Bab 002

Krystal memesan satu botol cairan berwarna merah pekat, kemudian menuangkan ke dalam gelas lalu meneguknya.

“Lumayan, rasanya tidak jauh berbeda dari minuman yang selalu aku nikmati di Milan,” gumamnya meletakkan kembali gelasnya di atas meja.

Setelah keluar dari kediaman Alexander, Krystal meminta Rose—sahabatnya sekaligus sepupu Bara untuk menjemputnya dan mengantarnya ke bar.

Ya, mereka berada bekerja di satu agensi yang sama. Hanya saja, Krystal berada di Milan sedangkan Rose berada di Jakarta.

“Kamu bisa mabuk jika terus meneguknya,” ucap Rose yang baru saja kembali dari toilet. Dia merebut gelas dari tangan Krystal dan menjauhkannya.

“Biarkan aku meminumnya, Kak. Aku janji, hanya satu tegukan lagi. Setelah itu aku akan berhenti,” pinta Krystal dengan wajah memelas. “Sebentar lagi Jimmy juga datang, Kakak boleh pulang.”

“Oh, mentang-mentang kekasihmu itu mau datang, kamu mengusirku, begitu?” sungut Rose sedikit kesal.

Sebenarnya, Rose tidak suka Krystal menjalin hubungan dengan Jimmy, pria yang dikenal playboy dan sering bergonta ganti pasangan.

Tapi mau bagaimana lagi, Krystal terlanjur jatuh cinta padanya.

“Bukan begitu maksudku, Kak. Aku tidak mau merepotkanmu, itu saja.”

“Iya, iya aku mengerti. Sekarang aku akan pulang dan tidak akan mengganggu kalian,” ucap Rosa menyambar tasnya. “Berjanjilah padaku, kamu harus kembali ke rumah. Kalau tidak—” Rose menunjukkan ponselnya. Dimana nama Bara terlihat disana.

Rose sudah tahu tentang rencana pernikahan mereka berdua. Bahkan hampir semua keluarga besarnya.

“Kenapa kalian semua sama saja? Suka sekali mengancamku. Apa kalian pikir aku ini anak kecil!” gerutu Krystal.

Rose menggelengkan kepalanya seraya tersenyum. Namun, senyumannya hilang saat tatapannya tertuju pada seseorang yang sedang berjalan ke arah mereka berdua.

“Jimmy …” gumam Rosa dan Krystal pun menoleh ke belakang.

“Hai, sayang.” Jimmy memeluk Krystal. “Hai, Rose. Apa kabar?” tanya Jimmy.

Rose mengacuhkan Jimmy dan memilih pergi dari sana. Entah kenapa melihat pria itu membuatnya muak.

“Kak, tunggu. Kamu mau kemana?” Krystal hendak mengejar Rose tapi ditahan oleh Jimmy.

“Biarkan saja. Sekarang sudah ada aku, kan? Kamu tidak merindukan aku, hum?” Jimmy mengusap sudut bibir Krystal.

Dua tahun menjalin hubungan jarak jauh membuat Jimmy hampir gila. Karena sampai saat ini dia belum berhasil menjamah Krystal.

“Aku merindukanmu, sangat merindukanmu, Jim.” Krystal mengalungkan kedua tangannya di pundak Jimmy dan memeluknya erat.

“Apa ada masalah? Tidak biasanya kamu mabuk seperti ini. Katakan padaku, Krystal.”

Krystal mengangkat kedua bahunya acuh. “Temani aku minum. Mau ‘kan?”

Jimmy tersenyum. “Tentu saja, jangankan minum menemanimu diatas ranjang saja aku juga mau.”

“Jangan mimpi kamu,” ujar Krystal lalu meminta bartender untuk memberikannya satu botol wine lagi.

Sejak tadi tatapan Jimmy terus tertuju pada Krystal. Kulit tubuh putih, mulus dan juga seksinya, membuat Jimmy meneguk ludahnya berulang kali.

“Berhenti menatapku seolah-olah kamu tidak pernah melihat wanita cantik,” ucap Krystal.

“Ya, memang aku tidak pernah melihatnya. Hanya kamu satu-satunya wanita cantik yang ada di mataku.” Jimmy meraih tangan Krystal dan mengecupnya.

“Dasar gombal.” Krystal terkekeh. Tidak bohong bahwa dia sangat mencintai pria yang ada di hadapannya ini.

Di sisi lain, tidak jauh dari tempat duduk Krystal, seseorang tengah mengawasi apa yang sedang mereka berdua lakukan.

“Sampai kapan kita akan terus berada di sini, Tuan. Ibu Anda sejak tadi terus menghubungi saya,” ucap Liam.

Bukannya menjawab pertanyaan sang asisten, sorot mata tajam Bara terus tertuju pada Krystal. Dimana saat ini Jimmy sedang memapah gadis itu untuk berdiri.

“Brengsek!”

“Siapa yang brengsek, Tuan? Apakah saya?” Liam menunjuk dirinya sendiri.

Tak menghiraukan ucapan Liam, Bara memilih bangkit dari duduknya dan mengikuti kemana Jimmy membawa Krystal pergi.

“Kebiasaan, selalu saja bersikap seenaknya saja sendiri,” gerutu Liam mengekori pria itu dari belakang.

*

*

Bugh ...

Bugh ...

Beberapa pukulan mendarat di wajah tampan Jimmy. Ya, siapa lagi pelakunya kalau bukan Bara.

Sampai di depan pintu kamar yang berada di klub, Bara merasa tidak enak hati.

Dan benar dugaannya, saat dia mendobrak pintunya, Jimmy hampir saja melakukan tindakan senonoh pada Krystal.

“Siapa kamu, hah?! Berani sekali kamu masuk tanpa izin dan menganggu kesenanganku” Jimmy mengusap sudut bibirnya yang berdarah. “Bahkan dengan berani kamu memukulku. Apa kamu sudah bosan menghirup udara bebas?” pekiknya.

“Laki-laki pengecut seperti kamu memang pantas mendapatkan itu.” Bara menghampiri Krystal, melepaskan jasnya lalu memakaikannya ke tubuh gadis itu.

“Dasar murahan!” gumamnya melihat keadaan Krystal yang hampir telan jang. Meski hanya bagian atasnya yang sedikit terbuka.

Tapi, bagi Bara itu sama saja. Dia membenci wanita gampangan.

“Hei, mau kamu bawa kemana kekasihku!” teriak Jimmy tak terima Bara membopong kekasihnya yang sedang pingsan tak sadarkan diri.

“Mulai sekarang, jauhi istriku. Jangan pernah menemuinya lagi,” ucap Bara.

Setelah mengatakan itu, Bara membawa Krystal pergi dari sana.

Tak mempedulikan teriakan Jimmy yang berusaha bangkit dan mengejarnya.

“Sebenarnya siapa pria itu. Kenapa tiba-tiba dia mengatakan kalau Krystal istrinya?” Jimmy memakai kembali kemeja dan celananya. “Sialan, wajahku jadi babak belur seperti ini,” ucapnya sambil berkaca di depan cermin.

Tolong ingatkan kalau ada typo yaa🤭

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussukses

2024-05-06

0

Lily Mantansari

Lily Mantansari

/Drool/

2024-04-17

1

𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄

𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄

.....

2024-04-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!