20.Obrolan Tengah Malam

Alena bergegas memasuki halaman rumahnya tanpa menoleh sedikitpun kepada Hardi yang masih berada di belakangnya. Yang dia inginkan hanya segera sampai di kamarnya. Tempat teraman bagi dirinya.

Namun langkahnya harus terhenti ketika dilihatnya dua mobil milik kakaknya telah terparkir rapi di garasi samping rumah.

Alena menelan ludahnya kasar. Dia pulang di saat yang tepat!

Alena segera membuka pintu, namun betapa terkejutnya ketika tiga kakaknya berdiri di balik pintu sambil memegang sebuah cake ulang tahun.

"Kejutaaaaann!!!" seru ketiganya bersamaan.

Alena tertegun. Kemudian tersenyum.

"Kalian ingat!!" katanya riang. Kemudian segera berhambur ke pelukan ketiga kakaknya dengan mata yang berkaca-kaca.

Mereka berempat berpelukan di selangi isakan tangis Alena yang entah kenapa merasa sangat bersalah.

"Lho?! kok nangis?" Arya menyerahkan cake yang tadi di pegangnya kepada Anna, kemudian meraup wajah adik bungsunya yang sedang menangis.

Alena terus terisak. Airmata berderai tak mampu di bendung. Ingin bicara tapi seperti ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokkan.

Arya kembali memeluk adik kecilnya dengan sayang. Membimbing nya menuju sofa di tengah rumah.

Dua saudaranya yang lain nampak kebingungan dengan kejadian tersebut. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang selalu di tanggapi dengan riang oleh Alena. Kali ini hanya tangisan yang keluar dari mulut gadis itu.

Setelah membiarkan nya menangis hingga puas, Alya memberikan segelas air putih kepada Alena, dan langsung di teguk hingga tandas oleh gadis itu.

"Abis marathon?" celetuk Arya mencairkan suasana.

Mereka tergelak, tak terkecuali Alena meskipun dengan mata yang masih sembab.

Alena meletakkan gelas di meja. Kemudian beralih ke wajah ketiga kakaknya yang menunggu penjelasan atas tangisannya tersebut.

"Im ok " katanya dengan suara parau.

"Kamu yakin?" Arya menatap dengan khawatir.

"Hu'um ..." Alena mengangguk. Kemudian mengalihkan pandangan nya ke arah dua kakak perempuan di sampingnya.

"Makasih, kak" katanya, disambut senyuman kedua kakak nya itu.

"Aku bahkan nggak ingat kalau ini hari ulang tahunku." Alena setelah terdiam cukup lama.

"Hmm ... Abang ngomel dari pagi nyuruh aku pesan cake nya. Aku sampai pusing!!" keluh Anna dengan ekspresi gusar.

Arya tertawa.

"Aku juga pusing disuruh beli kado. Mana lagi dikejar deadline di kantor." Alya menimpali.

Arya kembali tertawa mendengar keluhan kedua adik perempuannya.

"Makasih Abang!" Alena beralih menatap Kakak laki-laki yang selalu di cintainya.

Cinta pertamanya.

Bagi setiap anak perempuan, ayah merupakan cinta pertamanya. Laki-laki pertama yang dikenal seumur hidupnya. Namun bagi Alena, Arya lah cinta pertama dalam hidupnya. Dia yang berjuang dari titik terendah hingga sampai hari ini untuk kehidupan keluarga mereka. Melindungi, menyayangi, mengasihi tanpa syarat.

Laki-laki yang akan selalu membelanya dalam keadaan apapun.

Hidup tanpa orangtua membuat Arya menjadi sosok lelaki tangguh yang selalu berada di barisan terdepan bagi ketiga adik perempuan yang dicintainya.

Arya mengusap puncak kepala Alena dengan lembut.

"Hiduplah yang baik. Yang bermanfaat, buat diri sendiri. dan orang lain."

