Setelah 2 hari Resmi memantapkan hati dengan melakukan berbagai solat, namun memang Allah menginginkan Resmi untuk lebih baik dengan hatinya begitu tenang dan semangat menghadapi perpindahan sekolahnya.
Jumat pagi Resmi dan Bu Hamzah disibukan perbekalan dan perlengkapan Resmi untuk ditempat barunya. Agar tidak di gandrungi rasa sedih akhirnya Bu Hamza memutuskan untuk tidak ikut mengantar ke kota J karna akan sulit melepas Resmi. Dengan berat hati Resmipun mengerti alasan Bu Hamzah, jadi yang ikut mengantar hanya Pak Agung, Bu Sumi dan Bu Ayu.
Masakan semuan telah beres akhirnya mereka sarapan bersama.
"Res mau makan pake apa ? Ada telur dicabein sama ayam goreng. " tanya Bu hamzah.
"Pake telur aja Bu, tapi aku minta ayam gorengnya Bu untuk bekal dijalan. Aku bakal kangen terus nih sama masakan" pinta Resmi.
Dengan air mata yang menetes terus menerus Bu Hamzah menjawab "Bawa nak bawa ibu memang masak untuk kamu Res. Semoga kamu jadi anak yang sukses ya nak ".
"Ibu jangan nangis doong,, jadi makin ga tega pergi lihat ibu nangis gini. Kalau libur kan aku bisa pulang Bu nanti kalau ibu ada waktu main ya Bu yaaa walaupun aku belum tahu kost aku seperti apa" tutur Resmi.
"Pasti nak pasti ibu akan kesana" senyum bu Hamzah.
Setelah sarapan selesai akhirnya Resmi tiba diwaktu berpisah dengan ibu, pertama kalinya dalam hidup ibu dan anak tinggal di kota yamg berbeda yaa semua hanya untuk masa depan Resmi yang baik.
"Res ini ada uang untuk kamu, entah kenapa dari bulan kemarin ibu punya firasat kalau kamu akan pergi sementara jadi ibu putuskan untuk nabung di bu Siti dan alhamdulillah sekarang sudah dapat banyak Res. Kamu bawa ya nak memang tidak seberapa tapu tolong terima dan bawa. Nanti setiap bulan ibu akan kirim uang untuk keperluan kamh disana" isak Bu Hamzah.
"Ibu yakin ini untuk aku ? Aku masih punya tabungan Bu, sengaja aku sisihkan untuk hal mendesak dan alhamdulullah sekarang sudah terkumpul banyak" tolak halus Resti pada ibunya.
"Res tolong dibawa ya ibu masih ada uang ko kan ibu juga kerja disini" jawab bu hamzah sambil tersenyum.
"Yaudah aku bawa ya bu. Pesen aku ibu jangan cape cape ya jaga kesehatan kalau ada apa apa langsung telepon aku ya " pinta Resmi.
"Pasti ibu akan sering telepon kamu. Pokoknya kamu jaga diri ya disana" jelas bu hamzah.
"Siap nyonya laksanakan" canda Resmi pada ibunya.
Setelah berpelukan yang erat serta ucapkan salam Resmipun berangkat ke sekolah dengan perasaan lega.
Disekolah sudah ada Muria, teman sekelas Resmi, siswa lain dan para guru yang sedang menunggu Resmu tiba.
Setibanya disekolah Resmi dikejutkan dengan semua siswa yang menyambut dirinya. Terharu, sedih, semangat dan bahagia semua jadi 1 didalam hatinya tidak menyangkan jika semua temannya akan menunggunya.
"Resmiiiiii......"
"Selamat yaaa...."
"Semangat terus untuk raih cita cita"
"Aakh aku bakal rindu dengan mu"
"Hati hati yaa jangan lupakan kami"
Itulah ucapan dari teman temannya sambil pamit dan berpelukan.
"Resmiiiiii aaaaakh aku semakin sedih deh" ucap rasa sedih Muria.
"Makin ga bisa tahan nangis kalau kamu kayak gini Ria" jelas Resmi.
"Aku udah siapin peralatan buat kamu pokoknya ga boleh nolak ya harus dipake, aku ga bisa anter kamu karna ada jadwal sekolah. Aaaaaaaaah Resmi aku ga nyangka kita harus pisah" ucapnya sambil menangis.
" Ria aku hanya pindah sekolah bikan meninggal ga usah segitunya nanti kalau ada waktu libur panjang kamh kesana atau aku kesini yaa. Belajar yang bener yaa sekarang ga ada yang bawelin kamu lagi" jelas Resmi sambil pencet hidung Muria.
1 per 1 Resmi berpamitan pada teman dan para gurunya tiba waktunya Rwsmi dan guru mengantar untuk berangkat.
"Semua saya pamit terimakasih atas semuanya.... " pamit Reami sambil menangis.
"Ayo Resmi kita berangkat pak supir udah nunggu kita" ajak Pak Agung dan dijawab hanyak dengan anggukan kepala.
Di dalam mobil sudah terisi pak supir dan pak Agung didepan, ditengah ada Resmi dan Bu Sumi lalu dibelakang ada Pak Karim. Di mobil Resmi hanya terdiam entah mengapa hatinya merasa gundah padahal selepas pergi ia bisa tenang meninggalkan ibu dan temantemannya namun Resmi hanya bisa berdzikir untuk menenangkan hatinya.
"Kita istirahat dulu pak direst area depan, siapa tahu ada yang mau ke toilet atau makan"ajak pak Agung yang hanya di anggukan kepala saja oleh supirnya tanda bahwa iya menyetujuinya.
"Res kamu mau makan ga ? Yuk ibu " ajak Bu Sumi.
"Ga bu terimakasih tapi saya bawa nasi bungkus bu daru rumah " tolak halus Resmi.
"Nasi bungkusnya buat makan kamu aja pas di kost baru yaa sekarang beliin ya atau kamu mau cemilan minuman ? " tawar Bu Sumi.
"Minuman aja Bu saya" pinta Resmi.
"Oke yuk kita kesana " ajak Bu Sumi.
Setelah semuanya istriharat sejenak lalu melanjutkan perjalanannya yang 1 jam lagi akan sampai di kota J.
Setelah menempuh perjalanan panjang akhirnya rombongan Pak Agungpun sampai dengan selamat di sekolah SMA Persada. Setibanya disekolah sudah ada pihak sekolah yang menunggu kedatangan Pak Agung yaitu Pak Yogi delaku guru BP.
"Assalamualaikum Pak Yogi' ucap pak Agung.
"Walaikumsalam alhamdulillah akhirnya sampai juga di sini. Mari pak duduk dulu. Oooh ini yang namanya Resmi tooh,, waaah ayu sekali yaan anaknya." jelas pak Yogi. Resmi hanya tersipu malu mendengarnya.
"Perkenalkan pak ini ada Bu Sumi, Pak Karim dan tentunya ini Resmi." jelas Pak Agung memperkenalkan orang disampingnya. Dan mereka hanya senyum.
Diwaktu yang bersamaan disekolah Persada ada beberapa murid yang sedang bermain basket yaitu Rajab, Angga, Nanda dan Utama. Mereka merupakan golong cowok tampan dan kaya raya. Rajab sendiri dibekali paras yang memang seperti orang Arab karna ayahnya yang berasal dari Madinah sedangkan Ibu berasal dari Sukabumi. Disamping itu Rajab telah mempunya 1 usaha dibidang kuliner yang diturunkam dari abinya jadi bagaimana tidak kaya bukan ? Sedangakan Angga, Nanda, dan Utama merupakan anak dari pengusahan asal Indonesia. Mereka membentuk gank yang dinamai RANU, mereka dlsangat di gandrungi oleh para siswi SMA Persada. Anggo Ranu bermain basket sepulang sekolah hingga sore yang sudah menjadi aktifitas rutin mereka.
Sedangkan diruang kepala sekolah semua tamu berkumpul sambil memasukan data Resmi yang menjadi siswi baru, karna Resmi merupakan anak yang berprestasi jadi Resmi dimasukan ke kelas unggulan yang didalam kelas itu terdapat anggota Ranu. Resmi dibebaskan dari bayaran apapun oleh pihak sekolah karna nilai Resmi yang sangat memuaskan di sekolah lamanya.
"Resmi apa kamu ingin melihat kelas kamu ? Sambil berkeliling sekolah mumpung anak anak sudah pulang hanya ada siswa yang bermain basket. " suruh Pak Yogi pada Resmi.
"Baik pak kebetulan saya juga mau ke toilet" ucap Resmi.
"Ibu temani ya Res ibu juga mau ke toilet" usul Bu Sumi.
"Silahkan bu nanti ibu dan Reamu akan ditemani sama Ibu Kinah ya. Oh iya saya lupa bilanh kalau Bu Zakialah yang akan menjadi wali kelas Resmi nanti." jelas Pak Yogi. Reamipun menyambutnya dengan bersalaman.
"Ayo mari saya antar ke toilet dan keliling sekolah" ajak Bu Zakia yang disambung dengan berjalannya Bu Sumi dan Reamu mendekatinya.
Bu Zakia, Bu Sumi, dan Resmi mulai berjalan mengelilingi sekolah yang pertaman mereka ke toilet setelah selesai mereka langsung melanjutkan jalannya. Bu Zakia atau yang disapai Bu Kia menjelaskan apa saja peruturan yang ada disekolah kepada Resmi. Tentunya Resmi sangat semangat mendengarkannya. Bu Kia dengan sabar menjelaskan setiap ruangan yang mereka lewatin tidak ada 1pun yang terlewat olehnya. Hingga tiba di tempat yang sedang ramai oleh siswa yang main basket, ya meraka anggota Ranu.
"Ini lapangan sekolah kita Res. Disini tempat upacara juga olahraga. Itu ada siswa yang sedang main basket namanya Rajab dan temannya, Rajab merupakan anak dari ketua yayasan kita yaa bisa dibilang Rajab itu yang punya sekolah." jelasnya sambil tersenyum.
"Semoga kamu nyaman ya Res disini tapi kalau dilihat dari lingkuannya pasti kamu nyaman. " ucap Bu Sumi sambil tertawa.
"Bismillah Bu saya akan berusaha untuk trus belajar disini dengan baik agar tidak mengecewakan Ibu dan Pak guru semua" tutur Resmi.
"Iya Resmi kita akan belajar sama sama dengan baik ya" ucap Bu Kia sambil memberi semangat pada Resmi.
Disela obrolan Bu Kia, Bu Sumi dan Resmi datanglah bola yang langsung mengenai kepala Resmi hingg Reami terjatuh.
"Aduuuh....." keluh Resmi sambil memegangi kepalanya yang sakit. Dan dengan berlaru Rajab menghampirin Resmi.
"Maaf gue ga sengaja barusan ada yang luka ga ? Kalau luka kita obatin aja ke uks. Yuuuk ! " ajak Rajab pada Resmi lalu iapun menggeleng pertanda kepalanya tidak ada yang luka hanya pusing sedikit.
"Res kamu yakin ga apa apa ? Tadi kencang banget loh bolanya." ucap Bu Kia karna panik. Sedangkam Bu Sumi hanya memijat kepala Resmu saja agar berkurang sakitnya.
"Tumben bangat si bolanya sampai kesini. Tahu banget kayaknya ada anak baru bolanya sampai kesini segala" ejek Bu Kia sambil senyum melihat Rajab terpaku melihat Resmi yang ayu dan cantuk.
