Ch 20

Seemed melihat edward dan vector lalu mengatakan "Kami akan pergi dulu, jika adik ipar membutuhkan sesuatu kamu dapat menghubungi ku" setelah mengatakan itu mereka meninggalkan Royal vila.

"Sepertinya Lucas sangat serius kali ini" Vector berkata.

"Dia menyuruh daniel dan yang lainnya untuk melindungi adik ipar." Kata Seemed.

"Ya selama dia bisa melupakan orang itu" Edward mengatakan dengan penuh makna.

Setelah edward selesai berbicara mata seemed dan vector berubah dingin.

"Kenapa kau masih menyebut jalang itu?" Vector mengutuk.

"Dia tidak layak bersama lucas " Seemed berkata dingin

"Aku hanya mengatakannya." Edward menggulung bibirnya.

"Di masa depan, jangan pernah sebut dia di depan Lucas anggap saja dia telah mati" Vector berkata dengan dingin.

Seemed dan edward mengangguk

Edward tiba-tiba mendesah lagi

"Apa lagi yang terjadi pada mu" Seemed bertanya.

" Tidak" Edward berkata

"Apa itu katakan lah" Vector mendesak

"Jangan bilang kau akan memanggil istri lucas adik ipar ketika kau melihatnya di masa depan? Aku merasa canggung. Kami jauh lebih tua dari Lucas dan Istrinya" Edward berkata.

"Lalu apa yang bisa kita lakukan? Karena Lucas telah memutuskan, kita harus memperlakukannya dengan cara yang sama saat kita memperlakukan Lucas" Seemed berkata.

"By the way, Aku tidak membawa mobil ku, Jadi seemed kamu harus mengantarku pulang" Vector berkata tanpa basa-basi.

"Aku juga tidak mengemudi." Ucap Edward

Mereka berdua langsung masuk ke mobil seemed tanpa menunggu persetujuan nya.

"Kalian pergi dan naik taksi lah." Kata Seemed

Namun mereka berdua hanya duduk di sana dengan mata tertutup.

Seemed melihat mereka berdua dan sedikit mengeluh, Pada akhirnya dia tetap mengemudi.

...****************...

Di sisi lain

Ketika Celine mengetahui bahwa Cecil telah di bawa pergi, dia tampak menggila dan menghancurkan barang-barang yang ada di ruangan tersebut.

Ketika Bernita datang, dia melihat kekacauan di mana-mana.

"Sayang kau jangan terlalu memikirkan nya, kau sedang hamil" Bernita berusaha menghibur Celine.

Celine mendengar itu dan segera menenangkan diri. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh perutnya.

"Mom, Cecil sebenarnya diselamatkan oleh seseorang." Celine berkata dengan tidak rela.

"Jangan khawatir, aku sudah tahu " kata bernita.

"Mom, apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Jika cecil tidak tewas, aku akan tertekan, dan aku takut bahwa Ethan akan meninggalkan ku suatu hari "Celine berkata dengan cemas.

Celine sangat mencintai Ethan, bukan karena dia adalah pacar cecil, namun dia benar-benar menyukainya.

"Apa yang kau takutkan? Kamu masih memiliki anak dalam perut mu." Bernita berkata dengan percaya diri.

"Ya, aku masih punya anak." Celine berkata sambil tersenyum.

"Aku sudah mendiskusikannya dengan ayahmu dan keluarga Bernard, pertunangan akan bulan depan" Bernita berkata sambil tersenyum

"Sungguh?" Celine berkata dengan gembira

"Kurang dari seminggu lagi." Bernita berkata.

Celine menundukkan kepalanya dan melihat perutnya. Dia tahu bahwa dia bisa mengandalkan anaknya di masa depan.

"Bagaimana perusahaan sekarang? Siapa orang yang menyelamatkan Cecil? Di mana Cecil sekarang? Celine bertanya dengan cemas.

Ketika Celine memikirkan penampilan boss huang yang menyedihkan, dia tidak bisa menahan rasa takut.

"Perusahaan masih baik-baik saja sekarang, meskipun perusahaan tidak memiliki dukungan boss huang, perusahaan masih berjalan"Kata bernita.

"Itu bagus" kata Celine.

"Tidak masalah bahkan jika cecil di selamatkan, dia tidak mungkin tidak kehilangan ke kesuciannya" Bernita berkata dengan dingin.

Bernita segera memikirkan sesuatu dan muncul senyum menyeramkan di wajahnya, Bernita sangat membenci Cecil dan ibunya.

Dulu ibunya Cecil sangat menentang keberadaan Celine, Untungnya, setelah ibu Cecil meninggal, Bernita menggunakan cara yang keji untuk membawa Celine ke dalam keluarga Rosalind.

Tidak ada yang tahu bagaimana dia memasuki keluarga Rosalind,Bahkan Cecil tidak mengetahui semua itu.

"Mom, pergi dan beristirahat lah dulu, aku ingin menelepon Ethan" Celine berkata

Setelah Bernita pergi, Celine menelepon Ethan

"Ethan" Celine berkata sambil tersenyum.

"Line ada apa" Ucap ethan dengan lembut

"Apakah kita akan benar-benar bertunangan, aku merasa sedang bermimpi" kata Celine

"Jangan berpikir terlalu banyak" Ethan berkata

"Baiklah" Celine mengangguk

"Ya, aku punya sesuatu untuk dilakukan di sini. Kau harus beristirahat lebih awal, Kamu masih memiliki bayi kecil di perut mu" Kata Ethan lembut.

"Oke, kamu juga harus beristirahat lebih awal juga." Kata Celine.

"Ya" Ethan menutup telpon

Seseorang mengetuk pintu