Para tetua keluarga Moza sudah berkumpul untuk membahas tentan masalah yang dibuat oleh Lucas. Mereka semua memang kecewa dengan apa yang terjadi kepada Lucas, tetapi mereka juga tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Lucas, karena mendengar dari pengakuannya, jika pria itu tidak sadar dan sepertinya berada di bawah pengaruh obat perangsang.
"Tidak ada cara lain, selain menikahkan Lucas dengan Nia," ujar Papi Leo.
"Ya, memang tidak ada cara lain. Tapi, setidaknya kita harus mencari tahu siapa yang sudah merencankan hal ini semua," sahut Papi Vano.
"Maksudnya? Apa kamu mencurigai Pak Devan?" tanya Papa Arka kepada Papi Vano.
"Tidak. Aku tidak mencurigai atau menuduh Pak Devan. Hanya saja, kenapa Lucas bisa menjadi target kejahilan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab? Apa Lucas memiliki musuh?" Papi Vano menerangkan apa maksud dari perkataannya.
"Kalau soal musuh, pasti ada. Tapi siapa? Menurut daftar tamu yang datang, sepertinya tidak ada yang bermasalah dengan Lucas," jawab Papi Leo yang sudah mengecek daftar tamu yang pergi ke acara yang berlangsung di kapal pesiar.
"Bisa saja dari tamu yang lain? Di luar dari tamu undangan?" cetus Daddy Bara.
"Iya, Mas benar. Bisa saja itu terjadi. Tapi siapa?" Papa Arka pun menyuruh sekretarisnya untuk mencari daftar nama-nama penumpang kapal pesiar.
"Bagaimana dengan Lucas? Apa dia setuju untuk menikahi Nia?" tanya Papi Vano.
"Mau tidak mau, mereka tetap harus menikah," sahut Papi Leo yang tidak bisa membayangkan perlakuan putranya itu.
*
Papi Vano, Papi Leo, Daddy Bara, Papa Arka, Papi Gilang, Fatih, Zein, Veer, Lana, dan juga Lucas sudah berada di ruang keluarga, di mana mereka akan membahas tentang musibah yang sedang menimpa Lucas saat ini.
"Sorry ya, gue lama datangnya," ujar Papa Fadil yang baru saja tiba dengan membawa beberapa lembar kertas yang langsung dia bagikan kepada semua orang. "Tadi macet di jalan." Papa Fadil pun mendudukkan bokongnya di sofa. "Lalu, untuk apa daftar-daftar nama penumpang yang ada di kapal pesiar?" tanya Papa Fadil.
Sebenarnya tugas untuk mencari daftar nama-nama tamu di kapal pesiar adalah tugas dari sekretaris Papa Arka, akan tetapi berhubung link untuk mendapat siapa saja tamu dari kapal pesiar tersebut tidak di miliki oleh sekretarisnya Papa Arka, jadi pria itu pun meminta tolong kepada Papa Fadil. Tidak butuh waktu lama, daftar nama-nama tamu kapal pesiar pun langsung di kirim ke email Papa Fadil.
Tidak ada yang menjawab pertanyaan Papa Fadil, karena semua orang sedang sibuk melihat daftar nama tamu yang ada di kapal pesiar.
"Stella?" gumam Zein. "Apa ini Stella mantan lo, Luc?" tanya Zien memastikan.
Lucas terdiam, di tambah lagi saat ini semua mata sudah tertuju kepadanya.
"Apa benar, Luc? Apa wanita itu ada di sana?" tanya Papi Leo memastikan.
Fatih yang sudah tahu jika ada Stella di kapal pesiar pun terlihat santai. Dia memperhatikan wajah sahabatnya itu yang terlihat jika sedang menyembunyikan sesuatu.
"Jangan bilang kalau lo ketemu sama dia, Luc?" tebak Fatih yang mana membuat Lucas mengangkat kepalanya.
Fatih langsung tersenyum miring, di saat tebakannya itu ternyata benar.
"Apa dia minta balikan dengan lo, Luc? Setelah dia tahu siapa lo sebenarnya?" kali ini Lana yang menebaknya.
"Jangan bilang kalau itu juga benar?" sahut Zein.
"Lucas, kenapa kamu diam? Apa benar yang di katakan oleh mereka?" tanya Papi Leo memastikan
Lucas menghela napasnya pelan dan panjang. "Iya, Pi. Lucas bertemu dengan Stella."
