Pagi hari yang terasa hangat.langit sedikit mendung dan angin sepoi-sepoi menerbangkan dedaunan hijau.tangkai bunga yang bergoyang mengikuti hembusan angin.
di mansion Fernando,semua orang sedang melakukan aktifitas seperti biasanya.shasya sedang bersiap siap untuk pergi liburan dengan Ayahnya .gadis itu memakai dress pendek selutut berwarna hitam dengan motif bunga berwarna kuning.lalu memakai sandal mewah berwarna emas.
Shasya begitu cantik walaupun tanpa polesan makeup.wajahnya teduh dan tatapannya polos membuat lelaki manapun terpikat dengan pesonanya.
setelah sarapan sepotong sandwich dan segelas susu,gadis itu berjalan menuju mobil panjang berwarna hitam.di sana terlihat Ayahnya sedang berbincang dengan Yohanes josenzeus,yang biasa di panggil Han.
"Kau sudah siap?." tanya Jhon. Shasya hanya mengangguk senang.lalu masuk ke dalam mobil.
mobil hitam yang mewah dan canggih,dengan keunggulan anti peluru dan bom.mobil ini melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota London.
melalui kaca mobil,Shasya melihat lihat hamparan gedung tinggi dan bangunan kuno di sepanjang jalan kota London.gadis itu begitu terpana melihat pemandangan kota yang semakin cantik dan serba canggih.itu lah efek dari isolasi dirinya atas perintah ayahnya.
saat melihat pemandangan kota,mata gadis itu tertuju pada sesuatu yang aneh menurutnya.
"Ayah,kenapa tadi ada lelaki dan perempuan sedang berciuman di trotoar?" tanya polos Shasya sambil menatap Jhon.
"karena mereka tidak tau malu." jawab Jhon santai
tiba tiba mobil mereka berhenti ditengah jalan bersama mobil mobil lain.apa ini sudah sampai? batin Shasya .lalu gadis itu ingin membuka sabuk pengaman
"ini belum sampai.ini sedang macet" ucap Jhon menghentikan tangan putrinya.
"macet?apa itu?" tanya polos Shasya
"keadaan dimana lalu lintas berhenti karna banyaknya jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas jalan." jawab Jhon
"ooh" ucap Shasya paham
setelah 10 menit menunggu, akhirnya arus lalu lintas berjalan normal.mobil Jhon sudah memasuki wilayah yang di penuhi tebing bukit dan padang rumput yang hijau.udara semakin dingin dan banyak kabut.
Shasya membuka kaca mobil nya.gadis itu menikmati sejuknya udara sambil memejamkan matanya.lalu mobil Jhon berhenti.
"sudah sampai,Ayo turun" ajak Jhon, Shasya mengangguk lalu membuka sabuk pengaman dan keluar dari mobil.
terlihat sebuah villa dua lantai yang cukup besar.bangunan berbentuk balok dengan dinding kaca dan kayu yang begitu kokoh.villa yang terletak di bawah tebing bukit yang tinggi,dan pemandangan taman lavender di sekelilingnya.
"ayo masuk!" ucap Jhon sambil memeluk Shasya dari samping.
lalu mereka berdua masuk di susul Han dan para pengawal.terlihat banyak pelayan wanita sedang menunduk saat Jhon dan semuanya masuk. Jhon dan Shasya naik ke lantai dua, sedangkan Han dan pengawal sudah ke belakang villa.
"ini kamar kita" ucap Jhon,lalu menempelkan kartu akses masuk kamar,dan kamar itu terbuka.
lalu Jhon dan Shasya berjalan ke arah lemari pakaian lalu membuka lemari itu.
"ini pakaian kita" ucap Jhon.
lalu Shasya menyentuh beberapa dress pendek dan baju piyama, gadis itu tersenyum bahagia.
"kau suka?." tanya Jhon
"iya..sangat suka." jawab Shasya tersenyum manis. Jhon mencubit pipi putrinya yang begitu lucu.
