Bab 4

Paolo Sorgia--pria berusia 35 tahun itu duduk dengan gagah di kursi kekuasaannya  sembari menghisap cerutu yang terselip di kedua jari tangan kanannya. Tatapannya begitu mematikan menatap pada anak buahnya yang memberikan informasi tewasnya salah satu anggotanya di tangan Dominic. Aura gelap dan mematikan terlihat dari raut wajahnya, membuat siapa pun akan takut melihatnya. Di tambah lagi separuh wajahnya rusak, seperti bekas luka bakar lama, membuat pria itu terlihat semakin menakutkan.

"Sepertinya keluarga William ingin mengajak perang!" Paolo berkata dengan suara pelan tapi terdengar berat dan penuh ketegasan. Kemudian memberikan perintah pada anak buahnya untuk membuat serangan kepada keluarga William.

"Kenapa kau tidak membunuh putrinya? Bukankah ini tujuan utamamu? Dia layak untuk mati karena sudah merebut mega proyek darimu. Anggota kita telah tewas, maka nyawa harus di bayar dengan nyawa!" Salah satu anak buahnya mengingatkan tujuan utama boss-nya.

Paolo tersenyum iblis, wajahnya yang rusak ikut tertarik mengikuti garis senyuman membuat pria tersebut semakin terlihat menakutkan.

"Hemmm ... aku suka dengan ucapanmu. Nyawa harus di bayar dengan nyawa. Bagaimana kalau kita bermain-main dulu dengan mereka, pasti sangat menyenangkan, ha ha ha ha." Paolo tertawa terbahak-bahak membayangkan betapa menyenangkannya jika melihat targetnya sengsara, dan hidup dalam ketakutan.

"Aku sudah memerintahkan salah satu anggota kita untuk membuntuti Nona Luc. Dia mempunyai bodyguard baru yang bernama Arion. Pria tersebut merupakan veteran perang yang kini dipindahkan tugaskan ke satuan polisi keamanan Kota Milan." Pria tersebut memberikan penjelasan pada boss-nya yang duduk di balik meja kerja.

"Aku tidak peduli siapa dia! Yang terpenting, buat Luc menderita dan hidup dalam ketakutan," desis Paolo dengan penuh kebencian saat mengingat wanita angkuh itu.

"Baik, Boss!" jawab pria tersebut dengan tegas seraya membungkukkan setengah badannya, memberikan hormat pada boss-nya yang sekaligus menjadi ketua Mafia yang paling di takuti di Italia.

*

*

Arion duduk di samping pengemudi mobil, sedangkan Luc duduk di jok belakang. Di dalam mobil tersebut terasa hening tidak ada satu orang pun yang bersuara. Hanya terdengar suara helaan nafas mereka yang beradu.

Luc sendiri saat ini sedang sibuk mengecek email yang dikirimkan asistennya di ponselnya. Wanita itu selalu sibuk di setiap menitnya. Menjadi pemimpin perusahaan kapal persiar terbesar di Dunia membuatnya tidak mempunyai waktu untuk bersenang-senang. Bahkan di usianya yang sudah genap 30 tahun saja masih menyendiri.

Jika di tanya, apakah tidak ada satu pria pun yang tertarik dan mengajaknya berkencan? Jawabannya adalah BANYAK!

Banyak sekali pria tampan dari kalangan konglomerat dunia yang ingin mengajaknya berkencan dan bahkan ada yang melamarnya secara langsung, tapi Luc selalu menolaknya dengan alasan ingin fokus dengan karir.

Bukan itu saja, kedua orang tuanya pun berulang kali juga menjodohkannya dengan pria tampan dan mapan, tapi Luc selalu menolak dengan tegas.

Arion menatap spion mobil, ketika merasa ada yang tidak beres dengan mobil SUV hitam yang sejak tadi mengikuti.

Arion segera memberikan laporan pada timnya melalui earpiece yang selalu terpasang di salah satu telinganya.

"Safron 77, ada yang mengikuti dari belakang dengan mobil SUV berwarna hitam dan nomor polisi XXXX. Kami berada di Jalan Milan Utara." Arion berkata dengan nada tegas sambil terus memperhatikan spion.

"Laporan di terima! Dan kami akan segera memeriksanya." 

"Thanks!" ucap Arion berusaha untuk tetap tenang, dan salah satu tangannya merogoh bagian area pinggangnya untuk mengambil sesuatu dari sana.

"Safron 77, kau mendengar kami? Kami sudah memeriksa nomor plat mobil SUV yang kau sebutkan tadi, kami juga sudah memeriksa CCTV di area jalan tersebut, tapi tidak ada yang aneh, mobil itu milik warga sipil."

