14. Cemburu

🌻

🌻

Dering ponsel sejenak mengalihkan perhatian Vania dari makanan di hadapannya.

[Aku pergi dulu. Ada urusan] dari Alena.

Kening Vania berkerut. Tumben?

[Kemana?] send.

[Nanti aku cerita]

Hmm ...Bergumam, menaruh ponsel di meja, kemudian kembali melahap makanan di depannya.

Tak berapa lama Vania telah menyelesaikan acara makannya. Dia merapikan meja, mengecek barang kemudian bangkit bermaksud pergi dari sana.

Seketika dia menatap sepasang kekasih yang tengah bercengkerama persis terhalang dua meja di belakangnya. Vania pun menarik napasnya jengah, memutar bola matanya sambil menggeleng.

Pantesan dia gak balik lagi. Taunya ada ini. Ck!! Ampun deh!! Batinnya, kemudian berlalu.

*

*

*

Alena sampai di atap gedung seperti biasa. Rasanya dia perlu menenangkan diri.

Angin berhembus kencang. Udara cerah, cenderung panas. Namun disini sepi sekali.

Alena berdiri merapat ke tembok setinggi dadanya di pinggir atap. Menyandarkan tubuh kecilnya, menelungkupkan kedua tangannya kemudian menenggelamkan wajahnya diantara tangan itu.

Hening. Hanya napasnya yang terdengar. Dan gemuruh angin yang menerpa tubuhnya. Rambut sepinggangnya berkibar kesana kemari tertiup angin.

Mungkin cuma aku yang ke gr an. Ck!! Betapa lemah nya diri ini!!

Alena menertawakan dirinya sendiri.

Dering ponsel menyadarkannya dari lamunan. Terlihat beberapa pesan dari Vania.

[Kamu dimana. Sebentar lagi masuk]

[Iya. Aku kesana sekarang]

Alena mundur, kemudian berbalik. Namun seketika mematung saat matanya bersirobok dengan sosok yang tengah berjalan ke arahnya.

Lihat!! Bahkan cara jalannya pun membuat aku gugup. Oh ... bagaimana dia bisa se mempesona itu!! Kuatlah wahai hati!! Jangan lemah begini!

Hardi mengayun langkahnya santai. Kedua sudut bibirnya tertarik membentuk sebuah lengkungan senyum yang menawan. Alena harus mengerjap berkali-kali sekedar untuk menyadarkan dirinya sendiri.

Hardi kini sampai tepat di hadapannya. Dengan senyum yang masih menghiasi wajah tampannya.

"Sepertinya kita harus bikin jadwal ketemuan disini" Hardi memulai obrolan.

"Ck! biar apa?" Alena, ketus.

"Ya biar bisa sama-sama." dengan senyum yang masih melekat di bibirnya.

Alena memutar bola matanya, jengah.

"Aku suka sendirian. Lebih sepi. Silahkan kakak atur jadwal kakak sendiri!" katanya, sambil menggeser langkah, bermaksud melewati Hardi.

Hardi mengerutkan keningnya. Kenapa dia ketus begitu?

Segera tangannya meraih lengan Alena yang hampir melewatinya. Membuat langkah gadis itu terhenti tepat di samping Hardi. Dia menoleh, memiringkan kepalanya.

"Kemana?"

"Sebentar lagi aku masuk." Alena berusaha menarik tangannya.

"Masih ada waktu sepuluh menit." Hardi menatap jam di pergelangan tangannya.

"Nggak apa-apa. Biar aku bisa santai di kelas." masih berusaha melepaskan diri.

"Tinggalah sebentar lagi." pinta Hardi agak berbisik.

Alena menoleh, "kenapa?"

Hardi kembali tersenyum. "Aku kangen!"

Alena tertegun, kemudian tergelak.

"Hah! Omong kosong apa itu?!" membuat Hardi kembali mengerutkan dahi.

