Episode 15 'The end is near' ( Akhirat sudah dekat)

Ketika mendengar suara dari telepon tersebut terputus, aku sangat panik. Kucoba menelponnya berkali-kali namun sia sia saja, tidak ada balasan sama sekali. Kenyataan pahit ini membuatku sedikit khawatir pada Limi, bagaimana nantinya aku harus menjelaskan semua ini kepadanya. Tentang tujuan sebenarnya dari liburan ini dan apa yang terjadi pada kakaknya dan bocah itu.

Aku hanya bisa mengacak acak rambutku pasrah. Mungkin aku harusnya menghentikan kebiasaan ini, karena bisa saja aku beneran akan gundul sebelum pulang dari sini.

Kucoba mengatur napasku berulang kali, berusaha memproses semua kejadian ini dengan tenang.

("Ok... Jadi dia mati... mungkin... dan sekarang aku harus mencari tempat di koordinat ini..., tenang Cyan.... Kau bisa................ bisa gila") batinku berusaha sekuat tenaga agar tidak stress

Aku mencoba untuk tetap fokus, dan melihat kembali ke arah hapeku. Disana masih terpampang sebuah koordinat, dan tempat yang ditunjukannya ini benar akan memberikan sebuah petunjuk tentang masa lalu diriku. Akhirnya setelah kupikirkan kembali secara baik-baik, sepertinya inilah saatnya aku harus mengetahui masa laluku. Bisa saja itu berisi tentang bagaimana caranya agar aku bisa kembali ke tubuh asliku.

 Karena sudah terlalu lama aku memakai tubuh ini, membuatku lupa bagaimana caranya untuk berubah kembali menjadi diriku yang asli. Tunggu sebentar... ngomong - ngomong soal tubuh asliku, jika dipikir pikir lagi... kenapa wujud asli bocah itu, memiliki fitur fisik yang hampir sama dengan wujud asliku.

(" Jangan-jangan aku memiliki hubungan dengan dirinya..... Ah tapi aku sudah lupa, dasar otak manusia ini!") batinku sambil memukul ulang kepalaku dengan ringan

Meski, aku takut bahwa mungkin saja apapun yang kucari tidak ada disana, aku harus mempertimbangkan untuk setidaknya mencoba.

Awalnya pikiranku yang dipenuhi dengan stress, malah semakin stress karena harus memuat semua fakta ini.

***

Tidak lama Limi terbangun dari tidurnya yang lama. Ia menguap berkali kali, mencoba menengok kanan dan kiri, masih tidak fokus dengan keadaan sekitarnya.

Aku yang sudah melupakan kabar kematia-... menghilangnya Lunim, sekarang malah tertawa seperti orang gila. Bahkan limi pun bingung mengapa aku tiba tiba tertawa seperti orang sinting.

"Eh... Eh.?? Apa yang terjadi kenapa kamu tertawa?!" katanya masih celingak celinguk

Aku menengok kearahnya, dengan senyum lebar terpampang di mukaku aku hanya berkata singkat kepadanya.

"Harta karun Limi...."

"Aku menemukannya, Hahahaha .." kataku kembali tertawa

"Eh .. Hah?!"

"DIMANA?!" teriaknya penasaran

Entah memang kami yang berisik atau bagaimana, tiba tiba bangkuku ditendang dan asalnya dari belakang. Sepertinya pria penggerutu tadi.

Limi yang bangkunya ikut ditendang malah menengok ke arah belakang tanpa berpikir dua kali.

"Eh... Maaf kami ribut..... tapi jangan menendang bangku pesawat pak.." katanya dengan sopan

Seharusnya dia tidak perlu meladeninya, bukannya meminta maaf atau semacamnya sang pria hanya memasang tampang marah dan bergumam sendiri.

"Dasar anak anak t*l*l tidak tahu sopan santun..." gumamnya sedikit kencang

Dia sengaja membuatku dan Limi mendengarnya, mungkin dia pikir kami tidak akan berani melawan. Ya benar Limi memang tidak akan kesal karena orang seperti itu, tapi sayangnya kesabaranku setipis tisu.

"Dih... tua bangka t*l*l tidak tahu sopan santun..."

gumamku kencang sengaja agar dia mendengarnya

Benar saja, dia tidak terima dengan perkataanku barusan. Ia datang menghampiri kami berdua dengan kepalan tangan dan sorot mata yang tajam.

Seperti layaknya orang br*ngs*k, dia memakiku dan membuat suasana di sana menjadi tidak tenang. Bahkan petugas disana termasuk Limi, harus membantu melerainya. Aku yang tidak peduli, hanya diam saja agar tidak memperparah situasi. Aku melihat ke arah koordinat itu sekali lagi, dan betapa terkejutnya ketika tandanya menyala tanda bahwa lokasinya berada disana.

Aku segera membawa barang dan menarik Limi. Orang yang tadi memakiku kubuat diam dengan kemampuanku. Kami akan turun paksa dari pesawat itu.

"Limi persiapkan barangmu, kita akan turun sekarang juga!"

"Hahh....!?" katanya tidak percaya

Masih dalam kondisi bingung, aku tetap menarik tangannya, dan betapa terkejutnya dia ketika aku berusaha membuka pintu kabin secara paksa. Bahkan petugas disana ikut panik ketika melihat aksiku dan segera mencoba menahanku. Mau tidak mau aku mempercepat proses tersebut, dan untungnya terdengar bunyi klik.

Kami berdua tersedot keluar dari kabin karena tekanan udara yang besar. Petugas kabin yang panik tidak bisa melakukan apa apa saat itu, yang kulihat terakhir kali adalah ketika mereka menutup kembali pintu tersebut.

("Aku ingin agar semua orang di pesawat itu melupakan apa yang mereka lihat didalam pesawat") harapku agar tidak menimbulkan kepanikan lebih luas lagi.

Aku segera merogoh tasku, guna mencari serum tersebut agar aku bisa mengisi energi guna mengharapkan agar kaki mendarat dengan selamat. Kampr*tnya akibat tersedot secara paksa tadi tasku terpisah sangat jauh dariku. Tepatnya tas tersebut berada di atasku, tentu saja aku tidak dapat menggapainya.

Mau tidak mau aku harus mengandalkannya dengan masalah pendaratan ini.

"Limi gunakan tanamanmu atau semacamnya agar kita bisa mendarat!" perintahku ketika melihat bahwa sebentar lagi kami akan jatuh ke dalam air

"..."

Tidak ada tanda tanda bahwa kekuatannya muncul sama sekali. Ia terlihat ketakutan karena terjatuh tinggi dari sana.

"Hei...hei tenang... kita tidak akan mat1.." kataku berusaha menenangkannya

Tapi bukannya menenangkannya hal tersebut malah membuatnya semakin gemetaran, apalagi dengan kata mat1 barusan.

" Limi, tenang... tarik napas dalam-dalam..."

Ia mendengarkanku dan mencoba mengikuti apa yang kukatakan. Ia menarik napasnya dalam dalam dan mengeluarkannya.

"Ok... Aku sudah tenang… tapi masalahnya aku tidak bisa melakukan hal itu..."

"APAA?!" kataku tidak percaya

"Masalahnya aku diajarkan oleh kakakku jika berhubungan dengan kekuatan ini.... masalahnya dia tidak mengajarkan-.."

Ketika dia malah bercerita tentang hal lain, aku malah panik karena kami sudah hampir mencapai dasar.

"Cepatt.... Lakukan sesuatu jangan malah bercerita!!" kataku sudah stress

Nyaris sekali kami akan mati dengan konyol, untungnya saja dia menyelamatkanku di detik terakhir. Ternyata selain memanggil hewan untuk menyerangku dulu, dia bisa berubah menjadi 1. Seekor burung pelikan, dia mencoba menurunkanku ke daratan terdekat secepatnya karena terlihat bahwa dia tidak bisa membawa beban yang lebih berat darinya.

Ketika mendarat aku segera melihat ke arah atas, mencoba menyelamatkan tas tersebut. Baru saja melihat keatas, tas tersebut jatuh tepat disampingku. Aku terlalu syok untuk bergerak saat itu, karena hampir saja aku tertimpa oleh benda itu.

Limi yang terlihat kecapean segera kembali ke wujud manusianya dan tidur telentang di pulau. Aku yang sudah sadar segera mengecek keadaan tas. Sialnya, 3 dari 7 serum hancur karena pendaratan yang tidak bisa dibilang mulus tadi.

Pasrah, aku segera mengecek hapeku kembali yang untungnya saja tidak kumasukan ke dalam tas. Koordinat tersebut menyala kuat yang menandakan kami berdiri tepat di lokasinya. Namun pulau tersebut sama sekali tidak bisa dikatakan pulau sama sekali, karena sangat kecil.

Limi yang sudah beristirahat sebentar tadi, segera menghampiriku untuk membantu. Kami berdua sepakat mencari sebuah petunjuk disana, karena untungnya saja tempat tersebut tidak luas. Tidak lama, aku menendang sesuatu, tanpa basa basi aku segera mengeceknya. Betapa mengejutkannya ketika apa yang kutendang barusan merupakan sebuah pintu yang bersegel.

Aku segera memanggil Limi, karena aku sudah menemukan apa yang kami cari dari tadi. Seperti sudah tahu apa yang harus dilakukan dari sana ia segera memintaku membantunya membuka pintu tersebut dengan cara diputar dari kiri ke kanan. Begitu pintu terbuka, seperti terhipnotis ia segera masuk ke dalam sana tanpa berpikir dua kali.

Aku yang panik dengan aksinya segera mengemasi barang dan ikut masuk ke dalam sana. Di sana begitu gelap, aku tidak bisa melihat apa apa, namun secara sadar sekarang aku sedang meluncur di sebuah perosotan yang sangat panjang. Setelah beberapa lama, akhirnya aku bisa melihat ujung dari perosotan tersebut.

Aku mendarat dengan aman, dan segera mencari Limi di tempat itu. Tidak lama aku segera menemukannya, sedang melihat beberapa berkas yang si gila itu minta kuperiksa.

Aku mengambil beberapa berkas yang sudah dikeluarkan oleh Limi. Singkatnya aku tidak menemukan apapun tentang bagaimana aku bisa kembali ke wujud asliku, tapi ada beberapa informasi tentang diriku sebagai makhluk yang ditelitinya dari dulu.

"Penemuan 65# Makhluk ini begitu menarik... aku sama sekali tidak bisa mengidentifikasinya sama sekali...."

" Penemuan 35# Aku benci ketika manusia manusia ini mengangguku dalam bereksperimen, mereka menemukan persembunyianku karena salah satu dari rekanku membocorkannya..."

 " Penemuan 57# Aku menemukan sebuah bongkahan batu yang kuperkirakan sebuah meteor di dalam sebuah gua ketika aku sedang berekspedisi ke negara Persia..."

"Penemuan 11# Aku tidak bisa menjelaskannya namun lama kelamaan kegilaan ini mengambil alih tubuhku. Rasanya perlahan lahan diriku yang asli menghilang dari permukaan bumi ini..."

Dari semua berkas-berkas yang kubaca ada 1 yang menarik perhatianku.

"Penemuan 89# Ini akan terdengar gila, tapi menemukan sebuah keberadaan sebuah makhluk asing lainnya, apakah ini tanda tanda akhirat sudah dekat? Kenapa mereka datang ke planet ini? apa tujuan asli mereka?! Aku tidak akan segan segan membunuh jika mereka dianggap sebagai ancaman ..."

 Betapa kagetnya ketika aku menemukan sebuah fakta bahwa bukan diriku saja yang mendarat ke Bumi, tapi ada lebih lagi. Aku benci mengatakan ini, tapi pers*tan dengan semua penemuan ini. Aku sedikit kesal karena tidak dapat menemukan apa yang kubutuhkan.

Aku terlalu sibuk melihat semua berkas berkas ini, sampai sampai aku tidak melihat sekitaran. Ada suara seseorang yang berlari dengan kencang dari belakangku...

'BUAK

.

.

.

Bersambung~

Episodes
1 Episode 1 'Out of ordinary' (tidak biasanya)
2 Episode 2 'Dysfunctional Relationship' ( Hubungan Disfungsional)
3 Episode 3 'crazy guy downstair' (orang gila dibawah)
4 Episode 4 'the old geezer' (si tua bangka)
5 Episode 5 'Not normal' (abnormal)
6 Episode 6 'One chance' (satu kesempatan)
7 Episode 7 'more dangerous' (lebih berbahaya)
8 Episode 8 ' Stubborn ' (keras kepala)
9 Episode 9 ' Easy right? ' (Cukup mudah bukan?)
10 Episode 10 'Reveal of madness' (Mengungkapkan kegilaan)
11 Episode 11 'Holiday of doom' ( Liburan malapetaka )
12 Episode 12 ' Dirtying our hands' ( Mengotori tangan kita)
13 Episode 13 'Traitor' (Pengkhianat)
14 Episode 14 'The being' ( Makhluk itu)
15 Episode 15 'The end is near' ( Akhirat sudah dekat)
16 Episode 16 'Two failed specimens' ( Dua spesimen gagal)
17 'New start and announcement' (awalan baru dan pengumuman)
18 (S1) Eps 1 'Secret' (Rahasia)
19 (S1) Eps 2 'what happen to him' (apa yang terjadinya dengannya)
20 (S1) Eps 3 'The boy' (Bocah itu)
21 (S1) Eps 4 'Prison break' (Kabur dari penjara)
22 (S1) Eps 5 part 1 'The meeting' (Pertemuan itu)
23 (S1) Eps 5 part 2 "Strange being" (Makhluk aneh )
24 (S1) Eps 5 part 3 'Naughty Kid who steal' (Anak nakal yang mencuri)
25 (S1) Eps 5 part 4 "The beast and the boy" (Si buas dan si anak laki laki)
26 (S1) Eps 5 part 5 'Feeling' (Perasaan)
27 (S1) Eps 5 part 6 Trauma is an old Friend (Trauma adalah teman lama)
28 (S1) Eps 5 part 7 Missing (Menghilang)
29 (S1) Eps 5 part 8 Grudge (Dendam)
30 (S1) Eps 5 part 9 hard choice (pilihan sulit)
31 Author Note + Announcement
32 (S1) Eps 5 part 10 Forget Me... Not (Lupakan)
33 (S1) Eps 6 Easy Question Hard Answer ( pertanyaan mudah jawaban sulit)
34 (S1) Eps 7 "Forgotten memory"
35 (S1) Eps 8 "What happen yesterday"
36 (S1) Eps 9 "Enmity" (Perseteruan)
37 (S1) eps 10 "Who's fault" (Siapa yang salah)
38 (S1) eps 11 "Help" (Tolong)
39 (S1) eps 12 " Identity" (Identitas)
40 (S1) Eps 13 "More doubt" (Keraguan)
41 (S1) Eps 14 "Mysterous Caller" (Penelepon Misterius)
42 (S1) eps 15 "Unpredictable" (Tidak bisa Diprediksi)
43 (S1) eps 16 "Emergency" (Darurat)
44 (S1) eps 17 " Pyro vs MoS "
45 (S1) eps 18 "Sh1tty plan" (Rencana yang jelek)
46 (S1) eps 19 "Bulsh1t" (omong kosong)
47 (S1) eps 20 "On a run" (Dalam Pelarian)
48 (S1) eps 21 "In a search" (dalam pencarian)
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Episode 1 'Out of ordinary' (tidak biasanya)
2
Episode 2 'Dysfunctional Relationship' ( Hubungan Disfungsional)
3
Episode 3 'crazy guy downstair' (orang gila dibawah)
4
Episode 4 'the old geezer' (si tua bangka)
5
Episode 5 'Not normal' (abnormal)
6
Episode 6 'One chance' (satu kesempatan)
7
Episode 7 'more dangerous' (lebih berbahaya)
8
Episode 8 ' Stubborn ' (keras kepala)
9
Episode 9 ' Easy right? ' (Cukup mudah bukan?)
10
Episode 10 'Reveal of madness' (Mengungkapkan kegilaan)
11
Episode 11 'Holiday of doom' ( Liburan malapetaka )
12
Episode 12 ' Dirtying our hands' ( Mengotori tangan kita)
13
Episode 13 'Traitor' (Pengkhianat)
14
Episode 14 'The being' ( Makhluk itu)
15
Episode 15 'The end is near' ( Akhirat sudah dekat)
16
Episode 16 'Two failed specimens' ( Dua spesimen gagal)
17
'New start and announcement' (awalan baru dan pengumuman)
18
(S1) Eps 1 'Secret' (Rahasia)
19
(S1) Eps 2 'what happen to him' (apa yang terjadinya dengannya)
20
(S1) Eps 3 'The boy' (Bocah itu)
21
(S1) Eps 4 'Prison break' (Kabur dari penjara)
22
(S1) Eps 5 part 1 'The meeting' (Pertemuan itu)
23
(S1) Eps 5 part 2 "Strange being" (Makhluk aneh )
24
(S1) Eps 5 part 3 'Naughty Kid who steal' (Anak nakal yang mencuri)
25
(S1) Eps 5 part 4 "The beast and the boy" (Si buas dan si anak laki laki)
26
(S1) Eps 5 part 5 'Feeling' (Perasaan)
27
(S1) Eps 5 part 6 Trauma is an old Friend (Trauma adalah teman lama)
28
(S1) Eps 5 part 7 Missing (Menghilang)
29
(S1) Eps 5 part 8 Grudge (Dendam)
30
(S1) Eps 5 part 9 hard choice (pilihan sulit)
31
Author Note + Announcement
32
(S1) Eps 5 part 10 Forget Me... Not (Lupakan)
33
(S1) Eps 6 Easy Question Hard Answer ( pertanyaan mudah jawaban sulit)
34
(S1) Eps 7 "Forgotten memory"
35
(S1) Eps 8 "What happen yesterday"
36
(S1) Eps 9 "Enmity" (Perseteruan)
37
(S1) eps 10 "Who's fault" (Siapa yang salah)
38
(S1) eps 11 "Help" (Tolong)
39
(S1) eps 12 " Identity" (Identitas)
40
(S1) Eps 13 "More doubt" (Keraguan)
41
(S1) Eps 14 "Mysterous Caller" (Penelepon Misterius)
42
(S1) eps 15 "Unpredictable" (Tidak bisa Diprediksi)
43
(S1) eps 16 "Emergency" (Darurat)
44
(S1) eps 17 " Pyro vs MoS "
45
(S1) eps 18 "Sh1tty plan" (Rencana yang jelek)
46
(S1) eps 19 "Bulsh1t" (omong kosong)
47
(S1) eps 20 "On a run" (Dalam Pelarian)
48
(S1) eps 21 "In a search" (dalam pencarian)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!