Shasya melihat ke sekeliling kamar,kamar serba putih.dan ranjang berukuran sedang cukup dua orang.hiasan dinding yang terlihat kalem dan mewah.tapi, telinganya menangkap suara gemericik air yang begitu deras.
"mau ke belakang villa?." tanya Jhon . Shasya mengangguk lalu mereka berjalan menuju belakang villa.
"wuaaaaah." ucap Shasya terpesona dengan keindahan air terjun yang sangat jernih dengan kolam bebatuan yang terlihat dalam.
lalu gadis itu berlari menuju air terjun,Jhon berjalan santai mengikuti putrinya di belakang.lalu gadis itu berjongkok dan mencelupkan tangan kanannya, merasakan air terjun yang sangat segar.
"kau suka? tapi mandinya nanti saja.kita mencoba dulu makanan enak di sana.kau suka makanan laut kan?." tanya Jhon menunjuk teras belakang villa.
Shasya melihat teras itu,disana ada seorang chef lelaki yang biasa kerja di mansion Fernando. chef itu sedang membakar banyak sotong.di teras itu banyak kursi untuk duduk. Han dan pengawal sedang duduk di sana sambil menikmati kelapa muda.
lalu Jhon menarik tangan putrinya menuju restoran mini di teras itu.lalu mereka berdua menghampiri chef yang sedang membakar sotong.
"hey,awas air liur mu menetes." ucap Jhon tersenyum
SLRUUUP..suara Shasya menahan air liur nya
lalu Shasya mengambil tiga sotong bakar yang sudah matang lalu meletakkan di piring.sedangkan Jhon mengambil satu kelapa muda yang sudah di buka.lalu mereka duduk di sebuah kursi panjang sambil menatap air terjun. Shasya duduk di samping Ayahnya,lalu mereka meletakkan hidangan di atas meja depan mereka.
Shasya mulai makan sotong dengan lahap. Jhon tersenyum melihat putrinya yang sedang bahagia.sesekali Jhon mengusap pipi Putrinya yang di penuhi saus sotong bakar.begitu menggemaskan melihat Putrinya sedang makan.
"Ayah,kenapa tidak makan sotong nya?ini enak loh." ucap Sinta sambil menyodorkan sotong bakar di depan mulut ayahnya.
lalu Jhon menyingkirkan tangan Putrinya dan..
CUPP
Jhon mengecup bibir Putrinya lalu memasukkan lidahnya, merasakan lidah Shasya.lalu Jhon melepaskan tautan bibirnya.
"hmm,enak juga rasanya." ucap Jhon lalu tersenyum
"bukan bibirku...tapi sotong bakar ini.."ucap Shasya
lalu Jhon menggigit sotong bakar bekas gigitan Putrinya,dan memakannya dengan seksama merasakan nikmatnya.
"hmm,enak" ucap jhon
"aku mau coba es kelapa nya." ucap Shasya.lalu Jhon memberikan kelapa muda itu,dan Shasya menyedot air kelapa muda itu sangat lama.lalu merasakan sensasi segarnya.
mata shasya sambil merem melek merasakan kesegaran es kelapa muda itu.
HMMM..AHH.. desaah Shasya kenikmatan
Jhon mendengar desahan Shasya, membuatnya semakin candu dan ingin mendengar lagi
Lalu Shasya menyedot air kelapa itu lagi. HMM...AHH... desaah nya lagi
"jangan memancing Ayah,sya..".ucap Jhon
"memangnya Ayah ini ikan bisa di pancing?" tanya Shasya
Jhon melihat tatapan polos putrinya,tidak ada kebohongan di sana.hanya ada mata polos yang terus mengerjap.itu membuat Jhon semakin ingin menggigit putrinya.
