Bab 018

"Mau kemana? Kamu masih sakit, tetaplah berada di aras tempat tidurmu!" sahut Bara.

Pria itu masuk ke kamar, membawa sebuah nampan berisi nasi goreng dan segelas susu hangat untuk Krystal.

Krystal bangkit dari tidurnya lalu menyandarkan punggungnya di sandaran tempat tidur. Dia nampak bingung melihat apa yang dibawa oleh Bara.

"Jangan melihatku seperti itu, kamu bisa jatuh cinta padaku nanti." Bara meletakkan nampan itu di atas meja yang ada di samping tempat tidur. Kemudian menyentuh kening Krystal. "Demam mu sudah turun. Sekarang makanlah, dan minum obatnya."

Krystal memutar bola mata dengan malas. Bara terlalu percaya diri. Jangankan jatuh cinta, melihat wajahnya saja dia begitu sangat kesal.

Apalagi perhatian yang Bara berikan saat ini. Pasti ada maksud lain di balik kebaikan Bara.

"Buka mulutmu," titah Bara.

"Tidak perlu, aku bisa makan sendiri. Letakkan saja makanan itu. Aku akan memakannya setelah mandi." Krystal mengalihkan pandangannya hendak turun dari atas ranjang.

Namun, Bara sudah lebih dulu menahan lengannya.

"Berhentilah bersikap seperti anak kecil! Dan jangan besar kepala, aku melakukan ini karena perintah dari mama. Lio juga khawatir padamu, sejak kemarin dia terus menanyakan keadaanmu. Jadi, cepatlah makan!" Bara kembali mengambil satu sendok nasi dan meminta Krystal untuk membuka mulutnya.

Melihat sesosok wanita yang mengintip apa yang mereka berdua lakukan di balik pintu, mau tidak mau Krystal membuka mulutnya dan menerim suapan Bara.

Sedangkan Anaya, wanita itu tersenyum dan pergi dari sana.

Ya, Bara berkata jujur, semua yang dia lakukan atas permintaan dari Anaya. Bukan inisiatifnya sendiri.

"Sudah, aku kenyang." Krystal mendorong tangan Bara.

"Kamu baru makan dua sendok dan bilang kenyang? Bagaimana kalau mama melihatnya? Kamu mau aku kena semprot dan bonyok karena dipukul papa seperti semalam?!" kesal Bara.

Sungguh, dia tidak tahu lagi harus berbuat apa supaya Krystal mau menghabiskan sarapannya. Gara-gara Krystal, Bara menjadi sasaran empuk dari kemarahan kedua orang tuanya.

Entah sihir apa yang Krystal punya, sampai-sampai ayah dan ibunya begitu memperdulikan istrinya itu daripada perasaanya.

Tunggu! Sejak kapan Bara menganggap Krystal sebagai istrinya?

"Tinggal buang saja. Lalu katakan pada mereka kalau aku menghabiskannya," sahut Krystal melirik Bara. "Jangan mempersulit sesuatu jika ada yang lebih mudah!"

Krystal menyibakkan selimut namun lagi-lagi ditahan oleh Bara. Setelah meletakkan piring itu di atas meja, dia menarik Krystal dan membaringkan tubuhnya ke tempat tidur.

"Lepas, Kak! Kamu mau apa!"

"Diam dan jangan banyak protes! Kalau kamu tidak mau aku buat tidak bisa berjalan besok pagi!" ancam Bara menarik pinggang Krystal dan membawa gadis itu ke dalam pelukannya.

Krystal menelan ludahnya susah payah. Apa-apaan ini? Apa kepala Bara terbentur dinding? Kenapa tiba-tiba dia bersikap seperti ini padanya?

"Mulai saat ini berhentilah bekerja sebagai model. Tinggallah di rumah dan fokuslah mengurus Lio." Bara semakin membenamkan kepala Krystal, membuat gadis itu kesulitan bernafas.

"Ma-maksud kamu apa?! Menjadi model adalah cita-citaku sejak dulu. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah–” belum selesai Krystal bicara, Bara sudah membungkam bibir gadis itu dengan tangannya.

"Bisakah kamu bicara pelan-pelan! Kamu bisa memancing mama dan papa kemari." Bara menghela nafas. Bukan tanpa alasan dia meminta Krystal untuk berhenti dari pekerjaannya.

Bara melakukan itu karena dia sempat mendengar semua ucapan Jimmy semalam. Yang akan menghamili Krystal dan membuat gadis itu mengandung benihnya.

Bara jelas saja tidak terima. Dia suaminya, kenapa pria lain yang ingin melakukan itu pada istrinya. Enak saja!

"Argh! Shiit!" Bara memekik kesakitan saat Krystal menggigit telapak tangannya dan menendang perut duda tampan itu hingga jatuh ke lantai.

Kemudian dia berlari masuk ke kamar mandi, meninggalkan Bara.

"Krystal Alexander!" teriak Bara mengusap punggungnya yang terasa sakit.

Terpopuler

Comments

Siti Nadiroh

Siti Nadiroh

balesa tuh, kemarin juga ditendang sekarana gantian

2024-05-03

1

Aidah Djafar

Aidah Djafar

hahah kena gigit c Bar Bar 🤦🤣🤣🤣

2024-03-03

1

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

Rasain lu.. Pria arogan..

2024-03-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!