Selesai makan dian menyuruh ku untuk segera tidur di ranjang nya.
Karena aku juga sudah merasa sangat lelah, aku pun akhir nya tertidur juga.
Aku bermimpi melihat mobil yang sedang di utak atik oleh seseorang, lalu tak lama setelah itu aku lihat ayu akan berangkat ke kampus nya dengan menaiki mobil itu.
Dan saat di jalan ayu terlihat di kejar kejar seseorang yang membuat ayu akhir nya ngebut membawa mobil nya, tapi saat akan mengerem ternyata rem mobil nya blong. Hal tersebut membuat ayu menabrak pohon dan mobil nya terbalik lalu terbakar.
" Aaaarrrrrhhhhhhh..." aku berteriak setelah itu, masih terbayang dengan jelas bagaimana ayu mengerang kesakitan karena terbakar di dalam mobil nya sendiri.
" Dinnn...dinda..dinn...! Kamu gak apa apa? Kamu mimpi buruk yah?" ujar dian yang kini sudah ada di hadapan ku.
Aku menangis mengingat mimpi itu, dian lalu memeluk ku untuk memberikan ketenangan.
" Kamu mimpi apa din?" tanya nya halus.
" Ayu...yannn.."
" Ayu? "
" Ternyata Ayu nggak cuma sekedar kecelakaan yan, tapi ada orang yang sengaja bikin dia celaka." kata ku masih berada di pelukkan dian.
" Apaa?? Siiapa din orang nya???" tanya dian dengan raut wajah menahan amarah di dada nya.
Terlihat dari kepalanya tangan nya yang begitu erat mendengar fakta yang baru saja aku kata kan tentang kematian Ayu.
" Aku gak begitu jelas liat nya..mungkin ayu pengen kasih tau ini yan ke aku.."
" Arrrgghh..sialan!! Brengsek!! Siapa sih orang nya!!" dian ku lihat sudah sangat tersulut emosi nya.
" Sabar yan..mungkin pelan pelan kita bakal tau" kata ku mencoba menenangkan dian yang saat ini di penuhi amarah.
" Hmm..iya din, makasih ya din. Kalau gak ada kamu, aku gak bakal tau semua ini. Semua hal soal apa yang terjadi pada ayu." kata nya
" Mungkin udah takdir nya kita ketemu, semoga kita bisa secepat nya tau siapa orang nya ya yan." aku masih merasa ketakutan dengan mimpi ku barusan.
" Ya udah kalo gitu, sebaik nya kamu tidur lagi dinn. Ini masih jam 2 malem "
Dian lalu menyelimuti ku.
Tapi baru saja saat aku akan tidur lagi, ada sosok wanita berwajah pucat dengan perut yang berdarah darah sudah tidur di samping ku.
" Aaaahhhh..." aku menjerit lagi sambil menutup wajah dengan kedua tangan ku.
" Kenapa dinn." dian melihat ku dengan cemas.
" Itu...ada ..ada... Ihhhh..." kata ku tanpa bisa melanjutkan kan ucapan ku, lalu dengan spontan aku memeluk dian.
" Udah gak papa din, ada aku disini. Jangan takut lagi ya" kata nya dengan sangat lembut.
Dan terjadi lagi, penampakan itu kembali hilang. Apa benar jika aku menyentuh dian mereka akan hilang, pikir ku.
Ayu ku lihat masih ada di sana, dia mengangguk ke arah ku. Seperti nya dia tau apa yang saat ini sedang ku pikirkan.
" Diannnn..."
" Ya din..."
" Kamu tolong temani aku tidur di sini juga ya..aku takut yan..kalo mereka nongol tiba tiba lagi seperti tadi." pinta ku.
" Eumm..ya udah deh, aku temenin." kulihat dia sungkan, tapi tidak bisa menolak ku. Atau lebih ke arah kasihan pada ku.
Akhir nya aku dan dian tidur diranjang bersama, aku memegang punggung dian yang posisi tidur nya membelakangi ku.
Dian menengok heran ke arah ku.
" Eum.gak papa ya yan, biar aku tau kalo kamu masih di sini. Jujur aku beneran takut." kata ku.
" Iya din gak papa, ya udah kita tidur yuk"
***
Pagi ini aku bangun dengan perasaan senang, bagaimana tidak, biasa nya dalam semalam hampir 10 kali aku akan terbangun karena gangguan dari mereka.
Dan malam tadi aku hanya terbangun 1 kali, itu pun karena mendapat kan petunjuk lewat mimpi dari ayu.
