9. Feeling

Alena berlari sambil menyembunyikan wajahnya yang semerah tomat. Dia menuruni tangga, secepat kilat melewati lorong dan segera sampai di depan kelas. Segera memilih tempat duduk, kemudian menjatuhkan bokongnya disana.

Sambil beristirahat, dia mengatur napas yang terengah, menetralisir debaran di dalam sana. Dia memegangi dadanya seolah-olah benda yang berdegup di dalamnya akan keluar jika dia tak menahnnya seperti itu.

"Apa itu barusan?" Alena menampar wajahnya sendiri, "Ish ... sakit!" kemudian tersenyum dan sadar kalau yang dia alami barusan bukanlah mimpi.

Sesekali dia menghirup dan mengeluarkan udara secara perlahan. Menenangkan diri sendiri. Dipegangnya lagi dadanya yang masih saja berdegup kencang. Begitulah sepanjang mata kuliah berlangsung.

*

*

*

Jam 7 malam mata kuliah terakhir pun selesai. Perasaan lega menyeruak mengingat sudah waktunya pulang. Semua orang di kelas berhamburan menuju pintu keluar.

Alena memutuskan untuk mampir ke rumah sakit dimana Ibu Vania di rawat. Tentunya setelah perdebatan panjang di telfon dengan Arya, kakak laki-lakinya yang tak mengijinkan Alena untuk pergi ke tempat lain sepulang kuliah sore nya. Namun tentu saja Alena memenangkan perdebatan itu sehingga dia dapat ijin untuk mampir sebentar.

Tok tok tok.

Suara pintu di ketuk dari luar.

Pintu pun terbuka dan Alena muncul dari balik pintu tersebut. Dengan senyum sumringah.

Terlihat Vania dan ibunya yang sedang bercengkerama sebelum tidur.

Alena sedikit berlari menghambur ke pelukan ibunya Vania. Yang di tuju pun menyambut nya dengan hangat.

"Maaf Tante, Aku baru dateng" katanya, manja.

"Nggak papa. Tante udah baikan kok." ibunya Vania tersenyum.

Kemudian Alena menyerahkan bungkusan buah yang di belinya dalam perjalanan ke rumah sakit tadi kepada Vania.

"Repot amat pake bawa beginian." Vania menyambut antusias.

"Dikit doang. ..."

"Makasih." Vania lagi.

Alena hanya tersenyum.

Setelah mengobrol beberapa saat, Alena terpaksa harus mengakhiri kunjungannya malam itu. Dering telfon dari Arya mbuat ia harus segera keluar dari rumah sakit. Pulang.

Tepat jam 20.30 dia keluar dari area rumah sakit. Menuju halte yang jaraknya beberapa blok dari sana. Beberapa kali menyalakan aplikasi ojek online namun tak juga dia dapatkan. Angkutan umun pun seperti nya sudah mulai jarang. Hanya taksi reguler yang masih beroprasi. Namun sayang ongkos yang dia punya tak sebanding dengan harga taksi yang bisa mencapai rumahnya. Alena pun memutuskan untuk menunggu, siapa tau ada ojek online terdekat yang bisa dia dapatkan.

**************

Sepulangnya dari rumah Lasya, Hardi memutuskan untuk pulang juga. Rasa lelah menyerangnya tanpa ampun. Setelah seharian berjibaku dengan materi kuliah dan rencana magang di perusahaan rekomendasi dosen nya.

Hardi mengemudikan Mercedes Benz nya dengan santai. Membelah jalanan kota yang mulai lengang.

Matanya menyipit ketika melihat sosok perempuan beberapa meter di depan. Sepertinya dia kenal. Hardi memelankan laju mobilnya, mencoba mengenali sosok itu.

Bibirnya menyungging senyuman setelah dia mengenali pemilik tubuh mungil di depan. Si gadis yang memakai jeans biru itu tampak sedang menunggu sesuatu, atau seseorang.

Beberapa detik kemudian dia tiba di depan gadis itu, kemudian menghentikan laju mobilnya. Membuka kaca pintu mobil sebelah kiri dan menyapa gadis yang tengah berdiri di trotoar itu.

"Alena?!" sapa nya.

Beberapa kali sapaannya tak di hiraukan. Rupanya si gadis dengan rambut sepinggang itu tengah memakai headset di telinganya, entah sedang mendengarkan musik atau apa. Sementara matanya fokus di layar ponsel yang ada di tangannya.