Arion tidak menjawab, ia masih menatap ke arah spion, dan mobil yang sejak tadi mengikuti berbelok ke kanan, membuatnya seketika bernafas lega.

"Hei, ada apa?!" suara Luc memecah ketegangan yang sedang ia rasakan.

"Tidak ada apa-apa, Nona!" jawab Arion tegas, dan datar tanpa menoleh kebelakang seraya mengembalikan senjatanya ke tempat asal yang selalu ia selipkan di ikat pinggangnya.

"Kau pikir aku tuli!" Luc menendang jok yang di duduki Arion dengan kasar. Tapi, Arion sama sekali tidak memberikan reaksi apa pun. Pria tersebut tetap tenang ... lebih tepatnya seperti batu yang sama sekali tidak bergerak atau terprovokasi dengan marahnya.

"Terra! Apakah kau mendengar percakapan pria tua ini?!" Kali ini Luc bertanya pada sopir pribadinya yang terlihat fokus mengemudi.

"Maaf, Nona." Terra memang tidak mendengar dengan jelas percakapan Arion, karena ia terlalu sibuk menyetir mobil. Lalu melirik Arion yang duduk tegap dengan pandangan lurus ke depan, tanpa menunjukkan ekspresi apa pun.

"Sepertinya dia robot. Astaga, bagaimana bisa Nona Muda mendapatkan bodyguard kaku seperti dia?" Terra bermonolog di dalam hati sembari melirik Arion.

"Sepertinya kalian bersekongkol! Apakah kalian tahu jika nyawaku saat ini sedang terancam! Dan kenapa sejak tadi diam saja!! Dasar Pria tua menyebalkan!" maki Luc dengan nada angkuh dan penuh emosi.

"Apakah kau tuli? Apakah kau tidak mendengar umpatanku!" teriak Luc, kembali menendang jok yang di duduki Arion.

Mobil yang di kendarai Terra telah sampai di depan lobby perusahaan kapal pesiar yang di pimpin Luc. Arion keluar dari mobil terlebih dahulu lalu membukakan pintu bagian belakang untuk Luc.

Luc keluar dari mobilnya dengan perasaan kesal bercampur emosi, kedua matanya menatap benci pada Arion yang berdiri tak jauh darinya.

"Aku sangat membencimu pria tua!" umpat Luc seraya menginjak kaki Arion yang di balut dengan sepatu pantofel untuk melampiaskan rasa kesalnya, tapi bukannya puas melainkan bertambah sangat kesal, pasalnya Arion sama sekali tidak menunjukkan rasa sakit karena ia menginjak kaki pria itu dengan hak tinggi yang ia kenakan.

"Apakah dia mati rasa? Kenapa aku sangat kesal dan benci sekali dengan pria tua itu!" Luc berkata di dalam hati sambil berjalan memasuki perusahannya, diikuti Arion dari belakang.

Beberapa karyawan menyapa dengan hormat saat berpapasan dengan pemimpin perusahaan tersebut. Tapi kali ini ada yang berbeda, boss mereka masuk perusahaan tidak sendirian, ada seorang pria tampan dan gagah yang mengikuti wanita angkuh itu.

Siapakah pria tampan itu? Apakah calon suami Luc?

Ah, tidak mungkin! Karena selama ini boss mereka terkenal paling anti pria.

Luc menghentikan langkahnya dengan gaya elegant dan sangat angkuh lalu menatap para karyawannya yang berada di lobby tersebut.

"Kenapa kalian saling berbisik?!" tanya Luc dengan nada suara mengerikan, menatap satu persatu karyawannya dengan lekat dan tajam.

Tidak ada yang bersuara, mereka semua menundukkan kepala, tidak berani mengangkat kepala jika berhadapan dengan boss-nya ini.  Bisa-Bisa mereka kehilangan pekerjaan jika berani menjawab ucapannya.

Arion membuang nafas kasar, sepertinya ia harus menebalkan kesabarannya untuk menghadapi wanita sombong dan arogant itu.

"Dia sangat kekanakan!" Arion berkata di dalam hati, seraya memperhatikan Luc dari jarak 2 meter lebih.

"Kenapa kalian diam saja? Apakah kalian tidak mempunyai mulut hingga tidak bisa menjawab pertanyaanku!" amuk Luc dengan nada penuh emosi.

