Chapter 06

" Jangan bilang kalau kau kehilangan kunci motor " ucap Kiara menatap Elvano tajam.

"Ma-maaf Kia! sepertinya terjatuh" ucap Elvano menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Kau!" tunjuk Kiara menahan marah

" Aku akan mencarinya kau tunggu disini saja, aku tidak tega melihat istriku kelelahan karena ku" kata Elvano sambil melangkah tapi di hentikan oleh Kiara.

"sudahlah kita tunggu disini saja" ucap Kiara kembali duduk di gubuk. Kiara merogoh saku celana mengambil ponsel dan menghubungi nenek Astri, tak menunggu lama nenek Astri pun mengangkat telponnya.

"Assalamualaikum! kamu dimana sayang? apa masih di padepokan kakek?" tanya nenek Astri

"Waalaikumsalam salam nek! Kiara ada di kebun nek" jawab Kiara

"Nek! Kiara bisa minta tolong bang udin bawakan kunci duplikat motor Kia, Kia kehilangan kunci motor Kia nek" ucapnya sambil menatap tajam Elvano.

Elvano yang di tatap mengalihkan pandangannya tanpa merasa bersalah.

"Baiklah nek Kiara tunggu" ucap Kiara dan mematikan sambungan telponnya.

Cuaca yang tadinya cerah berubah menjadi mendung beberapa saat turun rintik hujan mengguyur kebun teh.

"Yah! hujan!" seru Kiara dan mendudukkan dirinya di bagian dalam gubuk, begitupun dengan Elvano.

udara kebun teh yang dingin di tambah hujan yang membuat cuaca semakin dingin, Kiara memeluk tubuhnya yang kedingan. Kardigan yang di pakainya tidak mampu melindungi dari cuaca,

"Pakailah!" ucap Elvano melepas hoodie yang dia pakai dan memberikannya pada KIara

Kiara memandang Elvano yang hanya memakai kaos warna putih yang membentuk lekuk tubuh pria membuat Kiara urung menerima hoodie.

"Kau pakai saja, aku sudah biasa" tolak Kiara

"Sudahlah kau pakai saja" ucap Elvano sembari memakaikan hoodienya pada Kiara.

"ck! biar aku pasang sendiri" akhirnya Kiara memakai hoodie milik Elvano menghangatkan tubuhnya.

dari kejauhan Kiara melihat motor bang udin mendekat.

"maaf neng jalanan tadi licin jadinya abang pelan-pelan bawanya" bang udin memberikan kunci motor dan sebuah mantel.

"maaf lagi neng, abang lupa kalo neng Kiara bareng sama aden jadi abang cuma bawa mantel neng Kiara saja" ucap bang udin sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Apa aden pakek mantel saya saja, tapi mungkin kekecilan" kata bang udin lagi merasa tidak enak hati sama menantu majikannya.

"Gak papa bang, badanku masih kuat tahan sama air hujan" ucap Elvano sambil tersenyum. Karena Elvano memang orang yang ramah terhadap siapapun.

Elvano melajukan motornya menembus derasnya hujan tidak peduli dingin yang menusuk kulitnya. Hingga sampailah mereka di pekarangan rumah kakek Bima di sambut dengan nenek Astri yang membawakan handuk.

"Cepat keringkan badanmu sayang, lihat suamimu sudah kedinginan" Kiara meraih handuk ditangan nenek Astri dan memberikan satu untuk Elvano.

Kiara masuk kamar mandi dan menyiapkan air hangat untuk Elvano mandi

"Airnya sudah ku siapkan, mandilah dulu" ucap Kiara dan berlalu keluar kamar.

Elvano masuk ke kamar mandi melepas semua pakaiannya yang basah oleh air hujan hingga 30 menit dia keluar dari kamar mandi lagi-lagi bersamaan dengan Kiara yang masuk kamar. untuk kali ini Kiara bersikap acuh dengan pemandangan di depannya.

"Bersiaplah kakek menunggumu makan siang" ucap Kiara tanpa melihat ke arah Elvano dan berlalu masuk kamar mandi.

Tidak lama terdengar suara gemericik air, Elvano mengeluarkan bajunya dari koper memilih tshirt warna grey dengan celana chino pendek warna hitam.

Elvano merapikan lagi pakaiannya di dalam koper dan meletakkan kopernya d samping lemari Kiara.

Elvano mengambil ponsel di atas nakas di samping ranjang tanpa sengaja dia menyenggol benda kecil di samping nakas hingga jatuh di bawah ranjang, Elvano menundukkan badannya d bawah ranjang meraih benda tersebut yang ternyata salah satu skincare milik Kiara.

cklek.. Kiara keluar dari kamar mandi menjulurkan kepalanya, merasa sepi di rasa aman Kiara pun keluar hanya menggunakan bathrobe yang melilit badannya mengekspose bahu dan paha putih mulus.

"Akhirnya" Elvano mendapatkan skincare milik Kiara dan beranjak dari bawah ranjang bersamaan dengan Kiara yang akan berjalan menuju lemari pakaiannya.

"Glek.." Elvano mematung ditempat menelan saliva melihat pemandangan di depannya.

Kiara yang tidak menyadari dengan santainya dia menanggal kan bathrobe dan memakai pakaiannya.

Kiara membulatkan mata saat dia berbalik badan dan melihat Elvano di hadapannya, diapun ikut mematung. sungguh wajah keduanya memerah seperti kepiting rebus.

"Ma-maaf a-aku tadi mengambil i-ini di ba-bawah ranjang" ucapnya terbata sambil menunjukkan skincare milik Kiara, cepat-cepat Elvano meletakkan barang itu di nakas lalu keluar kamar.

Elvano menutup pintu kamar mengelus dadanya yang berdebar, nafasnya seperti habis lari maraton.

"Apa itu tadi" gumamnya, Elvano menggelengkan kepalanya berharap segera melupakan apa yang dia lihat tadi.

Kakek Bima yang akan menuju ruang makan melewati kamar Kiara di buat bingung oleh tingkah cucu mantunya.

"Ada apa?" Suara Bariton kakek Bima menyadarkan Elvano

"Ti-tidak ada kek, ta-tadi saya lihat ada kecoa, ekhem.. maaf kek saya takut kecoa" Elvano mencoba menetralkan debaran jantungnya.

"Badan saja yang besar, sama kecoa takut" kakek Bima tersenyum smirk dan berjalan ke ruang makan dan diikuti oleh Elvano.

sedangkan Kiara yang masih mode bengong merutuki kebodohannya,

"Bagaimana bisa aku tidak melihatnya" rutuk Kiara memukul-muluk kepalanya.

"Tunggu! dia pasti sudah melihat semuanya"

Kiara mengatur nafas dan membuang nafasnya berat lalu keluar kamarnya karena perutnya sudah tidak bisa di ajak kompromi.

Suasana di meja makan terasa canggung, nenek Astri melihat wajah Kiara dan Elvano memerah merasa khawatir.

"Kia! apa kalian demam" tanya nenek Astri berjalan ke arah meja Kiara memegang dahi.

"Gak panas" gumam nek Astri

Kiara yang di perlakukan seperti itu kecanggungannya bertambah.

"Ki-Kiara baik-baik saja kok nek " ucapnya.

"Kalian dari tadi jawabnya gagap kesambet berjamaah?" celetuk kakek Bima.

Elvano menyelesaikan makannya dan pamit kembali ke kamar karena merasa tidak nyaman di badannya.

"Kiara coba lihat suamimu, sepertinya dia demam" kata nenek Astri lemah lembut.

"Baik nek" Kiara membereskan bekas makannya setelah selesai mencuci Kiara pamit pada kakek dan neneknya.

"Kiara ke kamar dulu nek, kakek" Kiara pun berlalu.

Nenek Astri mengernyitkan dahi melihat suaminya tiba-tiba senyum senyum sendiri

"Ada apa pak? Menang lotre?" tanya nek Astri dengan wajah mengintimidasi.

"Ah ibu ini, seperti tidak pernah muda saja, apa ibu tidak lihat gelagat mereka, wajah mereka seperti orang ketangkap basah. aku berharap mereka bisa bersama-sama selamanya" nenek Astri tersenyum mendengar penuturan kakek Bima.

"Semoga rasa cinta itu segera tumbuh di hati mereka ya pak" tutur nek astri penuh harap.

"Itu sudah otw bu" kakek Bima tertawa dan meninggalkan meja makan.

Terpopuler

Comments

Ummiami

Ummiami

Kia udah mulai ❤️vano

2024-05-10

1

Aidah Djafar

Aidah Djafar

iya moga harapan kakek nenek terkobuul 😇😁😍

2024-04-03

1

💕 bu'e haresvi 💕

💕 bu'e haresvi 💕

peramal ni kakek🤣🤣

2024-03-20

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!