Perjanjian

Braakkk

Prannkkk

"Aaaaakkkhhhh..."Aditya menjambak rambutnya sendiri. Pria itu frustrasi sekarang, Entah ia bingung harus melakukan apa. Papanya sudah tau semuanya, kemungkinan sang papa memang sudah mencari tau terlebih dahulu, namun keadaan yang sibuk membuat pria paruh baya butuh waktu untuk mengatakannya. Tapi sepertinya Aditya sendiri yang pembangkang, Menikah lagi secara diam-diam.

Dan sekarang Pria itu menyesal, apalagi setelah mendengar rekaman suara pembicaraan antara Aline dan mamanya, Pria itu kecewa, sangat kecewa ..

"Mas.."Aline masuk,Wanita dua puluh lima tahun itu duduk di samping Aditya yang kini sedang frustrasi, Aline menelan salivanya, Kamar yang awalnya rapi dan bersih kini sudah tidak lagi, Bergantikan dengan kamar yang berantakan bak kapal pecah, sepertinya sang suami baru saja mengamuk.

"Ngapain kamu kesini? pergilah aku sedang ingin sendiri"Ucap Aditya datar dan dingin. Pria itu juga berucap menatap lurus ke depan dan enggan melihat ke arah Aline.

"Mas kamu tuh kenapa sih... Ak

"Kamu tanya aku kenapa,?"Aditya langsung berdiri menatap Aline dengan tajam. Kenapa wanita di depannya di ini tidak mengerti sama sekali.

"Aline, sekarang aku tanya.. Kamu yang kenapa? Kenapa kamu dengan tega menfitnah Kanaya seperti itu??

"Kamu pasti sudah tau alasannya Mas.. Aku gak suka kamu menikah sama dia! Kamu itu cuma milik aku mas.. dulu, sekarang dan juga nanti.. selamanya kamu akan tetap menjadi milikku.. aku gak mau berbagi dengan yang lain.."Ya,,bukan tanpa alasan Aline melakukan semuanya, Tentu saja karena rasa cintanya pada seorang pria bernama Aditya.

"Tapi kenapa harus dengan cara menjebak seperti itu.. kenapa harus di fitnah seperti itu..? Kamu tau gak? Kanaya itu adalah Aya! Gadis kecil yang selama ini aku rindukan...

"Owh! kamu rindu sama dia!? Tapi sayangnya kamu bodoh sebagai pria Mas.. kalau kamu memang rindu sama dia, harus nya kamu bisa ngenalin dia sewaktu pelayan itu pertama menginjakan kakinya di rumah ini..tapi kamu abai-abai saja... Dan semua itu...

"Aku rasa kita akhiri saja hubungan kita, Benar kata papa untuk apa aku mempertahankan wanita seperti dirimu.."Mata Aline melotot. Apa ia tidak salah dengar tadi..

"Apa kamu bilang Mas...? kita akhiri? enggak Aditya! aku gak mau pisah sama kamu! Setelah apa yang sudah kita lakukan selama ini dan sekarang kamu Mau kita akhiri...?" Aline menggeleng ia tidak mau pisah dari pria ini, Ia harus tetap bersatu dengan Aditya.

"Andai kamu gak ngelakuin itu ke kanaya, aku pasti mikir dua kali Aline.. Kenapa kamu menjadi wanita jahat seperti ini sih..dulu kamu tidak seperti ini..

"Aku memang dulu tidak seperti ini Mas, aku begini sejak kamu mulai menikahi wanita pelayan itu, dan aku tidak terima!!! "Aline berteriak, tak lama kemudian model tersebut mengambil ponsel miliknya, Wanita itu mengotak atik benda pipih tersebut dan menunjukkan sesuatu kepada Aditya

Mata aditya membola seperti hendak keluar dari tempatnya. Aline tengah menunjukkan Sebuah Video yang Berisikan pergulatan panas mereka, bukan hanya ada satu video saja tapi banyak dan. semua itu di tempat yang berbeda.

"Jika kamu Masih ingin kita berakhir, kamu harus siap-siap Mas, Karena aku gak akan segan-segan memposting video itu... bisa jadi gempa donk dunia...

"Apa mau kamu yang sebenarnya Aline..

