05 ketidaksetujuan Jonathan dan Jason

Jonathan dan Jason bergabung makan malam bersama, keduanya menampakkan wajah bahagia.

Berbeda dengan Max dan Christian yang seperti terbebani, sungguh merepotkan.

Edrea menatap aneh keduanya, jarang-jarang kakak beradik itu nampak akur bahkan tidak memaki satu sama lain.

"Udah lah bang, serem senyumnya." Lirik Max pada Jonathan yang memancarkan senyumnya kepada Edrea.

Jonathan bisa dibilang selalu curi start agar bisa bersama dengan sepupu tercintanya Edrea. Sampai-sampai Max serasa di buang jika ada Jonathan bersama adiknya itu.

Seketika Jonathan menatap Max dengan tak suka "napa? Kesel lo?" Jawabnya.

"Iri dia." Timpal Jason memanasi Max.

Jason juga bermusuhan dengan Max, karena Max selalu diganggu Jonathan lalu Max membalaskan dendam itu kepada Jason, dan Max tidak perduli.

"Heh, gue tua dari pada—"

"Bang, orang lagi makan kok adu mulut." Ucap Edrea menatap keduanya, dia dari tadi bingung mau melihat kakaknya war atau makan.

"Max." Tegur Geraldo, jika tidak ditengahi maka ini akan terus berlanjut sampai tengah malam.

Max terpaksa diam, tapi tatapannya sangat bermusuhan layaknya orang yang memiliki masalah besar.

Sementara Jonathan menjulurkan lidahnya karena merasa menang dan muka percaya dirinya itu.

"Biasalah abang kamu emosian." Jawab Jonathan dengan santai sambil mengulas senyum kepada Edrea.

Liat aja nanti pas bangun pagi udah di sungai kalian gue hanyutin. -Max

Edrea fokus kembali pada makanan yang dia santap, percuma saja dia angkat suara tidak ada yang berubah juga.

Kadang dia stress melihat kelakuan keluarganya, semua liburan dan jalan-jalan kalau sama temennya, Edrea dilarang keras.

Hingga sampai temannya dulu ada lima, tapi sisa tiga karena yang dua gak bisa bertahan.

Edrea dibuat marah, tapi bagaimana? Gak bisa.

Kata Geraldo pacaran boleh, tapi saat Edrea pacaran dengan anak ambis, basket, alim, introvert tetap disuruh putus, Edrea sampai bingung.

"Rea, habiskan makanannya." Geraldo membuka suara dan menatap Edrea.

Dari tadi dia lihat, Edrea hanya mengaduk-aduk makanan dan matanya juga melamun.

Edrea segera menoleh dan berhenti dari pikirannya "iya pa."

Edrea rasa, dia harus segera menyelesaikan makanannya agar gerak-geriknya tidak di curigai.

Jonathan dan Jason saling pandang, mereka berdua seperti bertukar pikiran masing-masing, mencoba menebak-nebak apa yang terjadi.

Wajah Alston juga terkesan dingin, seperti baru saja terjadi masalah dengannya.

Sementara Geraldo tidak ikut campur, saat dia kerja maka Edrea dia serahkan pada Alston, entah itu tentang urusan sekolah ataupun masalah.

Nanti akan ada saatnya Alston melapor padanya, setiap malam. Jadi Geraldo tinggal menunggu saja.

Setelah makan malam selesai semuanya kembali bersantai diruang keluarga, dengan tambahan dua personil.

Geraldo tidak ikut berkumpul, dia berada diruang kerjanya sibuk mengurus perusahaan Jacob sebentar selama Jacob berada diuar negri.

Pekerjaannya menjadi double, apa boleh buat. Mau menolak tapi Jacob adalah abangnya, berharap pada abang keduanya pun yaitu Roger percuma, paling dia hanya nyumbang bacot.

Kembali ke ruang keluarga.

Semuanya sibuk masing-masing, Max mengerjakan tugas kuliahnya dan Alston beserta Christian sedang menonton TV, lalu Jason bermain game di handphonenya.

Edrea juga sedang bermain handphone, tapi dia hanya membuka instagram, layar utama dan balik lagi ke instagram.

Edrea tidak tenang karena Jonathan ada tepat disampingnya dan ikut melihat kearah handphonenya, anggap saja Jonathan gabut dan berakhir kepo.

Drttt.. Drtt.... 

Panggilan masuk di handphone Edrea.

"Darren? Kamu kenal Darren?" Jonathan segera duduk tegap memandang wajah Edrea dengan raut sedikit tidak menyangka.

