Chapter 07

Semoga rasa cinta itu segera mereka ya pak" tutur nek astri penuh harap.

"Itu sudah otw bu" kakek Bima tertawa dan meninggalkan meja makan.

Semetara di dalam kamar Elvano meringkuk di ranjang, saat diruang makan dia sudah merasa tak enak badan, kepalanya tiba-tiba berdenyut nyeri hanya saja dia menahan tidak ingin membuat yang lain khawatir.

Kiara yang menyusul Elvano di kamar merasa khawatir melihat Elvano yang tidur memeluk badannya. Kiara menghampiri Elvano memegang dahi Elvano.

"Kamu demam El" Kiara panik, badan Elvano menggigil dan mengeluarkan keringat dingin.

" Aku tidak apa-apa hanya ingin istirahat sebentar" gumam Elvano lirih.

"Bagaimana ini" Kiara berpikir apa yang harus dia lakukan

"Ah iya! nenek!" Kiara meninggalkan Elvano sendiri berlari mencari nenek Astri.

"nek! nenek!" teriak Kiara panik

Nenek Astri yang sedang asik melihat drama kesayangannya di temani kakek Bima terkejut mendengar teriakan Kiara.

"Ada apa pak kok Kiara teriak-teriak" tanya nenek Astri beranjak dari duduknya.

"Entahlah bu, ayo kita datangi" kakek Bima beranjak dari duduknya kebetulan pas Kiara menemukan mereka di ruang keluarga.

"Nek! itu nek! itu nek!" gara-gara panik, Kiara jadi blank.

"Ayo nek cepetan" Kiara menarik tangan nenek Astri berjalan menuju kamarnya.

"Suamimu kenapa sayang" tanya nenek Astri sesampainya di kamar Kiara.

"Entahlah nek, tadi pas Kiara masuk dia sudah seperti ini" Kiara membantu Elvano membenarkan posisinya.

"tidak apa nek, saya hanya lelah ingin istirahat" ucap Elvano lemah.

Kakek Bima mengambil ponsel dan menghubungi seseorang di seberang, tak lama sambungan terhubung,

"Hallo! ada om, tumben om menghubungiku? apa pinggang om encok lagi" canda pria di seberang sana.

"Jangan banyak omong! cepat kesini bawa peralatanmu, menantuku sakit" jawab kakek Bima ketus.

"Apa!!" pria itu terkejut

"Apa Adrian kembali om?" tanya pria itu yang mengira suami mendiang sahabatnya itu datang.

"Bukan! cepatlah kau kemari Ferdi" Kakek Bima meninggikan suaranya.

"I-iya om iya om, sabar om sabar, ini aku berangkat" Ferdi mengambil perlengkapannya dan melajukan mobilnya ke rumah kakek Bima.

Om Ferdi adalah seorang dokter dan dia adalah sahabat mendiang ibu Kiara yang selalu setia menemani sampai akhir hayat, dan diapun tidak menikah sampai saat ini.

mendengar suara deru mobil Kiara keluar membukakan pintu untuk sahabat ibunya

"Masuk om" Kiara membawakan tas kulit warna hitam milik dr. Ferdi

"Siapa yang sakit Kiara" tanya Ferdi

"Sudahlah om nanti saja tanyanya urgen nih" ucap Kiara menarik tangan Dr. Ferdi menuju kamarnya.

Ferdi mengernyitkan dahi saat melihat ada seorang laki-laki muda berbaring lemah di ranjang Kiara.

"Nanti saja tanyanya, periksa dia dulu" perintah kakek Bima yang paham akan kebingungan Ferdi.

Ferdi memeriksa Elvano yang terbaring lemah di ranjang.

"Tidak ada yang serius dengannya hanya masuk angin saja, kalau ada persediaan penurun panas berikan saja, kalau tidak ada akan aku berikan resepnya" dr. Ferdi berdiri di samping ranjang dan memasukkan stetoskop di dalam tas kulitnya.

"Baiklah! apa saya sudah bisa mendengarkan penjelasan" tanya dr. Ferdi.

"Ekhem! Kiara! kamu disini saja, temani suamimu" ucap kakek Bima, sontak membuat mata dr. Ferdi membulat terkejut akan penuturan kakek Bima.

"Suami?" dr. Ferdi terkejut mendengar Kiara sudah menikah, seketika wajahnya sendu

"Kita bicara di luar saja" ucap kakek Bima dan beranjak keluar kamar Kiara diikuti nenek dan dr. Ferdi.

"Apa kalian sudah tidak menganggapku lagi, Kiara sudah aku anggap anakku sendiri" ucap Ferdi sedih karena merasa terabaikan.

kakek menghela nafasnya

"Semua terjadi begitu saja Fer, pria itu menolong Kiara yang tenggelam dan mereka adalah korban salah paham warga, jadi dengan terpaksa aku menikahkan mereka" ucap kakek Bima sendu.

"Lagi om, melakukan lagi om, apa om lupa bagaimana Salma, om menikahkan dengan orang asing dan berakhir seperti sekarang, dia pergi tidak kembali sampai salma meninggal om, dan sekarang om melakukannya pada Kiara" ucap Ferdi menahan emosinya.

"Maaf om! aku tau aku tidak punya hak disini, aku bukan siapa-siapa, aku pamit pulang dulu om" Ferdi beranjak meninggalkan rumah kakek Bima dengan penuh rasa kecewa.

Ferdi melajukan mobilnya keluar dari halaman rumah kakek Bima, di pertengahan jalan dia menepikan mobilnya.

"Maafkan aku Salma, aku tidak bisa menjaga anakmu, aku hanya berdoa semoga ayahmu tidak melakukan kesalahan yang sama" ucap dr. Ferdi bermonolog, dia sangat tau bagaimana menderitanya salma waktu di tinggal suaminya. Dia juga menyesal karena mendukung hubungan Adrian dan Salma.

Setelah menghapus air matanya dia kembali melajukan mobilnya.

Nenek Astri memegang tangan suaminya, dia tau perasaan suaminya saat ini.

"ibu yakin pak Elvano tidak akan sama dengan Adrian, dan ibu juga mengenal Adrian, Adrian laki-laki yang baik, dia sangat mencintai Salma pasti ada sesuatu yang menghambat dia" ucap nenek Astri menenangkan suaminya dan Kiara mendengarnya dari balik tirai.

Kiara tadi keluar mengambil kotak obat tidak sengaja dia mendengar perdebatan kakek Bima dan dr. Ferdi

Air mata Kiara meluruh begitu saja, Kiara hanya tau wajah ayahnya dari foto lama pernikahan ayah dan ibunya.

Sedari kecil dia tidak merasakan kasih sayang ibunya karena beberapa hari melahirkan ibunya sudah berpulang, sedangkan untuk seorang ayah dia mendapatkan kasih sayang seorang ayah dari dr. Ferdi walaupun tidak bisa setiap waktu tapi dr. Ferdi setiap hari selalu berkunjung, membawanya jalan-jalan.

Kiara menghapus air matanya dan kembali ke kamar. Dia mengambil air di kamar mandi dan mengompresnya.

"Bangun dulu El minum obatmu" Kiara membantu Elvano memasukkan obat tapi Elvano tidak bisa menelan obatnya.

"Bagaimana suhu badannya bisa turun kalau minum obat saja tidak bisa" Kiara putus asa memasukkan obat Elvano ke mulutnya dan meminumkan lewat mulut,, yah gitu dah ribet banget saya menjelaskannya.

akhirnya Elvano bisa menelan obatnya dan Kiara bernafas lega, Kiara menyelimuti Elvano dan mengompres dahinya.

"Semoga saja dia tidak sadar kalau aku sudah menciumnya, hitung-hitung balas budi, kemarin dia menolongku dengan cara yang sama" gumam Kiara.

"mommy!! maafkan Vano mom" igau Elvano gelisah dalam tidurnya.

"Maafkan aku, karena menolongku kau terjebak seperti ini" Kiara memegang tangan Elvano seketika Elvano berhenti merintih dan mulai tidur dengan nyaman. Elvano memegang erat tangan Kiara, Kiara membaringkan diri di samping Elvano, memandangi wajah Elvano yang pucat.

"Dalam keadaan sakit pun tidak mengurangi kadar ke gantengannya, kalo memandangmu terus seperti ini bisa-bisa aku jatuh cinta, sayangnya kau tidak mencintaiku" tanpa dia sadari benih-benih cinta sudah tumbuh di hati Kiara dan diapun memejamkan mata hingga malam menjelang dan melewatkan makan malam.

Nenek Astri berniat membangunkan Kiara tapi dia tidak tega melihat cucu dan cucu mantunya tidur dengan berpelukan nenek Astri tersenyum dan keluar kamar menutup pintu.

Terpopuler

Comments

Aidah Djafar

Aidah Djafar

nyeseekk tau cerita Salma bundanya Kia 🤦😑

2024-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!