"Selamat ulang tahun. Semoga kamu selalu bahagia." katanya.

Tetesan air lolos lagi dari kedua mata Alena. Dia menghambur ke pelukan Arya. Segera kedua saudara perempuannya yang lain ikut bergabung. Menangis bersama.

*********************

Tengah malam Alena terbangun dari tidurnya. Perutnya keroncongan. Seingatnya tadi dia tak sempat memakan sesuatu. Atau tepatnya tak ingin makan sesuatu. Selera makannya menghilang. Namun kini datang di saat yang tak tepat.

Alena bangkit dari tempat tidurnya. Meraih ponsel di sisi ranjang. Melihat jam menunjukkan pukul 01.00 hampir dinihari.

Ada beberapa notif di aplikasi pesan nya. Juga ada panggilan telpon.

Beberapa dari teman sekelas yang mengetahui tanggal ulang tahunnya. Yang lainnya dari teman di media sosial miliknya.

Dan Vania tentunya.

"Selamat menua bebeb, semoga kamu selalu bahagia!!" diikuti emot tertawa dan gambar kue ulangtahun. Alena tersenyum.

Dia menatap notif terakhir. Yang terbaru lima menit yang lalu. Dari Hardi. beberapa pesan dan panggilan telpon.

Alena memilih mengabaikan. Saat ini yang dia butuh kan hanyalah makanan.

Di dapur Alena mencoba memasak mie instan kuah. Ditambah telur dan sayur juga irisan tomat dan cabe rawit merah kesukaannya. Wanginya menguar memenuhi ruangan. Membuat perutnya semakin meronta kelaparan.

Alena melahap mie instan buatannya di sofa depan televisi. Dengan selimut kecil yang menutupi punggungnya, melindungi tubuh mungil itu dari hawa dingin yang menyergap di seluru ruangan.

Semangkuk mie sudah habis di lahapnya. Perutnya sudah kekenyangan tak lagi meronta. Tapi kantuknya belum muncul juga.

Tiba-tiba dikejutkan oleh kehadiran Arya yang keluar dari kamarnya. Mendengar ada suara asing di ruang keluarganya membuat dia tak bisa memejamkan mata.

"Kamu belum tidur?" katanya yang mendapati Alena tengah asyik menonton televisi.

"Aku lapar." jawabnya pendek.

"Tumben" Arya menghampiri kursi tempat adik bungsunya itu duduk, kemudian ikut duduk juga disana.

"Ada masalah?" tanya Arya tiba-tiba.

"Hah?..." Alena terperangah dengan pertanyaan kakak nya tersebut.

"Kamu lagi ada masalah di kampus, atau dengan teman misalnya?" Arya menyelidik.

"Nggak. Aku nggak lagi ada masalah sama siapapun." Alena menghindar.

"Selagi dari kantor perasaan abang nggak enak. Ingat kamu terus." kata Arya lagi, membuat Alena yang sedang minum tersedak.

"Pelan-pelan dong!!" Arya menepuk-nepuk punggung adik kecilnya.

"Aku nggak kenapa-kenapa kok. Nggak lagi ada masalah juga di kampus. Biasa aja" tegas Alena berusaha senormal mungkin.

"Kamu yakin?" Arya belum puas dengan jawaban adiknya.

"Hu'um" Alena mengangguk.

"Ok kalau begitu." Arya diam menatap televisi.

Alena melirik waspada.

"Kamu punya pacar?" Arya tiba-tiba setelah terdiam cukup lama.

Alena kembali tersedak tak menyangka dengan pertanyaan yang di lontarkan kakak laki-lakinya tersebut.

"Nggak punya." menggeleng.

Arya menghela napas pelan.

"Yang tadi nganter pulang siapa?" katanya menatap wajah adik bungsunya dengan curiga.

Alena kembali terhenyak.

"Ng ... yang mana?" mencoba mengalihkan perhatian.

"Yang pakai mobil hitam tadi sore. Yang berhenti persis di depan pagar." Arya mengingatkan.

"Ohh ..., itu taksi online." katanya, karena hanya kata itu yang terlintas dalam otaknya.

"Taksi online?" Arya terkekeh, tak percaya dengan jawaban adiknya.

"Iya, taksi online" Alena meyakinkan.

"Kok mobilnya bagus?" Arya menyelidik lagi.

"Lah, emang taksi online mobilnya bagus-bagus. Abang sih yang gak pernah naik taksi online, jadi ya nggak tau." Alena mencoba meyakinkan lagi.

Masa iya harus ngaku kalau kak Hardi itu pacar, biasa di cabut kebebasan yang selama ini dinikmati. Eh ... memangnya kita pacaran? Batinnya menggumam.

"Oke. Abang percaya." Arya sambil tersenyum. "Jangan dulu pacaran ya. Beresin dulu kuliah, terus kerja sampai mapan. Baru kamu bisa memikirkan yang lain." katanya sambil mengusap belakang kepala Alena yang tertegun.

"Iya Bang." jawab Alena, pendek.

"Ya sudah, tidur sana."

"Aku sebentar lagi. Malam minggu ini."

"Oh ...iya. Lupa." terkekeh sambil menepuk keningnya sendiri.

"Makannya jangan kerja terus. Jadi nggak ingat libur kan. Ingat nya hari kerja terus." Alena tergelak.

"Ya sudah kalau gitu abang yang tidur." bangkit dari kursi bermaksud kembali ke kamar nya diatas yang berada tepat di sebelah kamar Alena.

"Abang??" Alena memanggil.

Arya berbalik. "Iya?"

"Apa Abang akan memaafkan kalau aku berbuat salah?" Alena tiba-tiba.

Dahi Arya mengernyit, heran.

"Salah apa?"

"Jawab dulu.!"

Arya terdiam.

"Apa Abang pernah melakukan kesalahan waktu seumuran aku?" Alena lagi.

Arya mendekat. "Ya. pernah." jawabnya masih terheran-heran dengan pertanyaan adik bungsunya itu.

"Apa Ibu tahu kesalahan Abang waktu itu?"

"Tahu." jawab Arya lagi.

"Apa ibu memaafkan Abang?" Alena dengan mata berkaca-kaca.

"Iya. Ibu memaafkan Abang."

"Terus apa abang akan memaafkan aku kalau aku berbuat kesalahan?"

"Memangnya kamu berencana membuat kesalahan? Atau kamu sudah berbuat salah?" Arya dengan curiga nya.

"Jawab dulu!!" Alena mulai merengek.

"Apa Abang akan memaafkan kalau kamu berbuat kesalahan?" Arya mengulang pertanyaan adiknya. Alena mengangguk.

"Ya. Abang akan memaafkan kesalahan kamu." jawabnya dengan tersenyum.

Alena pun ikut tersenyum. Dalam hati gadis itu merasa lega dengan jawaban kakak nya yang secara tak langsung menjawab pertanyaan yang sebenar nya yang ada di dalam hatinya.

"Sekarang jawab jujur ...," Arya mendekat ke sofa dengan tatapan yang terus terarah ke wajah adik bungsunya itu.

"Kamu sudah berbuat apa sehingga Abang harus memaafkan kamu?"

Alena terperangah dengan pertanyaan kakaknya.

"Ng ... nggak ada." hampir saja dia buka mulut tentang peristiwa tadi siang di apartemen Hardi.

"Yakin?" Arya terus menatap wajah tirus itu.

"Ya-yakin ..." Alena balas menatap Wajah kakanya.

Tak mungkin juga dia berbicara hal vulgar semacan itu terhadap kakak laki-laki. Selain takut Arya yang pasti akan mengamuk jika dia bercerita, ditambah lagi takut akan ada korban yang jatuh karena pengaduannya.

Arya merupakan kakak yang overprotektif terhadap ketiga adik perempuannya. Hal-hal kecil dalam pergaulan dengan lawan jenis akan sangat mudah mengundang kemarahannya jika dia mengetahui hal tersebut. Tumbuh sebagai orangtua tunggal bagi ketiga adik perempuan membuat Arya menjadi pribadi yang protektif dan overeactive terhadap hal apapun yang terjadi dengan adik-adiknya.

Alena membayangkan Arya akan segera mendatangi Hardi begitu tau tentang hal yang terjadi siang tadi. Takan ada ampun bagi pemuda itu. Arya pasti akan menghajarnya habis-habisan.

Alena bergidik ngeri.

"Jangan kecewakan Abang, Al!" Arya bicara setelah beberapa lama terdiam.

Alena hanya mendongak.

"Masa depa kamu di tentukan keputusan kamu hari ini. Kalau kamu salah memilih, masa depan kamu jadi taruhannya." menghela napas dalam-dalam. "Kamu jangan mengecewakan Abang.! Jangan membuat pengorbanan Abang sia-sia!!" katanya lagi.

"Iya, Bang." Alena menjawab pendek.

Arya tersenyum lagi, kemudian segera naik ke kamarnya di atas.

Bersambung ...

Happy reading. jangan lupa like koment sama vote nya. Terimakasih. I love you full😘😘😘

Terpopuler

Comments

ika

ika

kyk prnh baca crita kakak laki dgn 3 adik perempuan nya
adik"nya nyariin jodoh buat kakaknya
apa ya judulnya?

2024-01-13

0

neng ade

neng ade

pastilah bang Arya akan ngamuk dan marah sm Hardi apalagi jika tau Hardi juga pny pacar yg udh ber tahun2 di jalani .. ga kebayang betapa kecewa dan marah nya bang Arya meski dia mengatakan akan memaafkan tp nyata nya tak sesederhana itu masalah nya karena menyangkut kehormatan adik perempuan kecil nya .. 😢😢

2022-10-08

0

Aryani💞hambaliAziz

Aryani💞hambaliAziz

kehilangan suatu yg sangat berharga dihari ulang tahun.. 😭

2022-02-28

1

lihat semua
Episodes
1 1.Positif
2 2. Love At First Sight
3 3. Hurt
4 4. Hati Alena
5 5. Hardi Pradipta
6 6. About A Girl
7 7. Kesepian
8 8. Dekat
9 9. Feeling
10 10. Berteman??
11 11. We Are
12 12.We are#2
13 13. Kecewa
14 14. Cemburu
15 15. Mine
16 16. Arti Sebuah Kata
17 17. Precious Thing
18 18. Bersatu
19 19.Ada Yang Hilang
20 20.Obrolan Tengah Malam
21 21.Pengakuan
22 22. Menyesal?
23 23. Sick
24 24. Breath
25 25.Obrolan Lelaki
26 26. Our Time
27 27. Promise
28 28.Putus
29 29. Menunggumu
30 30. Masih Menunggu.
31 31. Batas
32 32. Begin
33 33. Perpisahan
34 34. Pergi
35 35. Sendiri
36 36. Usaha Vania
37 37. Kehidupan
38 38. Rindu
39 39.Keluarga
40 40. Kontraksi palsu
41 41.Birth
42 42. Dilan
43 43. Family man
44 44.Graduation
45 45.Harus move on
46 46. Pertemuan
47 47. Pertemuan#2
48 48. Pertemuan#3
49 49. No!!!
50 ke50. Yang Terdalam
51 51. Sekeping Hati
52 52.Sunny
53 53. Ketahuan!!
54 54. Ketahuan#2
55 55. Pertemuan Tak Terduga
56 56. Cinta Arya
57 57. Masa Lalu
58 58. Aku Mau dipanggil Papa!!
59 59. Menjemputmu
60 60. Menjemputmu#2
61 61. Aku Lemah Tanpamu
62 62. I Need You
63 63. Bertahan
64 64. Hati Arya
65 65. Let It Go
66 66. Pulang
67 67. Bersama
68 68. Menikah??
69 69. Yes, I Do
70 70. Kita
71 71. Obrolan Orang Dewasa
72 72. Menuju Pernikahan
73 73. Menghitung Hari
74 74. Mimpi Yang Nyata
75 75. The Day
76 76. Akad
77 77. Sang Mantan
78 78. Bencana Mantan
79 79. Balas Dendam
80 80. Sepotong Hati
81 81. Sesuatu Yang Tertinggal
82 82. I love you
83 83. Lasya
84 84. Rasa Yang Sebenarnya
85 85. Selamanya
86 86. Kamu dan Aku ( Tamat )
87 Harlena Gaje ( Ekstra part#1 ) Positif Lagi
88 Harlena Gaje ( Ekstra part#2 ) Spageti Dan Jus Jeruk!!
89 Harlena Gaje ( Ekstra part#3 ) Sedih
90 Harlena Gaje ( Ekstra Part#4 ) Kehidupan
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1.Positif
2
2. Love At First Sight
3
3. Hurt
4
4. Hati Alena
5
5. Hardi Pradipta
6
6. About A Girl
7
7. Kesepian
8
8. Dekat
9
9. Feeling
10
10. Berteman??
11
11. We Are
12
12.We are#2
13
13. Kecewa
14
14. Cemburu
15
15. Mine
16
16. Arti Sebuah Kata
17
17. Precious Thing
18
18. Bersatu
19
19.Ada Yang Hilang
20
20.Obrolan Tengah Malam
21
21.Pengakuan
22
22. Menyesal?
23
23. Sick
24
24. Breath
25
25.Obrolan Lelaki
26
26. Our Time
27
27. Promise
28
28.Putus
29
29. Menunggumu
30
30. Masih Menunggu.
31
31. Batas
32
32. Begin
33
33. Perpisahan
34
34. Pergi
35
35. Sendiri
36
36. Usaha Vania
37
37. Kehidupan
38
38. Rindu
39
39.Keluarga
40
40. Kontraksi palsu
41
41.Birth
42
42. Dilan
43
43. Family man
44
44.Graduation
45
45.Harus move on
46
46. Pertemuan
47
47. Pertemuan#2
48
48. Pertemuan#3
49
49. No!!!
50
ke50. Yang Terdalam
51
51. Sekeping Hati
52
52.Sunny
53
53. Ketahuan!!
54
54. Ketahuan#2
55
55. Pertemuan Tak Terduga
56
56. Cinta Arya
57
57. Masa Lalu
58
58. Aku Mau dipanggil Papa!!
59
59. Menjemputmu
60
60. Menjemputmu#2
61
61. Aku Lemah Tanpamu
62
62. I Need You
63
63. Bertahan
64
64. Hati Arya
65
65. Let It Go
66
66. Pulang
67
67. Bersama
68
68. Menikah??
69
69. Yes, I Do
70
70. Kita
71
71. Obrolan Orang Dewasa
72
72. Menuju Pernikahan
73
73. Menghitung Hari
74
74. Mimpi Yang Nyata
75
75. The Day
76
76. Akad
77
77. Sang Mantan
78
78. Bencana Mantan
79
79. Balas Dendam
80
80. Sepotong Hati
81
81. Sesuatu Yang Tertinggal
82
82. I love you
83
83. Lasya
84
84. Rasa Yang Sebenarnya
85
85. Selamanya
86
86. Kamu dan Aku ( Tamat )
87
Harlena Gaje ( Ekstra part#1 ) Positif Lagi
88
Harlena Gaje ( Ekstra part#2 ) Spageti Dan Jus Jeruk!!
89
Harlena Gaje ( Ekstra part#3 ) Sedih
90
Harlena Gaje ( Ekstra Part#4 ) Kehidupan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!