Padahal bunyi telfon sudah Edrea matikan, tapi karena Jonathan ikut melihat layar handphone jadilah ketahuan.

"Kenal, abang juga kenal?" Tanya balik Edrea. Dia tidak menyangka Jonathan akan langsung menyambar saat melihat nama dan foto profil Darren.

Jonathan mengangguk "ya kenal lah, dia kan member Igor." Jelas Jonathan.

Edrea lupa kalau Jonathan punya temen sebagai wakil Igor, tentu saja Jonathan kenal dengan Darren.

"Emang dia siap—"

"Pacar Rea." Jawab Max spontan, matanyapun masih fokus pada laptop didepannya.

"APA?" Jawab Jonathan dan Jason serempak.

Bahkan Jason langsung logout dari game yang dia mainkan, bodo amat dengan game.

Jason sering mendengar tentang Igor, terutama dari teman Jonathan yang tak lain adalah Kavel, si wakil ketua Igor.

Kavel selalu promosi dan terus membicarakan tentang Igor didepan Jason, sampai-sampai Jason muak dan tidak ingin lagi bertemu dengan Kavel, ya walau bisa dibilang Igor sangatlah hebat itu nyata.

"Kamu kok pacaran sama dia? Gak bagus Rea." Ucap Jonathan yang sedang menatap Edrea.

"Berarti aku pacaran sama Daniel yang cocok nih?" Jawab Edrea dengan sengaja, Daniel adalah mantan pacarnya, pacar dua hari. Daniel termasuk siswa yang berprestasi, unggul dalam eskul dan selalu mengikuti kegiatan sekolah.

"Gak." Jawab semuanya, bahkan Alston, Christian dan Max langsung memandang kepada Edrea.

Edrea memutar bola matanya malas "terus?"

"Gak cocok sama Daniel, yang lain." Max bersuara.

Ini yang membuat kekesalan Edrea ingin meledak, diberi kesempatan dalam ucapan, tapi pas Edrea melakukan langsung tidak setuju.

"Aneh, bingung ." Hanya itu yang dapat diucapkan Edrea.

"Kenapa bingung? Kamu punya kita, keluarga aja cukup gak perlu yang lain, apalagi pacaran sama orang begituan." Jawab Jonathan panjang lebar.

Beginilah kehidupan Edrea, selalu diatur oleh keluarganya bahkan dia tidak bisa merasakan kebebasan dimasa mudanya.

Dia hanya ingin mencari suasana baru dengan teman-temannya, seperti liburan dan menghabiskan waktu bersama semasa remaja ini.

Tapi Edrea selalu dilarang, dikurung dan harus ada keluarganya di sampingnya, seperti Javier misalnya.

Padahal dulu harapan Edrea adalah bebas saat disekolah, tidak ada yang mengatur dan melihatnya, ternyata Javier memilih sekolah yang sama dengannya.

Berakhirlah Javier yang terus muncul di kehidupan sekolah Edrea.

"Kalo aku bilang juga kalian ngeles terus, gak usah sekalian." Setelah itu Edrea bangkit dari duduknya.

Dia memutuskan untuk kembali kekamarnya, dia sudah menebak arah bicara kakak sepupunya nanti, jadi lebih mending dia menghindar dari pada mendengarkan omong kosong.

Keheningan melanda mereka setelah kepergian Edrea.

"Pasti si Darren mempengaruhi Rea, kurang ajar tuh anak." Hardik Max dengan kesal.

Sebelum-sebelumnya Edrea tidak pernah menunjukkan rasa kesal kepada semuanya, tapi yang terjadi sekarang malah benar-benar diluar dugaan.

Edrea menampilkan raut wajah kesal dan marah, lalu tanpa pamit dia juga langsung pergi kekamarnya.

"Nanti deh, gue suruh Javier buat terus jagain dia." Timpal Christian, dia tidak ingin Edrea masih berhubungan dengan Darren secara diam-diam.

"Gak usah, gue ngomong aja keanaknya." Jawab Jonathan, dia berdiri dari duduknya dan mulai berjalan kekamar Edrea.

Menurutnya masalah ini harus diselesaikan dengan Edrea sendri, harus diberi penjelasan agar Edrea paham.

Terpopuler

Comments

Dyah Ayu

Dyah Ayu

keren ceritanya.... buat penasaran

2023-12-26

0

khun :3

khun :3

Kisahnya bikin meleleh hati, dari awal sampai akhir.

2023-12-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!