Bab 019

"Maaf, Kak. Aku datang terlambat." Krystal berjalan menghampiri Rose dengan nafas ngos-ngosan dan keringat bercucuran.

Rose yang sedang duduk di ruang kerjanya menoleh ke asal suara. "Kamu kenapa? Habis di kejar anjing?" tanya Rose menahan gelak tawa melihat keadaan Krystal yang berantakan.

"Ya, aku dikejar anjing gila. Bertubuh besar dan mengerikan. Makanya aku berlari dari depan sampai sini," jawab Krystal, duduk di sofa tak jauh dari Rose sambil mengatur dadanya yang naik turun.

Krystal kabur dari rumah tanpa berpamitan dengan Bara. Meninggalkan pria yang sedang menunggunya di meja makan. Terpaksa dia melakukan itu karena hari ini ada pemotretan penting.

"Jam berapa pemotretannya?" tanya Krystal.

Rose melirik benda yng melingkar di pergelangan tangan kirinya. "Sebentar lagi. Sebaiknya kamu segera bersiap," jawab Rose beranjak dari duduknya dan memberikan air putih pada Krystal. "Jangan bilang kalau kamu kabur dari Bara," bisiknya.

"Ya, itu adalah salah satunya. Jujur saja aku merinding melihat perubahan sikapnya akhir-akhir ini, Kak. Aku lebih menyukai dia yang ketus dan kasar padaku," ucapnya seraya meneguk air putih itu.

Rose mengernyit. "Memangnya dia berubah kenapa? Aku pikir sepupuku itu tidak akan pernah berubah dan tetap pada sikap dingin dan menyebalkannya."

Krystal menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan. "Dia tiba-tiba saja–" belum selesai Krystal melanjutkan kalimatnya, pintu ruangan Rose diketuk oleh seseorang.

"Maaf, permisi, Nona. Ada tamu penting yang ingin bertemu dengan Anda," ucap Lisa–asisten Rose.

"Suruh dia menunggu di ruang meeting. Aku akan segera kesana," jawab Rose.

"Baik, Nona. Kalau begitu saya permisi." Lisa menutup kembali pintu ruangan tersebut.

"Siapa tamu penting itu, Kak? Kekasihmu?" tanya Krystal yang sedang asik berbalas pesan dengan Jimmy–kekasihnya. Beberapa hari tidak bertemu dengannya membuat Krystal rindu.

"Bukan, dia salah satu rekan binis yang akan bekerja sama dengan perusahaan kita. Cepatlah bersiap, sebentar lagi kamu ada pemotretan." Rose meletakkan sebuah majalah di depan Krystal. "Pemotretan kali ini kamu akan memakai bikini. Dengan tema pantai. Kamu siap?"

"Letakkan saja disana. Sebentar lagi aku akan turun."

"Berhentilah bermain-main dengan Jimmy. Dia bukan lelaki baik-baik, Krys!" Rose merebut ponsel dari tangan Krystal, menatap serius pada istri sepupunya itu. "Meskipun kalian menikah karena sebuah keterpaksaan, tetap saja status kalian sah sebagai suami istri. Jadi aku minta padamu–"

Rose tak melanjutkan kalimatnya, ponsel Krystal yang berada di tangannya tiba-tiba saja bergetar. Dan tentu saja, Jimmy lah yang sedang menghubungi gadis itu.

"Berikan padaku." Krystal merebut ponselnya. "Aku tahu kami sudah menikah. Hanya saja sampai kapanpun aku dan Bara tidak akan pernah bisa bersama, Kak. Ada sesuatu yang tidak bisa aku ceritakan padamu. Jadi mengertilah."

"Tentang Jimmy, kamu tidak perlu memberitahuku. Wajar saja dia di gosipkan dengan banyak wanita cantik, karena dia seorang aktor. Begitupun denganku. Dia tidak akan pernah mengkhianati aku."

Setelah mengatakan itu Krystal bangkit dari tempat duduknya dan keluar dari ruangan Rose menuju tempat pemotretan.

Rose menggeleng seraya memijat pelipisnya. Krystal memang keras kepala.

Bunyi ponsel milik Rose mengalihkan lamunannya. Dengan segera Rose mengangkatnya.

"Ada apa?" tanya Rose dengan nada ketus saat tahu pria yang sedang menghubunginya saat ini.

"Dia ada disana?" pria yang berada di seberang sana balik bertanya.

"Hmm. Dia ada jadwal pemotretan dengan majalah Alexis. Kenapa?"

"Kamu masih bertanya kenapa, Rose? Seharusnya kamu mencegahnya!" bentak pria itu.

"Aku manager di sini dan dia adalah modelku. Tentu saja dia harus bersikap profesional. Sebenarnya ada apa denganmu, bukankah kamu sangat membenci mahluk yang bernama wanita setelah kejadian itu. Jadi biarkan saja dia melakukan kewajibannya," ucap Rose panjang lebar, kesal pada sepupunya yang sok mengatur ini dan itu.

"Tapi, Rose, aku yang menanam saham di perusahaanmu itu. Apa kamu mau aku meratakannya dan–"

"Lakukan saja kalau itu bisa membuat Krystal bersimpati padamu. Atau malah akan semakin membencimu!"

Tut!

Rose mematikan sambungan teleponnya begitu saja. Lalu membawa beberpa berkas karena sudah ada seseorang yang menunggunya di ruang meeting.

Terpopuler

Comments

Aidah Djafar

Aidah Djafar

jngn sampe Jimmy ketemu Kris lagi lah 🤔bisa di manfaatin c kristal 🤔🤦

2024-03-03

3

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

Lanjut

2024-03-03

0

Rebecca Becca

Rebecca Becca

aahhh si bara..klau marah rumah aku juga dia mau ratakan..gila laki itu macam m

2024-02-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!