🍁
🍁
Hari pertama masa orientasi di kampus. Ratusan mahasiswa dan mahasiswi baru yang sudah diterima pagi ini di kumpulkan di lapangan seperti biasa. Saatnya memperkenalkan mereka dengan kampus dan kegiatan yang biasa berjalan di dalamnya.
Dari mulai tur ke setiap gedung fakultas jurusan masing-masing, kegiatan olahraga, kesenian, hingga kegiatan pecinta alam bagi yang suka dengan kegiatan outdoor.
Hardi dan teman-teman seangkatan nya menjadi bagian dari panitia dan pembimbing di masa orientasi waktu itu. Berbagai pengarahan mereka berikan kepada mahasiswa baru untuk kegiatan seminggu ke depan.
Kegiatan berlangsung dari pagi hingga sore. Dari mulai pengenalan kampus, pengenalan senior, dan kegiatan ekstra bagi mahasiswa yang ingin mengikuti kegiatan kampus di luar jam kuliah.
"Kamu Alena?" Hardi menghadang seorang mahasiswi baru yang sepertinya sedang menjalankan tugas dari pembimbing lain. Menatap ke papan nama di dada, kemudian beralih ke wajah gadis itu.
"Iya kak," jawab gadis itu agak gugup.
"Mulai sekarang, kamu yang mengumpulkan tugas teman-teman kamu ya. Semuanya harus terkumpul di meja pembimbing sebelum orientasi di mulai." katanya, tegas.
"Ee ... iya kak." gadis itu tergagap.
Hardi tersenyum dan menepuk pundak gadis itu, "Makasih." katanya, kemudian pergi menghampiri teman-teman pembimbing nya di bagian lain ruangan itu.
****
"Heh ... lu godain lagi anak baru?" tanya Raja yang sedari tadi memperhatikan kegiatan temannya tersebut.
"Godain apaan? Nggak lah!" jawab Hardi, ketus.
"Awas lu, tar ketauan Lasya, ngambek lagi!!" Raja mengingatkan.
"Heleh, ngawur," Hardi menggeleng, "Gue cuma ngasih tugas ke anak itu biar kerjaan kita agak ringan." tegasnya.
"Bagus lah. inget ya soal godain anak baru, itu mah kerjaan gue. Jangan rebut predikat gue sebagai playboy di kampus ini ya!" Ucap Raja dengan kedua alisnya yang di naik turun kan.
"Alah ... sono buruan godain anak baru. Gue mah banyak kerjaan!!" Hardi menyenggol pundak temannya itu, kemudian mereka tertawa.
"Tapi ya gue perhatiin dari hari pertama tu anak sering merhatiin elu." Raja tiba-tiba berbisik pelan.
"Hah? Masa? Haha ... gak heran lah ... Gue!!" mengangkat bahu dengan sombongnya.
"Sialan. Lu mau rubah image? Mau nyaingin gue?" Raja menyikut lengan Hardi pelan. "Gue lihat dia sering salah tingkal kalo elu nimrung di kelompok mereka." menunjuk dengan dagu nya, " kayaknya dia naksir elu deh." katanya lagi.
"Lah, kan emang biasanya juga begitu. Jangankan anak baru, yang barengan kita juga banyak yang naksir gue," dengan sombong nya lagi.
"Ish ... bangga nya!" Raja menyeringai, "Pasti karena ketularan sama gue, secara gue kan playboy paling ganteng se kampus" Raja kemudian tergelak.
Ya, bukan hal yang mengherankan bagi Hardi ditaksir banyak mahasiswi, karena pada kenyataannya memang begitu. Siapa yang tidak akan menyukai laki-laki seperti dirinya? Tampan, tinggi, berprestasi juga ramah.
Sejak masuk di kampus tersebut dia menjadi kesayangan semua orang. Prestasi, keramahan dan ketampanan nya menjadi daya tarik untuk mendekat padanya.
Tak sedikit mahasiswi baik yang junior, satu angkatan bahkan senior pun menyatakan cinta padanya. Tak terhitumg berapa jumlah surat cinta yang sudah dia terima. Ribuan chat pernyataan cinta pun sering kali masuk memenuhi ponsel miliknya.
Boyfriend material katanya.
Hardi hanya tersenyum. Baginya tak ada perempuan lain yang melebihi Lasya, kekasih masa SMA nya.
Sejak kelas 2 SMA mereka tak rerpisahkan. Kemanapun mereka selalu bersama. Kuliah pun di kampus yang sama, hanya beda fakultas.
Teman-teman di kampus menjuluki mereka sebagai Romeo dan Juliet saking erat nya hubungan merka. Bahkan tahun lalu Hardi dan Lasya di nobatkan sebagai couple of the year oleh kalangan se kampus.
"Beib ..." Suara merdu itu terdengar di sela obrolan absurd antara Raja dan Hardi. Sosok gadis tinggi semampai berjalan dengan anggun ke arah mereka berdua. Dialah Lasya. Si cinta mati kakak kelas kesayangan kampus.
"Hey ... " senyum Hardi merekah, mengulurkan tangannya ke arah Lasya dan segera di sambut oleh gadis itu dengan senyum yang tak kalah ceria nya.
"Udah beres?" tanya nya dengan masih tersenyum secerah mentari.
"Dikit lagi. Masih nungguin yang lagi ngumpulin data." jawabnya, menarik tangan Lasya pelan.
"Hmm ... aku laper. Mau makan siang bareng?" ajak lasya, manja.
Hardi melirik ke arah Raja. yang di maksud faham bahwa temannya itu tak mampu menolak ajakan Lasya.
"Udah sana kalian makan dulu. Biar ada tenaga buat pacaran. Haha ..." Raja terbahak.
"Sialan!!" Hardi meninju pundak temannya itu agak kesal. Sementara Lasya hanya tersenyum menyimak kekonyolan dua pria di depannya.
"Ya udah, pergi dulu ya. Titip nih anak baru"
"Kalem ... gue jagain. Mumpung banyak yang bening." Raja kembali tergelak.
Hardi menggumam pelan kemudian menarik kekasihnya dari tempat itu.
*
*
Bersambung ...
Hai lagi ... mohon dukungan like koment sama love juga vote nya. I love you all😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Tami Andriani
😌😌
2024-01-16
0
Ajo Cahyadi
kasian al
2023-10-12
0
Hasbi Hasidiqi
pernah baca tpi penasaran baca lagi dech...
2022-10-18
0