7. Kesepian

🌺

🌺

Malam telah menyelimuti kota ketika Arya sampai di depan rumah. Lampu temaram hanya menerangi sebagian sudut halaman. Pria itu turun dari mobil, bersamaan dengan dua adik perempuannya, Alya dan Anna yang juga baru saja sampai malam itu.

"Kalian juga baru pulang?" menatap jam di pergelangan tangannya. Jam 22.00. Kedua adik nya hanya mengangguk dengan wajah lelah. Dengan gontai mereka mengikuti langkah kakak laki-laki mereka masuk ke dalam rumah.

Seluruh ruangan dalam keadaan gelap kecuali ruang keluarga yang di terangi oleh tv yang menyala, sementara seorang penghuninya telah terlelap begitu dalam di sofa.

Lampu utama dinyalakan. Kedua gadis itu langsung menjatuhkankan tubuh lelah mereka ke atas sofa di sudut lain ruang keluarga.

Terlihat tubuh kurus yang terlelap itu tidur dengan posisi meringkuk seperti bayi. Dengan kaki di tekuk hampir menempel di dada, sementara kedua tangannya yang mengunci rapat seakan takut terlepas.

Arya menghela napas pelan. "Al ... " panggilnya, lembut sambil mengusap kepala adik bungsu kesayangannya. Menyibak rambut yang menutupi sebagian wajah gadis itu.

"Alena?!" serunya lagi, lembut.

Sementara yang di maksud malah tidur makin dalam memeluk dirinya sendiri.

Kasihan dia. Pasti kecapean. Pulang kuliah sendiri tanpa ada siapapun menyambut kepulangannya di rumah. Batin Arya.

"Maaf," bisiknya di telinga si bungsu Alena.

Perlahan dia mengangkat tubuh gadis itu, dan dengan langkah lebarnya segera membawa Alena ke kamarnya. Di rebahkannya tubuh adik bungsunya itu di atas ranjang. Namun Alena tetap tak bergeming. Hanya bergumam sambil berdecak beberapa kali kemudian berbalik.

Setelah menutupi tubuh adiknya dengan selimut hingga sampai leher, Arya pun keluar dari kamar itu setelah sebelumnya dia kecup kening sang adik kesayangan nya itu agak lama.

Lalu Arya pun melangkah menuju kamar miliknya yang berada tepat di samping kamar Alena. Menanggalkan semua pakaian, kemudian masuk ke dalam kamar mandi. Menyalakan shower dan membiarkan air jatuh ke atas tubuh lelahnya. Rasa dingin seketika menjalar dari kepala hingga kali. Menyegarkan.

*

*

Sedari pagi rumah sudah sepi. Semua orang sudah pergi untuk memulai aktifitasnya masing-masing. Tinggallah Alena yang duduk di ruang makan sambil melahap sarapannya sendirian. Tak ada teman mengobrol ataupun yang sekedar bertanya apa saja yang akan dia lakukan hari ini.

"Heuh ... " Alena menghela napas dalam, merasa kesepian.

Menjadi anak bungsu di keluarganya membuat Alena selalu di limpahi kasih sayang yang besar dari ketiga kakaknya. Dia ingat, biasanya setiap hari di meja makan itu selalu ramai oleh celotehan hangat dua kaka perempuannya sementara Arya hanya sebagai wasit ketika mereka bertiga berselisih pendapat.

Waktu seakan cepat berlalu. Kini mereka seakan terpisah jarak dan waktu. Mereka sering kali tak sempat bertemu walaupun hanya sekedar sarapan bersama.

Dulu aku suka merasa bosan dengan kecerewetan kak Alya dan kak Anna. Tapi kali ini pertama kali dalam hidupku aku merindukan mereka bertiga ...

**********

Alena sampai di kampus ketika matahari sudah hampir berada di atas kepala. Seharuanya hari ini jadwal nya kuliah siang. Namun sesampainya di kelas, dis mendapat pengumuman bahwa mata kuliah siang itu akan di undur ke jam dua siang.

Alena mendengus kesal. Sia-sia dia bergegas dari rumah. Tau bengini, dia bersantai dulu di rumah tadi.

Alena merogoh tasnya, mencari ponsel, menelpon seseorang.

"Halo, Van ...

" ...

"Jadwal kuliah aku di mundurin. aku kerumah kamu ya?"

" ...

Ternyata Vania di seberang sana sedang tidak di rumah. Dia sedang menunggui ibunya yang ternyata masuk rumah sakit.

"Ya sudah, Nanti pulang kuliah mudah-mudahan aku bisa mampir." katanya, kemudian mengakhiri percakapan.

Mau pulang tidak mungkin karena waktunya tak selama itu untuk pulang-pergi sari kampus ke rumah ataupun sebaliknya.