"Maaf, Nona, kami hanya ..." salah satu karyawan wanita mengangkat salah satu tangan dengan kepala yang masin tertunduk, tapi belum selesai menyelesaikan ucapannya, ia di buat spot jantung mendengar ucapan boss-nya yang begitu mematikan.

"Kau di pecat! Silahkan bereskan ruang kerjamu dan mengambil pesangonmu!" Luc menatap wanita itu dengan tajam.

"Ini pelajaran untuk kalian semua! Kalian bekerja di sini di bayar dengan sangat mahal! Jadi aku tidak membutuhkan karyawan yang suka bergosip!" lanjut Luc seraya melanjutkan langkah kakinya dan diikuti oleh Arion.

Arion menekan tombol lift yang berada di sisi kiri pintu lift.

"Maju!" titah Luc pada Arion yang sejak tadi menjaga jarak darinya.

"Maaf!" tolak Arion dengan tegas.

Luc berdecak kesal, lalu menggeser posisinya, seraya menatap kesal pada Arion. "Apakah aku begitu menjijikkan hingga kau menjaga jarak sejauh itu denganku?!" Luc benar-benar tidak habis pikir dengan pria tua ini. Apakah ia seperti Virus Corona yang mempunyai slogan 'jaga jarak 2 meter ya'.

Cih! Apa-apaan ini! geram Luc di dalam hati.

"Maaf!" Lagi-Lagi Arion memberikan jawaban yang sama, datar dan dingin sembari menatap ke arah pintu lift yang sudah terbuka.

"Hei! Aku mengajakmu berbicara, bukan pintu lift itu!" Luc mengerluarkan protes dengan tegas pasalnya Arion tidak pernah menatapnya.

Ini gila! Baru pertama kali ini ada pria begitu cuek dan tak peduli dengan kecantikannya.

"Maaf, tapi aku tidak tertarik menatap Anda!" jawaban Arion membuat Luc terkejut bukan kepalang. Bahkan wanita itu sampai menganga lebar dan menatap tak percaya pada Arion.

"Wah!!" Luc merasa harga dirinya diinjak-injak oleh bodyguard-nya sendiri. Dia tidak bisa menerima penghinaan ini.

"Anda ingin masuk ke lift atau tidak?!" tanya Arion datar seraya mempersilahkan Luc masuk ke dalam lift yang sejak tadi sudah siap.

Luc menghentakkan kedua kakinya dengan kesal, seraya menatap sengit pada Arion, lalu memasuki lift tersebut diikuti bodyguard-nya.

"Mulai sekarang kau harus menatap wajahku jika aku sedang berbicara denganmu! Paham!" perintah Luc pada Arion dengan suara tegas dan terkesan memaksa.

"Maaf, hal itu tidak bisa aku lakukan!" jawaban Arion lagi-lagi membuat Luc merasakan emosi yang luar biasa.

"Apakah kau  tidak bisa patuh padaku, hah?!" bentak Luc emosi.

"Kenapa? Apakah Anda tertarik dengan pria tua sepertiku? Hingga memohon seperti ini?" Arion berkata dengan tenang, tapi kalimat yang ia lontarkan mengandung cibiran dan bon cabe level 100 yang membuat kepala Luc langsung mengepul, keluar asap tebal.

Luc mengepalkan kedua tangannya dengan erat, rasanya dia ingin menampar pria tua yang berdiri dibelakangnya ini.

Tapi, hal itu ia tahan karena ia masih mempunyai akal sehat  terlebih lagi saat ini ia berada di lingkungan perusahaan.

"Sepertinya kau terlalu percaya diri!" desis Luc kesal luar biasa.

Arion tidak membalas perkataan Luc. Malah pria tersebut terkesan cuek, dan tidak peduli dengan nona muda ini.

Pintu lift kembali terbuka saat sampai di lantai paling atas gedung pencakar langit itu. Arion mempersilahkan Luc keluar lebih dulu.

"Rasanya aku ingin mengutuknya menjadi batu!" umpat Luc di dalam hati sambil berjalan menuju ruangannya.

Para jajaran direksi menyambutnya dengan ramah dan sopan. Seperti karyawan yang ada di lobby, para jajaran direksi yang berada di sana bertanya-tanya saat melihat Arion. Tapi mereka tidak ada yang berani berkomentar, karena takut di pecat.

"Dia bodyguard-ku! Kalian harus bersikap baik kepadanya!" tegas Luc seolah mengetahui isi pikiran mereka.

"Baik, Nona," ucap mereka serempak seraya membungkukkan setangah badan.

Luc sudah memasuki ruangan, tak berselang lama sang asisten menyusul ke dalam sana. Sedangkan Arion berdiri tegap di depan pintu ruangan Luc sembari memperhatikan sekitarnya.

"Anda mau kopi atau teh?" tawar salah satu direktur pemarasan yang kagum menatap Arion.

"Tidak, terima kasih!" jawab Arion dengan tegas.

"Wah, kau sangat totalitas sekali ya. Baiklah, aku tidak akan menganggumu," ucap wanita yang berusia 40 tahun itu sambil berjalan menjauhi Arion menuju pantry kantor.

Arion terlihat tetap tenang dan tegas, pada saat sedang memperhatikan sekitarnya, ia merasakan ponselnya bergetar panjang bertanda kalau ada panggilan masuk.

Arion menduga kalau panggilan tersebut dari istrinya, akan tetapi ia tidak bisa mengangkat telepon jika sedang bertugas.

"Aku akan menghubunginya nanti malam." Arion berkata di dalam hati sembari menahan rasa gejolak di dalam dada. Masalah rumah tangganya semakin rumit dan membuatnya pusing kepala.

***

Like-nya jangan lupa ya bestie😘

Terpopuler

Comments

Sintapriyanti Andini

Sintapriyanti Andini

klo luc ini hrsya klo dri critaya usia 30thn ga sperti itu sifatya..aplgi dia pmbisnis yg wawasanya dah pasti luas krn sering ktmu byk org2 hebat..ko bcraya kya org ga skolah n ga pya etika...klo misal arion dsruh jgain anak org kya yg barbar usia muda misal 17 18thn sukaya kumpul2 hura2 balapan liar ke club abisin uang org tuaya..itu bru bsa nymbung dgn sifat yg bgtu.

2024-05-15

0

martina melati

martina melati

hahaha... msh pake masker y

2024-04-23

0

Femmy Femmy

Femmy Femmy

saya emosi baca ini cerita luc dia wanita sombong yang tidak menghargai manusia bersyukur kamu ada yang jaga..sombong sekali g mau pkai bodyguard sedangkan nyawa saja terancam😠

2024-04-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13. Big No!
14 Bab 14. Mulai bergetar
15 Bab 15
16 Bab 16. Obat Misterius
17 Bab 17
18 Bab 18. That Crazy!
19 Bab 19. Shut up!
20 Bab 20. Rencana Arion
21 Bab 21. Benjol
22 Bab 22. So disgusting!
23 Bab 23. Rencana Berhasil
24 Bab 24. Kembali seperti semula
25 Bab 25. Sebuah Rahasia Kecil
26 Bab 26. Tidak Ada Penawar
27 Bab 27. Bantuan Luc
28 Bab 28. Sulit Percaya
29 Bab 29. Bersama
30 Bab 30. Menyesal
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33. Menegangkan!
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48. Aku Milikmu!
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63. Benih siapa?
64 Bab 64. Seperti Tombak
65 Bab 65. Menyembunyikan Fakta
66 Bab 66. Pertemuan tak terduga
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71. Miss Me?
72 Bab 72. Ancaman Dom!
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Karya Baru Emak Otor (STUCK WITH A MR. XANDER)
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95. Setengah lusin
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102. TAMAT
104 Karya Baru Emak (It's Okay If You Forget Me)
105 KARYA BARU EMAK (PERFECT HONEYMOON)
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13. Big No!
14
Bab 14. Mulai bergetar
15
Bab 15
16
Bab 16. Obat Misterius
17
Bab 17
18
Bab 18. That Crazy!
19
Bab 19. Shut up!
20
Bab 20. Rencana Arion
21
Bab 21. Benjol
22
Bab 22. So disgusting!
23
Bab 23. Rencana Berhasil
24
Bab 24. Kembali seperti semula
25
Bab 25. Sebuah Rahasia Kecil
26
Bab 26. Tidak Ada Penawar
27
Bab 27. Bantuan Luc
28
Bab 28. Sulit Percaya
29
Bab 29. Bersama
30
Bab 30. Menyesal
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33. Menegangkan!
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48. Aku Milikmu!
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63. Benih siapa?
64
Bab 64. Seperti Tombak
65
Bab 65. Menyembunyikan Fakta
66
Bab 66. Pertemuan tak terduga
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71. Miss Me?
72
Bab 72. Ancaman Dom!
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Karya Baru Emak Otor (STUCK WITH A MR. XANDER)
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95. Setengah lusin
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102. TAMAT
104
Karya Baru Emak (It's Okay If You Forget Me)
105
KARYA BARU EMAK (PERFECT HONEYMOON)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!