Hardi merasa gemas sendiri. Akhirnya dia pun keluar dari dalam mobil, menghampiri gadis itu.

Dengan tenang dia menepuk pundak si gadis mungil yang sedang asyik dengan ponsel di tangannya tersebut. Seketika Alena terperangah mendapat tepukan di pundak nya secara tiba-tiba. Ponsel di tangan nya hampir saja terjatuh ke aspal jika saja Hardi tak cekatan menyambar benda pipih itu.

"Hey!! Hati-hati dong!!" gumamnya.

"Kak Hardi?" Alena yang tergagap mendapat hal tak terduga.

"Ngapain kamu jam segini masih disini? Bukannya pulang." selorohnya, menyelidik.

"Aku ..."

"Memangnya kamu ada kuliah malam?" Hardi menyelidik lagi.

"Nggak. Aku ..."

"Abis kencan ya ...?!" katanya menggoda.

"Ish ... apaan sih. Kebiasaan deh kalo tanya tuh merepet.. Kayak petasan banting!! Satu-satu kenapa?!" dengan cemberut.

"Eh ...?" Hardi malah lebih ingin menggoda Alena. Dia merasa gadis itu terlihat imut ketika ngambek seperti itu. "Ayo ngaku!! Habis pacaran ya .." Hardi makin cengengesan.

"Ih ... apan sih kakak!!" Alena merengek. "Aku habis dari rumahsakit tau!!" dengan suara meninggi.

"Hah ..?!" Hardi merenung sebentar. Kemudian menoleh ke arah rumahsakit yang berada tak jauh dari halte tempat Alena berdiri. "Beneran?" katanya setelah yakin dengan perkataan Alena.

"Yaiyalah ... Memangnya dari mana??" Alena mengerucutkan bibir nya.

Duh ... kenapa dia menggemaskan begitu sih. Eh?!

Alena merebut ponsel yang ada di genggaman Hardi, menyadarkan pria itu dari lamunan nya.

"Habis apa dari rumah sakit?" Hardi dengan mata menyelidik.

"Ih ... kakak kepo deh." setelah membuka headset dari telinga dan memasukkan ponsel ke dalam saku jaket jeans nya.

"Lah ... ditanya serius ini!!" Hardi mulai kesal.

"Ya habis jenguk orang sakit lah, masa habis nonton bioskop?!" Alena gusar.

"Beneran??" mata Hardi menyipit.

"Iya lah..." Alena mendongak kemudian menyibak poni yang menutupi keningnya. Membuat wajahnya terlihat jelas di terangi lampu jalan yang temaram.

Hardi mersakan ada yang berdesir dalam hatinya. Seketika sesuatu yang hangat menjalar di dada. Dia menelan ludah kasar.

Dia menatap gadis kurus yang tingginya tak lebih dari dadanya itu. Mata beningnya berkilauan di terpa lampu jalanan.

"Ya sudah, ayo pulang!!" tiba-tiba kata itu keluar dari mulutnya, membuat kaget dirinya juga gadis di depannya.

"Ng ... udah malem!! gak baik anak cewek sendirian di tempat sepi kayak gini. Nanti ada yang nyulik." dalam hati Hardi terkikik dengan ucapan nya sendiri.

"Heleh ... aku bukan anak kecil, Tuan!!" Alena mencibir, menyembunyikan rasa gugup dan kaget nya dengan sikap pria di depannya ini.

Hardi terkekeh geli.

Sepertinya dia masih suka nonton kartun. Hahaha.

"Aku bisa pulang sendiri" Alena menegaskan. Bukan, bukan karena tak mau di antar. Hanya saja dia takut hanya dia yang ke GR an atas tawaran Hardi. Walaupun kenyataan nya dia memang merasa senang dengan ajakan itu. Hatinya bersorak seperti ada ribuan cheerleaders yang sedang menyemangati dirinya dari dalam sana. Alena cukup tau diri sebagai adik kelas di kampus yang baru saja, beberapa jam yang lalu dia berbicara sedikit dengan Hardi di atap gedung di kampus. Dia sedang menjaga jarak.

"Pulang pake apa?" Dengan tetap menatap wajah tirus itu dalam keremangan.

"Ng ... nggak tau. Mungkin gojek, taksi, atau apalah ..." Alena membuang muka. Salah tingkah dengan tatapan kakak kelasnya itu.

"Mana? Emang ada? Kalaupun ada juga kamu udah dari tadi sampai rumah. Nah ini masih aja disini. Hampir jam 9 lho" Hardi memperlihatkan jam di pergelangan tangannya yang memang menunjukkan pukul 21 kurang 15 menit.

"Oh my God!!" Alena terperanjat. Dia harus segera sampai di rumah sebelum ketiga kakanya pulang. Apalagi kalau Arya mendahului nya sampai di rumah bisa-bisa dia kehilangan kebebasannya yang selama ini di nikmati.

"Ya udah, antar aku pulang!!" katanya, tanpa sadar dia meraih tangan pria jangkung di depannya itu.

Hardi kaget, namun tak urung dia pun tersenyum dengan tingkah Alena, dan menuruti permintaan gadis itu.

Hardi membuka pintu mobil bagian penumpang. Setelah memastikan Alena masuk, dia pun memutar ke bagian pengemudi dan segera masuk. Menjalankan mobilnya menuju tempat yang di tuju setelah sebelumnya bertanya pada Alena.

Keheningan menyelimuti suasana dalam mobil. Hardi sesekali melirik ke arah penumpang. Gadis itu tengah mengutak atik ponselnya. Seperti sedang berkirim pesan. Atau mungkin berselancar di mesdsos. Sesekali bibirnya tersenyum, membuat Hardi, tanpa di sadarinya ikut tersenyum juga.

Tiba-tiba ponsel Alena berbunyi. Sebuah lagu yang dinyanyikan band Jepang, Larc En Ciel mengalun merdu.

Muneni itsu no hinimo ka gayaku

Anata ga iru kara

Namida kare hatetemo kaisetsuna

Anata ga iru kara

"Hallo?!"

"...

"Iya. Ini lagi di jalan"

Kemudian ponsel di tutup.

"Siapa?" Hardi penasaran.

"Kakak" jawab Alena, kemudian kembali fokus lagi dengan ponsel di tangannya.

*

*

Lima belas menit kemudian mobil yang mereka tumpangi sampai di depan sebuah rumah minimalis yang masih gelap gulita.

Alena menghela napas lega. Sepertinya ketiga kakak nya belum ada yang pulang satu orang pun.

"Sampai ..." katanya, lega.

"Kamu tinggal sendiri disini?" Hardi kembali penasaran.

"Nggak, kak. Kakak aku belum pulang. Mereka masih kerja, heheh ..."

"Oh ... kirain,"

"Ya udah, makasih ya udah anterin aku pulang." Alena pun membuka pintu mobil dan bermaksud keluar sebelum akhirnya tangan Hardi meraih pergelangan tangannya.

"Tunggu!" katanya, dengan suara agak tinggi.

"Ya??" Alena berbalik. Menatap pergelangan tangannya yang sedang di genggam si kakak kelas tampan.

Hening kembali tercipta di antara mereka.

"Mana hape kamu?" Hardi tiba-tiba, dengan tangan terulur ke arah Alena.

"Eh ...?" Kening Alena berkerut, "buat apa?"

Hardi sebenarnya terkejut dengan apa yang dia ucapkan. Tak menyangka sedikitpun dengan apa yang keluar dari mulutnya.

"Mmm ... " mencari akal. "Siapa tau kamu butuh" katanya, dengan percaya diri menutupi kegugupannya .

"Eh..? Butuh untuk apa?" Alena terheran dengan kakak kelasnya itu.

"Ya ... siapa tau sewaktu-waktu kamu pulang malam lagi, terus nggak ada kendaraan. Kan bisa nelpon saya." katanya, lagi-lagi kaget dengan ucapan nya sendiri.

Kenapa aku malah bicara hal bodoh begini ya.

Alena terdiam sejenak. Berfikir dan menimbang. Meskipun dia ragu, tak urung tangannya merogoh ponsel yang ada di saku jaket nya. Sepertinya, hati dan tubuhnya kini mulai tak sejalan.

Alena memberikan ponsel miliknya kepada Hardi, yang menyambutnya dengan antusias. Jarinya mulai mengutak atik benda pipih berukuran 5 inchi itu. Memasukkan nomer ponselnya di kontak ponsel Alena.