"Sya..ayo ke kamar, rasanya Ayah ingin memakanmu hidup hidup" ucap Jhon menatap putrinya dari samping yang sedang makan sotong
"hmm,memangnya Ayah ini harimau?." tanya polos Shasya menatap Jhon masih mengunyah sotong.
Jhon menatap Putrinya yang sedang mengunyah sotong, wajahnya begitu menggemaskan.sedangkan tatapan Jhon seperti predator yang melihat mangsanya. ARRGGH... rasanya aku ingin memakan gadis polos ini batin Jhon
Jhon menatap putrinya lebih dekat dari samping,sambil menggigit bibir bawahnya.sedangkan Shasya masih fokus makan sotong,tidak tau jika Ayahnya menatapnya seperti elang.
lalu seorang pelayan wanita menghampiri mereka berdua membawa sesuatu di nampannya.
"permisi, Tuan dan Nona.saya membawa es sup buah kesukaan Nona" ucap pelayan menunduk hormat dan berdiri di samping Jhon
Shasya tersenyum senang,tanpa menjawab apapun, Jhon hanya mengambil satu mangkuk sup buah itu.padahal di nampan itu ada dua mangkuk sup buah.
"permisi Tuan dan Nona" pamit pelayan menunduk hormat,lalu pergi
Jhon menaruh semangkuk sup buah itu di depan Putrinya.
"ayo,kita makan ini" ucap Jhon menunjuk sup buah
"kenapa hanya satu mangkuk?" tanya Shasya sedih
"Ayah tidak makan banyak,hanya menyicip saja.sisanya untukmu. "jawab Jhon
"bisa kau suapi Ayah?"tanya Jhon. Shasya mengangguk senang.lalu menyuapi Ayahnya.
"hmm, rasanya lumayan" ucap Jhon
lalu Shasya menyantap es sup buah itu,dan menurutnya ini sangat enak.lalu Shasya kembali menyuapi Ayahnya
"Ayah...aku sudah kenyang.."ucap Shasya menyerahkan mangkuk sup buah yang tersisa setengah. Jhon juga berhenti karna sudah kenyang.
tiga sotong sudah habis di makan Shasya, sedangkan Jhon hanya menyicip sedikit.mereka berdua duduk sambil menikmati pemandangan air terjun di depannya.mereka tenggelam dalam pikiran masing masing.
"Ayah.. terimakasih untuk semuanya.." ucap Shasya lembut sambil memandang Jhon
"hanya berterima kasih?" tanya Jhon sinis menatap Putrinya
"lalu?apa yang bisa aku berikan? sedangkan Ayah sudah punya semuanya ." tanya Shasya sedih
Jhon menatap mata sendu putrinya,lalu
CUPP Jhon mengecup bibir putrinya sambil memasukkan lidahnya.tapi Jhon merasa kurang.lalu dia menggeser ke samping semua yang di atas meja.lalu Jhon mengangkat badan putrinya agar duduk di atas meja.lalu
CUPP Jhon mengecup bibir putrinya sangat lama,dan memasukkan lidahnya dan mengabsen semua gigi putrinya.hingga terdengar bunyi kecap kecup yang sensual.kaki Shasya menggantung di pinggang Ayahnya,dan tangannya memeluk punggung Ayahnya.
sedangkan Jhon menekan tengkuk leher Putrinya dengan sangat kuat.
Han santai menatap mereka berdua.sedangkan para pengawal sangat menikmati pemandangan di depannya yang sangat langka.para pelayan wanita melihat itu seketika terbakar api iri dan cemburu.sedangkan chef lebih milih fokus memasak
Jhon masih menyambar bibir putrinya,hanya menjeda sebentar lalu menyambar lagi.sampai Shasya merasa kehabisan nafas.lalu Jhon melepaskan tautan bibirnya. Jhon menelan Saliva putrinya.
mata Shasya terlihat sangat pasrah, seperti tikus kecil yang siap di makan sang singa. Jhon tersenyum penuh kemenangan
bersambung ~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments