Bab 14 Melon kembar

setelah memeriksa keadaan Rery , perawat ingin melepaskan selang infus dari tangan Rery

" eh ,kamu mau apa? " tanya Rery kepada perawat itu yang hendak memegang tangan nya

" maf tuan ,saya mau melepas infus yang ada di tangan anda" jawab perawat itu

" tidak , saya tidak mau anda menyentuh tangan saya" tegas Rery yang menolak untuk di sentuh oleh perawat itu

' sok tidak mau di sentuh , padahal yang memasangkan infus nya kan aku' gumam perawat itu dalam hati

' ini gimana ceritanya dia tiba tiba tidak mau di sentuh oleh perawat ini , tarus bagai mana cara melepas infus nya kalau begini' batin citra yang bingung dengan Rery

" tapi bagai mana saya bisa melepaskan infus nya tuan , kalau saya tidak boleh menyentuh anda ?" tanya perawat itu bingung

" pokok nya saya tidak mau ,ya tidak mau, jangan paksa saya dong " ucap Rery kesal

Perawat itu menghela nafas nya dengan kasar , lalu ia berbalik melihat ke arah citra

" nona boleh saya minta tolong pada anda?" tanya perawat itu kepada citra

" tentu" jawab citra

 perawat itu mendekat ke arah citra

" tolong bantu bujuk pacar anda , agar mau di lepas infus nya " bisik perawat itu kepada citra

" pacar? ,dia bukan pacar saya " jawab citra terkejut saat perawat itu mengatakan kalau peria yang duduk di atas ranjang itu pacar nya

' gila aja, tau nama nya aja gak , gimana mau pacar ' gumam citra dalam hati

" terserah lah mau pacar atau bukan , yang penting sekarang tolong bantu saya membujuk nya , agar pekerjaan saya cepat selelsai " ucap perawat itu dengan memohon

"baik lah" jawab citra dengan malas

 citra mulai mendekati ke arah Rery di ikuti oleh perawat tadi

" hem , mas" panggil citra

' duh kok panggil dia mas sih , dia bukan kaya mas mas, bodo ah sudah terlanjur' batin citra yang kesal sendiri karen kata mas keluar begitu saja dari bibir nya

'what dia manggil aku mas' batin Rery terkejut saat citra memanggil nya dengan sebutan mas

' ini baru sakit pembawa berkah nama nya' gumam Rery lagi merasa sangat senang

" hem" jawab Rery yang berusaha memasang wajah dingin nya, padahal dalam hati berteriak gembira

" mas kenapa gak mau di sentuh sama perawat nya , kan perawat nya gak ngapa ngapain mas , dia cuma mau melepas infus nya aja" kata citra berusaha bicara selembut mungkin

Rery langsung berseringai licik saat mendengar citra sedang berusah membujuk nya

" sebenar nya aku takut jarum suntik" jawab Rery berbohong, sebenar nya Fery ingin tertawa saat mengatakan dirinya takut jarum suntik, mana ada seorang bos mafia yang sangat terkenal dengan kekejaman nya bisa takut jarum suntik

" saya tidak akan menyuntik anda tuan , saya hanya ingin melepaskan infus nya aja" jelas perawat itu

" tapi tetap saja kan kamu mau mencabut jarum yang ada di tangan ku ini " ujar Rery dengan nada ketus

  citra dan perawat itu menghembuskan nafas nya dengan kasar , mereka merasa kesal dengan Rery , citra langsung mendekat lagi ke arah Rery , dengan gerakan cepat citra langsung menarik kepala Rery kedalam dekapan nya , terus citra memberi isyarat kepada perawat itu untuk melepaskan infus yang ada di tangan Rery , perawat itu pun paham dan langsung menjalankan tugas nya dengan cepat

 Rery sangat terkejut dengan tindakan citra yang tiba tiba , seketika ia terdiam seribu bahasa saat kepalanya di dekap di dada citra , Rery dapat merasakan dua benda kenyal yang menempel di wajah nya meski terhalang oleh baju citra

 setelah perawat itu telah menyelesaikan tugas nya citra langsung melepaskan kembali kepala Rery

" terimakasih nona " ucap perawat itu yang langsung meningggalkan ruangan rawat Rery

" mas apa mas bisa menghubungi anak buah mu , atau orang tua mu untuk menjemput mu di sini?" tanya citra kepad Rery saat perawat itu telah pergi

Rery yang masih bengong tak menjawab pertanyaan citra , Rery masih terkejut dengan apa yang ia rasakan tadi

" hey mas " citra menyenggol legan Rery agar pria itu tersadar dari lamunan nya

" melon kembar" ucap Rery tanpa sadar

' duh, malah keceplosan , gimana ni? ' gumam Rery dalam hati merutuki kebodohan nya

" melon kembar?" tanya citra bingung

" ah itu , maksud aku , au ingin buah melon yang kembar, maksud nya yang serupa, ya itu maksud ku" jawab Rery dengan cepat mencari alasan yang logis

' selamet selamat ' batin Rery saat dapat jawab yang tepat dan masuk di akal

" oh gitu , ya sudah nanti suru anak buah mu , membelikan nya, sekarang kamu segera hubungi mereka untuk menjemput mu di sini"

" tapi aku tidak tau di mana ponsel ku" jawab Rery yang memang tidak tau di mana ponsel nya berada

" apa kamu menghafal no orang terdekat mu ?" tanya citra

Rery mengelengkan kepalanya pertanda ia tidak hafal , padahal Rery sangat hafal no jon karena setiap ada apa apa no jon lah yang selalu ia hubungi

" terus malam ini kamu mau pulang kemana ?" tanya citra

" aku ikut kamu aja ya " pinta Rery dengan tatapan memohon

Citra nampak terdiam sambil melihat ke arah Rery dengan rasa kasihan dan tak tega

" baik lah ,tapi untuk malam ini saja , besok pagi aku akan mengantar kan mu pulang" kata citra menyetujui Rery untuk ikut ke rumah bi mira

" terimakasih" ucap Rery

" ya , ya sudah kamu tunggu di sini , aku akan membayar Administrasi nya terlebih dahulu" ujar citra yang hendak keluar dari rungan Rery, namun langkah nya terhenti saat mengingat sesuatu lalu berbalik menghadap ke arah Rery lagi

" aku menggunakan kartu Black card milik mu untuk membayar Administrasi nya" ujar citra

" ya , guna kan lah kartu itu sesuka mu" jawab Rery

Citra tak menjawab , ia langsung bergegas keluar dari ruangan rawat Rery menuju ke tempat Administrasi untuk melunasi biaya perawatan Rery

setelah semua nya selelsai citra kembali lagi ke ruang rawat Rery, ternyata pria itu sudah turun dari ranjang pasien dan tengah berdiri melihat ke arah jendela

" mas, ayo kita pulang" kata citra yang berjalan menghampiri Rery

" apa semua nya sudah selesai?" tanya Rery yang saat ini tengah menghadap ke arah citra

" sudah " jawab citra singkat

" ya sudah kalau begitu ayo bantu aku " ujar Rery yang ingin mencari kesempatan agar bisa lebih dekat degan citra

" bantu apa?" tanya citra bingung

" ya bantu aku berjalan lah , emang nya kamu gak liat apa aku masih terlihat lemas seperti ini, kalau aku jatuh dan pingsan lagi bagai mana?" ucap Rery dengan akal bulus nya

' terlihat lemas dari mana nya , orang dia terlihat sangat sehat bugar seperti itu ' batin citra

" cepat bantu aku , kata nya mau langsung pulang" ucap Rery

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

awesome moment

awesome moment

mmmmmmmoooooooddddddduuuuuuuuussssssss

2024-11-15

2

Sari Maya

Sari Maya

yaelahhh MODUS pak Bozz😆

2024-09-10

0

𝐀⃝🥀Angel❤️⃟Wᵃf

𝐀⃝🥀Angel❤️⃟Wᵃf

dasar cwo ada ada tingkah nya 😄😄😄

2024-09-07

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertengkaran
2 Bab 2 Penghianatan
3 Bab 3 Di jebak
4 Bab 4 Anniversary yang menyakitkan
5 Bab 5 Diusir dari rumah sendiri
6 Bab 6 Tidur di emperan toko
7 Bab 7 Memulai hidup baru
8 Bab 8 pertemuan pertama
9 Bab 9 gosip
10 Bab 10 Di pecat
11 Bab 11 Rery Geffrey Benson
12 Bab 12 Pertemuan ke dua
13 Bab 13 Sadar
14 Bab 14 Melon kembar
15 Bab15 Pulang kerumah bu mira
16 Bab 16 Di gerebek
17 Bab 17 persiapan pernikahan dadakan
18 Bab 18 onta tua
19 Bab 19 SAH
20 Bab 20 pawang nya
21 Bab 21 Kedatangan mertua
22 Bab 22 Kedatangan mertua 2
23 Bab 23 Pindah ke apartemen
24 Bab 24 makan malam berdua
25 Bab 25 Tidur bersama
26 Bab 26 Rumah baru
27 Bab 27 Kenyataan yang mengejutkan
28 Bab 28 Berlatih bela diri
29 Bab 29 pertemuan
30 Bab 30 kerja sama
31 Bab 31 menyusun rencana
32 Bab 32 menyerang
33 Bab 33 selangkah lebih dekat
34 Bab 34 keratangan mertua
35 Bab 35 kejahilan citra
36 Bab 36 Mall
37 Bab 37 berkunjung kerumah bu mira
38 Bab 38 Datang kepesta
39 Bab 39 pesta
40 Bab 40 pesta 2
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 Pertengkaran
2
Bab 2 Penghianatan
3
Bab 3 Di jebak
4
Bab 4 Anniversary yang menyakitkan
5
Bab 5 Diusir dari rumah sendiri
6
Bab 6 Tidur di emperan toko
7
Bab 7 Memulai hidup baru
8
Bab 8 pertemuan pertama
9
Bab 9 gosip
10
Bab 10 Di pecat
11
Bab 11 Rery Geffrey Benson
12
Bab 12 Pertemuan ke dua
13
Bab 13 Sadar
14
Bab 14 Melon kembar
15
Bab15 Pulang kerumah bu mira
16
Bab 16 Di gerebek
17
Bab 17 persiapan pernikahan dadakan
18
Bab 18 onta tua
19
Bab 19 SAH
20
Bab 20 pawang nya
21
Bab 21 Kedatangan mertua
22
Bab 22 Kedatangan mertua 2
23
Bab 23 Pindah ke apartemen
24
Bab 24 makan malam berdua
25
Bab 25 Tidur bersama
26
Bab 26 Rumah baru
27
Bab 27 Kenyataan yang mengejutkan
28
Bab 28 Berlatih bela diri
29
Bab 29 pertemuan
30
Bab 30 kerja sama
31
Bab 31 menyusun rencana
32
Bab 32 menyerang
33
Bab 33 selangkah lebih dekat
34
Bab 34 keratangan mertua
35
Bab 35 kejahilan citra
36
Bab 36 Mall
37
Bab 37 berkunjung kerumah bu mira
38
Bab 38 Datang kepesta
39
Bab 39 pesta
40
Bab 40 pesta 2
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!