Waktu sudah menunjukan pukul dua siang, terdengar suara keroncongan keras keluar dari perutku. Aku lapar. Sepertinya anak itu juga merasakan hal yang sama, terlihat dari dia yang mencoba memakan ikan ter- ...
" Woi bocah, jangan makan ikan mentah itu! Nunggu sampai rumah kek, itukan belum dimasak" kataku sambil menarik plastik belanja itu dengan paksa, berusaha mengamankan ikan-ikan teri
"Heh, sudahlah biarkan aku makan itu sekarang saja, lagipula rasanya tidak begitu buruk jug-"
Katanya sambil berusaha menarik kantong belanjaannya kembali
"Tua bangka gila, manusia apa yang suka memakan makanan mentah?!"
.
.
" Aish aku kan bukan manusi-..."
...
"hah?!" kataku terkejut
" Bukan, kau salah dengar" katanya terlihat sedikit panik setelah tidak sengaja membeberkan rahasianya
"Aku dengar jelas yang tadi, Kau bilang kau bukan apa?!" kataku sambil memegang pundaknya
" Bukan urusanmu.." katanya sambil menyenggol tanganku pergi
Aku terpaku diam disana, membuatnya mendapat kesempatan untuk menarik kantong belanjaan tersebut dan kembali mengunyah ikan- ikan mentah itu. Jujur aku suka kejutan, apalagi jika itu kejutan berupa uang. Tapi, demi apapun ini aku sedikit shock tentang penemuan tidak sengaja barusan.
Ternyata benar dugaanku, tidak ada manusia sama sekali di rumah yang kutinggali, mereka semua abnormal termasuk diriku. Mereka semua hanya berpura pura menjadi manusia sama seperti diriku.
.
.
.
Akupun .... sebenarnya bukan dari bumi pada awalnya. Mengingatkanku pada hari hari dimana aku beluk tinggal di rumah reyot itu bersama mereka.
.
.
*Flashback 3 Tahun yang lalu *
Waktu itu aku sudah bekerja sebagai kasir minimarket di daerah sini, namun aku belum tinggal di gubuk itu bersama mereka. Aku akan tidur ditempat yang tidak bisa didatangi siapapun. Sebuah dunia yang disebut 'paradise', dunia yang hanya diciptakan olehku ketika identitasku masih bukan seorang manusia. Dulunya jauh sebelum terbentuknya peradaban maju, aku jatuh ke bumi. Sepertinya aku mendarat di bumi waktu itu, aku sedang kabur dari sesuatu, tapi sudah lupa kabur dari apa. Mungkin karena begitu lamanya umurku, aku sudah tidak ingat dengan jelas peristiwa waktu itu.
Yang perlu kulakukan untuk masuk kesana hanyalah dengan 'keinginan' kuatku untuk beristirahat. Tempat itu akan muncul didepanku dan aku bisa masuk kedalamnya. Langit di dalam sana begitu indah membentuk sebuah galaksi besar di angkasa sana, selain langitnya terdapat ombak bersinar penuh bintang yang menyapu daratan di sekitarku. Tempat ini mengingatkanku pada gambar pantai di dunia manusia. Rasanya begitu damai disini, rasanya aku bisa melakukan apapun disini, hanya perlu keinginan yang sangat besar tempat ini bisa dimanipulasi sekitarannya sesuai keinginanku.
Awalnya si begitu tenang, namun lama kelamaan rasanya begitu hampa. Aku tidak tahu apa yang kurasakan selama ini tapi rasanya sangat menyiksa, sudah berkali kali kucoba mencari penyebabnya namun nihil, aku terus terusan merasakan sesuatu yang tidak beres. Suatu hari, aku mulai mendengar suara-suara di kepalaku yang terus terusan berkata kepada :
"Aku tahu kamu disini"
"aku tahu kamu disini"
"aku tahu kamu disini"
"AKU TAHU KAMU DISINI"
.
.
.
Suara itu semakin keras dari waktu ke waktu terus mengangguku, membuatku tidak bisa beristirahat dengan damai. Karena sudah tidak kuat, aku keluar untuk selamanya dari tempat itu tidak berani lagi masuk kedalamnya.
Sejak saat itu, aku tidak pernah mendengar suara itu lagi. Tapi sekarang aku bingung, aku harus mencari tempat tinggal dimana? Uangku saja tidak cukup untuk menyewa penginapan meski sehari saja. Meskipun cukup, tetap saja berarti aku tidak makan kebesokan harinya. Entah mengapa semakin harinya manusia berevolusi, semuanya menjadi lebih susah untuk digapai. Rasanya ingin sekali, seperti dulu kabur ke planet lain.
Namun setelah berpikir dengan kepala dingin, ku kurungkan niatku. Setelah semua kerja keras yang kulakukan selama ini akan terlihat sia sia jika aku memilih untuk kabur terus terusan hanya demi mencari tempat yang damai dan bebas.
Meskipun malu mengatakannya tapi kuakui, tempat bebas yang sempurna itu tidak pernah akan ada. Meski tempat seperti itu memang nyata, tetap saja tidak gratis. Pastinya tetap akan ada bayaran yang akan menunggu pada akhirnya.
.
.
Singkatnya aku tidur di atas sebuah bangunan tua terbengkalai tidak jauh dari tempat rumahku sekarang berada. Tidak punya pilihan lain, aku membiasakan diriku di lantai dingin bangunan itu. Awalnya rasanya tidak nyaman, suara hentakan kaki tikus yang berkeliaran disana - sini, dan serangga yang terkadang hendak masuk ke dalam telingaku. Lama lama menjadi peristiwa yang normal bagiku, namun aku masih ingat ketika bangun pagi waktu itu,mukaku sudah dihinggapi banyak serangga yang aneh aneh. Aku menjerit waktu itu.
Aku pernah mendengar dari orang gila itu, manusia sangat tidak suka serangga sehingga mereka memiliki peralatan untuk membasminya.
Yah tidak salah, ternyata tubuh ini memiliki rangsang untuk merasa jijik terhadap makhluk yang tidak bersih.
*Flashback Selesai*
Karena sudah lama menjadi manusia, aku menjadi lupa dengan diriku yang dulu. Sepertinya organ manusia tidak dirancang untuk menyetor begitu banyaknya memori. Memang benar setiap kali ingin mengingat masa itu, kepalaku rasanya sangat sakit berusaha menahan usahaku untuk mengingat sama sekali, apalagi sudah lama sekali.... jika tidak salah sudah 800an tahun aku tinggal disini.
.
.
.
"Hei.. ..Aku tidak mau menjadi perusak pesta, tapi anj*r, benda apa itu yang ada di langit"
kata bocah itu dengan nada panik memecah keheninganku yang sedang mengingat ngingat masa lalu.
Aku melihat kearah yang ditunjuk oleh bocah itu. Ketika melihat benda itu semakin lama semakin besar akupun ikut panik. tidak salah lagi, benda itu adalah sebuah meteor.
Benda itu menuju tepat ke arah sini. Keringat dingin bercucuran dari tubuhku. Kami lari terpontang panting.
.
.
.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments