Bab 017

Setelah diperiksa oleh dokter, Krystal langsung tertidur. Mungkin itu juga karna efek dari obat yang beberapa saat lalu dia minum.

Krystal demam karena semalaman berada di luar dan terjebak di halte bus. Beruntung masih ada taksi yang mau berhenti dan dia bisa pulang. Kalau tidak, mungkin sampai sekarang Krystal masih berada di sana.

Ceklek.

Pintu kamar terbuka, Bara masuk dan menutupnya kembali dengan perlahan agar tidak membangunkan Krystal. Wajahnya terlihat lebam dengan sudut bibir yang berdarah.

Ya, Anaya sempat memberitahu Bara kalau Krystal demam. Jadi, wanita itu menyuruhnya untuk segera masuk ke dalam. Namun, belum sempat Bara melangkah, Abian mencegahnya dan memberikannya beberapa pukulan. Sepertinya pria itu kecewa dengan kelakuan Bara.

“Papa benar-benar keterlaluan. Apa salahku sampai dia memukulku begini,” gumamnya menghampiri Krystal dan berhenti di samping tempat tidur.

Bara menatap gadis yang terlihat nyaman dengan posisinya saat ini.

Bara menempelkan punggung tangannya di kening Krystal. “Syukurlah, demamnya sudah turun,” lirih Bara.

Bara menelan ludahnya kasar, melihat selimut tebal itu tersingkap kebawah. Memperlihatkan bongkahan kenyal milik Krystal yang hampir terekspos. Cepat-cepat dia memalingkan wajahnya.

“Gaun macam apa yang dia pakai itu. Bukankah dia kedinginan!” Bara menggerutu kesal. Dia yakin kalau itu adalah ulah ibunya yang sengaja membuat Krystal agar memakainya.

Bara saja yang tidak tahu, kalau seseorang sedang demam tidak diharuskan memakai baju tebal dan tertutup.

“Lebih baik aku mandi dan mengganti pakaian.” Bara berbalik, hendak menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri, namun langkahnya terhenti saat tangan Krystal menarik jemarinya.

“Kakak sudah pulang?” suara lemah terdengar, Bara langsung menoleh.

“Hmm.”

Krystal bangkit dan menyandarkan punggungnya di sandaran ranjang. Dia melepaskan tangan Bara. “Kalau begitu aku akan pindah ke sofa. Maaf sudah mengotori tempat tidurmu. Aku akan segera mengganti sprei nya dengan yang baru,” ucapnya.

“Siapa yang menyuruhmu untuk turun dari sana!” sentak Bara melihat Kristal turun dari tempat tidur. “Rebahkan tubuhmu dan tidurlah!” ucapnya lagi.

Krystal menggeleng. Tentu dia masih ingat dengan jelas surat perjanjian mereka. “Kamu tidak suka aku tidur di ranjangmu bahkan semua yang bersentuhan denganku, kamu membencinya. Aku tidak melanggarnya dan membayar dendanya.”

Deg.

Mendengar Krystal bicara seperti itu, entah kenapa dadanya terasa sesak. Bukankah itu keinginannya sendiri, membuat surat kontrak sialan yang sekarang malah membuatnya serba salah begini.

Kalau bukan karena ucapan Abian tadi, dia tidak akan pernah merasa bersalah seperti sekarang. Benar-benar menyebalkan!

“Kak, turunkan aku! Apa yang kamu lakukan!” pekik Krystal saat tubuhnya di angat begitu saja oleh Bara.

“Diam dan kembali lah tidur!”

Krystal pikir Bara akan memarahinya dan melemparkannya ke ranjang seperti drama korea yang dia tonton. Tapi, Bara malah memperlakukannya dengan lembut. Menurunkan Krystal dengan perlahan lalu menyelimuti tubuhnya.

“Mulai malam ini dan seterusnya, tidurlah di sini,” ucap Bara dingin.

“Lalu kamu akan tidur dimana?” tanya Krystal memberanikan diri untuk bertanya.

Biasanya Krystal selalu bicara dengan nada membentak tapi tidak kali ini. Tubuhnya lemas dan tak bertenaga.

“Di sofa,” jawab Bara singkat.

“Di sebelahku masih kosong,” ucap Krystal, menepuk sisi kanannya. Lalu dengan cepat dia memalingkan wajahnya.

Krystal merutuki dirinya sendiri, bagaimana bisa dia mengatakan itu pada Bara. Bukankah sama saja dia mengajaknya tidur bersama?

“Akan aku lakukan jika kamu siap mengandung benihku!” ucap Bara melangkah ke kamar mandi.

Uhuk.

Krystal tersedak air liurnya sendiri. “Aku tidak salah dengar ‘kan? Dia bilang apa tadi?” gumamnya mengingat kembali ucapan Bara.

Sedangkan di kamar mandi, Bara langsung mengguyur tubuhnya yang terasa panas di bawah kucuran air shower.

Satu tahun menduda membuatnya tak tersentuh. Begitupun dengan wanita, Bara sama sekali tidak pernah tertarik dengan wanita manapun.

Sialnya, saat bersentuhan dengan Krystal tadi ada sesuatu yang berbeda. Bara jelas sekali tahu itu apa.

“Ingat Bara, jangan sampai kamu menjilat ludahmu sendiri!” lirihnya mengusap wajahnya.

Terpopuler

Comments

Lina ciello

Lina ciello

ben kawus bara kuii... sok2 an suci.. gedemok sitik ae wes panas dingin 😤

2024-04-24

1

Juan Sastra

Juan Sastra

iya bagus krystal teruslah mengingat peraturan bara buat dia ngemis ngemis sampai guling guling sambil nangis mrnyesali peraturan yg di buatnya sendiri.. dan setelah itu menyerahlah lepaskan bara lalu pergi tanpa jejak

2024-03-15

4

Aidah Djafar

Aidah Djafar

heeem syukurin Lo Bara 😏tanda tanda bucin tuh wkwkwkwk wkwkwkwk

2024-03-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!