"Kakak jangan bilang sesuatu yang aneh. Yang bikin aku berharap. Hati aku lagi lemah sekarang." Alena berusaha keras menatap wajah tampan di sampingnya.

"Maksud kamu?"

Alena menarik napas, bersiap mengeluarkan isi hatinya. "Kakak bilang kangen, sementara setengah jam yang lalu kakak masih bersama kak Lasya."

Hardi menghembuskan napasnya pelan.

"Jangan membuat aku punya harapan lebih. Nanti aku yang sakit."

"Aku ..."

Senyum kembali terbit di sudut bibir Hardi ketika dia menyadari sesuatu.

"Kamu lagi cemburu." katanya sedikit terkekeh.

"Hah, aa ... apa? Cemburu apaan?" Alena tergagap.

Hardi kembali terkekeh. Perlahan menarik lengan gadis itu agar mengikutinya menuju kursi semen di depan sana. Alena terpaksa mengikuti langkah pria di hadapannya dengan masih tergagap.

Hardi duduk kemudian menarik Alena untuk ikut duduk di sampingnya. Gadis itupun terpaksa mengikuti karena lengannya tak mampu terlepas dari cengkeraman Hardi.

Dia terus tersenyum sambil menatap wajah Alena. Membuat gadis itu salah tingkah dengan wajah merona.

Alena masih menarik-narik lengannya, berusaha melepaskan diri.

"Ck!! Diam kenapa?!" Hardi protes.

"Aku ada kelas sebentar lagi ini!" keluh Alena.

"Iya sebentar. lima menit aja.Aku kangen!" Hardi merengek.

"Heleh ... sama kak Lasya aja sana kanen-kangenan nya!" Alena mulai kesal.

Hardi kembali tergelak. "Kamu lucu kalo lagi cemburu!" katanya dengan gemas.

"Aih ... siapa yang cemburu?" Alena menyangkal.

"Kamu" sambil menautkan jarinya di jari tangan mungil Alena.

"Haha ... aku? Cemburu? Apa hak aku cemburu? Aku bukan siapa-siapa kakak!" Alena dengan tawa yang di buat-buat, menutupi kegugupannya.

Hardi kembali tersenyum. Duh... dia meminta kejelasan.

Dia menarik lengan Alena, kemudian meletakkan tangan kurus itu di dada kirinya. Alena terkesiap, merasakan telapak tangannya yang menyentuh dada kiri Hardi. Gadis itu berhenti mengoceh. Menatap tangan nya yang tertumpu pada dada bidang sang pria pujaan hati. Dia menelan ludah kasar.

"Sepertinya aku harus ke dokter" keluh Hardi agak bergumam.

"Hah, memang nya kakak sakit?" kening Alena berkerut.

"Nggak tau" Hardi menggerakkan bahunya.

"Lho??"

"Jantung aku berdebar dua kali lebih cepat kalau deket kamu." katanya, kemudian tersenyum lagi.

Wajah Alena berubah cemberut.

"Ish ... kakak gombal!!" namun seketika kembali merona.

"Tapi kamu suka di gombalin." Hardi makin terkekeh melihat Alena yang salah tingkah.

"Ish ... dasar!!" reflek Alena memukul dada kiri pria itu dengan keras, membuat Hardi mengaduh.

"Aww!! sakit." Hardi menahan tangan Alena yang sedang memukul-mukul dadanya. Tapi dengan tetap tersenyum. Merasa menang telah berhasil menggoda gadis itu.

"Kakak jahat!!" Alena yang masih memukulkan tangan nya ke dada Hardi.

"Maaf." Hardi menghentikan gerakan tangan Alena.

Kemudian dua sejoli itu saling pandang.

"Jangan bikin aku berharap!" Alena setengah berbisik.

"Maaf." jawab Hardi pendek. Matanya kini fokus menatap bibir mungil Alena yang terlihat berkedut seakan menahan sesuatu yang sedang berusaha keluar.

