dan bersikap santai.

lalu Jhon mengoleskan sabun ke badannya dan memakai shampoo.sesudah itu,Jhon berdiri keluar dari bathtub dan membilas tubuhnya.lalu ia menyambar handuk dan melilitkan di pinggangnya.

Jhon berjalan menuju walk in closet mengganti pakaian santai. Jhon memakai sweater rajut berkerah tinggi menutupi lehernya yang jenjang.sweater berbahan rajut dari benang terbaik.dan di rancang khusus dari desainer ternama.sweater berwarna merah maroon.di padukan celana bahan berwarna hitam yang licin. Jhon memakai sandal jepit hitam mahal.

lalu Jhon keluar dari walk in closet dan duduk di samping ranjang menunggu putrinya.

akhirnya Shasya keluar dari walk in closet dengan dress pendek selutut warna putih,di padukan motif bunga mawar merah dan daun hijau. Shasya melihat Ayahnya sedang duduk memandang nya,Shasya hanya tersenyum manis.lalu gadis itu berjalan ke lemari rias untuk mengeringkan rambutnya.

Jhon Terus memperhatikan putrinya,setelah di tunggu cukup lama akhirnya Shasya sudah selesai mengeringkan rambutnya.

"sudah selesai?ayo kita makan malam." ucap Jhon,Shasya mengangguk

bersambung ~

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***