Jawaban Lucas pun membuat Papi Leo merasa bersalah. Andai saja Papi Leo tidak memaksa Lucas untuk pergi menggantikannya, mungkin hal ini tidak akan pernah terjadi.
"Jadi, Stella yang sudah menjebak kamu?" tuduh Papi Leo.
"Tidak, Pi, bukan Stella," jawab Lucas cepat, yang mana membuat semua orang yang ada di sana mengernyitkan keningnya.
"Luc, jangan bilang kalau lo masih percaya dengan dia?" tanya Veer yang merasa iba dengan cinta sepupunya itu.
"Apa kamu sengaja membela dia, Luc? Karena kamu masih mencintainya?" tebak Papi Leo.
"Tidak, Pi. Tidak. Ini tidak ada hubungannya dengan perasaan Lucas," bantahnya. "Lucas di sini bukan ingin membela Stella, tapi apa yang terjadi kepada Lucas tidak ada hubungannya dengan Stella. Tidak ada, Pi."
"Bagaimana kamu bisa sebegitu yakin, Luc? Bisa saja dia kembali berbohong?" tuduh Zein.
Lucas menghela napasnya secara kasar. "Karena saat aku bertemu dengan Stella, dia sedang dalam keadaan di bawah pengaruh alkohol. Dia mabuk berat, jadi tidak mungkin jika dia yang melakukannya," jelas Lucas dan kembali menghela napasnya panjang.
"Jika bukan Stella, lalu siapa yang sedang bermain-main dengan keluarga Moza?" geram Papi Leo.
"Pi, Papi tenang aja. Kami akan mencari tahu siapa dalang dari musibah ini," ujar Fatih dengan penuh keyakinan.
"Iya, Pi. Kami akan bersatu dan mencari tahu siapa pelakunya."
*
Lana sudah menghubungi Martin, meminta bantuan pria itu untuk mengambil hasil dari rekaman cctv yang ada di kapal pesiar. Bukannya Lana tidak bisa mengambil rekaman tersebut, tapi pihak dari kapal pesiar itu sendiri tidak mau memberikan rekaman cctv, demi menjaga privasi tamu-tamunya. Sepertinya sudah ada orang lain yang membayar pihak kapal pesiar untuk tidak memberikan hasil dari cctv di setiap kapal. Bukan hanya Lana saja yang meminta, akan tetapi Papa Fadil pun sudah mencoba untuk meminta hasil cctv di setiap kapal, akan tetapi tetap saja mendapatkan penolakan.
Untuk itulah, Lana meminta bantuan Martin, yang mana masih banyak orang yang tidak tahu, jika Martin adalah abangnya dan juga bagian dari keluarga Moza.
Benar saja dugaan Papa Fadil, jika pihak kapal pesiar memang sudah di bayar dan di larang untuk memberikan hasil rekaman cctv kepada keluarga Moza. Buktinya, saat Martin yang meminta, mereka langsung memberikan hasil rekaman yang ada di setiap cctv yang terpasang.
"Bagaimana? Apa ada yang mencurigakan?" tanya Lucas kepada para sahabatnya dan juga beberapa ahli pembaca hasil dari cctv.
"Belum ada," awal Lana tanpa menoleh.
"Tunggu, sepertinya bagian ini ada yang terpotong," ujar salah satu ahli pembaca hasil cctv.
Lucas, Lana, dan yang lainnya pun langsung melihat hasil rekaman cctv yang terlihat mencurigakan.
"Bagian ini, Pak. Bagian ini sedikit menjanggal. Sepertinya pada bagian ini telah di sunting," tebaknya dengan penuh keyakinan, jika tebakannya itu benar.
Martin yang kebetulan juga berada di sana langsung menghubungi seseorang, berbicara dalam bahasa inggris dan terdengar sebuah ancaman yang diucapkan oleh pria itu.
"He will send the actually CCTV results," ujar Martin kepada semuanya.
"Baiklah, selagi menunggu cctv yang lain, sebaiknya kita fokus pada bagian yang lainnya saja dulu. Jika terdapat kejanggalan, tolong langsung melaporkan," titah Lana yang diangguki oleh para ahli pembaca hasil cctv.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Anik Trisubekti
semakin seru 👍👍👍
2023-12-13
1