Hardi tergelak ketika melihat wallpaper ponsel Alena yang di penuhi poster band terkenal Jepang, Larc En Ciel.

"Sepertinya kamu fans berat Laruku ya?" katanya.

"Emang kenapa? Gak boleh? Lagu mereka enak kok." jawab Alena, sinis.

"Jiah ... biasanya abg kayak kamu tuh suka nya idol kpop!" dengan jari yang masih bermain di ponsel Alena.

"Heleh ... biarin lah beda sendiri." Alena mencebik.

"Hahaha" Hardi tertawa.

"Apanya yang lucu?" Alena dengan alis sebelah kirinya terangkat ke atas, heran.

"Ini." Hardi mengembalikan ponsel milik Alena ke pemiliknya itu.

"Mencurigakan!!" Alena mencibir.

Hardi kembali tersenyum.

"Sana masuk! Udah malem juga!!"

"Ish ... ini juga mau masuk. Tadi siapa yang tari-tarik?!" Alena agak kesal, menapakkan kaki nya di tanah, dan keluar. Tapi lagi-lagi Hardi memanggil, membuat gadis itu berbalik lagi dengan kesal.

"Ish ... apa lagi?!!!"

"Terimaksih" ucap Hardi, dengan senyum yang teramat sangat manis, membuat Alena salah tingkah. Dadanya kembali bergemuruh. Wajahnya memerah. Untung saja waktu itu lampu taman tidak sedang menyala sehingga Hardi tak terlalu melihat dengan jelas wajah gadis itu yang sedang tersipu.

Alena masih tertegun, sementara Hardi pun terdiam dalam keheningan. Saling menatap tak biasa. Keduanya seperti sedang menikmati perasaan masing-masing, yang entah apa artinya.

Namun keheningan itu harus kembali terusik oleh bunyi nyaring ponsel Alena. Di layar tertera nama si pemanggil berikut foto nya Arya.

"Iya, bang? Aku udah sampe rumah .."

" ... ...

"Iya. Ini mau masuk" kemudian telpon berakhir.

"Mmm ... aku masuk dulu ya kak. Makasih." Alena tersenyum, kemudian berbalik langsung berlari ke arah pintu depan. Membuka kuncinya, dan segera masuk ke dalam.

Lagi-lagi Hardi di buat tergelak oleh kelakuan Alena.

Dia lucu sekali, duh.

Meraba dada kirinya yang malam itu berdegup lebih kencang dari biasanya.

*

*

Bersambung ...

Hai lagi. part ini agak panjang karena aku gak bisa berhenti nulisnya ini. Banyak kata yang bermunculan tiba-tiba😅😅.. Happy reading.

Jangan lupa like koment sama vote nya ya guys. I love you🤗😘😘😘

Terpopuler

Comments

moey

moey

berbelit belit jd bacaku loncat loncat..kelamaan

2022-02-12

1

Pesek Gitank

Pesek Gitank

mulai oleng

2021-11-14

1

mama kenand

mama kenand

kayak'ya Hardi mulai jatuh cinta ma Alena nih....

