Episode 4

.

.

.

"Memangnya ikan mau dipancing?" tanya Aldebaran.

"Aku serius Al," ucap Aleta, sambil memanyunkan bibirnya.

"Hehe, jangan cemberut adikku yang cantik," goda Aldebaran.

Aldebaran dengan saudaranya dan keluarganya memang hangat, tapi akan berubah dingin kalau kepada orang lain.

"Mereka semakin mendekat," kata Aleta.

Aldebaran semakin melajukan mobilnya. Aleta biasa-biasa saja saat Aldebaran mengemudi dengan kecepatan tinggi. Mobil yang mengejar mereka pun juga melaju.

"Siapa mereka Al?" tanya Aleta.

"Entah, mungkin musuh saingan bisnisku," jawab Aldebaran.

"Bagaimana kalau kita tempat sepi?" tanya Aleta.

"Cis, bisa gak jangan cerewet?" tanya Aldebaran.

"Gak bisa, aku sudah terbiasa cerewet," jawab Aleta.

Dor...dor... Dua tembakan beruntun mengenai mobil mereka. Beruntung mobil mereka didesain dengan sempurna dan anti peluru.

"Mereka bawa senjata api, Al," kata Aleta.

"Hmmm," jawab Aldebaran.

"Buka atap mobil, biar aku selesaikan mereka," ucap Aleta.

"Itu terlalu beresiko dek, bagaimana kalau mereka menembak mu?" tanya Aldebaran.

"Sudah, gak apa-apa. Kita diam didalam mobil juga beresiko," jawab Aleta enteng.

Aleta mengeluarkan kelereng dan ketapel miliknya yang selalu ia bawa didalam tasnya. Dan bersiap untuk melawan musuhnya.

"Kamu ingin membunuhnya, dek?" tanya Aldebaran.

"Aku gak peduli," jawab Aleta enteng.

"Cepat buka atap mobilnya," titah Aleta.

Tidak ada pilihan lain, Aldebaran segera membuka atap mobil tersebut. Aleta dengan keren nya berdiri lalu mengarahkan ketapel ke mobil mereka.

Duarr... Satu mobil pun meledak. Hingga mobil dibelakang panik dan menabrak pembatas jalan. Aldebaran hanya menghela nafas dengan tingkah adiknya yang satu ini.

"YEEEE...." Aleta bersorak kegirangan, seolah itu adalah permainan.

Aldebaran hanya geleng-geleng kepala melihatnya. Kemudian melajukan mobilnya.

"Masih ada yang mengejar kita," ucap Aleta.

Aldebaran melihat kekaca spion ternyata masih ada 2 mobil yang mengejar.

"Gak kapok-kapoknya tuh orang," kata Aleta.

"Sekarang kita fighting, dek," kata Aldebaran.

"Asik," jawab Aleta.

"Tidak pernah berubah," gumam Aldebaran.

Ya begitulah Aleta, asal mendengar berkelahi girangnya bukan main. Bahkan dari dahulu hingga sekarang tidak pernah berubah, hobby banget kalau berkelahi. Tapi hanya berlaku bagi mereka yang mencari masalah duluan.

"Kita bawa mereka ketempat sepi," ucap Aleta.

Aldebaran melajukan mobilnya menuju tempat mereka berkelahi nantinya. Mobil dibelakang mereka juga melaju dengan kencang.

Aldebaran memutar setir mobil lalu memarkirkan mobilnya dengan gaya keren seperti di film action. Kemudian keduanya keluar dari mobil dan berdiri disisi kiri dan kanan mobil.

"Saatnya beraksi," ucap Aldebaran dan dijawab anggukan oleh Aleta. Keduanya menunggu mobil yang mengejar mereka tadi.

Dua mobil pun berhenti dengan jarak sekitar 30 meter dari mereka. Orang yang ada didalam mobil tersebut pun keluar, ada berjumlah 8 orang dengan badan lebih besar 2 kali lipat dari badan Aldebaran. Apalagi Aleta terlihat lebih kecil bila disandingkan dengan mereka.

"Bagi dua," ucap Aleta.

"Emang makanan bagi dua?" tanya Aldebaran.

"Aku serius nih," jawab Aleta.

Aleta dan Aldebaran maju, begitu juga ke 8 orang tersebut juga maju. Mereka mengeluarkan pisau yang mereka simpan disaku celana mereka masing-masing.

"Mereka pikir kita takut," kata Aleta pelan, tapi masih didengar oleh Aldebaran. Aldebaran hanya tersenyum tipis setipis tisu.

"Serang!" perintah salah satu pemimpin mereka.

Mereka pun maju serentak menyerang Aleta dan Aldebaran. 4 lawan 1, tapi mereka tidak gentar sedikitpun.

4 orang menyerang Aleta secara serentak, dengan pisau ditangan mereka. Mereka mengibaskan pisau tersebut, tapi Aleta dengan gesit menghindar sehingga serangan mereka hanya mengenai angin.

"Kita serang lagi secara bersamaan," kata salah satu dari mereka. Mereka pun kembali menyerang Aleta.

Aleta masih belum serius, hanya menghindar dan menangkis serangan lawan.