Ah,,,,ini benar benar tidur yang sempurna aku rasakan selama beberapa tahun belakangan ini.
Ku lihat dian masih nyenyak tidur di sofa.
Ternyata tadi malam dia pindah ke sofa, mungkin di saat aku sudah terlelap.
Aku segera beranjak ke kamar mandi untuk mandi dan berwudhu lalu menunaikan kewajiban ku sebagai umat muslim.
Setelah nya aku menuju dapur hendak membuat kopi.
Kebiasaan ku tiap pagi yang selalu harus menikmati secangkir kopi.
Saat ku buka kulkas dian, terlihat ada beberapa bahan makanan.
Ku pikir aku bisa sekalian membuat sarapan untuk kami berdua.
Aku memutuskan membuat nasi goreng simpel yang hanya ku campur bakso dan sosis.
" Dinnn..kamu lagi ngapain?" suara dian mengagetkan ku.
Dian ternyata baru saja terbangun , mungkin karena suara berisik yang aku ciptakan di dapur nya sejak tadi.
" Haii yan... Selamat pagiii...!!! Bikin sarapan nih.."
" Sarapan? Emang kaki kamu udah gak papa?" tanya nya sambil memperhatikan kaki ku yang kemarin sempat terluka dan keseleo.
" Eummm.....udah mendingan ni yan. Yahhh...walau masih terasa sedikit nyeri. Eh yuk sarapan dulu." ajak ku yang telah selesai memasak.
" Hmm..kaya nya enak nih. Tapi aku mandi dulu ya.." kata nya sambil tersenyum.
" Okee.."
***
Dian kemudian bergegas untuk mandi, sementara aku mulai menyiapkan sarapan di meja makan.
Tak lama kemudian dian terlihat keluar dari kamar mandi hanya dengan memakai handuk saja.
Aku merasa sedikit kikuk melihat nya, dengan keadaan ini aku mencoba berpaling saat dian dengan cuek nya menuju lemari baju nya. Lalu dia mengambil baju kemudian kembali masuk ke dalam kamar mandi.
" Udah seger nih.." ucap nya tak lama setelah itu.
" Aku makan duluan nih yan, laper soal nya. Hehehe..."
" Gak papa kali dinn, aku juga mandi nya lama tadi. Oh iya..kamu pake baju nya ayu aja buat ke kampus pagi ini. Masih ada kok beberapa di lemari." kata nya.
" Eum..boleh?" tanya ku ragu.
" Ya boleh lah, lagian siapa yang mau pake din? Kamu ambil aja sendiri di lemari dan pilih sendiri ya.."
Aku segera mengambil baju ayu yang ada di lemari dian,
dia melanjut kan sarapan karena dia juga harus berangkat kerja pagi ini.
Aku mengambil baju kaos dan celana jeans yang ku pikir terlihat muat di badan ku.
Dan aku bergegas segera masuk ke kamar mandi untuk berganti baju.
Saat aku selesai, ternyata dian juga sudah selesai menyantap sarapan nya.
" Cepet banget yan...ngebut ?" kata ku meledek nya.
" Udah biasa gerak cepet din." kata nya tersenyum.
" Kamu juga berangkat kerja nya pagi?" tanya ku karena ku lihat dia sudah tampak rapi memakai seragam dinas nya.
" Iya, nanti kita bareng aja. Aku anter dulu ke kampus kamu, sekalian jalan pergi kerja."
" Gak papa nih yan? Takut ngerepotin kamu loh "
" Emang kenapa? Gak boleh ya aku anterin? Apa takut pacar kamu cemburu ya?" tanya nya menyelidik.
" Iiishh... Aku gak punya pacar tau! Lagian mana ada yang mau sama cewek aneh kaya aku." ujar ku agak ketus.
" Eh jangan ngomong gitu..nanti juga kalo udah waktu nya pasti ketemu jodoh nya kok din.." kata nya menyemangati ku.
" Aaminn..."
***
Selesai sarapan kami berangkat ke kampus ku, karena dekat jadi hanya 5 menit kami sudah sampai di kampus.
Dian menurunkan ku di dekat fakultas ku, dan di sana sudah ada wina, doni , anisa ,dan dewi.
mereka adalah sahabat ku.
Bersambung..
Maaf kalau ada kesalahan atau pun typo dalam penulisan, jangan lupa like , comment dan kasih ulasan nya ya...
٩(ര̀ᴗര́)ᵇʸᵉ ٩(ര̀ᴗര́)ᵇʸᵉ
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments