18. Bersatu

Seminggu ini Hardi dan Alena sering menghabiskan waktu bersama sepulang kuliah. Kadang mengerjakan tugas kuliah bersama di apartemen Hardi. Berdiskusi, bertukar pikiran walaupun jurusan yang mereka tempuh berbeda.

Hardi yang menempuh jurusan arsitektur sementara Alena mengambil jurusan bahasa. Bertolak belakang memang, tapi tak menjadikan mereka berdua berjauhan. Malah semakin dekat setiap harinya. Walaupun menjalani hubungan rahasia tanpa siapapun yang mengetahui, walau sahabat mereka sekalipun.

Entah kenapa hal semacam ini malah terasa nyaman.

"Besok kakak jemput kak Lasya, ya?" Alena yang tengah memasak makan siang mereka, kebetulan hari sabtu ini jadwal kuliah keduanya kosong.

"Hmm ..." Hardi hanya bergumam, sibuk dengan tugas nya.

Alena terkekeh geli karena sesuatu terlintas di pikirannya. Hardi menghentikan kegiatannya kemudian menoleh heran.

"Ada yang lucu?" katanya mendongakkan kepalanya ke arah dapur.

"Aku kok berasa lucu ya," terkekeh lagi, "Hari ini kakak sama aku, eh besok udah sama kak Lasya lagi. Udah macam istri tua sama istri muda.. haha.. Kita kayak lagi main poligami-poligami an. Hahah ..." tertawa hingga kepalanya tertarik ke belakang.

Hardi tertegun. Mencerna ocehan Alena. Dia sudah mulai terbiasa dengan sindiran-sindiran halus yang sering di lontarkan gadis mungil itu. Hanya menggendikkan bahu, kemudian melanjutkan kegiatannya lagi, mengerjakan tugas kuliah nya.

"Voilla!! Mari makan!!" Alena mendaratkan dua piring nasi goreng di meja makan tempat Hardi mengerjakan tugas.

Secepat kilat mereka membereskan alat tulis yang berserakan. Kemudian mulai makan.

"Aku kalau cuaca dingin begini maunya makan terus." Alena melahap nasi goreng buatannya.

"Ya makan. Ribet amat."

Alena hanya tersenyum.

"Aku kalau cuaca dingin maunya selimutan terus. hehe ... " balas tersenyum sambil menaikkan kedua alisnya.

"Kakak ihhh ..."

"Apa?"

"Kakak akhir-akhir ini mesum terus, ngomongnya suka nyerempet-nyerempet!" Alena kesal.

"Mesum apanya?"

"Itu tadi bilangnya gitu" Alena cemberut.

"Mesumnya dimana?"

"Tau ah ..." bangkit dari kursi, minum kemudian menyimpan piring yang sudah kosong ke bak cuci.

"Lah, ini anak suka nggak jelas?!" keluh Hardi.

"Udah, jangan ngmong terus. Cepetan makannya, terus beresin tugas kuliahnya. Abis itu antar aku pulang." Alena mulai memerintah.

"Lah, masih siang ini. Mau pulang aja?" Hardi protes. Alena tak menjawab.

"Aku dari pagi ya udah disini, terus mau sampai jam berapa?"

"Ya temenin aku sampai beres lah." Hardi yang menghampiri Alena, kemudian menyerahkan piring yang juga sudah kosong kepada Alena untuk di cuci.

"Ck ... lama!"

"Hellehh ..." Hardi bergumam. Meraih gelas di rak kemudian menuangkan air dari kran dispenser hingga gelas terisi penuh, meminumnya dengan sekali tegukan.

Hardi menyandarkan tubuh tinggi nya di kulkas di belakang Alena. Melipat kedua tangannya di dada. Memandangi bagian belakang gadis itu.

"Kamu kurus," gumamnya dengan pandangan tak lepas dari punggung Alena yang terus bergerak mengikuti gerakkan tangannya yang sibuk membersihkan peralatan masak ya dia pakai barusan.

"Nggak. Emang sebesar ini dari dulu. Aku paling kecil, padahal kakakku tiga-tiganya tinggi."

"Iya kamu kurus. Kadang aku takut meremukkan badan kamu kalau kita lagi pelukan."

"Ya makannya jangan sering-sering peluk." Alena dengan suara datar.

Namun hal itu malah membuat Hardi tertarik menghampirinya. Dengan senyum menyeringai, dia memeluk Alena dari belakang, membuat gadis itu terkejut, menjatuhkan benda yang sedang di pegangnya ke dalam bak cuci.

Kedua tangan Hardi melingkar di perut Alena sementara dada bidangnya merapat di punggung gadis itu. Dia harus agak menundukan badan tingginya agar dapat mensejajari tubuh Alena yang hanya setinggi dada nya.

"Aku nggak bisa!" bisiknya di telinga Alena, membuat gadis itu merinding.

