My Sexy Wife
“Apa Papa bilang, menikah?” pekik Krystal dengan bibir menganga lebar tak percaya.
Tiba-tiba saja gadis itu dikejutkan dengan ucapan Noah–ayahnya, yang meminta dirinya untuk segera menikah.
“Tidak! Aku tidak mau menikah. Aku masih muda, Pa. Dua puluh dua tahun. Enak saja mau menjodohkan aku.” Krystal menjatuhkan bokongnya ke sofa. “Lagipula, pria mana yang akan Papa jodohkan denganku?” tanya Krystal menatap ke arah Noah.
“Nanti kamu juga akan segera tahu. Papa cuma butuh jawaban, iya atau tidak. Itu saja,” ucap Noah tanpa berpaling dari majalah yang sedang dia baca.
Krystal berdecak kesal, pekerjaannya saja sudah menumpuk dan membuat kepalanya pusing. Sekarang, Noah malah ingin main tebak-tebakan dengannya.
“Jadi, Papa serius mau aku menikah?” tanya Krystal lagi ingin memastikan.
“Lihat wajah Papa, apa Papa terlihat sedang bercanda?” Noah melirik Krystal.
Krystal memijat pelipisnya. Tidak ada kebohongan sama sekali dari sorot mata Noah. Ayahnya itu memang selalu terlihat serius jika memang sedang bicara serius.
Krystal benar-benar tidak menyangka. Kepulangannya ke Jakarta dan membatalkan semua kontrak kerjanya, ternyata hanya untuk mendengar mabar menggelikan seperti ini.
“Tidak usah sok terkejut begitu. Mau tidak mau, kamu harus menikah. Karena ini adalah salah satu wasiat dari kakak kamu sebelum dia meninggal.” Noah kembali membolak balikan majalah yang ada di tangannya.
“Kalau salah satu, berarti masih ada permintaannya yang lain, dong?” tanya Krystal.
Noah menganggukkan kepalanya. “Bisa jadi.”
“Dasar menyebalkan. Sudah meninggal saja, masih sempat menyusahkan aku. Sebenarnya mau kak Berlian itu apa, sih. Kenapa harus aku dan bukan wanita lain?” umpat Krystal namun hanya dalam hati.
“Jangan mengumpat orang yang sudah meninggal. Nanti kamu kualat loh,” sahut Baby–ibunya. Wanita itu seakan tahu apa yang sedang Krystal pikirkan.
“Jadi Mama juga dukung keputusan Papa?” Baby mengangguk lalu menghampiri Krystal. “Kalian kenapa selalu bersikap tidak adil padaku,” gerutunya.
“Bukan bersikap tidak adil, sayang. Tapi semua demi kebaikan kamu,” kata Baby seraya menyerahkan sebuah amplop pada Krystal dan juga meletakkan map berwarna biru ke atas meja.
“Ini apa, Ma?” tanya Krystal mengernyit bingung.
“Kamu buka saja, terus baca baik-baik. Lalu tanda tangani berkas yang ada di map itu,” ucap Baby lagi.
“Apalagi sih, Ma. Jangan buat aku semakin pusing,” keluh Krystal merengek manja pada Baby.
“Itu adalah syarat supaya kamu mendapatkan harta warisan dari oma dan opa. Kalau kamu menolak bersiaplah menjadi gembel.” bukan Baby yang menjawab melainkan Noah.
Hidup Krystal selama ini selalu gemerlap dengan harta, tentu saja dengan ancaman seperti ini membuat nyali Krystal menciut.
Lalu, dengan cepat Krystal membuka map itu dan cepat-cepat menandatanganinya tanpa membacanya dengan teliti.
“Yakin tidak mau dibaca dulu?” Baby mengusap pundak Krystal.
“Tidak perlu. Hanya sebuah tanda tangan. Itu mudah,” jawab Krystal penuh percaya diri.
Kemudian, tatapan Krystal tertuju pada amplop yang ada di tangannya.
Krystal meneguk ludahnya kasar, lalu mengeluarkan secarik kertas yang dari amplop tersebut.
Kedua bola matanya membulat sempurna. Bibirnya lagi-lagi menganga lebar. “What the—?” Krystal tak melanjutkan kalimatnya. “Sepertinya kakak sengaja ingin membuatku mati dengan perlahan. Bagaimana bisa dia memintaku untuk menikah dengan kakak iparku sendiri?”
Menikah dan membayangkan tinggal dengan pria dingin, ketus dan menyebalkan seperti kakak iparnya, sudah membuatnya sakit kepala duluan.
