percaya seratus persen

Flash back on

Masih saya ingat waktu itu suamiku sering melakukan perjalanan kerja keluar kota . Namun sebelum dia mendapat posisi seperti sekarang hanya seorang pegawai biasa .awalnya aku tidak pernah menaruh sedikit kecurigaan sedikit pun . Aku sudah sangat mempercayai suamiku seratus persen kalau dia tidak akan melakukan hal yang aneh - aneh.

Saya pikir pekerjaan dan hidup yang sulit itu akan membuat orang tidak berpikiran untuk berselingkuh karena untuk biaya hidup saja sulit masak ingin berselingkuh,ternyata aku salah . Salah besar. Waktu itu kami memang sering bertengkar masalah ekonomi namun aku masih tetap bisa membantu ekonomi keluarga walaupun aku harus kerja keras menahan malu menjual kerupuk yang aku titipkan ke warung - warung .

Padahal aku dulu sebelum menikah aku tidak pernah yang namanya masak di rumah namun karena keadaan aku bisa melakukan hal nekad . Menjual kerupuk , keripik dan cemilan lain.Dan itupun aku lakukan jalan kaki keliling di daerah ku . Masyaallah bisa di bayangkan bagaimana malunya aku . Dan bagaimana lelahnya aku .

Satu bulan di luar kota akhirnya memutuskan untuk kos karena jika pulang pergi sangat lelah katanya dan ternyata ini adalah awal dari perbuatan yang benar - benar tidak aku sangka.

Aku menyetujui nya karena aku juga kasihan kalau harus riwa - riwi dari rumah keluar kota dengan menempuh waktu dua jam itupun jika tidak macet . Sudah menginjak tiga bulan suamiku berada disana dan setiap Sabtu pun dia pulang seperti biasanya awal nya aku tidak pernah menaruh curiga namun akhir-akhir ini ada sesuatu yang berbeda dari dia.

" Lalala... ". Suamiku bernyanyi sambil menata rambutnya di depan kaca .

Dan aku hanya menatap nya dengan datar tanpa ada rasa curiga . Setelah menata rambut aku melihat suamiku memakai parfum memang tidak seperti biasanya namun aku masih tetap tidak curiga. Dia juga membeli peralatan make up untuk dirinya sendiri padahal kebutuhan di rumah sedang sangat sulit .

"Aku harus balik lagi ke tempat kerja ". Katanya tiba - tiba .

" Kenapa bukannya kamu baru datang. kenapa sore harus berangkat lagi ?. Dan ini hari Sabtu bukannya biasanya libur ?". jawab ku

" Iya cuma ada pegawai yang seharusnya lembur hari ini tapi dia sedang ada musibah jadi aku harus menggantikan nya ". tuturnya .

" Tidak biasanya dia mau lembur di hari Minggu padahal dari dulu dia paling anti lembur di hari Minggu .Dia khususkan waktu liburnya untuk keluarga tapi kenapa dia malah terlihat senang waktu dapat lembur ". Batin ku tanpa curiga sedikitpun

Melihat aku yang masih berpikir akhirnya suamiku mendekati ku dan merayuku.

" Ya mau gimana lagi namanya juga kerja ikut orang . Aku ingin kerja keras untuk keluarga kita jadi kamu harus support aku ya !". Rayu suami sambil mengelus punggung ku .

Ya walaupun dengan berat aku harus mengiyakan keinginan suamiku untuk lembur dihari libur . meskipun sebenarnya anak - anak ku juga ingin pergi bersama orangtuanya walaupun hanya untuk makan bersama . Aku di sini tidak punya keluarga sama sekali orang tua dan keluarga berada di luar kota jadi aku merasa sendirian disini tidak ada keluarga atau teman yang bisa bertukar pendapat. mungkin ada tetangga namun bagiku mereka hanya baik didepannya saja kalau di belakang mungkin mereka akan membicarakan kita . Jadi lebih baik aku menyimpan semua permasalahan ku sendiri .