"Tapi aku senang melihat kamu berharap." tangan kirinya mulai menyentuh dagu Alena. Jari-jarinya merayap di bibir gadis itu. Terasa hangat namun sedikit bergetar. Tak ada penolakan.

Seperti ada yang menariknya. Secepat kilat dia mendaratkan ciuman di bibir gadis itu. Menyesapnya dengan lembut. Kedua bola mata Alena membulat dengan sempurna.

Hardi mengakhiri nya dengan kecupan kecil, kemudian menarik dirinya. Mengembalikan jarak diantara mereka berdua. Sementara Alena harus mengerjap beberapa kali untuk menyadarkan dirinya sendiri.

Hardi tersenyum puas. Mengusap bibir mungil Alena yang basah karena perbuatannya.

"Sepertinya nanti aku yang harus ke dokter." Alena yang masih berusaha memulihkan kesadaranya.

"Kenapa?"

"Aku bisa kena serangan jantung kalau kakak gitu terus!"

Hardi hanya terkekeh.

"Katanya mau masuk kelas?!" Hardi mengingatkan.

"Oh iya. Ya ampun!! Awas kalau aku telat gara-gara kakak!!" Alena mengancam.

Kemudian gadis itu berlari keluar dari tempat tersebut. Hardi kembali terkekeh melihat kepanikan di wajah Alena.

Nah kan, aku mulai tak tahan dekat dengan dia. Ini bahaya!! Tapi entah kenapa aku suka bahaya ini.

*

*

*

Bersambung ...

Makasih sudah mampir. like koment **sama vote nya please..

i love you😘**😘

Terpopuler

Comments

Bestie Oscar_OliverXXXL 😂🙈

Bestie Oscar_OliverXXXL 😂🙈

Alena hrs tegas dong ke diri sendiri & ke hardi. Mencintai seseorang itu gk hrs dimiliki. Toh kalo jodoh gk bakalan kemana2.

2022-08-03

0

fie

fie

ini si hardi belom.tau aja kalo abang kesanyangan alena bakal bikin bonyok kalo tau adeknya diphp in