2021-10-26

0

lihat semua
Episodes
1 1.Positif
2 2. Love At First Sight
3 3. Hurt
4 4. Hati Alena
5 5. Hardi Pradipta
6 6. About A Girl
7 7. Kesepian
8 8. Dekat
9 9. Feeling
10 10. Berteman??
11 11. We Are
12 12.We are#2
13 13. Kecewa
14 14. Cemburu
15 15. Mine
16 16. Arti Sebuah Kata
17 17. Precious Thing
18 18. Bersatu
19 19.Ada Yang Hilang
20 20.Obrolan Tengah Malam
21 21.Pengakuan
22 22. Menyesal?
23 23. Sick
24 24. Breath
25 25.Obrolan Lelaki
26 26. Our Time
27 27. Promise
28 28.Putus
29 29. Menunggumu
30 30. Masih Menunggu.
31 31. Batas
32 32. Begin
33 33. Perpisahan
34 34. Pergi
35 35. Sendiri
36 36. Usaha Vania
37 37. Kehidupan
38 38. Rindu
39 39.Keluarga
40 40. Kontraksi palsu
41 41.Birth
42 42. Dilan
43 43. Family man
44 44.Graduation
45 45.Harus move on
46 46. Pertemuan
47 47. Pertemuan#2
48 48. Pertemuan#3
49 49. No!!!
50 ke50. Yang Terdalam
51 51. Sekeping Hati
52 52.Sunny
53 53. Ketahuan!!
54 54. Ketahuan#2
55 55. Pertemuan Tak Terduga
56 56. Cinta Arya
57 57. Masa Lalu
58 58. Aku Mau dipanggil Papa!!
59 59. Menjemputmu
60 60. Menjemputmu#2
61 61. Aku Lemah Tanpamu
62 62. I Need You
63 63. Bertahan
64 64. Hati Arya
65 65. Let It Go
66 66. Pulang
67 67. Bersama
68 68. Menikah??
69 69. Yes, I Do
70 70. Kita
71 71. Obrolan Orang Dewasa
72 72. Menuju Pernikahan
73 73. Menghitung Hari
74 74. Mimpi Yang Nyata
75 75. The Day
76 76. Akad
77 77. Sang Mantan
78 78. Bencana Mantan
79 79. Balas Dendam
80 80. Sepotong Hati
81 81. Sesuatu Yang Tertinggal
82 82. I love you
83 83. Lasya
84 84. Rasa Yang Sebenarnya
85 85. Selamanya
86 86. Kamu dan Aku ( Tamat )
87 Harlena Gaje ( Ekstra part#1 ) Positif Lagi
88 Harlena Gaje ( Ekstra part#2 ) Spageti Dan Jus Jeruk!!
89 Harlena Gaje ( Ekstra part#3 ) Sedih
90 Harlena Gaje ( Ekstra Part#4 ) Kehidupan
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1.Positif
2
2. Love At First Sight
3
3. Hurt
4
4. Hati Alena
5
5. Hardi Pradipta
6
6. About A Girl
7
7. Kesepian
8
8. Dekat
9
9. Feeling
10
10. Berteman??
11
11. We Are
12
12.We are#2
13
13. Kecewa
14
14. Cemburu
15
15. Mine
16
16. Arti Sebuah Kata
17
17. Precious Thing
18
18. Bersatu
19
19.Ada Yang Hilang
20
20.Obrolan Tengah Malam
21
21.Pengakuan
22
22. Menyesal?
23
23. Sick
24
24. Breath
25
25.Obrolan Lelaki
26
26. Our Time
27
27. Promise
28
28.Putus
29
29. Menunggumu
30
30. Masih Menunggu.
31
31. Batas
32
32. Begin
33
33. Perpisahan
34
34. Pergi
35
35. Sendiri
36
36. Usaha Vania
37
37. Kehidupan
38
38. Rindu
39
39.Keluarga
40
40. Kontraksi palsu
41
41.Birth
42
42. Dilan
43
43. Family man
44
44.Graduation
45
45.Harus move on
46
46. Pertemuan
47
47. Pertemuan#2
48
48. Pertemuan#3
49
49. No!!!
50
ke50. Yang Terdalam
51
51. Sekeping Hati
52
52.Sunny
53
53. Ketahuan!!
54
54. Ketahuan#2
55
55. Pertemuan Tak Terduga
56
56. Cinta Arya
57
57. Masa Lalu
58
58. Aku Mau dipanggil Papa!!
59
59. Menjemputmu
60
60. Menjemputmu#2
61
61. Aku Lemah Tanpamu
62
62. I Need You
63
63. Bertahan
64
64. Hati Arya
65
65. Let It Go
66
66. Pulang
67
67. Bersama
68
68. Menikah??
69
69. Yes, I Do
70
70. Kita
71
71. Obrolan Orang Dewasa
72
72. Menuju Pernikahan
73
73. Menghitung Hari
74
74. Mimpi Yang Nyata
75
75. The Day
76
76. Akad
77
77. Sang Mantan
78
78. Bencana Mantan
79
79. Balas Dendam
80
80. Sepotong Hati
81
81. Sesuatu Yang Tertinggal
82
82. I love you
83
83. Lasya
84
84. Rasa Yang Sebenarnya
85
85. Selamanya
86
86. Kamu dan Aku ( Tamat )
87
Harlena Gaje ( Ekstra part#1 ) Positif Lagi
88
Harlena Gaje ( Ekstra part#2 ) Spageti Dan Jus Jeruk!!
89
Harlena Gaje ( Ekstra part#3 ) Sedih
90
Harlena Gaje ( Ekstra Part#4 ) Kehidupan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!