*

*

Angin berhembus kencang. Suasana tampak sepi. Alena mengedarkan pandangan ke setiap sudut atap gedung ketika dia baru saja sampai di ambang pintu atap. Hening. Hanya ada kursi panjang yang disemen yang membelakanginya dengan kokoh.

Atap gedung kampus telah menjadi tempat favoritnya beberapa bulan ini. Ketika Vania tak ada, Alena akan pergi ke atap untuk menyendiri. Mungkin rasa kesepian sudah membuat dia terbiasa menyendiri, apalagi dia tak memiliki teman selain Vania.

Bukan, bukan tak ada yang mau berteman. Tapi dianya saja yang malas berdekatan dengan orang lain.

Alena berjalan menuju sisi atap. Matanya asyik menatap ke depan, melihat pemandangan yang jauh di depan sana. Tak menyadari keberadaan seseorang di kursi semen yang di lewatinya.

Alena berhenti setelah beberapa langkah hampir ke pinggir di ujung atap. Tetap menatap ke kejauhan.

Dia menutup matanya beberapa detik, bernapas pelan, merasakan angin yang berhembus kencangenerpa wajah tirusnya.

"Kalau mau mati jangan disini. Ke jembatan stasiun sana!" Suara bariton membuyarkan momen kesendirian Alena. Dia berbalik.

Deg!!

Orang itu! Yang selama enam bulan ini menghiasi hari-hari Alena. Sosok yang selalu berada dalam mimpinya. Menyiksanya siang dan malam.

"Kalau mau bunuh diri jangan disini. Runyam nanti urusannya. Saya gak mau kebawa-bawa!" katanya lagi masih dengan santainya duduk bersandar di kursi tembok, menatapnya dengan serius.

Alena menelan ludah kasar.

Mata coklat itu ...

Tiba-tiba si pemilik mata coklat itu bangkit dari duduknya, kemudian berjalan ke arah Alena. Membuat gadis itu terperangah salah tingkah.

Kini jarak mereka hanya beberapa langkah. Hardi menatap Alena tajam. kedua alisnya bertaut seperti menyimpan tanya.

"Kenapa??" mulut itu mengeluarkan suara lagi. Alena terpana. Ini jarak terdekat dia dengan Hardi setelah terakhir mereka berdekatan enam bulan lalu saat masa orientasi.

Glek! Menelan ludah lagi.

Apa ini mimpi? Batin Alena.

"Hey!! Halooo ..." Hardi melambaikan tangan tepat di depan wajah Alena. Membuat gadisn itu tersadar dari lamunannya. Dia tergagap.

Tiba-tiba tangan panjang pria itu terulur meraih tangan Alena, menariknya dari tepi atap.

Alena merasakan jantung nya seperi loncat dari dalam dirinya. Tangan hangat itu menggenggam kuat. Seketika darahnya berdesir. Semua indera dalam tubuhnya seperti menguat.

Apa ini? Kenapa begini. Tolong itu tangannya dikondisikan. Jangan membuat aku tak karuan seperti ini!!...

*

*

Bersambung ....

Hai lagi.. jangan lupa like koment sama vote nya ya. pliss😊😊😊 i love you😘😘😘

Terpopuler

Comments

🟢⍣⃝ꉣꉣɎ𝖆𝖘𝖒𝖎𝖓 ͽ֟֯͜᷍ꮴ

🟢⍣⃝ꉣꉣɎ𝖆𝖘𝖒𝖎𝖓 ͽ֟֯͜᷍ꮴ

Segitunya ya kamu kalau jatuh cinta, al.. Ngeri eyy...

2024-06-06

1

Balgis Febrizha Al-Amrie

Balgis Febrizha Al-Amrie

jatuh cinta emang so absurd itu,,sengaja lewat depan kelas curi pandang ee sekali ketemu di kantin auto melipir 🤣🤣 padahal yg di taksir gak ngeh..hadooh masa mudaku

2022-01-17

2

Novi Sulistiana

Novi Sulistiana

ak bca novel ini berulang kali mb fit...begitu real dg khdupn nyata...