"Aku mau kita melakukan perjanjian Mas... aku mau beri waktu aku enam bulan. Jika dalam waktu enam bulan aku belum hamil.. kamu bisa ceraikan aku.. tapi.. jika dalam enam bulan atau sebelum itu aku hamil.. aku mau kamu meresmikan pernikahan kita, dan diakan pesta besar-besaran.. gimana..."Aditya menatap Aline. Jauh dari dalam lubuk hatinya Ia masih mencintai wanita di depannya ini. Tapi ketika mengingat kelakuannya Aditya kecewa besar.

"Baiklah..Tapi aku juga punya perjanjian...Jika Selama enam bulan ini kamu tidak berhak melarang ku untuk mencari keberadaan Kanaya. Dan jika sebelum waktu enak bulan Kanaya di temukan.. Kamu harus siap kembali, karena aku akan membawanya kembali ke rumah ini.. Tapi...apabila waktu enam bulan tersebut Kanaya tidak ditemukan.. maka aku tidak akan mencari nya lagi.. Bagaimana? "Aline tampak diam, Pria ini memang tidak sebodoh yang dia kira. Jujur Aline bingung sekarang... Bagaimana jika sebelum enam bulan Kanaya di temukan? Dan bagaimana nanti jika dalam waktu enam bulan tersebut ia tidak hamil...? Tapi tidak! Enam bulan adalah waktu yang cukup lama bukan?

"Ok aku deal Mas...

Tuan Wira menatap Sepasang suami dan istri siri itu dengan tatapan datar khasnya. Ini sudah tiga puluh menit, Aditya dan Aline berada di dalam ruangannya pribadinya. Keduanya pun sudah mengatakan apa yang menjadi keputusan keduanya hari ini.

Namun Tuan Wira tidak memberi respon apapun. Pria paruh baya itu sejak tadi hanya diam.

"Jika dalam waktu enam bulan itu, Kanaya tidak di temukan dan istrimu belum hamil bagaimana?" Tuan Wira bersandar di kursi kebanggaannya, serta melipat kedua tangannya di dada.

Aditya dan Aline diam. Keduanya belum bisa menjawab. pikiran mereka tidak sampai kesana..

"Kenapa kalian hanya diam saja... apa kalian belum memikirkan semuanya. Jika kalian ingin melakukan sebuah perjanjian maka akupun juga ada sebuah perjanjian, dan yang pasti tanpa persetujuan dari kalian..

"Sekarang aku tanya sekali lagi, Bagaimana jika dalam waktu enam bulan tersebut Kanaya tidak di temukan dan istrimu ini belum hamil? Apa yang akan kau lakukan Aditya...? "Aditya menarik nafas..

"Aku akan tetap menceraikan Aline pa..."Tuan Wira menghela nafas panjang, Jujur ia bingung dengan jalan pikiran putranya ini.

"Lalu setelah kau bercerai dengannya..kau akan menikah lagi begitu? Mudah sekali kau permainkan pernikahan Aditya!! Setelah kau ceraikan Kanaya, Kau akan menceraikan nya juga! Pernikahan bukanlah mainan Adi.. Dan papa tida setuju dengan keputusan mu itu..." Ya,Tuan Wira memang tidak setuju sang putra menikah dengan Wanita seperti Aline. Tapi ia tidak mau jika putranya menjadi seorang pengecut. Keduanya sudah menikah, Sebagai orang tua Wira harus bijak. Yaitu dengan cara mempertahankan Pernikahan keduanya. Andai Aditya dan Aline hanya berhubungan biasa Tuan Wira masih bisa memisahkan keduanya, tapi mereka sudah menikah. Dan Aline telah memberi penjelasan sebelumnya, jika ia dan Aditya sering melakukan hubungan suami istri sebelum keduanya menikah.

Jika Aditya pergi meninggalkan Aline, Tentu saja putranya yang akan di Cap pria tidak tanggung jawab. Dan Tuan Wira tidak mau itu terjadi..

"Papa restui hubungan kalian, Tapi.. Papa punya syarat. Jika suatu saat papa Menemukan Cucu pertama papa, yang tak lain adalah anak dari Kabaya. Entah itu kapan, Hak waris akan tetap jatuh padanya.. Dan kalian tidak dapat merubah keputusan papa yang satu ini.."Tuan Wira bangkit dan pergi dari ruangan tersebut meninggalkan Aditya dan Aline yang tampak masih berpikir dengan keputusan pria paruh baya tersebut.