Keluarga suamiku juga ada disini cuma aku dan orang tua suami ku tidak begitu dekat . Mungkin mereka akan datang kalau cuma ada keperluan saja atau akan datang jika ada suami ku saja . Sungguh benar - benar hidup sendiri di kota orang itu sangat berat apalagi di tinggal suami bekerja di kota .

" Baiklah aku berangkat dulu ya !". pamit suamiku setelah membereskan perlengkapannya semua .

Aku hanya mengangguk saja . Dan memberikan senyum manis kepadanya saat suamiku pergi . Dari sini aku masih tetap belum curiga aku masih percaya seratus persen kepada suamiku.

lima hari kemudian di pulang namun tidak seperti biasanya yang selalu membawa oleh- oleh untuk anaknya walaupun itu hanya nasi bungkus. Sepertinya dia terlihat sedang kesulitan uang padahal kemaren waktu berangkat dia sudah meminjam uang kepada ibunya untuk bekal disana .

Dia ingin meminta padaku takut karena dia sendiri juga memberi gajiannya pas-pasan. Sedangkan aku harus membantu bekerja untuk menghidupi dua orang anak yang masih kecil .

" Besok pagi aku akan berangkat lagi ke sana ". Kata suamiku

" Apakah kamu sudah mendapat pinjaman uang ?". Tanya ku

" Sudah ".

" Baiklah semoga selanjutnya rezeki lancar sehingga kamu tidak capek - capek pinjam uang kesana kemari ". Kataku

" Iya memang biaya hidup disana lebih mahal daripada disini ". jawabnya

" Untung aja aku bisa membantu cari uang walaupun cuma cukup untuk makan ". ujar ku

" Iya memang seharusnya kamu bisa membantu ku mencari uang dalam keadaan sulit ". jawabnya membuat aku sedikit kesal yang seharusnya dia berterimakasih malah dia bilang seperti itu.

Tiba - tiba ada seseorang mengetuk pintu .

Tok...tok ..tok..

" Siapa ya ?". Tanya ku

" Coba kamu lihat !". Suruh suamiku

" Baiklah".

Aku membuka pintu ternyata yang mengetuk pintu adalah teman kerja suamiku.

" Sore mbak suaminya ada ?". tanya teman suamiku padaku

" Oh ada mas ,silahkan masuk !". Aku persilahkan dia masuk dan aku panggil suamiku .

" Kamu Ren ?".

" Iya, kamu besok kemana ?".tanya temannya yang bernama reno . Aku mendengar percakapan mereka di ruang tamu karena kontrakan kami memang sempit jadi ruang keluarga jadi satu dengan ruang tamu .

" Ya pergi ke tempat kerja lah lembur ." jawab suamiku .

" Emang ada lembur setahuku tidak ada lembur dari kantor ?". Tanya Reno

"Jadi gak ada lembur tapi kenapa suami ku selalu lembur hingga dia tidak lagi pernah berada bersama keluarga saat liburan ". Batinku saat mendengar percakapan itu.

" Ada lah". kata suamiku sambil menatap tajam ke arah reno .

" Oh begitu ya . Oh iya aku kemarin dapat tips dari pelanggan banyak Lho . Aku kumpulin ternyata hasilnya lumayan dan dengan uang itu Alhamdulillah aku bisa belikan istriku sepeda motor murah - murah untuk dia pakai saat aku tidak ada di rumah ." ujar Reno.

" Benarkah ". Jawab suamiku datar

" Kenapa temannya mendapatkan banyak tip sedangkan suamiku meskipun lembur kerja keras tidak mendapatkan tip . Malahan dia pulang pasti butuh uang untuk biaya hidup .sedangkan gajinya pas-pasan. Si Reno aja udah bisa belikan motor untuk istrinya. Lah suamiku boro- boro pulang bawa uang yang ada pinjam duit kesana kemari ,hah.. ". Batinku sambil menghembuskan nafas panjang .

Namun dari sini aku masih tetap positif thinking tidak ada kecurigaan sama sekali kepada suami ku

###

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!