Hardi menempel di punggung gadis itu. Tangan yang melingkar di perutnya makin erat. Ujung hidung mancung nya menyusuri bagian belakang telinga hingga ke tengkuk, membuat Alena salah tingkah.

Sesuatu terasa menyengat, seperti ada aliran listrik yang menjalar di seluruh tubuhnya. Membuat dia menegang seketika. Namun otaknya masih mampu berpikir jernih.

Alena berusaha melepaskan lengan yang sedang melingkar di tubuhnya, mencoba melepaskan diri.

"Aku masih nyuci ini!!" bisiknya dengan napas yang agak serak, menahan godaan dari belakangnya.

"Nggak apa-apa, terusin aja sampai beres." Hardi meneruskan kegiatannya. Mengecup belakang telinga Alena, tubuh gadis itu semakin menegang. Mencoba menggeliat untuk menghindar, tetapi pelukan itu makin erat mengurung tubuh kecil Alena.

"Kak!" Alena dengan napas memburu.

"Hmm ... " Hardi yang masih sibuk dengan kegiatannya.

"Can you stop it?" Alena menggumam.

"No! I can't." terus berbuat lebih jauh.

Secepat kilat Hardi membalikkan tubuh Alena hingga mereka kini berhadapan. Ditatapnya wajah gadis itu yang kini merah merona. Tampak dadanya yang naik turun dengan napas yang agak memburu, sama seperti dirinya.

"Aku nggak bisa berhenti sekarang." ucap Hardi setengah berbisik.

Alena mendongak, balik menatap kedalam mata coklat yang mulai sayu itu. Matanya berkedip pelan.

Sedetik kemudian Hardi menunduk. Mengecup bibir mungil itu dengan lembut. Menyesapnya perlahan.

Alena memejamkan matanya, meremat kaus yang melapisi dada bidang itu agak kencang, meninggalkan bekas kerutan disana.

Sejenak Hardi menghentikan ciumannya, menatap wajah tirus Alena yang juga tengah menatapnya dengan mata sayu.

Matanya bergerak lincah memindai wajah di depannya. Seperti memikirkan sesuatu, kemudian tersenyum lembut.

Disentuhnya bibir basah yang memerah akibat sesapannya tadi. Kemudian diulanginya lagi. Mengecup, menyesap dan ******* bibir lembut Alena.

Alena sepertinya mulai terbiasa dengan hal itu. Walaupun otaknya menolak, hatinya berkata tidak, namun tubuhnya bereaksi sebaliknya. Tak ada perlawanan berarti dari dirinya. Hanya diam dan menikmati sentuhan itu, sesekali membalasnya.

Ciuman itu berlangsung lebih lama dari biasanya. Lebih intens.

Kesadaran mulai menghilang dari pikiran keduanya. Tangan mereka mulai menggapai ke segala arah. Menyusuri setiap lekuk tubuh masing-masing. Saling menyentuh, saling merasakan.

Dengan mudah, dalam sekali gerakan Hardi mengangkat tubuh mungil Alena ke pinggiran bak cuci piring, hingga gadis itu terduduk di sana tanpa melepaskan pagutan di bibir mereka.

Tubuh jangkung Hardi merangsek masuk diantara kedua kaki Alena yang terbuka.

Ciuman berlangsung makin panas. Menelusuri kening, leher, dan pundak Alena. Mencium aroma tubuh gadis itu dengan seksama, menyimpannya dalam memori alam bawa sadarnya.

Sementara Alena mengalungkan kedua tangan nya di leher pria tinggi itu. Memeluknya dengan posesif seakan takut terlepas.

"Kak?!" Alena coba menjauhkan wajahnya dari cumbuan Hardi. Menggeleng pelan.

Hardi menatapnya dengan mata sayu dan napas memburu. Tersenyum, kemudian mengangguk. Melanjutkan cumbuan yang sempat terhenti beberapa detik yang lalu.

Bersambung ...

Makasih udah mampir. Jangan lupa like koment sama vote nya pliss..biar aku makin semangat lanjutin cerita nya... I love you😘😘😘

Terpopuler

Comments

Phoenix VR

Phoenix VR

alaram berbunyi 🚨

2022-02-10

1

neli nurullailah

neli nurullailah

jd ikut ktawa😁

2022-01-28

1

Liiee

Liiee

bahaya bahaya😌😑

2021-12-18

0

lihat semua
Episodes
1 1.Positif
2 2. Love At First Sight
3 3. Hurt
4 4. Hati Alena
5 5. Hardi Pradipta
6 6. About A Girl
7 7. Kesepian
8 8. Dekat
9 9. Feeling
10 10. Berteman??
11 11. We Are
12 12.We are#2
13 13. Kecewa
14 14. Cemburu
15 15. Mine
16 16. Arti Sebuah Kata
17 17. Precious Thing
18 18. Bersatu
19 19.Ada Yang Hilang
20 20.Obrolan Tengah Malam
21 21.Pengakuan
22 22. Menyesal?
23 23. Sick
24 24. Breath
25 25.Obrolan Lelaki
26 26. Our Time
27 27. Promise
28 28.Putus
29 29. Menunggumu
30 30. Masih Menunggu.
31 31. Batas
32 32. Begin
33 33. Perpisahan
34 34. Pergi
35 35. Sendiri
36 36. Usaha Vania
37 37. Kehidupan
38 38. Rindu
39 39.Keluarga
40 40. Kontraksi palsu
41 41.Birth
42 42. Dilan
43 43. Family man
44 44.Graduation
45 45.Harus move on
46 46. Pertemuan
47 47. Pertemuan#2
48 48. Pertemuan#3
49 49. No!!!
50 ke50. Yang Terdalam
51 51. Sekeping Hati
52 52.Sunny
53 53. Ketahuan!!
54 54. Ketahuan#2
55 55. Pertemuan Tak Terduga
56 56. Cinta Arya
57 57. Masa Lalu
58 58. Aku Mau dipanggil Papa!!
59 59. Menjemputmu
60 60. Menjemputmu#2
61 61. Aku Lemah Tanpamu
62 62. I Need You
63 63. Bertahan
64 64. Hati Arya
65 65. Let It Go
66 66. Pulang
67 67. Bersama
68 68. Menikah??
69 69. Yes, I Do
70 70. Kita
71 71. Obrolan Orang Dewasa
72 72. Menuju Pernikahan
73 73. Menghitung Hari
74 74. Mimpi Yang Nyata
75 75. The Day
76 76. Akad
77 77. Sang Mantan
78 78. Bencana Mantan
79 79. Balas Dendam
80 80. Sepotong Hati
81 81. Sesuatu Yang Tertinggal
82 82. I love you
83 83. Lasya
84 84. Rasa Yang Sebenarnya
85 85. Selamanya
86 86. Kamu dan Aku ( Tamat )
87 Harlena Gaje ( Ekstra part#1 ) Positif Lagi
88 Harlena Gaje ( Ekstra part#2 ) Spageti Dan Jus Jeruk!!
89 Harlena Gaje ( Ekstra part#3 ) Sedih
90 Harlena Gaje ( Ekstra Part#4 ) Kehidupan
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1.Positif
2
2. Love At First Sight
3
3. Hurt
4
4. Hati Alena
5
5. Hardi Pradipta
6
6. About A Girl
7
7. Kesepian
8
8. Dekat
9
9. Feeling
10
10. Berteman??
11
11. We Are
12
12.We are#2
13
13. Kecewa
14
14. Cemburu
15
15. Mine
16
16. Arti Sebuah Kata
17
17. Precious Thing
18
18. Bersatu
19
19.Ada Yang Hilang
20
20.Obrolan Tengah Malam
21
21.Pengakuan
22
22. Menyesal?
23
23. Sick
24
24. Breath
25
25.Obrolan Lelaki
26
26. Our Time
27
27. Promise
28
28.Putus
29
29. Menunggumu
30
30. Masih Menunggu.
31
31. Batas
32
32. Begin
33
33. Perpisahan
34
34. Pergi
35
35. Sendiri
36
36. Usaha Vania
37
37. Kehidupan
38
38. Rindu
39
39.Keluarga
40
40. Kontraksi palsu
41
41.Birth
42
42. Dilan
43
43. Family man
44
44.Graduation
45
45.Harus move on
46
46. Pertemuan
47
47. Pertemuan#2
48
48. Pertemuan#3
49
49. No!!!
50
ke50. Yang Terdalam
51
51. Sekeping Hati
52
52.Sunny
53
53. Ketahuan!!
54
54. Ketahuan#2
55
55. Pertemuan Tak Terduga
56
56. Cinta Arya
57
57. Masa Lalu
58
58. Aku Mau dipanggil Papa!!
59
59. Menjemputmu
60
60. Menjemputmu#2
61
61. Aku Lemah Tanpamu
62
62. I Need You
63
63. Bertahan
64
64. Hati Arya
65
65. Let It Go
66
66. Pulang
67
67. Bersama
68
68. Menikah??
69
69. Yes, I Do
70
70. Kita
71
71. Obrolan Orang Dewasa
72
72. Menuju Pernikahan
73
73. Menghitung Hari
74
74. Mimpi Yang Nyata
75
75. The Day
76
76. Akad
77
77. Sang Mantan
78
78. Bencana Mantan
79
79. Balas Dendam
80
80. Sepotong Hati
81
81. Sesuatu Yang Tertinggal
82
82. I love you
83
83. Lasya
84
84. Rasa Yang Sebenarnya
85
85. Selamanya
86
86. Kamu dan Aku ( Tamat )
87
Harlena Gaje ( Ekstra part#1 ) Positif Lagi
88
Harlena Gaje ( Ekstra part#2 ) Spageti Dan Jus Jeruk!!
89
Harlena Gaje ( Ekstra part#3 ) Sedih
90
Harlena Gaje ( Ekstra Part#4 ) Kehidupan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!