Jam sudah pukul 5 pagi. Jhon bangun dan melakukan aktifitas rutinnya saat subuh. Jhon mewajibkan keluarganya berolahraga saat subuh.karna Jhon tidak ingin sehat sendiri,dia ingin semua yang ada di mansion bergerak aktif dan tidak malas malasan.makanya Jhon dan yang lainnya terlihat awet muda karna gaya hidup yang sehat.meskipun kaya,Jhon tidak rakus dan pilih pilih makanan.semenjak Jhon menikah,dia jarang minum alkohol dan hanya sesekali minum saja. Jhon dan Sinta membangunkan anak anak mereka yang masih tidur.
"Sya.."panggil Sinta membuka pintu kamar putrinya.kamar Shasya tidak dikunci.itu membuat Sinta khawatir.
"Sya,bangun.olahraga yuk." ajak Sinta sambil menepuk pantat anaknya lembut.bukannya bangun, Shasya hanya menggeliat dan lanjut tidur.itu membuat Sinta semakin greget.
"Sya,ayo bangun.nanti di marahi Ayah." ancam Sinta dengan nada serius.seketika Shasya membuka matanya.lalu bangun dan menuju lemari mengambil pakaian khusus olahraga.
"hmm,anak jaman sekarang kalo di ancam baru mau." Sinta menggelengkan kepala. Shasya selesai memakai pakaiannya.lalu bergegas keluar bersama Ibunya. Sinta dan putrinya menuju halaman tengah mansion yang luas.dengan jalan aspal melingkar dan rumput hijau.mansion Jhon benar benar mirip stadion.
disisi lain,Jhon masuk ke kamar putranya. Zakh tidur begitu nyenyak dengan memeluk guling nya,dan selimut yang sudah berantakan.
"Zakh,bangun." ucap Jhon serius mengguncang tangan Zakh.
"hmm,5 menit lagi yah.."ucap Zakh dengan matanya yang masih menyipit.
"baik, hanya 5 menit." jawab Jhon dingin,Jhon keluar dari kamar Zakh lalu 1 menit kemudian Jhon masuk lagi dan membuka pintu sehati hati mungkin.lalu
DORR!!
"ASTAGA!." Zakh seketika bangun dari tidurnya dengan sangat terkejut.dia lupa bahwa kesabaran Ayahnya setipis tisu warkop.
tembakan pistol mengenai hp Zakh,Jhon tau jika hp itu sangat penting bagi putranya,tapi dia tidak peduli.
"cepat bangun,jangan malas.kalau tidak, Ayah tidak akan mengganti hp mu, ATM mu Ayah sita,dan motor kesayangan mu itu." ucap Jhon serius
"hiss,iya iya." ucap Zakh kesal lalu mengganti pakaian dan langsung bergegas menyusul lainnya yang sedang joging pelan.
semuanya termasuk Han dan pengawal lainnya ikut olahraga bersama di lintasan aspal tengah mansion.mereka olahraga selama 25 menit lalu saling bersenda gurau.
HOSH HOSH .Shasya ngos-ngosan sambil memegang lututnya.olahraga kali ini terasa menyiksa tubuh kecilnya.
"Sya,kenapa lututnya?sakit?." tanya Sinta khawatir sambil menepuk pundak putrinya
"iya Bu, lumayan sih." jawab Shasya nyengir kuda.
"itulah akibat membaca novel terlalu larut malam." celetuk Jhon dingin lalu meminum air putih.
DEG jantung gadis itu seketika berguncang dengan kalimat sindiran Ayahnya.bagaimana Ayah tau? padahal Ayah tidak masuk ke kamarku.batinnya
Shasya mendengar itu langsung menunduk dan duduk sambil meluruskan kakinya yang sedikit pegal ,di atas lintasan di tengah banyaknya orang berlari .lalu Zakh menghampiri adiknya yang mulai lemas.lalu berjongkok memijat lutut adiknya di ikuti Sinta.
"Sya,kamu masih kuat jalan?mau Kakak gendong?." tanya Zakh khawatir.
Shasya melirik Ayahnya yang memandangnya tajam.walaupun tidak melotot,mata Ayahnya yang biru dan alis hitam yang tebal.membuat siapa saja takut jika di pandang dengan mata tajam yang di ciptakan Tuhan itu.mata Jhon seakan berbicara "siapa suruh membangkang."
"entah,aku akan mencoba berjalan sendiri.tunggu beberapa menit pasti akan reda." jawab Shasya meyakinkan diri.
Zakh dan yang lain masih sibuk melanjutkan olahraga.sedangkan Shasya hanya bisa duduk sambil meluruskan kakinya diposisi yang sama.berkali kali Shasya mencoba berdiri,tapi masih pegal dan badannya terasa tidak enak karena efek begadang tadi malam.
melihat Shasya yang kesusahan,Jhon menghampiri anaknya dengan membawa sebotol air putih.
"ayo minum!". perintah Jhon halus namun dengan tatapan serius sambil membantu Putrinya minum air. Shasya menuruti kata Ayahnya lalu meminum air putih sampai setengah botol.bunyi nafas Putrinya yang semakin lemah,membuat Jhon iba.
"mau Ayah gendong?." tanya Jhon halus,namun Shasya merasa tidak enak.
"iya Sya, sepertinya kamu semakin lemas." ucap Zakh khawatir
"makanya lain kali jangan begadang!,terus jangan sering minum es!." peringat Sinta
akhirnya Shasya mengangguk.mau bagaimana lagi, badannya lemas+ngantuk+dingin+dan keringatnya yang panas.membuatnya terasa akan masuk angin.lalu Shasya naik ke punggung ayahnya yang berotot itu. Shasya memeluk erat leher kokoh dan jenjang Ayahnya.lalu berjalan menuju kamar Shasya.
"apa hanya lututmu yang sakit?." tanya Jhon datar
"iya..tapi.. badanku rasanya.. tidak enak." jawab Shasya lemas
Jhon menggendong putrinya sampai ke kamar.lalu merebahkan badan mungil itu ke atas kasur serba pink dan banyak boneka.lalu Jhon mengambil pakaian panjang di walk in closet untuk putrinya.
"ganti pakaian mu,sarapan dan minum obat!." perintah Jhon tegas
"Sya,sini Ibu bantu. habis ini sarapan langsung minum obat yah!." perintah Sinta khawatir.
Shasya sarapan dikamar lebih awal daripada yang lain.lalu seorang dokter laki laki masuk ke kamarnya bersama sekretaris Han. Shasya terkejut, padahal dia hanya merasa pegal.setelah makan sup hangat rasa lemas nya pun menguap.tapi seseorang langsung memanggil dokter hanya dalam waktu 10 menit dan sakitnya pun tidak terlihat parah.
"hai Shasya." sapa dokter itu dengan senyum ramahnya. dokter itu adalah teman akrab Ayahnya
"hai paman dokter." jawab Shasya tersenyum
dokter itu langsung mengecek suhu tubuh,tensi,dan memijat kaki Shasya yang pegal.pijatan nya memang enak.tapi ini sangat berlebihan menurut Shasya.lalu Jhon masuk dan seketika semuanya menoleh.
"apa ada penyakit yang serius?." tanya Jhon dengan mata elangnya pada dokter Mike.
"tidak ada,hanya badan pegal karena efek kurang istirahat.hari ini bisa sembuh jika minum obat dan istirahat yang cukup.sepertinya tubuh gadis ini tidak kuat begadang." jawab Mike menatap Jhon serius. Jhon mengangguk pelan.lalu dokter Mike memberikan obat untuk Shasya.
"hari ini istirahat dulu yah..jangan banyak bergerak dulu.lututmu masih pegal kan?dan jangan lupa makan yang teratur dan minum obatnya!." pesan dokter Mike tersenyum sambil mencubit pipi Shasya gemas.yang dicubit pun tersenyum
"iya,paman dokter.terimakasih." jawab Shasya. Mike mengangguk
"sudahkan?kau boleh pulang." tanya Jhon sudah jengah melihat kelakuan temannya yang sokab.
"ih,kenapa ni pak tua?." tanya Mike heran
"keluar,atau rumah sakit mu akan ku tutup." ucap Jhon serius dengan alisnya yang naik
"iya iya, ganggu Paman ponakan aja." ucap Mike cemberut sambil mengemas barang barangnya.
"yasudah, Paman mau berangkat kerja dulu yah..daaah.." ucap Mike berjalan keluar sambil melambaikan tangan
"daaaah." Shasya melambaikan tangannya
Jhon melirik Mike dengan bombastis side eyes membuat Mike langsung ngalah.lalu dia pergi ke rumah sakit tempatnya bekerja.
Jhon menghampiri putrinya yang berbaring di atas ranjang.
"hukuman apa yang pantas untuk anak nakal,hmm?." tanya Jhon sinis. Sinta terkejut dengan pertanyaan Suaminya.anak yang sakit mana boleh di hukum?,dalam hati Sinta saat ini.
~bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Uthie
ketegasan oragtua kadang ada baiknya juga sebenarnya 👍
2024-01-03
0
Ignacia belen Gamboa rojas
Setiap kata-kata terasa seperti lukisan di pikiran.
2023-12-13
0