Dengan gagap Rajab menjawab "Aa.. apa bu anak baru ? Jadi ini anak barunya, pantesan semalem abi bilang".
Resmi yang ditatap dengan tajam, ia hanya bisa menghindarkan pandangannya karna ia merasa takut.
"Iya Raj, ini anak barunya kenalan doong jangam diliahatin aja" goda Bu Kia sambil ketawa yang mengudang anggota Ranu lainnya sampai berdatangan.
"Gue Rajab kelas 11" ucapnya dengam singkat. Belum sempat Resmi jawab sudah datang anggota Ranu lainnya.
"Kanapa Raj ? " tanya Utama pada Rajab.
"Anak baru kena bola tadi yang gue lempar" jelas Rajab dengan jujur.
"Idiiih cantiknya gadis ini. Maaf yaa cantik Rajab memang gitu kala umain bola suka lempar sembarangan. Sini aa obatin kepalanya" goda Nanda yang membuat Rajab jadi bete melihat Resmi digoda. Entah mengapa hati Rajab seperti panas melihat Nanda menggoda Reami padahal ia belum dekat hanya sekedar lihat Resmi tapi hatinya terasa panas.
Rajab langsung memukul tangan Nanda yang hendak menyambar tangan Resmi.
"Auuu.. sakit tau" keluh Nanda.
"Sudah sudah ayo Res kita kembali ke kantor. Mereka memang suka usil kalau lihat cewe bening" ucap Bu Kia.
Resmu dan Bu Sumi pun jalan mengikut langkah Bu Kia.
Didalam hati Rajab ia begitu penasaran dengan Resmi entah getaran apa yang ada didalam dadanya hingga membuat ia terpaku. Ia bertekad akan mendekatinya tanpa sepengetahuan teman temannya.
"Bubar yuuk,, udh cape banget gue." ajak Rajab.
"Yaelah apaan si biasanya juga lama lo kalau main basket. Mau ngikutin cewe tadi kan lo ? Ayo ngaku... !!" desak Angga.
"Ya kali baru lihat udah naksir mana ada. Lagi juga itu cewe b aja." jelas Rajab.
"Yaudahlah bubar aja gue juga cape banget ini" keluh Utama.
Merekapun kembali ke lapangam mengambil barang mereka dan langsung pergi ke arah parkiran yang terleta didepan kantor kepala sekolah.
"Itu mereka pak. Gimana Res sudah lihat lihatnya ?" tanya pak Yogi.
"Sudah pak dan saya sudah mengerti ko" jawab Resmi.
"Ya sudah kalo gitu kami pulang dulu pak. Hari senin Resmi akan masuk seperti biasa" ucap Pak Agung.
"Iya pak silahkan. Ingatnya Res hari senin masuk jam 7 pagi yaa untuk seragam sudah bapak titipkan ke pak Agung" jelas Pak Yogi.
"Baik pak inshallah saya tidak akan telat." jawab Resmi.
Rombongan Pak Agung pun menuju ke parkiran untuk menaikin mobil, sambil mengobrol menanyakan kost yang dekat.
"Gimana Bu Sumi sudah ketemu kost untuk Resmi ?" tanya pak Agung.
Dengan cepat Bu Sumi menjawab "Sudah pak, kalo menurut google si hanya 10 menit dari sini dengan berjalan kaki."
"Yasudah kita dengan mobil saja, yuk kita naik" ajak pak agung pda rombonganya.
Saat rombonga pak Agung membahas kost ternyata Rajad mendengarnya, entah apa yang ada dipikirannya nyatanya Resmi mampu membuat Rajad tersenyum lama.
Akhinya rombongan Pak Agungpun kembali. Diparkiran mereka bertemh dengan anggota Ranu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Puspa
Rajab maaa ngak liat2 dulu tendang bola nya.
2024-06-06
0
yukio_gchs
Ceritanya dapet banget.
2023-12-13
1