2021-12-21

1

lihat semua
Episodes
1 1.Positif
2 2. Love At First Sight
3 3. Hurt
4 4. Hati Alena
5 5. Hardi Pradipta
6 6. About A Girl
7 7. Kesepian
8 8. Dekat
9 9. Feeling
10 10. Berteman??
11 11. We Are
12 12.We are#2
13 13. Kecewa
14 14. Cemburu
15 15. Mine
16 16. Arti Sebuah Kata
17 17. Precious Thing
18 18. Bersatu
19 19.Ada Yang Hilang
20 20.Obrolan Tengah Malam
21 21.Pengakuan
22 22. Menyesal?
23 23. Sick
24 24. Breath
25 25.Obrolan Lelaki
26 26. Our Time
27 27. Promise
28 28.Putus
29 29. Menunggumu
30 30. Masih Menunggu.
31 31. Batas
32 32. Begin
33 33. Perpisahan
34 34. Pergi
35 35. Sendiri
36 36. Usaha Vania
37 37. Kehidupan
38 38. Rindu
39 39.Keluarga
40 40. Kontraksi palsu
41 41.Birth
42 42. Dilan
43 43. Family man
44 44.Graduation
45 45.Harus move on
46 46. Pertemuan
47 47. Pertemuan#2
48 48. Pertemuan#3
49 49. No!!!
50 ke50. Yang Terdalam
51 51. Sekeping Hati
52 52.Sunny
53 53. Ketahuan!!
54 54. Ketahuan#2
55 55. Pertemuan Tak Terduga
56 56. Cinta Arya
57 57. Masa Lalu
58 58. Aku Mau dipanggil Papa!!
59 59. Menjemputmu
60 60. Menjemputmu#2
61 61. Aku Lemah Tanpamu
62 62. I Need You
63 63. Bertahan
64 64. Hati Arya
65 65. Let It Go
66 66. Pulang
67 67. Bersama
68 68. Menikah??
69 69. Yes, I Do
70 70. Kita
71 71. Obrolan Orang Dewasa
72 72. Menuju Pernikahan
73 73. Menghitung Hari
74 74. Mimpi Yang Nyata
75 75. The Day
76 76. Akad
77 77. Sang Mantan
78 78. Bencana Mantan
79 79. Balas Dendam
80 80. Sepotong Hati
81 81. Sesuatu Yang Tertinggal
82 82. I love you
83 83. Lasya
84 84. Rasa Yang Sebenarnya
85 85. Selamanya
86 86. Kamu dan Aku ( Tamat )
87 Harlena Gaje ( Ekstra part#1 ) Positif Lagi
88 Harlena Gaje ( Ekstra part#2 ) Spageti Dan Jus Jeruk!!
89 Harlena Gaje ( Ekstra part#3 ) Sedih
90 Harlena Gaje ( Ekstra Part#4 ) Kehidupan
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1.Positif
2
2. Love At First Sight
3
3. Hurt
4
4. Hati Alena
5
5. Hardi Pradipta
6
6. About A Girl
7
7. Kesepian
8
8. Dekat
9
9. Feeling
10
10. Berteman??
11
11. We Are
12
12.We are#2
13
13. Kecewa
14
14. Cemburu
15
15. Mine
16
16. Arti Sebuah Kata
17
17. Precious Thing
18
18. Bersatu
19
19.Ada Yang Hilang
20
20.Obrolan Tengah Malam
21
21.Pengakuan
22
22. Menyesal?
23
23. Sick
24
24. Breath
25
25.Obrolan Lelaki
26
26. Our Time
27
27. Promise
28
28.Putus
29
29. Menunggumu
30
30. Masih Menunggu.
31
31. Batas
32
32. Begin
33
33. Perpisahan
34
34. Pergi
35
35. Sendiri
36
36. Usaha Vania
37
37. Kehidupan
38
38. Rindu
39
39.Keluarga
40
40. Kontraksi palsu
41
41.Birth
42
42. Dilan
43
43. Family man
44
44.Graduation
45
45.Harus move on
46
46. Pertemuan
47
47. Pertemuan#2
48
48. Pertemuan#3
49
49. No!!!
50
ke50. Yang Terdalam
51
51. Sekeping Hati
52
52.Sunny
53
53. Ketahuan!!
54
54. Ketahuan#2
55
55. Pertemuan Tak Terduga
56
56. Cinta Arya
57
57. Masa Lalu
58
58. Aku Mau dipanggil Papa!!
59
59. Menjemputmu
60
60. Menjemputmu#2
61
61. Aku Lemah Tanpamu
62
62. I Need You
63
63. Bertahan
64
64. Hati Arya
65
65. Let It Go
66
66. Pulang
67
67. Bersama
68
68. Menikah??
69
69. Yes, I Do
70
70. Kita
71
71. Obrolan Orang Dewasa
72
72. Menuju Pernikahan
73
73. Menghitung Hari
74
74. Mimpi Yang Nyata
75
75. The Day
76
76. Akad
77
77. Sang Mantan
78
78. Bencana Mantan
79
79. Balas Dendam
80
80. Sepotong Hati
81
81. Sesuatu Yang Tertinggal
82
82. I love you
83
83. Lasya
84
84. Rasa Yang Sebenarnya
85
85. Selamanya
86
86. Kamu dan Aku ( Tamat )
87
Harlena Gaje ( Ekstra part#1 ) Positif Lagi
88
Harlena Gaje ( Ekstra part#2 ) Spageti Dan Jus Jeruk!!
89
Harlena Gaje ( Ekstra part#3 ) Sedih
90
Harlena Gaje ( Ekstra Part#4 ) Kehidupan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!