“Tidak, aku tidak mau! Pokoknya sampai kapanpun aku tidak akan pernah menikah.” Krystal bangkit dari duduknya. “Aku juga tidak peduli dengan surat wasiat ini.” lalu berlalu begitu saja meninggalkan mereka berdua tanpa mengatakan akan pergi kemana.
“Krystal, dengarkan, Papa belum selesai bicara!” teriak Noah, namun diabaikan oleh Krystal.
“Dasar keras kepala.” Noah melepaskan kacamatanya, menyandarkan tubuhnya ke sofa.
“Mama sudah bilang ‘kan sama Papa, kalau putri kedua kita itu sedikit berbeda. Seharusnya Papa lebih lembut dan sabar lagi menghadapi Krystal. Lihat, dia bahkan tidak berniat untuk menikah sampai tua.”
“Lalu, ini apa? Tidak berniat menikah tapi pacaran. Bukankah sama saja?” Noah menunjukkan sebuah kabar dari majalah yang baru saja dia baca.
Dimana Krystal, seorang model terkenal yang sedang naik daun menjalin asmara dengan aktor ternama.
Sejak kecil, Krystal memang sulit sekali diatur. Berbeda dengan Berlian–kakaknya yang penurut dan patuh pada orang tua.
Menjadi seorang model bukanlah keinginan Krystal. Awalnya, dia ingin menjadi dokter. Namun, karena tidak tahan dan merasa selalu dibedakan oleh kedua orangtuanya, setelah lulus sekolah Krystal memilih tinggal jauh dari mereka.
Dan memutuskan untuk terjun ke dunia modeling.
“Sekarang, kita harus bagaimana, Pa?” Baby terlihat khawatir.
Noah mengambil map berwarna biru dan tersenyum. “Pernikahan ini akan tetap berlangsung. Tidak peduli dengan penolakan Krystal. Karena Papa yakin, hanya Bara yang bisa membuat Krystal berubah.
“Papa juga tidak mau cucu kita memiliki ibu tiri. Akan lebih baik jika Krystal yang menjadi ibu sambung Arcelio,” ucap Noah menutup kembali mapnya lalu meraih ponselnya untuk menghubungi seseorang.
*
*
Di tempat lain, lebih tepatnya di sebuah klub malam. Seorang pria berwajah tampan, rahang tegas namun selalu memperlihatkan tatapan dinginnya, baru saja keluar dari ruangan Vvip.
“Lain kali batalkan saja kerjasamanya, jika mereka mengajak kita bertemu di klub,” ucap pria itu pada asisten pribadinya.
“Ya, Tuan. Saya mengerti,” jawab Liam.
Pria itu melirik jam tangannya, dimana waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. “Apa Lio sudah tidur?” tanyanya.
“Sudah, Tuan. Baru saja nyonya Anaya menghubungi saya dan meminta Anda untuk segera pulang.”
“Ada apa?” tanya pria itu penasaran.
“Tuan muda kecil demam, Tuan,” jawab Liam sedikit ketakutan.
“Sial! Kenapa tidak bilang dari tadi, bodoh!” pekiknya bergegas meninggalkan tempat tersebut.
Namun, baru beberapa langkah pria itu berjalan, ponselnya bergetar. Terpaksa dia mengangkatnya lebih dulu.
“Iya, Pa. Ada apa?” tanyanya.
“Krystal pergi dari rumah. Papa mau kamu cari dia dan bawa pulang sekarang,” titah Noah–mertuanya.
Meski istrinya sudah meninggal, hubungannya dan keluarga istrinya masih terjalin dengan baik.
Pria itu memijat pelipisnya. “Ya, tentu saja aku akan mencarinya dan—” ponsel miliknya terjatuh begitu saja, kedua matanya tertuju pada sosok gadis yang baru saja masuk klub malam.
“Bara, apa kamu masih di sana?” teriakan Noah terdengar samar-samar.
Liam mengambil ponselnya dan mengatakan pada Noah, kalau Bara akan membawa putrinya kembali.
“Krystal Alexander! Aku mendapatkan mu, gadis nakal!” geram Bara terlihat tidak suka melihat gaya berpakaian adik iparnya yang memperlihatkan hampir seluruh lekuk tubuh seksinya.
Hai guys, jumpa lagi di karya aku... selamat membaca jangan lupa tinggalkan komentar. Semoga suka ya...
Visual hanya pemanis, jadi bayangkan sendiri sesuai keinginan kalian.
Bara Alfredo, 25 tahun.
Krystal Alexander, 22 tahun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
BARA KRISTAL😁
2024-10-23
1
Hamidah Fahmi
keren kak
2024-09-29
0
Laila Nur Azizah
Lagi suka2nya sama Lusi malah ketemu disini hehe
2024-07-07
0