MENGHAPUS JEJAK
...Happy Reading...
Alangkah baiknya, readers membaca Novel "Jejak Luka" sebelum membaca ini, karena Novel "Menghapus Jejak" adalah lanjutan dari Novel tersebut di atas.
Terima kasih. 🙏🏻❤️🤗
^^^Flashback.^^^
^^^Seorang gadis bernama Enni Sriwedari yang dikaruniai wajah cantik dan bertubuh indah bagaikan gitar spanyol, menjadi dambaan para pria yang menyukai tipe wanita seperti itu.^^^
^^^Di lingkungan tempat tinggal, sekolah atau di kampus, dia selalu menjadi primadona. Namun pada masa kuliah, dia mengalami rudapaksa dari orang terdekatnya.^^^
^^^Dia diper*kosa oleh kakak iparnya bernama Bargani, seorang polisi yang sengaja menikah dengan kakaknya, Nestri, agar bisa mendekatinya dan berada di sekitarnya.^^^
^^^Dalam suasana kebatinan yang hancur dan marah karena kesuciannya direngut, dia lari dari rumah, sebab diancam oleh Bargani. Kakak dan adiknya akan disakiti, jika tidak menuruti keinginannya.^^^
^^^Merasa putus asa dan tidak tahu harus melakukan apa, dia lari dari rumah tanpa membawa apa pun. Kondisi hati dan pikirannya yang kacau dan sangat sedih membuat dia hampir mengalami kecelakaan, karena tanpa sadar dia berlari di jalan raya.^^^
^^^Dalam situasi demikian, dia ditolong oleh teman sekolahnya bernama Lusina yang sedang pulang dari kota besar untuk menemui orang tuanya. Uluran tangan Lusina diterima dengan rasa terima kasih, sebab telah menyelamatkan dia dari kecelakaan yang bisa membuatnya tewas.^^^
^^^Enni makin berterima kasih sebab mengira dia telah lolos dan bisa bersembunyi dari kakak iparnya yang akan memperkosanya lagi dengan mengikuti Lusina ke kota.^^^
^^^Namun Lusina yang sudah membencinya sejak masih sekolah (sebab kalah bersaing dalam berbagai hal. Kalah cantik, kalah pintar, kalah menarik perhatian pria-pria yang diincarnya), menjual Enni ke salah satu bordir milik Mami Sinna.^^^
^^^Setelah sekian tahun melayani pria-pria hidung belang dan hidung polos di tempat itu, dia kembali dijual oleh Mami Sinna kepada seorang pria bernama Barry.^^^
^^^Dia dikurung oleh Barry yang kecanduan seks dan berperilaku seks menyimpang dalam sebuah unit apartemen. Kemudian melakukan tindak kekerasan seksual padanya bertahun-tahun, tanpa ada yang bisa menolongnya.^^^
^^^Dia mengalami luka psikis dan fisik, hingga suatu malam bisa kabur dari tempat penyekapan saat Barry dalam keadaan mabuk memaksa dia melayani dan memuaskan hasrat seksualnya dengan cara kasar dan brutal.^^^
^^^Setelah bisa keluar dari apartemen, dia berlari tanpa tujuan, hingga sampai ke sebuah rumah sakit dan jatuh ke tanah di halaman rumah sakit, karena kehabisan nafas.^^^
^^^Kemudian Enni ditemukan pingsan di dekat halaman sebuah rumah sakit oleh security, lalu menolongnya. Da dibawa masuk ke Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit tersebut untuk dirawat.^^^
Flash Off.
Setelah dr Kirana melihat Enni telah tertidur, perlahan dr Kirana melepaskan tangan Enni, lalu memasukan tangannya ke dalam selimut. Ia merapikan selimut untuk menutupi tubuh Enni yang sudah terlelap.
Kemudian dr Kirana meninggalkan ranjang Enni, lalu kembali ke ruang jaga untuk istirahat, sebab hari belum pagi. Dr Kirana berusaha untuk istirahat sejenak, sebelum ada pergantian tugas jaga.
Baru saja tertidur, dr Kirana dikagetkan oleh bunyi ketukan pada pintu ruangannya. Dia mengangkat wajahnya dari atas meja, lalu mengumpulkan kesadarannya sambil memijit pelipisnya yang pening, karena terkejut.
"Kau lagi, kau lagi. Sudah berapa kali hari ini, kau hampir membuat jantungku lompat mencari nyawaku." Dr Kirana berkata, saat melihat perawat yang pernah memanggilnya untuk melihat kondisi Enni sudah berdiri di ruangannya tanpa menunggu dipersilahkan masuk.
"Ada apa, lagiiii...?" Tanya dr Kirana yang tidak jadi kesal, saat melihat perawat itu mengangkat dua jarinya, tanda peace.
"Maaf, dok. Urgent. Ada orang yang mencari pasien wanita tadi." Ucapan perawat tersebut membuat dr Kirana langsung berdiri di balik mejanya. Rasa peningnya hilang seketika.
"Siapa dan sekarang dimana?" Tanya dr Kirana panik, lalu berjalan cepat mendekati perawat yang jadi tertegun melihat reaksi dr Kirana atas keterangannya. Dia langsung diajak keluar oleh dr Kirana.
"Itu, di sana, dok. Orangnya lagi bicara dengan security." Ucap perawat itu, saat mereka sudah keluar dari ruangan jaga dokter. Dia menunjuk seorang pria kekar yang sedang berdiri bicara dengan security.
^^^Seluruh saraf halus dalam kepala dr Kirana jadi siaga dan memberikan signal waspada. Hal itu terjadi, sebab pasien yang dicari oleh pria itu sedang dirawat karena mengalami tindak kekerasan.^^^
^^^Dr Kirana khawatir pria itu yang melakukan kekerasan kepada pasien yang sedang dirawat. Menyadari demikian, dia berpikir cepat untuk bisa menolong Enni. Sebagaimana janjinya kepada Enni, bahwa dia sudah aman.^^^
"Keni, kau telpon salah seorang security untuk berbicara dengan orang itu. Bilang security buat pria itu sibuk beberapa waktu, sampai kau hubungi lagi. Jangan biarkan pria itu masuk ke sini." Dr Kirana berkata sambil berjalan ke tempat informasi. Sedangkan Keni mengikutinya sambil mengotak-atik ponselnya.
"Keni, Saya mau hindari pasien yang tadi, dari orang itu. Saya mau pindahkan dia ke tempat lain, sebelum tau siapa pria itu." Dr Kirana memberikan instruksi sambil berpikir cepat dan mengotak-atik komputer di depannya.
^^^Dr Kirana berusaha mengamankan Enni sebelum mengetahui persoalan yang sebenarnya antara Enni dan pria itu. Dia tidak mau bertindak gegabah, sebelum ada kepastian tentang hubungan pria itu dengan Enni. Jika Enni bersedia menemuinya, dr Kirana akan ijinkan mereka bertemu.^^^
"Siap, dok." Perawat Keni segera menghubungi pos security, lalu menyampaikan permintaan dr Kirana. Dia berbicara cepat, sebab mereka dikejar waktu.
"Sudah ok, dok. Apa yang akan dokter lakukan?" Tanya Keni, saat melihat dr Kirana sedang berpikir dan tegang di depan komputer.
^^^Keni yakin sedang terjadi tindak kekerasan seksual terhadap pasien itu, karena dia diminta meninggalkan ranjang pasien dan memanggil seorang suster untuk menggantikan tugasnya.^^^
"Begini. Kau tutup semus tirai di ruang UGD dan kau lepas infus dari pasien, tapi kau jangan bangunkan dia. Kau pindahkan dia ke ranjang kosong di dekatnya." Dr Kirana menjelaskan apa yang harus di lakukan oleh perawat Keni pada Enni.
"Jadi saya harus menggendong pasiennya?" Tanya Keni sambil berpikir. Dia belum mengerti maksud dr Kirana. Sebab pikirnya, jika mau pindahkan pasien itu, dia bisa mendorong ranjangnya ke tempat yang dr Kirana tentukan.
"Iyaa, kau cukup kuat menggendongnya. Tapi kau harus lakukan dengan pelan dan berhati-hati, sebab pasiennya masih trauma terhadap sentuhan orang lain." Dr Kirana berkata cepat, sebab melihat perawat Keni bertubuh atletis dan cukup berotot.
"Infus pasien tetap di ranjang sebelumnya, biarkan tergantung begitu saja. Tidak perlu dirapikan. Begitu juga dengan selimutnya, biarkan begitu saja." Dr Kirana dan perawat Keni berbicara cepat sambil sesekali melirik ke arah pria kekar yang sedang berbicara dengan security.
"Kau tutup sekujur tubuh pasien dengan selimut, lalu dorong pasien dengan cepat ke ruang mawar 03 yang sedang kosong." Dr Kirana berkata sambil melihat ruangan mawar (kelas satu) yang sedang kosong di komputer.
"Ok. Siap, dok. Mengerti..." Perawat Keni jadi paham. Dr Kirana mau menyembunyikan pasien tersebut dari pria kekar yang sedang berbicara dengan security. Oleh sebab itu, dengan cepat dan cekatan dia lakukan permintaan dr Kirana tanpa bertanya lagi.
...~▪︎▪︎▪︎~...
...~●○¤○●~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
🌞ႦαRAkudA
kabur yg jauuuuh en, yang gak mungkin ditemukan oleh orang2 tak berhati itu
2024-09-06
1
Bambut That
hohoho
2024-08-13
1
🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋👻ᴸᴷ•§¢
Baru baca dah minder akoh 🤭🤭🤭
2024-05-27
4