Begitu juga dengan Aldebaran, ia diserang secara bersamaan. Tapi Aldebaran masih santai-santai saja meladeni mereka. Saat pertarungan mereka terjeda. Aleta dan Aldebaran saling pandang kemudian saling mengangguk.

Aleta bersalto dan menendang kearah lawan. Aleta yang memakai sepatu kets jadi dengan mudah melakukan pergerakan. Tapak sepatu milik Aleta mendarat sempurna diwajah salah satu dari mereka. Pria itupun terpental beberapa meter kebelakang sebelum akhirnya jatuh.

"Tinggal 3 lagi, maju kalian," ucap Aleta dengan nada dingin. ia sudah mulai serius melawan mereka.

Ketiga pria itu saling pandang, kemudian menyerang secara bersamaan. Aleta dengan senang hati meladeni mereka.

Aleta menendang salah satu dari mereka, sehingga satu orang kembali terjatuh dan langsung pingsan.

Sementara Aldebaran sudah menjatuhkan 3 orang lawannya, hanya tinggal satu lagi.

"Dek, selesaikan secepatnya," kata Aldebaran. Aleta pun mengangguk.

Tanpa menunggu lama Aleta segera menyelesaikan pertarungan tersebut.

Aleta menepuk-nepuk telapak tangannya seolah sedang membersihkan debu

"Mari pulang," ajak Aldebaran.

"Mereka?" tanya Aleta.

"Biar nanti polisi yang mengurusnya," jawab Aldebaran.

Keduanya pun pergi meninggalkan tempat tersebut, dan kembali ke rumah mereka.

Akhirnya mereka pun tiba di rumah, ternyata ada Diva dan Darmendra. keduanya ingin menjenguk cucunya. Karena Aleta jarang ke mansionnya.

"Bunda!" panggil Aleta dari depan pintu.

Semua orang yang ada disitu menoleh, Aleta segera berlari kecil menghampiri mereka.

"Ada Oma dan Opa. Sudah lama sampai?" tanya Aleta.

"Oma merindukan mu, sayang. Kamu jarang sekali ke mansion," kata Diva.

Aleta segera memeluk Diva dan Darmendra secara bergantian, kemudian mencium tangan kedua Oma dan Opanya itu.

Vera dan Jordan sudah meninggal beberapa tahun lalu, jadi di mansion terasa sepi bagi mereka.

"Kamu dipaksa Abangmu untuk pulang, sayang?" tanya Cahaya.

"Gak kok Bun, Ale memang rindu sama Bunda," jawab Aleta.

"Bohong Bun, kalau tidak disuruh pulang mana mungkin ia mau pulang," Aldebaran menjawab sambil berjalan ke ruang tamu.

"Tadinya setelah selesai bekerja, memang aku ingin pulang, loh. Tapi karena kamu yang jemput ya sekalian aja," jawab Aleta membela diri.

"Ayahmu masih dikantor, kamu menginap, kan?" tanya Cahaya.

"Iya Bun, aku menginap," jawab Aleta.

Mereka pun berbincang-bincang ringan hingga tidak terasa hari sudah sore. Diva dan Darmendra pun pamit pulang.

Aleta masuk kedalam kamarnya dan langsung kekamar mandi. Aleta berdiri dibawah shower dan menyiram tubuhnya dengan air dingin. Hanya sekejap Aleta sudah selesai mandi.

Aleta menghampiri komputer miliknya, dan menghidupkan komputer tersebut. Dengan iseng dia mengetik nama seseorang. Dan terpampang lah foto orang tersebut.

"Arshaka, seorang CEO perusahaan Ars?" batin Aleta.

"Pantas saja namanya terasa tidak asing," gumam Aleta.

"Tampan," ucapnya tanpa sadar. Kemudian mematikan komputernya karena pintu kamarnya diketuk.

"Masuk, tidak dikunci," ucap Aleta.

Pintu pun terbuka dan tampak lah seorang pria yang terlihat masih gagah dan tampan meskipun sudah berumur.

"Ayah!" Aleta langsung bangun dari duduknya dan memeluk sang ayah.

"Apa kamu betah tinggal diluar sana, sehingga jarang pulang?" tanya Ram.

Cahaya tersenyum melihat kedekatan anak dan ayah itu. Aleta memang lebih dekat dengan sang ayah.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Ds Phone

Ds Phone

anak orang kaya tapi tak sombong

2025-01-04

1

sarah shen

sarah shen

sedih nya 😭

2024-07-30

5

zian al abasy

zian al abasy

crta bgno yng ak ska..trnyata pnya author pa"tam pntes bau"mafia hehe crtanya bgus" gk lebay sukses sllu thor

2024-05-20

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28.
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Promosi novel baru
97 Bonus episode 1
98 Bonus episode 2
99 Bonus episode 3
100 Bonus episode 4
101 Bonus episode 5
102 Bonus episode 6
103 Promosi novel baru
104 Promosi novel baru
105 Promosi.
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28.
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Promosi novel baru
97
Bonus episode 1
98
Bonus episode 2
99
Bonus episode 3
100
Bonus episode 4
101
Bonus episode 5
102
Bonus episode 6
103
Promosi novel baru
104
Promosi novel baru
105
Promosi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!