Bab 003

Aroma woody bercampur dengan feromon yang memabukkan membuat mata Krystal perlahan terbuka.

Gadis itu terkejut saat mendapati dirinya ada di dalam sebuah mobil. Dan berada di pelukan seorang pria. “Argh, kepalaku,” lirihnya menyentuh kepalanya sendiri.

“Baguslah kalau kamu sudah sadar, dasar merepotkan!” suara berat dan dingin terdengar di telinga Krystal.

Krystal mendongak. “Kak Bara!” pekiknya lalu perlahan menegakkan tubuhnya. “Apa yang Kakak lakukan disini?”

Masih dengan wajah datarnya dan tanpa menoleh sedikitpun Bara berkata, “Apa maksud ucapanmu dengan disini?”

Krystal baru menyadari kalau dirinya sedang berada di dalam mobil milik kakak iparnya itu. “Turunkan aku! Aku bisa pulang sendiri!”

“Yakin ingin turun dengan keadaanmu yang menyedihkan itu?”

Krystal mengernyit bingung, kemudian melihat tubuhnya sendiri, dimana gaun bagian atasnya sudah melorot sampai ke perut. Memperlihatkan kaca mata berwarna merah muda yang menutupi asetnya.

“Aaaaaa! Sialan, mesum, brengsek!” Krystal mengumpat Bara lalu memukulnya berulang kali. Tanpa menanyakan terlebih dulu apa yang terjadi padanya.

“Apa yang sudah kamu lakukan padaku, Kak!”

“Seharusnya kamu tanyakan hal itu pada dirimu sendiri.”

Ayolah, Krystal hanya menginginkan sebuah jawaban. Bukan malah pertanyaan yang kembali di lontarkan oleh Bara.

Kepalanya saja masih terasa pusing karena efek alkohol dan sekarang Krystal dikejutkan dengan keberadaan dirinya di mobil bersama pria yang paling ingin dia jauhi.

“Kalau begitu suruh supir mu berhenti. Aku bisa naik taksi. Daripada berada disini bersamamu.”

Bara berdecak kesal. “Kalau bukan karena terpaksa, aku juga malas menampung mu di mobilku. Lihat, jas dan mobilku jadi kotor karena menempel dengan tubuh gadis murahan sepertimu,” ketus Bara tanpa menoleh sedikitpun pada Krystal.

“What? Apa Kakak bilang? Gadis murahan?” Krystal mengepalkan kedua tangannya tidak terima dengan ucapan Bara.

“Ya, murahan!” tekan Bara sekali lagi. Membuat Krystal geram.

“Jangan menilai diriku hanya karena kamu baru bertemu denganku beberapa kali, Kak.” Krystal menunjuk wajah Bara tanpa takut. “Aku ini–”

“Terserah, aku tidak mau tahu. Yang jelas sekarang tetaplah diam atau aku akan melempar mu keluar!” ancaman Bara membuat Krystal menelan ludahnya dengan susah payah dan memilih diam.

Ternyata benar penilaiannya pada Bara selama ini. Kakak iparnya memang pria kejam yang tidak punya perasaan. Pilihannya memang tepat menolak Bara untuk menjadi suaminya.

“Liam, putar balik!” titah Bara pada Liam.

“Hah? Maksud Anda bagaimana, Tuan?” tanya Liam.

Mobilnya sudah setengah jalan dan sebentar lagi sampai di kediaman keluarga Alfredo. Tapi Bara malah memintanya putar balik. Apa tuan nya itu waras?

“Kubilang putar balik, kita kembali ke apartemenku!” Bara merogoh ponselnya lalu mengirim pesan pada seseorang.

“Lalu bagaimana dengan tuan muda kecil? Beliau membutuhkan Anda,” sahut Liam.

“Dia anak yang kuat dan aku yakin Lio akan baik-baik saja,” tegas Bara.

Liam mengangguk mengerti.

Bara langsung memalingkan wajahnya dan fokus melihat keluar jendela. Seakan di dalam sana tidak ada orang lain lagi selain mereka berdua.

“Sebenarnya apa yang terjadi padaku.” Krystal bergumam dalam hati seraya memukul kepalanya sendiri.

Lama terdiam dalam keheningan, perlahan kelopak matanya kembali terpejam. Krystal kembali tertidur.

“Tuan, apa yang membuat Anda memilih kembali ke apartemen? Bukankah seharusnya Anda membawa Nona Krystal pulang?” tanya Liam penasaran.

Setelah satu tahun menyandang status duda semenjak kematian istrinya, Bara tidak pernah terlihat peduli pada seorang wanita.

Tapi malam ini, Bara malah berniat membawa Krystal ke apartemen pribadinya. Tempat dimana tidak pernah satu orang pun yang dia izinkan menginjakkan kakinya ke sana.

Kecuali Berlian–istrinya.

“Apa aku harus menjawab pertanyaanmu yang tidak penting itu, hum?”

Liam mengusap tengkuknya. “Tidak harus, sih, Tuan.”

“Kalau begitu diam lah dan fokus saja ke depan.”

“Baik, Tuan.” Liam bungkam. “Tuan benar-benar terlihat aneh malam ini,” gumamnya lirih seraya melirik Bara dan Krystal bergantian dari kaca spion depan.

Sesampainya di apartemen, Bara langsung membopong Krystal ke dalam dekapannya. Tak lupa menutupi tubuh bagian atasnya dengan jas miliknya.

“Pulanglah, Liam.”

“Tapi bagaimana jika nyonya Anaya dan tuan Abian menanyakan tentang keberadaan Anda?”

“Mereka sudah tahu aku ada dimana dan juga dengan siapa. Katakan saja pada mereka untuk menjaga Arcelio.”

“Baik, Tuan.” tak mau berlama-lama lagi berada di sana, Liam langsung tancap gas meninggalkan Bara dan Krystal.

Bara segera menaiki lift menuju ke lantai lima dimana kamarnya berada. Dia berjalan sambil terus mengumpat gadis yang ada di gendongannya.

“Gadis murahan akan tetap murahan!”

Bara minta di cekek☺💢

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trysceria

2024-05-06

0

Siti Nadiroh

Siti Nadiroh

bener tu, sekalian mulutnya disumpal sama kaos kaki

2024-05-03

1

Ita Mariyanti

Ita Mariyanti

tar volinlov jg km bang 😁

2024-04-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!