2021-12-31

1

Nur Hayati

Nur Hayati

yg bahaya itu itu memang 🤔🤔🤔🤔bahaya😆😆😆😆😆

2021-12-24

1

lihat semua
Episodes
1 1.Positif
2 2. Love At First Sight
3 3. Hurt
4 4. Hati Alena
5 5. Hardi Pradipta
6 6. About A Girl
7 7. Kesepian
8 8. Dekat
9 9. Feeling
10 10. Berteman??
11 11. We Are
12 12.We are#2
13 13. Kecewa
14 14. Cemburu
15 15. Mine
16 16. Arti Sebuah Kata
17 17. Precious Thing
18 18. Bersatu
19 19.Ada Yang Hilang
20 20.Obrolan Tengah Malam
21 21.Pengakuan
22 22. Menyesal?
23 23. Sick
24 24. Breath
25 25.Obrolan Lelaki
26 26. Our Time
27 27. Promise
28 28.Putus
29 29. Menunggumu
30 30. Masih Menunggu.
31 31. Batas
32 32. Begin
33 33. Perpisahan
34 34. Pergi
35 35. Sendiri
36 36. Usaha Vania
37 37. Kehidupan
38 38. Rindu
39 39.Keluarga
40 40. Kontraksi palsu
41 41.Birth
42 42. Dilan
43 43. Family man
44 44.Graduation
45 45.Harus move on
46 46. Pertemuan
47 47. Pertemuan#2
48 48. Pertemuan#3
49 49. No!!!
50 ke50. Yang Terdalam
51 51. Sekeping Hati
52 52.Sunny
53 53. Ketahuan!!
54 54. Ketahuan#2
55 55. Pertemuan Tak Terduga
56 56. Cinta Arya
57 57. Masa Lalu
58 58. Aku Mau dipanggil Papa!!
59 59. Menjemputmu
60 60. Menjemputmu#2
61 61. Aku Lemah Tanpamu
62 62. I Need You
63 63. Bertahan
64 64. Hati Arya
65 65. Let It Go
66 66. Pulang
67 67. Bersama
68 68. Menikah??
69 69. Yes, I Do
70 70. Kita
71 71. Obrolan Orang Dewasa
72 72. Menuju Pernikahan
73 73. Menghitung Hari
74 74. Mimpi Yang Nyata
75 75. The Day
76 76. Akad
77 77. Sang Mantan
78 78. Bencana Mantan
79 79. Balas Dendam
80 80. Sepotong Hati
81 81. Sesuatu Yang Tertinggal
82 82. I love you
83 83. Lasya
84 84. Rasa Yang Sebenarnya
85 85. Selamanya
86 86. Kamu dan Aku ( Tamat )
87 Harlena Gaje ( Ekstra part#1 ) Positif Lagi
88 Harlena Gaje ( Ekstra part#2 ) Spageti Dan Jus Jeruk!!
89 Harlena Gaje ( Ekstra part#3 ) Sedih
90 Harlena Gaje ( Ekstra Part#4 ) Kehidupan
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1.Positif
2
2. Love At First Sight
3
3. Hurt
4
4. Hati Alena
5
5. Hardi Pradipta
6
6. About A Girl
7
7. Kesepian
8
8. Dekat
9
9. Feeling
10
10. Berteman??
11
11. We Are
12
12.We are#2
13
13. Kecewa
14
14. Cemburu
15
15. Mine
16
16. Arti Sebuah Kata
17
17. Precious Thing
18
18. Bersatu
19
19.Ada Yang Hilang
20
20.Obrolan Tengah Malam
21
21.Pengakuan
22
22. Menyesal?
23
23. Sick
24
24. Breath
25
25.Obrolan Lelaki
26
26. Our Time
27
27. Promise
28
28.Putus
29
29. Menunggumu
30
30. Masih Menunggu.
31
31. Batas
32
32. Begin
33
33. Perpisahan
34
34. Pergi
35
35. Sendiri
36
36. Usaha Vania
37
37. Kehidupan
38
38. Rindu
39
39.Keluarga
40
40. Kontraksi palsu
41
41.Birth
42
42. Dilan
43
43. Family man
44
44.Graduation
45
45.Harus move on
46
46. Pertemuan
47
47. Pertemuan#2
48
48. Pertemuan#3
49
49. No!!!
50
ke50. Yang Terdalam
51
51. Sekeping Hati
52
52.Sunny
53
53. Ketahuan!!
54
54. Ketahuan#2
55
55. Pertemuan Tak Terduga
56
56. Cinta Arya
57
57. Masa Lalu
58
58. Aku Mau dipanggil Papa!!
59
59. Menjemputmu
60
60. Menjemputmu#2
61
61. Aku Lemah Tanpamu
62
62. I Need You
63
63. Bertahan
64
64. Hati Arya
65
65. Let It Go
66
66. Pulang
67
67. Bersama
68
68. Menikah??
69
69. Yes, I Do
70
70. Kita
71
71. Obrolan Orang Dewasa
72
72. Menuju Pernikahan
73
73. Menghitung Hari
74
74. Mimpi Yang Nyata
75
75. The Day
76
76. Akad
77
77. Sang Mantan
78
78. Bencana Mantan
79
79. Balas Dendam
80
80. Sepotong Hati
81
81. Sesuatu Yang Tertinggal
82
82. I love you
83
83. Lasya
84
84. Rasa Yang Sebenarnya
85
85. Selamanya
86
86. Kamu dan Aku ( Tamat )
87
Harlena Gaje ( Ekstra part#1 ) Positif Lagi
88
Harlena Gaje ( Ekstra part#2 ) Spageti Dan Jus Jeruk!!
89
Harlena Gaje ( Ekstra part#3 ) Sedih
90
Harlena Gaje ( Ekstra Part#4 ) Kehidupan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!